Bahan Penutup / Pelapis Pengetahuan bahan bangunan II week – 12 Bahan penutup/pelapis Istilah ini lebih dikenal dengan soft furnishing, yang berupa material yang digunakan untuk menutup atau melapis interior maupun furnitur Fungsi dari soft furnishing adalah : 1. Memberikan nuansa yang berbeda pada ruangan 2. Mempertegas tema dari desain interior yang ditampilkan 3. Memberikan perlindungan goresan, terhadap debu dan kotoran akibat intensitas pemakaian yang tinggi Soft Furnishing pada interior Dapat diterapkan pada: 1. Jendela Kain penutup jendela yang dapat terbagi atas : a. Vitrage : lapisan kain tipis dan berserat jarang, umumnya digunakan sebagai penutup pandangan ke dalam jendela tapi masih dapat memasukkan cahaya ke dalam ruangan biasanya berwarna putih atau off white b. Black out : lapisan kain kedap cahaya, berwarna hitam pada bagian luarnya dan bagian dalam bisa beragam warna dan coraknya. umumnya digunakan pada kamar hotel c. Curtain: Kain penutup jendela, dengan ragam warna dan corak yang dapat disesuaikan dengan tema dan desain ruangan 2. Bed Linen Istilah ini digunakan pada kain yang digunakan pada area ruang tidur, yang termasuk dengan bed linen adalah : a. Bed cover b. Bed sheet (sprei) c. Pillow + bolster case d. Mosquito net (dalam bahasa Indonesia dikenal dengan kelambu) 3.Table linen Kain yang digunakan sebagai penutup meja (table runner), alas piring (placemat) dan serbet (napkin) 4. Cushion cover (sarung bantal) Digunakan sebagai bantal hias pada sofa ataupun tempat tidur. Tidak mempunyai fungsi khusus selain sebagai elemen dekoratif, namun seringkali penempatan bantal hias ini menjadi nilai tambah dalam desain interior 5. Wall cover Sebagai penutup dinding pada area yang ingin ditampilkan menjadi aksen ruangan Soft furnishing pada furniture Dapat diterapkan pada : 1. Sofa Yang termasuk sofa adalah Single seat, 2 seat (love seat), 2 ½ seat, 3 seat, L-shape, U-shape, day bed 2. Lounge chair 3. Arm chair 4. Dining chair 5. Puff/ ottoman 6. Headboard Jenis bahan pelapis/penutup Berdasarkan jenis materialnya, soft furnishing terdiri atas 3 macam yaitu : 1. Kain 2. Kulit asli 3. Kulit sintetis 1. Kain Yang termasuk jenis kain : a. Katun berasal dari tanaman kapas yang tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Serat kapas dari bunga kapas dipanen kemudian dipintal menjadi benang. Setelah itu benang diproses menjadi katun. Kelebihan katun : * Lembut, nyaman karena terasa dingin bila bersentuhan dengan kulit, ringan dan daya serapnya baik Kekurangan katun : * cepat pudar, mudah robek, dan rentan terhadap air, sehingga jika perawatannya kurang tepat mudah lapuk dan berjamur b. Chenille Memiliki tekstur yang lembut dan nyaman mirip rajutan. Jalinan seratnya rapat sehingga lebih kokoh dan tidak mudah robek. Kekurangan chenille * Sulit dibersihkan jika terkena noda, dan tidak tahan terhadap air, sehingga harus di-dry clean untuk membersihkannya agar tidak cepat rusak c. Sutra Bahan yang sangat halus ini berasal dari kepompong ulat sutera yang dibudidayakan. Sebaiknya dihidarkan dari penggunaan yang berat seperti sofa, dan sinar matahari. Thai silk dan rough silk sering dipakai untuk tampilan casual d. Polyester Serat Polyester banyak dimanfaatkan sebagai bahan pembuat karpet, karena mempunyai daya tahan yang baik dan warna dan corak yang sangat beragam. Kekurangan polyester adalah : * Daya tahan terhadap air sangat rendah * Mudah menyerap minyak * Mudah terlipat Untuk menghasilkan bahan pelapis yang lebih soft, biasanya serat polyester ditenun bersama katun. e. Viscose dan rayon Bahan ini mempunyai kelebihan kuat dan nyaman di kulit, Disebut sebagai pengganti sutera namun dengan harga yang lebih terjangkau. Kekurangan Viscore dan rayon : * mudah terbakar * menyerap air * permukaannya mengkilat f. Beludru Bahan ini identik dengan kesan mahal dan mewah. Beludru agak sulit untuk dijadikan sebagai penutup sofa, dan untuk menjaga kebersihan sebaiknya menggunakan steamer. Penyimpanan terbaik untuk kain beludru adalah dengan digulung agar alur beludrunya tidak pecah g. Linen Terbuat dari serat alami, yang memiliki kekuatan 2-3 kali dari katun. Bahannya sangat lembut, namun mudah berkerut dan terasa panas di kulit. 2. Kulit Asli Kulit asli lebih dikenal dengan istilah Genuine leather, bahan kulit yang biasa digunakan berasal dari hewan sapi, kambing, domba, maupun kerbau. Untuk pelapis sofa lebih banyak digunakan kulit sapi. Kulit yang mempunyai kualitas terbaik adalah yang terletak pada bagian paling atas dan yang paling rendah kualitasnya terletak dekat dengan daging atau lemak. Jika dilihat dari teksturnyanya secara umum kulit terdiri atas 4 jenis: 1. Kulit bulu 2. Suede 3. Kulit licin 4. Nubuk . 3. Kulit Imitasi Selain kulit asli saat ini mudah ditemui kulit imitasi dengan motif, warna dan tekstur yang beragam, dan harganya jauh lebih murah daripada kulit asli. Jenis kulit imitasi adalah : 1. Oscar Bahannya licin dan tidak berbulu, mirip dengan kulit asli berbulu licin. Tahan terhadap gores seperti kuku tangan 2. Suede Seperti pada suede kulit asli, bahan suede kulit imitasi mempunyai tektur bulu halus dan lembut mirip handuk.
© Copyright 2024 Paperzz