Kasus Bab 9 Kasus Bab 9 Michigan Lighting, Inc. Pertanyaan Pembuka 1. 2. 3. 4. Evaluasi suatu perusahaan. Berapa yang akan Anda bayar untuk perusahaan ini, bila Anda Scott dan Peterson. Bagaimana kedua orang tersebut mengatasi masalah kepemilikan. Bagaimana Anda mendapatkan dana untuk membeli perusahaan. Seandainya Anda jadi membelinya, apa yang akan Anda lakukan di hari pertama? Akhir minggu pertama? Setelah 6 bulan? Jelaskan. Jack Peterson memikul beban berat karena konflik dengan mitra bisnisnya, David Scott. Dia sudah meminta bantuan teman dan rekanan kerja sejak tahun 1976. Pada tahun 1984, Jack mulai menyadari bahwa dia dan David sudah terlalu jauh berbeda sehingga sulit untuk meneruskan usaha mereka bersama. Hanya saja Jack masih perlu kesepakatan dengan David soal perpisahan mereka. Sebuah jalan keluar adalah satu di antara mereka akan membeli saham pihak lainnya, namun mereka berdua harus menyepakati nilai saham. Sayang sekali David sangat tidak tertarik untuk membahas hal ini. Perbedaan di antara mereka makin membesar dari hari ke hari. Perselisihan mereka sangat mengganggu operasional perusahaan dan pegawai menjadi tidak tenang. Pada tahun 1985, situasi semakin memburuk. Jack menceritakan perselisihan yang muncul pada saat diadakan pertemuan tahunan dewan direksi. Semuanya berantakan. Saya dan David bertengkar hebat sehingga tidak ada lagi orang yang mau mengikuti pertemuan hari berikutnya. Kami semua merasa sangat tertekan. Susahnya adalah masing-masing pihak merasa dirinya benar. Keadaan memaksa orang-orang di perusahaan untuk memihak ke salah satu di antara kami. Padahal perselisihan kami adalah murni per-bedaan pendapat saja, namun karena berlangsung terlalu lama, akhirnya memunculkan praktik politik praktis di dalam perusahaan. Deskripsi Perusahaan Michigan Lighting, Inc. (MLI) adalah perusahaan yang membuat dudukan lampu neon untuk kebutuhan toko atau gedung-gedung umum. Penjualan tahun 1985 mencapai $4,4 juta dengan laba bersih $115.000. Penjualan terbanyak adalah produk standar dengan 9 macam variasi. Sepuluh persen adalah dudukan lampu yang dipesan secara khusus, 15 persen adalah dudukan lampu standar dengan Kasus Bab 9 Kasus Bab 9 sedikit modifikasi. Tahun 1985, MLI menjual 66.000 dudukan lampu. Walaupun pesanan bisa mencapai 2.000 unit, umumnya pesanan adalah sebesar 15–20 unit. Permintaan unit modifikasi dan unit pesanan khusus rata-rata adalah 25 unit. Jack Peterson, Direktur MLI, menjelaskan posisi pemasaran mereka: Strategi pemasaran kami adalah membantu mengatasi masalah para insinyur dan arsitek dalam hal pencahayaan ruangan. Kami menyediakan produk yang dibuat sesuai dengan kebutuhan khas suatu ruangan atau gedung. Para arsitek sering menghadapi masalah pencahayaan yang membutuhkan dudukan lampu yang didesain secara khusus. Bisa juga dia yang mendesain dudukan lampunya, kemudian kami yang membuatnya. Kami memenuhi permintaan dudukan lampu khusus yang tidak dibuat oleh perusahaan lampu besar. Di sinilah letak pangsa pasar kami. Memenuhi keinginan arsitek adalah sangat penting bagi usaha kami. Relasi yang baik antara arsitek, insinyur dengan utusan perusahaan kami juga sangat penting. Dalam dunia konstruksi harus ada kerja sama antara arsitek, insinyur, kontraktor bangunan, distributor, dan produsen seperti kami agar proyek bisa selesai dengan memuaskan. Arsitek selalu membuat kesalahan dalam mendesain karena desainnya selalu berbeda-beda. Kecuali bila dia terus-menerus mendesain bangunan yang sama sehingga selalu ada saling membantu, saling berkorban dalam bisnis konstruksi. Dengan demikian pemesan gedung puas, kontraktor dan produsen mendapatkan untung. Harus ada saling pengertian. Biasanya harga yang kami tawarkan akan dibandingkan dengan puluhan perusahaan lainnya di seluruh Amerika. Karena produk kami dipesan secara khusus, harga yang kami tawarkan pun masih bisa dinegosiasikan, berbeda dengan perusahaan dudukan lampu yang menjual produk massal. Sulit sekali untuk bertahan di pasar dudukan lampu standar. Untuk satu proyek saja, bisa ada 30 perusahaan yang saling bersaing. MLI memiliki pabrik modern di luar kota Pontiac, Michigan. Produksi terdiri dari mesin cetak, mesin potong, mesin pembentuk plat besi; fasilitas pengecatan; dan fasilitas perakitan dengan komponen listrik yang dibeli dari perusahaan luar. Total pegawai sebanyak 104 orang; 34 orang di bagian penjualan, teknik, dan administrasi; 70 orang di bagian produksi. Produk dijual ke mana-mana lewat distributor ke kontraktor atau arsitek untuk kebutuhan gedung baru atau renovasi gedung. Sebelum 1983, MLI hanya menjual ke pasar regional. Namun kemudian kegiatan pemasaran ditingkatkan sehingga penjualan meningkat selama beberapa tahun terakhir. Penjualan kami cukup memuaskan padahal pasar konstruksi sedang sepi. (Lihat Peraga A untuk sejarah penjualan, pendapatan, penjualan unit, dan ketenagakerjaan.) PERAGA A Sejarah Penjualan Tahun Penjualan Bersih 1985 $ 4,412,191 1984 3.573.579 1983 1982 Laba setelah pajak Penjualan produk Total Pegawai Pegawai tidak tetap $ 115,209 66,000 104 70 101,013 58,000 94 58 2.973.780 106,528 52,000 82 52 2.935.721 63,416 54,000 82 50 Latar Belakang Michigan Lighting, Inc. didirikan di Flint, Michigan tahun 1936 oleh Daniel Peterson dan Julian Walters. Masing-masing memiliki separuh dari perusahaan. Peterson mengurusi keuangan dan teknik, sedangkan Walters mengurusi penjualan dan desain. Pembuatan dudukan lampu semua disubkontrakkan. Setelah beberapa tahun karena ketidaksesuaian pola kerja akhirnya Peterson membeli semua saham Walters. Selanjutnya, Peterson mengundang Richard Scott sebagai mitra barunya. Richard Scott dahulu adalah pemasok lembaran besi. Richard Scott menjadi direktur, sedangkan Peterson Kasus Bab 9 adalah bendahara. Kepemilikan saham disepakati dengan Peterson menguasai lebih dari separuh total saham dan dia memiliki hak veto karena dia memang paling berpengalaman di perusahaan ini. Pada tahun 1940, MLI mulai membuat sendiri produk-produknya dan memindahkan operasional ke gedung bertingkat seluas 17.500 m2 juga di Flint. Perusahaan berkembang dan menguntungkan terutama saat PD II dan saat terjadi booming pembangunan perumahan tahun 1950-an. Peterson dan Scott merasa puas dengan kekayaan yang mereka kumpulkan, penjualan perusahaan juga cukup memuaskan: senilai $1 juta dan laba mencapai $15.000 sesudah pajak. Anak Daniel Peterson, Jack bergabung dengan MLI sebagai tenaga penjual tahun 1963, setelah dia menyelesaikan kuliahnya di MIT dan Colorado Business School. Anak Richard Scott, David, adalah lulusan Trinity College. Pada tahun 1964 dia bergabung dengan MLI sebagai tenaga penjual setelah menyelesaikan tugas wajib militernya. Kedua anak sudah saling mengenal sejak kecil, namun bukan teman akrab. Tahun 1966, Daniel Peterson mendapat serangan jantung, selanjutnya mengundurkan diri dari perusahaan. Dia tetap mengawasi anaknya, namun tidak lagi ikut campur dengan urusan perusahaan. Richard Scott menjadi orang tertinggi di perusahaan. Tahun 1967, Jack mulai mempelajari bagian lain perusahaan. Tugas pertamanya adalah di bagian manufaktur dan pelayanan. David Scott bergabung dengan ayahnya di bagian manufaktur setahun kemudian. Jack Peterson menjadi Manajer Penjualan, sedangkan David Scott menjadi Manajer Manufakturing, ditambah dengan seorang bendahara sesuai dengan anjuran Richard Scott. Ketiga orang inilah yang menjalankan perusahaan dan mereka bisa bekerja sama. Namun keputusan terakhir tetap di tangan Richard Scott, yang semakin jarang hadir di kantor. Jack, David, dan bendahara mulai melakukan pembaruan di perusahaan. Beberapa pegawai yang tidak produktif atau tidak bisa mengikuti perubahan diberi pensiun dini. Salah seorang pegawai yang dilepas adalah seorang tangan kanan Richard Scott. Ketika Richard Scott mengetahui hal ini, dia sangat marah dan sama sekali tidak muncul di perusahaan. Ketiga orang di atas memimpin menjalankan perusahaan selama beberapa tahun. Namun di antara mereka ada perbedaan pandangan akan strategi untuk masa depan perusahaan. Jack Peterson sebagai manajer penjualan menekankan kepekaan terhadap kebutuhan pelanggan, karena ini akan menjadi pangsa pasar mereka. David Scott menekankan kelancaran produksi, jadi mereka hanya perlu membuat produk yang ”semistandar”. Tahun 1968, Jack menjalin hubungan dengan seseorang untuk membangun perusahaan komputer. Perusahaan ini menyewa sebagian ruang MLI, MLI juga memberikan dukungan manajemen dan administrasi, inventarisasi tender dan kontrak. Walaupun David Scott tidak ikut bagian dalam perusahaan ini, Jack Peterson memberi sebagian dari sahamnya karena dia menganggap David adalah mitranya, juga karena Jack menghabiskan banyak waktu dengan perusahaan komputer ini. Tahun 1969, Daniel Peterson dan Richard Scott merevisi pembagian kepemilikan saham yang disesuaikan dengan realitas operasional manajemen perusahaan. Mereka merubah saham mereka menjadi saham ”nonvoting Kelas A” dan mengalihkan 44 persen dari saham tersebut ke masingmasing anak. Daniel Peterson melepaskan hak vetonya dengan maksud agar generasi penerusnya bisa saling bekerja sama. Selanjutnya, Jack Peterson dan David Scot masing-masing diberi 50 persen saham ”voting Kelas B.” Namun, keterlibatan Jack di perusahaan komputer membuat hubungannya dengan David menjadi tidak harmonis. Pada saat yang sama ada perbedaan pendapat yang kuat antara David dan kepala keuangan, sumbernya adalah kesalahan dalam analisis biaya produksi. Kepala keuangan banyak menyalahkan David karena sering membuat keputusan-keputusan yang kurang tepat. Juga ada perbedaan dalam menangani pegawai dan konsistensi kebijakan perusahaan. Jack merasa David seharusnya bisa konsisten dengan kebijakan perusahaan dan lebih mengutamakan kesejahteraan pegawai. Ketika perusahaan komputer dijual tahun 1975, kepala keuangan MLI keluar kemudian bergabung dengan perusahaan komputer itu. Kasus Bab 9 Konflik yang Berkepanjangan Kepergian kepala keuangan memper- buruk hubungan antara Jack dan David. Jack diangkat menjadi direktur utama tahun 1970. Jack menceritakan kejadiannya: Richard Scott mengundurkan diri sebagai direktur utama perusahaan. Kami bertiga berkumpul untuk menentukan siapa yang sebaiknya menggantikan Richard. Akhirnya David Scott berkata, ”Saya lebih suka bila kamu menjadi direktur utama.” Saya jawab: ”Baiklah.” Setelah Jack menjadi direktur utama, ketiga manajer tetap bekerja sebagai suatu tim. Namun Jack masih kecewa dengan kepergian kepala keuangan mereka, seorang yang sangat penting bagi perusahaan (Jack menyalahkan perbedaan pendapat dengan David). Selain itu, tanpa kepala keuangan, tidak ada yang bisa memberi jalan tengah bila terjadi perbedaan pendapat. Pengganti kepala keuangan adalah seorang teman kuliah Scott, namun dia hanya sekadar manajer tingkat menengah dan tidak terlalu berpengaruh. Pertumbuhan perusahaan semakin memperburuk hubungan Jack dengan David. Penjualan mencapai $1.8 juta dan bagian manufaktur mulai kerepotan. Jack merasa masalah ini bisa diatasi seandainya dulu pada masa produksi sepi David mau meningkatkan fasilitas produksi. Masing-masing berpegang pada pendapatnya. Namun keduanya setuju untuk menambah ruang produksi. Kepindahan perusahaan ke tempat yang lebih luas tahun 1977 agak menurunkan ketegangan di antara mereka berdua. Sebuah perusahaan saingan telah dibeli oleh perusahaan lain yang lebih besar, yang kemudian menjualnya ke MLI. Luas pabrik baru adalah sebesar 427.000 m2. Dengan ruang produksi yang luas, MLI bisa melakukan subkontraktor untuk perusahaan lampu lainnya. Sayang pabrik dalam kondisi yang parah, David Scott bertanggung jawab untuk renovasi sekaligus menangani produksi subkontraktor. Jack Peterson tetap berada di Flint, mengurusi produksi di pabrik lama sampai bisa dintegrasikan dengan pabrik yang baru. Jack menceritakan saat itu: Tahun itu kami agak merasa tenang. Saya mengurusi produksi di pabrik lama, David mengurusi pabrik baru. David menyukai proyek seperti ini dan merasa puas dengan hasil kerjanya. Kemudian tahun 1978, kami mengangkat seorang manajer pabrik, dan David kembali ke Flint. Ketika dia kembali, tentunya banyak hal yang berubah. Semua yang terjadi di pabrik Flint, saya yang mengatur dan menentukan. Para pegawai sudah terbiasa dengan pola kepemimpinan saya. Reaksi David adalah bekerja hanya di bagian desain dan teknik, dia sama sekali tidak terlibat dengan proses produksi. Dia mulai terlibat dengan relasi di luar perusahaan, dengan hobi baru dan lain sebagainya, yang menghabiskan banyak waktunya. Saya sendiri tidak keberatan dengan kegiatannya di luar perusahaan karena kami jadi jarang bertengkar. Namun bila dia datang ke perusahaan, maka konflik di antara kami akan muncul. Saya hanya menyesalkan sikapnya yang ingin mengatur, padahal dia jarang mengurusi perusahaan. Pada tahun 1980, kami sepakat untuk menjual pabrik lama di Flint dan seluruhnya pindah ke Pontiac. Kami berdua mengurusi kepindahan tersebut. Orang-orang kunci masih bersama kami setelah pindah. Kami bekerja keras menyatukan orang-orang pabrik lama dengan orang-orang pabrik baru, juga menyelaraskan proses produksi. Ini adalah mulainya saat-saat yang baik bagi kami berdua. Saya sibuk dengan manajer penjualan dan berusaha melakukan ekspansi dari perusahaan regional menjadi perusahaan nasional, serta membangun jaringan perwakilan kami di seluruh negeri. David menghabiskan waktu di bagian teknik, desain, dan manufakturing. Karena kapasitas pabrik besar, produksi bisa berjalan dengan lancar. David sangat berjasa dalam menyelaraskan produktivitas pegawai dari pabrik lama dengan standar perusahaan kami. Ini sangat penting bagi proses produksi dan reputasi perusahaan. Kasus Bab 9 Kami berdua disibukkan selama dua tahun. Cukup susah untuk membuat orang bekerja sama dan menghasilkan kualitas dan laju produksi yang diharapkan. Kami membeli pabrik tersebut dengan harga yang sangat baik, kami juga memperluas jangkauan produk kami, dan mulai melepaskan produk yang tidak bernilai tinggi. Perusahaan menghasilkan laba yang menggembirakan. Selama ekspansi perusahaan, tim operasional terdiri dari 6 orang. David Scott berkonsentrasi pada penerapan teknologi baru dan desain. Selain itu, ada manajer penjualan, manajer keuangan, manajer teknik, manajer produksi, dan Jack Peterson. Namun perbedaan pendapat muncul lagi. Jack menceritakan hal itu: Tim operasi bertemu satu atau dua minggu sekali, tergantung kebutuhan, kemudian kami mengadakan rapat dewan pimpinan untuk membahas hal-hal yang lebih luas. Namun dalam rapatrapat tersebut, David sering tidak menyukai apa saja yang sedang dilakukan dalam perusahaan. Saya berselisih pendapat dengannya, demikian juga dengan manajer-manajer lainnya. Kami bertengkar di rapat dan David semakin terisolasi. Kami bahkan berdebat soal topik mana yang dibahas dalam rapat. Saya merasa beberapa topik sebaiknya dibahas di antara kami berdua, terutama soal pegawai; topik lainnya dibahas dalam rapat pemegang saham. Rapat dewan pimpinan lama-kelamaan menjadi suatu beban berat. Tahun 1977, Richard Scott meninggal dunia. Walaupun dia masih anggota dewan pimpinan, namun dia sudah tidak aktif sejak tahun 1968. Dewan direksi hanyalah Daniel dan Jack Peterson serta David Scott. Mencari Penyelesaian Ketika Jack Peterson kembali dari libur musim panas bulan Agustus 1985, dia disambut oleh keluhan dari beberapa agen penjualan MLI dan beberapa manajer dari dalam perusahaan. Jack akhirnya memutuskan persoalan ini harus diselesaikan, dan dia minta bantuan seseorang. Saya sadar bahwa saya dan David sudah tidak dapat berkomunikasi, dan saya harus mencari penengah yang dipercaya oleh David. Saya sebelumnya pernah minta bantuan akuntan kami Allen Burke. Dia lebih dari sekadar akuntan kami. Allen sendiri bekerja untuk kantor akuntan Big Six dan berpengalaman dengan perusahaan kecil menengah. Bukan hanya itu, Allen adalah teman masa kecil David. Allen orangnya memiliki integritas yang tinggi dan dapat dipercaya. David sendiri sangat menghormati Allen dan meminta bantuannya dalam berbagai persoalan. Ketika saya pertama kali datang ke Allen bulan Maret, dia berkata, “Kalau kita ada masalah dengan perkawinan kita, kita akan mencari penyelesaiannya bukan? Jadi Jack, kamu harus mencari penyelesaianmu sendiri.” Intinya, Allen tidak mau mendengarkan keluhan saya. Kemudian awal bulan September saya kembali mendatangi Allen dengan perasaan putus asa. Ternyata David terlebih dahulu sudah mengeluh kepada Allen. Dari sini Allen baru mengakui bahwa masalah kami berdua sudah cukup parah. Secara langsung dan lewat Allen, Jack memaksa David untuk mencari penyelesaian masalah. Walaupun David juga menderita dengan konflik ini, tetapi dia merasa masih perlu waktu untuk memikirkan apa yang sebaiknya dia lakukan. Menurut Jack, ada beberapa alasan mengapa David enggan untuk bertemu dan membahas masalah mereka. Karena tidak ada penyelesaian atas perbedaan mereka, kemungkinan yang terjadi adalah salah satu mitra membeli saham mitra lainnya. Atau salah satu mitra menjadi pemilik perusahaan yang pasif, tidak terlibat dengan urusan perusahaan. Jack tahu bahwa David hanya memiliki pengalaman kerja di MLI, itu pun hanya di bagian manufakturing. Kedua, Jack tahu betul Kasus Bab 9 bahwa David tidak menguasai masalah keuangan, karena itu memang bukan bidangnya. Karena David hanya mengurusi bagian produksi, dia buta tentang persoalan keuangan. Akibatnya, David susah untuk mengambil keputusan menyangkut perselisihannya dengan Jack. Terakhir, David memiliki ikatan emosional dengan perusahaan dan takut kehilangan perusahaan. Makin lama makin jelas bahwa penyelesaian masalah kedua mitra adalah menjual MLI. David mulai kebingungan dan tidak bisa lagi menghindar. Sehari sebelum Thanksgiving Day, David menelepon Jack untuk memberitahukan bahwa dia akan memecat bendahara perusahaan dan dia sendiri akan menggantikan posisinya. David ingin mempelajari keuangan perusahaan selama satu tahun sebelum bisa mengambil keputusan. Namun Jack menolak karena bendahara adalah posisi yang penting dan dia tidak bisa dipecat begitu saja. Jack merasa ini adalah upaya David untuk mengulur waktu. Akhirnya Jack bisa membujuk David untuk tidak memecat bendahara perusahaan. Setelah tawar-menawar selama sebulan, Jack dan David sadar bahwa mereka sendiri sesungguhnya tidak tahu berapa nilai perusahaan. Akibatnya masing-masing ragu akan tawaran yang akan diajukan ke pihak mitra lain. Menilai Perusahaan Jauh sebelumnya Jack sudah mempertimbangkan kemungkinan untuk membeli saham David atau menjual perusahaan. Karena tampaknya yang akan terjadi adalah salah satu mitra akan membeli saham mitra lainnya, maka laporan keuangan tahun 1985 dipaksa untuk cepat selesai. (Ditunjukkan bersama dengan hasil 1984 dan 1983 dalam Peraga B dan C.) Jack juga sudah mendapatkan dukungan bank untuk pembelian saham David. Bankir perusahaan setuju untuk mendanai Jack bila dia akan membeli seluruh saham perusahaan. Jaminannya adalah aset pribadi Jack. Namun pihak bank tidak mau menjamin bila David yang membeli semua saham perusahaan. Bank juga bersedia tetap meneruskan perjanjian kredit sebelumnya. Jumlah yang bisa dipinjamkan bank adalah 100 persen jumlah uang perusahaan ditambah dengan pesanan yang belum dibayar. Bunganya adalah sebesar 10 persen. Jack bekerja sama dengan manajer keuangan untuk membuat proyeksi keuangan dan menentukan nilai perusahaan. Untuk amannya, Jack menentukan proyeksi penjualan tahunan 10 persen di bawah rata-rata. Karena nilai perusahaan tidak akan meningkat dengan peningkatan penjualan yang sedikit. David sadar bahwa kesemuanya ini ikut memengaruhi kesediaan bank untuk mendanainya. Jack juga mulai mencoba berbagai teknik penilaian perusahaan yang dia pelajari dari majalah, buku, dan percakapan dengan teman-teman; namun akhirnya dia menemukan bahwa berbagai teknik penilaian yang ada belum tentu akurat. Perusahaan swasta biasanya diberi nilai 5-10 kali di atas perdapatan perusahaan setelah potong pajak. Nilai aset berdasarkan pembukuan juga bisa dijadikan pedoman, namun umumnya dilakukan penyesuaian antara nilai berdasarkan buku dan nilai berdasarkan pasar. Penyesuaian ini penting bagi MLI karena mereka baru saja membeli pabrik baru dengan harga yang sangat menguntungkan. Jack merasa pabrik itu sendiri nilainya bisa sampai $200.000 di atas nilai pembukuan. Bagi Jack, berbagai teknik penilaian tidak hanya menghasilkan penilaian yang berbeda, namun juga menunjukkan bahwa suatu perusahaan memiliki nilai yang berbeda bagi tiap individu. Dengan demikian perkiraan nilainya harus menyertakan nilai pribadi tersebut. Kasus Bab 9 PERAGA B Laporan Keuangan Laporan Pendapatan Periode per 31 Desember 1985 Penjualan Bersih Harga pokok penjualan: Persediaan awal tahun Pembelian Kargo Tenaga kerja langsung Pengeluaran manufaktur Persediaan akhir tahun Laba kotor Biaya pengembangan produk Biaya administrasi dan penjualan Pendapatan operasi Pengeluaran (pendapatan) lain: Biaya bunga Pesangon untuk pegawai pensiun Lain-lain Laba sebelum pajak pendapatan Ketentuan pajak pendapatan Laba sebelum pendapatan luar biasa Pendapatan luar biasa – asuransi jiwa dalam jumlah besar dari nilai kas ditahan Laba bersih Pendapatan per lembar saham biasa Dikurangi penyisihan untuk piutang raguragu Persediaan: Bahan baku mentah Produk yang sedang dikerjakan Asuransi dibayar di muka dan lainnya Total aset lancar Properti, pabrik, dan peralatan: Bangunan dan pengembangan 1983 $4,412,191 $3,573,579 $2,973,780 742,907 1,599,426 19,520 430,154 977,229 3,769,236 826,228 2,943,008 1,469,183 131,746 1,112,542 1,244,288 224,895 593,185 1,275,665 26,595 360,568 802,172 3,058,185 742,907 2,315,278 1,285,301 128,809 915,140 1,043,949 214,352 416,512 1,109,781 20,966 328,487 673,643 2,549,389 593,185 1,956,204 1,017,576 102,299 740,801 843,100 174,476 56,259 1 0,000 (923) 65,336 159,559 44,350 115,209 37,790 10,000 (1,551) 46,239 168,113 67,100 101,013 32,416 20,000 (6,193) 46,223 128,253 49,000 79,253 $115,209 $19.15 $101,013 $16.79 27,275 $106,528 $13.17 Aset Aset lancar: Kas Piutang dagang: Pelanggan Pendanaan kembali pajak pendapatan Lain-lain 1984 31 Desember $51,248 $3,778 $70,520 600,361 23,001 430,750 2,276 318,356 5,289 623,362 3,500 619,862 433,026 3,500 429,526 323,645 3,500 320,145 291,790 534,438 826,228 14,208 1,511,366 259,550 483,357 742,907 20,134 1,196,345 277,072 316,113 593,185 26,070 1,009,920 341,426 325,686 295,130 Kasus Bab 9 PERAGA B (kesimpulan) Aset lanjutan 31 Desember 1985 Mesin dan perlengkapannya Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Dikurangi akumulasi depresiasi Tanah Aset lain: Nilai penyerahan kas dari kebijakan asuransi jiwa (dikurangi pinjaman sebesar $19.478 tahun 1985, $19.590 tahun 1984, dan $19.432 tahun 1983) Total aset Kewajiban dan Ekuitas Pemegang Saham Kewajiban lancar: Waktu jatuh tempo berjalan utang jangka panjang Utang wesel — bank Utang wesel — bankir Utang dagang Jumlah untuk membeli saham beredar Kewajiban tambahan Total kewajiban lancar Utang jangka panjang Ekuitas Pemegang Saham Modal kontribusi: 6% saham preferen kumulatif— kepemilikan 1 0,000 saham dengan nilai nominal $10; beredar 2,000 lembar Saham biasa: Kelas A (nonvoting): Kepemilikan 15,000 lembar saham dengan nilai nominal $10; beredar 8,305 lembar Kelas B (voting): Kepemilikan 5,000 lembar saham dengan nilai nominal $10; beredar dan terutang 20 lembar Laba ditahan Dikurangi saham yangakan diperoleh kembali dan dalam perbendaharaan—dengan biaya: 2,000 lembar saham dengan saham preferen kumulatif 6% 2,308 lembar saham biasa Kelas A Total kewajiban dan ekuitas pemegang saham 1984 1983 210,493 32,578 42,866 627,363 273,284 354,079 11,101 365,180 173,073 32,578 43,905 575,242 233,444 341,798 11,101 352,899 135,419 29,421 36,949 496,919 185,215 311,704 11,101 322,805 81,978 $1,958,524 77,215 $1,626,459 72,569 $1,405,294 $12,184 $10,558 $9,000 325,000 389,582 200,000 30,000 295,208 39,000 313,203 75,000 154,590 881,356 176,522 116,134 651,900 189,122 88,957 525,160 195,710 20,000 20,000 20,000 83,050 83,050 83,050 200 103,250 892,396 995,646 200 103,250 777,187 880,437 200 103,250 676,174 779,424 20,000 75,000 95,000 900,646 $1,958,524 20,000 75,000 95,000 785,437 $1,626,459 20,000 75,000 95,000 684,424 $1,405,294 Laporan Perubahan Posisi Keuangan per 31 Desember Modal kerja yang tersedia: Dari operasi Laba sebelum pendapatan luar biasa Menambah depresiasi tanpa memerlukan modal kerja Modal kerja yang disediakan dari operasi $115,209 $101,013 $79,253 55,978 171,187 50,658 151,671 44,267 123,520 (bersambung! Kasus Bab 9 Laporan Perubahan Posisi Keuangan Lanjutan per 31 Desember Pendapatan luar biasa dari asuransi jiwa Kewajiban sewa peralatan modal Diperoleh dari nilai penyerahan kas dari kebijakan asuransi jiwa Total modal kerja yang tersedia Modal kerja yang digunakan: Tambahan property, pabrik, dan peralatan Peningkatan nilai penyerahan kas dari kebijakan asuransi jiwa— pinjaman bersih Pengurangan utang jangka panjang Pembelian 2,308 lembar saham Kelas A nonvoting Total modal kerja yang digunakan Peningkatan modal kerja Perubahan dalam modal kerja meliputi: Peningkatan (pengurangan) dalam aset lancar: Kas Piutang dagang — bersih Persediaan Biaya dibayar di muka Peningkatan (pengurangan) dalam kewajiban lancar: Porsi utang jangka panjang saat ini Utang wesel ke bank Utang wesel ke bankir Utang dagang Jumlah untuk membeli saham yang beredar Kontribusi bagi hasil pengawas Kewajiban tambahan Total Tambahan modal kerja Modal kerja pada awal tahun Modal kerja pada akhir tahun 1985 1984 171,187 68,259 4,763 12,600 85,622 $85,565 $ 47,470 190,336 83,321 (6,106) 315,021 1,626 125,000 (30,000) 94,374 38,456 229,456 85,565 544,445 $630,010 5,295 156,966 80,752 4,646 11,883 97,281 $59,685 $(66,742) 109,381 149,722 (5,936) 186,425 1,558 200,000 (9,000) (17,995) (75,000) 27,177 126,740 59,685 484,760 544,445 1983 Pertimbangan Keuangan Pribadi 27,275 51,877 202,672 47,107 5,954 8,995 75,000 137,057 $65,615 $64,854 (3,548) 176,673 (4,980) 232,999 500 104,083 75,000 (20,000) 7,801 167,384 65,615 419,145 484,760 Salah satu pertimbangan yang penting adalah seberapa banyak Jack dan David bersedia mengagunkan asetnya. Baik Jack maupun David belum pernah memiliki aset yang membutuhkan perjanjian kredit jangka panjang, sebuah rumah misalnya. Jack memiliki aset senilai $650.000 di luar sahamnya di MLI. Pihak bank setuju menggunakan aset tersebut sebagai agunan. Ini berarti Jack mempertaruhkan seluruh harta yang dimilikinya, oleh karena itu dia harus betul-betul mencermati harga penjualan saham yang ditawarkan David. “Saya menjadi sangat protektif dengan aset pribadi saya di luar MLI. Padahal cukup banyak aset pribadi yang akhirnya berbaur menjadi aset perusahaan. Bila saya menggadaikan semua kekayaan pribadi, maka tidak ada lagi yang bisa menjadi pegangan nanti bila usaha mengalami kegagalan. Sementara itu, kami berdua hampir tidak pernah berusaha untuk membangun kekayaan di luar perusahaan, untuk sekadar jaga-jaga.” Walaupun Jack ingin sekali untuk menguasai seluruh saham, ada pertimbangan lain yang mungkin menghalangi keinginannya. Pertama, dia bosan karena harus menyetir mobil satu jam penuh hanya untuk ke kantor. Kedua, dengan latar belakang pendidikannya di bidang teknik dan gelar MBA, dia tidak akan kesulitan mencari pekerjaan baru, seandainya dia harus melepaskan MLI. Namun di pihak lain, ada beberapa hal yang mendorong Jack untuk tetap bertahan di MLI. Ayahnya selalu menasihati dirinya untuk berpikiran jernih. Namun Jack sadar bahwa ayahnya akan kecewa bila dia sampai kehilangan MLI. Selain itu, ada harapan dalam diri Jack bahwa kalau dia 10 Kasus Bab 9 membeli seluruh saham, maka bukan hanya dia memiliki perusahaan tersebut, namun dia juga mendapatkan ketenangan batin. Perusahaan menjadi miliknya total, tidak ada yang memprotes keputusannya, tidak ada yang mengatur dirinya. Jack merasa David memiliki kemampuan untuk membeli sahamnya. Memang David tidak memiliki aset sebanyak dirinya, namun kakak ipar David memiliki perusahaan yang cukup besar dan memiliki dana yang cukup untuk membeli separuh saham perusahaan. Jack sadar bahwa David tidak mungkin menjalankan perusahaan seorang diri karena latar belakang pendidikannya adalah kesenian dan pengalaman kerjanya hanya di MLI. David akan kesulitan mencari pekerjaan di luar MLI. Jadi besar kemungkinan David juga tidak mau melepaskan sahamnya. Scan EXHIBIT C halaman 321. (LIHAT HASIL SCAN EDITOR) Keterangan: EXHIBIT C = PERAGA C Pro Forma Financial Statement = Laporan Keuangan Pro Forma Income Statement Projections (prepared by Jack Peterson) = Proyeksi Laporan Laba-Rugi (dipersiapkan oleh Jack Peterson) Historical Percentages = Persentase Sebelumnya Projected Persentase = Proyeksi Persentase Thousands of Dollars = Ribuan Dolar Net sales = Penjualan bersih Cost of goods sold = Biaya barang terjual Gross income = Pendapatan kotor Operating, general, and admin. = Operasi, umum, dan administrasi profit before taxes = Laba sebelum pajak Taxes = Pajak Net earnings = Pendapatan bersih • Projected percentages reflect an assumption that one partner will leave the company, and include a $25.000 cost reduction for the reduced salary requirements of a replacement. = Proyeksi persentase mencerminkan asumsi bahwa satu mitra akan meninggalkan perusahaan, dan termasuk pengurangan biaya sebesar $25.000 untuk kebutuhan gaji. †Effective tax rate. = †Tarif pajak yang efektif Pertemuan yang Menentukan Setelah bertemu dengan Allen Burke, David Scott menelepon Jack Peterson pada suatu sore: “Jack tampaknya kamu benar––kita tidak mungkin lagi bekerja bila ada konflik di antara kita. Saya sudah berbicara dengan Allen, dan dia sepakat untuk membantu kita mencari jalan keluar. Apakah kita bisa bertemu hari Jumat pukul 9:00?”
© Copyright 2024 Paperzz