Mata kuliah Dosen Pembuat Tahun : J0754 - Pengelolaan Organisasi Entrepreneurial : D3122 - Rudy Aryanto : 2009 Evaluasi, Umpan Balik dan Penghargaan Chapter 6 Tujuan Evaluasi : 1. Menyediakan dasar untuk alokasi penghargaan, termasuk kenaikan gaji, promosi, transfer, pemberhentian, dll 2. Mengidentifikasikan karyawan yang berpotensi tinggi 3. Memvalidasi efektifitas dari prosedur pemilihan karyawan 4. Mengevaluasi program pelatihan sebelumnya 5. Menstimulasi perbaikan kinerja 6. Mengembangkan cara untuk mengatasi hambatan dan penghambat kinerja 7. Mengidentifikasikan kesempatan pengembangan dan pelatihan 8. Membentuk kesepakatan supervisor-karyawan mengenai ekspektasi kinerja Empat Fase Utama Evaluasi Prestasi Pemahaman Penilai Tanggung jawab pekerjaan Kriteria prestasi Organisasi dan tujuan pribadi Masa Lalu Penggunaan Teknik Evaluasi penilai terhadap prestasi dalam aturan hukum Pemberian Umpan Balik Pengembangan yang dinilai Tanggung jawab pekerjaan Wawancara atau konseling Kriteria prestasi Organisasi dan tujuan pribadi Masa Depan Dua Tujuan Evaluasi Prestasi Suatu Perbandingan Tujuan Utama Butir Pertimbangan Perbandingan Orientasi Waktu Sasaran Pengembangan Prestasi Masa Lalu Prestasi yg akan datang Meningkatkan prestasi dengan mengubah perilaku melalui sistem imbalan Meningkatkan prestasi melalui pembelajaransendiri akan pertumbuhan pribadi 6 Tujuan Utama Butir Perbandingan Metode Peran bawahan/ yang dinilai Pertimbangan Pengembangan Penggunaan skala peringkat/penilaia n perbandingan, dan distribusi frekuensi Mendengarkan, bereaksi dan mencoba membela prestasi masa lalu Konseling, kepercayaan, penetapan, sasaran, dan perencanaan Secara aktif terlibat dalam menggambarkan rencana prestasi 7 pekerjaan di masa mendatang PERFORMANCE APPRAISAL • DEFINISI : Penilaian secara sistematis mengenai hasil pekerjaan, diri karyawan dan potensinya yang dapat dikembangkan lebih lanjut. • Disebut juga : Penilaian Karya, Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan, Penilaian Kondite, Penilaian Prestasi Kerja. TUJUAN PERFORMANCE APPRAISAL • Untuk mengetahui pretasi / hasil pekerjaan karyawan selama periode waktu tertentu, dibandingkan dengan standar. • Untuk mengetahui diri karyawan (sikap, watak, kekuatan, kelemahan ) dalam hubungan dengan pekerjaannya di perusahaan. • Untuk mengetahui potensi karyawan untuk ditempatkan di jabatan lain dengan / tanpa training lebih lanjut. MANFAAT PER. APPRAISAL BAGI PERUSAHAAN • Manfaat bagi perusahaan adalah sebagai dasar untuk pengambilan keputusan tentang - Promosi (Jabatan/Gaji) - Transfer (Mutasi) - Demosi - PHK - Mengidentifikasi Kebutuhan Training MANFAAT PER. APPRAISAL BAGI PEGAWAI • MANFAAT BAGI KARYAWAN, TERUTAMA SEBAGAI UMPAN BALIK TENTANG PRESTASI KERJANYA, SEHINGGA BISA MNGETAHUI KELEBIHAN / KELEMAHAN DIRI DAN DAPAT MENGETAHUI KEMUNGKINAN PENGEMBANGAN LEBIH LANJUT. • EFEKTIVITAS TERGANTUNG “WAY OF THINKING” STANDAR PENILAIAN • Adalah patokan untuk menilai prestasi kerja seseorang karyawan. • Persyaratan Standar : - Diketahui oleh pekerja - Bersifat Spesifik. - Realistis. PELAKSANA PENILAIAN PRESTASI • Dilakukan atasan langsung dan diperiksa oleh pejabat yang lebih tinggi. • Dilakukan oleh komite penilai : Atasan langsung, Rekan sekerja, Bawahan, Pejabat yang lebih tinggi, “Konsumen”. • Frekuensi penilaian : Secara formal tiap 6 bulan sekali, secara tidak formal dilakukan tiap saat. METODE PERFORMANCE APPRAISAL • • • • RATING SCALE FORCED DISTRIBUTION DESCRIPTIVE METHODS BEHAVIORALLY ANCHORED RATING SCALE METODA RATING SCALE • Penilai mengevaluasi kerja karyawan berdasarkan faktor-faktor / kriteria-kriteria yang dianggap penting untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. • Penilaian dilakukan menurut opini penilai dengan skala mulai yang rendah hingga tinggi. FAKTOR-FAKTOR YANG DINILAI • • • • • • • • Hasil pekerjaan Mutu pekerjaan Pengetahuan tentang pekerjaan Kreativitas Kemampuan komunikasi dengan pihak lain Sikap Ketergantungan Kepemimpinan KELEBIHAN RATING SCALE • Mudah • Waktu yang diperlukan singkat • Bisa digunakan untuk menilai karyawan dalam jumlah besar KELEMAHAN RATING SCALE • Sulit menentukan kriteria yang relevan. • Terpaksa menganggap bahwa bobot faktor- faktor sama besarnya. • Bersifat aditif • Dapat ditafsirkan sangat bervariasi oleh para penilai. FORCED DISTRIBUTION • Disebut juga sebagai metode pengurutan • Karyawan dibagi dalam kelompok-kelompok yang berbeda prestasinya, misal : - Kelompok Istimewa (10%) - Kelompok Berprestasi Tinggi (20%) - Kelompok Biasa (40%) - Kelompok Berprestasi Rendah (20%) - Kelompok Berprestasi sangat Rendah(10%) KELEMAHAN FORCED DISTRIBUTION • Sulit membedakan prestasi kerja karyawan yang pekerjaannya berlainan. • Prosentasi pengelompokan hanya didasarkan pada judgment, sehingga jumlah karyawan pada setiap kelompok juga belum tentu tepat. DESCRIPTIVE METHOD • Atasan menguraikan secara tertulis kesan / penilaiannya tentang setiap karyawan misal - Inisiatif - Kemampuan bekerjasama - Pengetahuan tentang pekerjaan - Hasil kerja / produktivitas KELEMAHAN DESCRIPTIVE METHOD • Memerlukan ketelitian atasan dalam memberikan penilaian • Memerlukan banyak pemikiran atasan untuk menilai. • Banyak makan waktu • Sulit dilaksanakan oleh atasan yang kurang mampu “menulis” BEHAVIORALLY ANCHORED RATING SCALE • Pengembangan Rating Scale yang sesuai bagi setiap jenis pekerjaan. • Langkah : - Atasan menentukan “dimensi kunci” - Mentukan ukuran prestasi - Menentukan derajat penilaian dari berbagai prestasi. - Menggunakan derajat penilaian untuk menilai karyawan. KESALAHAN DALAM PENILAIAN • • • • • • EFEK HALO CENTRAL TENDENCY LENIENCY STRICTNESS PRASANGKA PRIBADI RECENCY EFFECT Disiplin Bentuk sanksi atau hukuman kalau karyawan melakukan penyimpangan aturan. - Hukuman dan Perilaku - Pendapat Menentang Penggunaan Hukum - Kondisi Hukuman ^ Waktu ^ Intensif ^ Jadwal Klarifikasi ^ Impersonalitas (tidak pada pribadi tertentu) 25 REWARD / IMBALAN • Dalam arti yuridis adalah balas jasa yang diberikan pihak perusahaan kepada pihak pekerja sebagai imbalan atas jasa yang telah diberikan pekerja kepada perusahaan • Peran Upah dapat Dipandang dari : - Pekerja - Perusahaan - Masyarakat SISTEM PEMBERIAN IMBALAN (REWARD) • PENTINGNYA REWARD SYSTEM : - Seringkali merupakan komponen ongkos terbesar bagi perusahaan. - Merupakan daya tarik untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik / bermutu. - Menghindarkan munculnya ketidakpuasan karyawan. - Dapat menumbuhkan loyalitas - Merangsang peningkatan produktivitas karyawan. Executive Pay Decisions The Reward Process Feed back Intrinsic Reward Ability and Skill Performance result; Individual Motivation to exert effort Experience Performance evaluation Satisfaction Extrinsic reward Reward system: Extrinsic & Intrinsic Reward Extrinsic Reward Reward external to the job, such as pay, promotion, or fringe benefits Intrinsic Reward Reward that are part of the job itself: the responsibility, challenge, and feedback characteristic of the job 30 1. 2. 3. 4. Financial Reward : Salary and Wage Financial Reward : Fringe Benefit INTERPERSONAL REWARD PROMOTIONS 1. 2. 3. 4. COMPLETION ACHIEVEMENT AUTONOMY PERSONAL GROWTH The Interaction of Intrinsic and Extrinsic Reward The general assumption has been that intrinsic and extrinsic reward have an independent and additive influence on motivation. That is, motivation is determined by the sum of the person’s intrinsic and extrinsic source of motivation 32 Four reward Approaches: A Summary and Comparison REWARD APPROACH MAJOR STRENGHTS MAJOR WEAKNESS RESEARCH SUPPORT Cafeteria style fringe benefits Since employees have different desires and need, program can be tailored to fit individuals Administration can become complex and costly. The more employee involved, the more difficult it is to efficiently operate the approach Limited, since only a few programs have been scientifically examined Ranking time off Can be integrated with performance in that time-off credits can be made contingent on performance achievements Organization needs a valid, reliable, and equitable performance appraisal program Extremely limited 33 REWARD APPROACH MAJOR STRENGHTS MAJOR WEAKNESS RESEARCH SUPPORT Skill-based pay Employee must clearly demonstrate skill before receiving pay increase Training costs to upgrade employee skills are higher than under conventional pay systems. Labor costs increase if employees learn many skills. Employees may “top out” Very limited, with no direct skill-based versus conventional pay compensation studies available Gainsharing Can enhance teamwork. Employee focus on objectives, learn more about the organization, and may be more productive If plans focus only on productivity employees may ignore other important objective Limited, but a distinct increase in studies is being reported 34 Cafeteria Style Fringe Benefits Each employee is allowed to develop and allocate a personally attractive fringe benefits packages Banking time off A reward practice of allowing employees to build up time off credits for such behavior as good performance or attendance Skill-based pay Wages paid at a rate calculated and based on the skills employees possess, display, and in performing their jobs Gainsharing A formula based group incentive plan in which employees share in an organization’s financial gain from improved performance 35 FALSAFAH PEMBERIAN IMBALAN • • - ADIL & KOMPETITIF Adil : Objektif Kompetitif : “ Tidak kalah” dengan sistim imbalan dalam industri sejenis. Memilik efek positif terhadap motivasi kerja karyawan. CIRI SISTIM PEMBERIAN IMBALAN YANG BAIK • • • • • Mudah dimengerti Mudah dihitung Motivasi Efektif Adanya Hubungan antara Kerja & Upah Stabil LANGKAH PENYUSUNAN SISTIM IMBALAN • • • • • • ANALISIS JABATAN EVALUASI JABATAN SURVEY UPAH KEBIJAKAN IMBALAN HARGA JABATAN STRUKTUR / KURVA IMBALAN Reward Systems • Intrinsic Rewards Status Growth Responsibility • Extrinsic Rewards Non-financial (office, staff, title, etc.) Financial (direct and indirect compensation) Financial Rewards: Indirect Compensation Protection Programs Examples: pensions, health coverage, life insurance, social welfare programs Public Private Mandatory versus Voluntary Contributory versus Non-contributory Financial Rewards: Indirect Compensation Pay for Time Not Worked (at work and off work) Examples: breaks, meal time, transit time, medical leave, military leave, education leave, vacation Services and Perquisites (Examples: financial services, counseling, dining discounts) Limited (Examples: automobile, cellular phone, clothing allowance, gym membership) General Financial Rewards: Direct Compensation Base Pay Incentives Cost-of-Living Adjustments (COLAs) Merit Pay Compensation System Objectives External Competitiveness Internal Equity Legal Compliance Motivational Soundness Linkages to Performance Cost Effectiveness Culture Creating Total Comp Policy Planning: Key Issues 1. Degree of income protection and replacement to be provided for employees, for dependents and for retirees. 2. Provisions (if any) to be made for income supplementation benefits. 3. Relation of benefits to job level. 4. Recognition for seniority. 5. Recognition for performance or productivity. 6. -Er’s responsibility for costs of –ee benefits, dependent benefits, and retiree benefits. 7. Basis and use of external comparisons. 8. Effect of union settlements on benefits for non-represented employees. 9. Application of plans to –ees of acquired orgs. 10. Coverage for part-time employees. 11. Employee choice and plan flexibility. 12. Responsibility for planning and managing the plans/programs. Compensation Laws & Regs Wages Wage Controls Payment Schedules Pay Increases Overtime Incentive Pay Wage Adjustments (longevity, education, etc.) Bonuses Contracts Work Agreements Child Labor Benefits Basic Compensation Markets • Blue Collar – “Labor” • Professional • Supervisory and Managerial • Entertainers and Athletes External Influences on Compensation Supply of Labor Demand for Labor Org Location Economic State Competition Union Influence Product/Service Demand Internal Influences on Compensation Organization Size Ability to Pay Unionization Willingness to Pay Tradition Job Itself Employer Prestige Work Force Character Desired Employee Quality Ratio of Labor Costs to Total Costs
© Copyright 2024 Paperzz