download

Matakuliah : D0114/Riset Operasi II
Tahun
: 2007
Analisis Keputusan
Pertemuan 8
Studi Kasus
Kasus Bengkel Mesin
Bina Nusantara
Kasus Bengkel Mesin
• Perusahaan Niaga adalah sebuah job shop (bengkel mesin
berdasarkan pesanan) yang cukup besar, dengan 100 orang pekerja
dan 200 mesin peralatan. Perusahaan ini memproduksi suku cadang
atau bagian-bagian mesin yang merupakan pesanan dari
langganannya, dan tidak pernah memproduksi barang lain selain
pesanan tersebut
• Banu, wakil direktur perusahaan ini, baru saja menerima surat dari
perusahaan Bhinneka yang isinya menanyakan apakah Niaga
berminat untuk mmproduksi suatu suku cadang yang nantinya akan
merupakan bagian dari suatu mesin baru
Bina Nusantara
Lanjutan…
• Dalam surat tersebut diterangkan bahwa perusahaan niaga beserta
tiga perusahaan sejenis, telah diminta untuk mengajukan penawaran
untuk pekerjaan tersebut. Juga disebutkan dalam surat tersebut
dikirimkan bersama dengan penawaran
• Selanjutnya dinyatakan pula bahwa pesanan sebesar 10.000 unit
akan diberikan kepada perusahaan yang menang. Dalam surat
tersebut dilampirkan pula gambar dan spesifikasi teknik dari
prototype tersebut
Bina Nusantara
Lanjutan….
• Banu memikirkan tawaran tersebut. Apa yang dia pikirkan pertama
kali adalah bahwa dia kurang pasti tentang besarnya biaya yang
harus dikeluarkan untuk membuat prototype. Berdasarkan gambar
dan spesifikasi yang diberikan, dia dapat memperkirakan bahwa
kemungkinannya adalah sebesar 20% bahwa biaya pembuatan
prototype tersebut adalah Rp.600.000, 50% bahwa biaya
Rp.900.000 dan 30% bahwa biaya akan sebesar Rp.1.200.000
Bina Nusantara
Lanjutan…
• Banu selanjutnya berpikir bahwa setelah prototype tersebut dapat
selesai, bagaimana memperkirakan harga tawaran yang akan
diajukan. Dia dapat mengajukan harga tinggi atau rendah. Dan untuk
persiapan penawaran tersebut diperlukan biaya Rp.180.000.
• Bila ia menawarkan harga tinggi, maka dia menyadari bahwa
kemungkinan untuk mendapatkan kontrak adalah kecil, akan tetapi
seandainya kontrak tersebut ternyata dapat dimenangkan, maka
perusahaan akan dapat memperoleh keuntungan yang besar
• Sebaliknya, bila dia menawarkan harga rendah, maka kemungkinan
untuk memenangkan kontrak akan tinggi, meskipun ekspektasi
keuntungan akan rendah.
Bina Nusantara
Lanjutan….
• Pada tahap ini, Banu merasa bahwa bila biaya pembuatan prototype
adalah sebesar Rp.900.000, maka dia dapat emngajukan harag
penawaran Rp.30.000.000, bila dia ingin menawarkan harga tinggi,
atau Rp.26.500.000 bila harga rendah
• Sedangkan bila biaya prototype adalah Rp.600.000, maka harga
penawaran tinggi adalah Rp.27.000.000, sedangkan tawaran
rendahnya adalah sebesar Rp.23.500.000
• Akhirnya bila biaya prototype adalah Rp.1.200.000, maka harga
penawaran tinggi adalah Rp.36.000.000 dan harga penawaran
rendahnya Rp.29.000.000
Bina Nusantara
Lanjutan….
• Kemungkinakan perusahaan tersebut akan memenangkan kontrak
akan haya tergantung pada tingkat penawaran yang diajukan
• Dalam hal ini ia mengasumsikan bahwa bila ongkos prototype tinggi
pada perusahaan Niaga, maka ongkos tersebut akan tinggi juga pada
perusahaan-perusahaan saingannya.
• Selanjutnya ia juga dapat memperkirakan bahwa bial penawarannya
tinggi makan hanya 30% kemungkinannya untuk dapat
memenangkan kontrak tersebut, sebaliknya, bila rendah,
kemungkinanannya untuk memenangkanya adalah 0%
Bina Nusantara
Lanjutan….
• Biaya yang diperlukan untk memproduksi hanya akan tergantung
pada ongkos prototype. Bila ongkos prototype Rp.600.000, maka
ongkos pembuatan untuk 10.000 unit adalah sebesar Rp.7.200.000
• Sedang ongkos prototype sebesar Rp.900.000 akan mengakibatkan
ongkos pembuatan sebesar Rp.11.000.000, dan ongkos protype
sebesar Rp.1.200.000 juga akan menyebabkan ongkos produksi
Rp.21.000.000 untuk jumlah unit yang sama
Bina Nusantara
Lanjutan…
• SElain itu, ada satu alternatif yang perlu dipertimbangkan pula.
Dalam hal ini perusahaan Niada dapat pula mengajukan tawaran
tanpa membuat prototype. Untuk alternatif ini, penawaran yang
diajukan dapat tinggi atau rendah juga
• Tanpa adanya pengalaman dalam membuat prototype, Banu merasa
bahwa paling rendah dia akan dapat mengajukan tawaran sebesar
Rp.29.000.000, sedang penawaran tingginya adalah Rp.36.000.000
• Dalam situasi ini, dia menyadari bahwa kemungkinan memenangkan
kontrak adalah kecil, karean perusahaan Bhinneka tidak mempunyai
prototype untuk dijadikan dasar penilaian
Bina Nusantara
Lanjutan…
• Diperkirakan bahwa kemungkinan untuk menang bila dia
menawarkan harga tinggi adalah 0,1 sedangkan bila tawarannya
rendah adalah 0,3.
• Bila ternyata kontrak dapat diperoleh, maka ongkos produksi
diperkirakan aan sebesar Rp.7.200.000, Rp.11.000.000 dan
Rp.21.000.000, masing-masing dengan kemungkinan sebesar 0,2,
0,5 dan 0,3
• Gambarkan situasi keputusan yang dihadapi banu ini dalam suatu
diagram keputusan, dan pilih strategi terbaik bagi perusahaan ini
Bina Nusantara