download

1
Matakuliah
Tahun
: J1186 - Analisis Kuantitatif Bisnis
: 2009/2010
MANAJEMEN PROYEK
Pertemuan 24
2
Framework
•
•
•
•
•
Konsep Manajemen Proyek
Framework PERT dan CPM
Permasalahan Manajemen Proyek
Kaidah-Kaidah dalam Manajemen Proyek
Project Schedule
Bina Nusantara University
3
Program Evaluation and Review Technique
(PERT)
Konsep :
Merupakan suatu teknik yang digunakan manager proyek dalam menjadwalkan, memonitoring serta mengendalikan seluruh kegiatan proyek.
Bina Nusantara University
4
Critical Path Method
Konsep:
Merupakan suatu metode penjadwalan proyek seperti PERT, namun hanya
menggunakan satu perkiraan waktu kegiatan
Bina Nusantara University
5
Framework PERT - CPM
1. Mendefinisikan proyek dan semua aktivitas atau aktivitas yang signifikan
2. Membuat keterkaitan antara aktivitas-aktivitasnya. Putuskan aktivitas mana yang
harus
mendahului dan mana yang harus mengikuti yang lain.
3. Menggambarkan jaringan yang menghubungkan semua aktivitas
Bina Nusantara University
6
Framework PERT - CPM
4. Membebankan estimasi waktu dan atau biaya ke masing-masing aktivitas
5. Hitunglah jalur waktu yang paling panjang melalui jaringan itu, ini disebut dengan
Jalur Kritis
6. Gunakan jaringan untuk membantu perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian
proyek
Bina Nusantara University
7
Kaidah-Kaidah Project Mangement
• Tahap pertama dalam PERT adalah membagi keseluruhan proyek ke dalam kejadian dan
aktivitas
• Suatu kejadian menandai mulainya atau selesainya tugas atau aktivitas tertentu.
• Suatu aktivitas, sisi lain adalah suatu tugas atau sub proyek yang terjadi antara dua
kejadian.
Bina Nusantara University
8
Aktivitas, Kejadian, dan Jaringan
Kejadian
Aktivitas
Kejadian
1
Bina Nusantara University
Aktivitas A
Aktivitas B
Kejadian
2
Kejadian
3
9
Keterangan
Node : Menggambarkan Kejadian (awal
akhir dari suatu kegiatan)
dan
Arrow : Menggambarkan kegiatan dengan
beberapa atributnya.
Bina Nusantara University
10
Untuk selanjutnya perhatikan aturan-aturan berikut :
• Setiap kegiatan hanya boleh diwakili oleh satu anak panah saja didalam jaringan kerja,
(kecuali kalau satu kegiatan dipecah menjadi kegiatan yang lebih kecil).
• Tidak boleh ada dua kegiatan diwakili oleh pangkal dan ujung anak panah yang sama.
Dalam hal ini harus dipergunakan anak panah boneka (dummy arrow). Perhatikan
ilustrasi berikut. Pangkal (1) dan ujung (2), A dan B sama.
Bina Nusantara University
11
A (1,2) B juga (1,2), ini tidak boleh
dan harus diatasi dengan
menggunakan anak panah boneka
seperti berikut ini.
D = Dummy, dengan garis putusputus.
Bina Nusantara University
12
Suatu anak panah boneka (dummy) untuk menggambarkan kegiatan yang tidak memakan
waktu (kegiatan boneka sering juga disebut semu atau buatan, bukan sesungguhnya).
Alasan penggunaan kegiatan boneka (dummy activity) adalah :
Menghindarkan keragu-raguan dalam indikasi, seperti gambar di atas A (1,2), B (1,2),
keduanya mempunyai indikasi yang sama, membingungkan. Lihat gambar a), b), c) dan d)
untuk mengatasinya, di mana :
A(1,2),
B(1,3) D(2,3)
A(2,3),
B(1,3) D(1,2)
A(1,3),
B(2,3) D(1,2)
A(1,3),
B(1,2) D(2,3)
Bina Nusantara University
13
Contoh Project
A
Immediate
Predecessor
-
Expected
Time
5
B
-
6
C
A
4
D
A, B
2
Activity
Bina Nusantara University
14
Bina Nusantara University
ES
Earliest Starting (time)
EF
Earliest Finishing
LS
Latest Starting
LF
Latest Finishing
Slack
Extra Time
15
Project Network
Bina Nusantara University
16
Activity
Bina Nusantara University
A
Immediate
Predecessor
-
Expected
Time
5
B
-
6
C
A
4
D
A, B
2
17