download

Matakuliah
Tahun
: D0174/ Pemodelan Sistem dan Simulasi
: Tahun 2009
Pertemuan 14
VALIDASI MODEL
(OFF CLASS)
Learning Objectives
•
•
•
•
Terminologi Validasi
Aturan validasi model
Validasi model konseptual
verifikasi dan validasi model
Validasi
• Validasi model pada dasarnya untuk memeriksa kesesuaian antara
’perilaku’ model matematik dengan perilaku sistem yang diwakili
(Eriyatno, 2007).
• Uji validitas adalah pengujian ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur dalam melakukan fungsi alat ukurnya.
• Validitas menunjukan sejauh mana alat pengukur tersebut
mengukur apa yang ingin diukur.
• Validitas juga sering didefinisikan sebagai suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Alat
ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Maksud Validasi Model
• Validasi model dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
representasi model dibandingkan dunia nyata sebagai
dasar menilai kelayakan simulasi. Dari beberapa kriteria
yang dapat digunakan (Pindyck dan Rubinfield, 1998),
dipilih kriteria statistik pengujian Durbin-Watson dimana
akan menjelaskan apakah suatu model dapat
merepresentasikan keadaan yang sebenarnya melalui
minimalisasi munculnya otokorelasi.
Determining Model Validity
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Watching the animation
Comparing with the actual system
Comparingwith other models
Conducting degeneracy and extreme conditions test
Checking for face validity
Testing against historical data
Performing sensitivity analysis
Running Traces
Conducting Turing Test
UJI VALIDASI MODEL
Sebuah model dapat diterima sebagai model
yang cukup memadai apabila model
tersebut berhasil melewati uji validasi.
UJI VALIDASI MODEL
Uji validasi membutuhkan standar yang
dapat digunakan untuk membandingkan
perilaku model dan perilaku sistem.
UJI VALIDASI MODEL
Standar yang ketat artinya menghendaki
tingkat yang sangat tinggi kesesuaian
antara perilaku model dengan perilaku
sistem.
UJI VALIDASI MODEL
Standar yang ketat akan mengakibatkan
peninjauan ulang terhadap karakterisasi
sistem untuk diperinci lebih lanjut dan
membutuh-kan formulasi model yang
kompleks untuk mendapatkan model yang
cukup memadai.
UJI VALIDASI MODEL
Validasi model harus memperhatikan aspek:
• Kemampuan model menggambarkan kembali
sistem yang sebenarnya
• Kemampuan model untuk dapat digunakan
• Manfaat yang dapat dihasilkan oleh model
• Biaya yang diperlukan mulai dari pengembangan
model sampai dengan implementasi dan operasionalisasi model
UJI VALIDASI MODEL
Implementasi model merupakan tahapan
yang mempunyai dampak terhadap
kebiasaan yang terjadi pada lingkungan
dimana model tersebut diterapkan. Oleh
karena itu diperlukan pertimbanganpertimbangan khusus.
UJI VALIDASI MODEL
Pertimbangan utama bagi pengambil
keputusan dan pemakai model adalah
efisiensi dan efektivitas model dalam
memecahkan permasa-lahan yang dihadapi.
UJI VALIDASI MODEL
Pertimbangan yang diperlukan oleh
perancang model khususnya terhadap
pemakai model adalah faktor-faktor yang
mungkin menjadi penghambat.
CONTOH VALIDASI MODEL
Prev
Next
- Keseluruhan Daerah
Model
R
R Square
Change Statistics
R Square Change
0, 816
1
0,666
F Change
0.629
Durbin-Watson
Df1
18.222
Df2
7
Sig. F Change
64
0,000
0,279
- Bali
Model
R
R Square
Change Statistics
R Square Change
1
,920(a)
,846
,846
F Change
Durbin-Watson
Df1
43,171
Df2
8
Sig. F Change
63
,000
,770
- DIY Jogyakarta
Model
R
R Square
Change Statistics
R Square Change
1
,811(a)
,658
,658
F Change
Durbin-Watson
Df1
14,894
Df2
8
Sig. F Change
62
,000
,466
Prev
Model signifikan
Dari model diatas terlihat bahwa variabel yang signifikan terhadap model adalah PDRB perkapita, populasi penduduk
DKI, dan hari raya Iedul Fitri.
Prev
Daftar Pustaka
Harrel. Ghosh. Bowden. (2000). Simulation Using
Promodel. McGraw-Hill. New York.
TERIMA KASIH