download

Matakuliah : O0042 – Pengantar Sosiologi
Tahun
: Ganjil 2007/2008
RAS DAN ETNISITAS
PERTEMUAN 11
Pada tahun 1998 dan tahun-tahun setelahnya Indonesia dilanda oleh
berbagai kerusuhan antara etnis. Kerusuhan sosial yang terjadi pada tahun
1998 mencatat sejarah gelap perjalanan bangsa Indonesia. Golongan yang
menjadi sasaran kerusuhan adalah etnis Tionghoa. Belum luka itu
mengering, kerusuhan Ambon yang melibatkan etnis Bugis-Buton-Makasar
dengan etnis Ambon memakan banyak korban. Lalu kemudian kerusuhan
antara etnis Madura dengan Dayak di Sambas-Singkawang menambah kabut
bagi kemanusiaan kita. Kerusuhan-kerusuhan itu tidak saja didasarkan pada
sentimen etnis semata, tetapi juga secara sosiologi merefleksikan pola
interaksi, mobilitas sosial dalam stratifikasi sosial kelompok masyarakat
mengalami stagnasi, mandeg dan tidak berkembang. Konflik kemudian
menjadi saluran bagi pemecahan kemandegan mobilitas sosial itu baik
secara ekonomi, kekuasaan politik dan lain sebagainya.
Bina Nusantara
Deskripsi singkat di atas merefleksikan bahwa isu rasial dan etnisitas menjadi
sesuatu yang penting untuk dipelajari secara sosiologis.
1. Ras
Ras merupakan suatu kategoris sosial yang didasarkan pada ciri-ciri biologis
yang berasal dari satu generasi ke generasi yang lainnya. Ras biasanya
dibedakan berdasarkan pada warna kulit, tekstur rambut, bentuk muka, dan
tubuh.
Pada abad 19 para ahli biologi mengidentifikasi tiga ras utama yakni caucasians,
negroids dan mongoloids. Caucasians ditandai oleh warna kulit yang terang dan
rambut yang lurus, sedangkan Negroids di tandai oleh warga kulit yang lebih
gelap, kasar dan rambut yang keriting. Dan Mongoloids di tandai oleh warna kulit
yang kuning dan coklat.
Pada umumnya perbedaan-perbedaan di atas menandai juga perbedaan
kebudayaan antara satu kelompok masyarakat dengan masyarakat yang lain.
Terminologi ‘kami’, ‘kita’ atau ‘mereka’ yang menandai kesadaran kelompok bisa
juga berasal dari identifikasi diri berdasarkan ras.
Bina Nusantara
2. Etnisitas
Kata etnisitas berasal dari bahasa Yunani ethnos yang diidentikan dengan
kerakyatan atau masalah yang berkaitan dengan rakyat. Ethnos sesuai dengan
arti katanya yakni rakyat atau bangsa yang menunjukan satu kelompok dengan
suatu perasaan keetnisan atau etnisitas bersama sebagai kelompok etnis.
Dengan demikian (Alqadrie, 1999: 38) istilah etnisitas mengandung unsur
perasaan bersama atau senasib sepenanggungan dalam suatu kelompok etnis.
•
•
•
•
Narral (1964) memberikan beberapa ciri dari kelompok etnis yakni:
Secara biologis mampu berkembang biak dan bertahan;
Mempunyai nilai-nilai budaya yang sama dan sadar akan rasa kebersamaan
dalam suatu bentuk budaya.
Membentuk jaringan komunikasi dan interaksi sendiri.
Menentukan ciri kelompoknya yang diterima dan dapat dibedakan dari
kelompok lain.
Bina Nusantara
Perbedaan konsep ras dan etnis terletak pada pendasarannya yaitu ras didasari oleh
biologi sedangkan etnis bersifat kultural. Namun kedua-duannya sering disamakan.
Sehingga tidak mengherankan karakteristik etnik kadang-kadang secara salah dipandang
sebagai ras.
3. Kelompok Minoritas
Kelompok minoritas merupakan kategori masyarakat ditentukan oleh karakteristik
biologis dan kultural yang mana juga secara sosial tidak beruntung. Kelompok minoritas
dalam berbagai jenis termasuk orang-orang yang cacat, kelompok radikal politik dan lain
sebagainya. Ras dan etnisitas juga biasanya dapat dihubungkan dengan kelompok
minoritas. Kelompok minoritas memiliki dua karakteristik utama yaitu memiliki identitas
khusus (distinctive identity) dan subordinat.
Pertama, distinctive identity. Kenyataannya bahwa anggota-anggota dari kelompokkelompok minoritas memiliki identitas sosial yang khusus. Pada pertemuan ke 10 kita
sudah diperkenalkan dengan klasifikasi kelompok sosial “in-group dan out-group”.
Bina Nusantara
Identitas khusus dalam kelompok minoritas ini didasari oleh kesadaran
kelompok in group dan out group. Kelompok minoritas berdasarkan ras
dan etnik ini dipertahankan dari satu generasi ke generasi berikutnya
dengan mengawini orang-orang dari kelompok mereka sendiri. Walaupun
mereka menikah dengan anggota yang berasal dari luar kelompok
mereka, hal ini hanya merupakan kekecualian, bukan merupakan
kecenderungan umum.
Kedua, subordinasi. Ras dan etnisitas merupakan bagian dari stratifikasi
sosial. Kelompok-kelompok dengan identitas khusus secara tipikal
memiliki pendapatan yang lebih rendah dan mereka kurang memiliki
kekuasaan, hak-hak istimewa dan pendidikan. Karena posisi mereka yang
subordinat dalam masyarakat, kelompok minoritas juga disebut sebagai
kelompok subordinat.
Bina Nusantara
4. Prasangka Sosial
1. Prasangka
Pada umumnya kita cenderung berprasangka positif terhdap orang-orang
yang kita sukai atau yang sekelompok dengan kita dan berprasangka
negatif terhadap orang-orang yang tidak kita sukai atau yang tidak
sekelompok dengan kita. Prasangka erat hubungannya dengan penilaian
terhadap orang lain tanpa dasar, tanpa pembuktian. Ada semacam
pengetahuan umum, common sense tentang orang lain yang kita dapat
melalui sosialisasi dari lingkungan kita. Dalam setiap kebudayaan prasangka
sosial ini diterima begitu saja sebagai sesuatu yang alamiah.
2. Sterotypes
Sterotypes sering meliputi perasaan-perasaan cinta terhadap kelompok
sendiri (in-groups) dan benci atau takut terhadap kelompok-kelompok lain
(out-groups). Sterotypes sulit diubah bahkan bila mereka salah. Banyak
orang misalnya memiliki sterotypes tentang orang miskin sebagai orang
yang malas dan tidak bertanggung jawab. Atau banyak orang yang
menganggap bahwa perempuan itu lemah dan hanya cocok untuk mengurus
rumah tangga, orang yang hitam berbadan kekar berpembawaan kasar dan
berbagai macam contoh lainnya.
Bina Nusantara
3. Rasisme
Rasisme merupakan bentuk prasangka yang destruktif. Rasisme meliputi
kepercayaan bahwa satu kebudayaan lebih baik dari kebudayaan yang
lainnya. Sekelompok manusia yang lain sebih baik dari pada kelompok
manusia yang lainnya.
Sebab-Sebab prasangka:
• Scapegoat theory;
Prasangka disebabkan oleh frustrasi, misalnya bila seorang perempuan
bekerja di salah satu perusahaan dengan pendapatan yang sangat
rendah. Scapegoat merupakan suatu perlakuan yang tidak adil
terhadap seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu kesalahan.
Bila suatu troubel terjadi misalnya selalu dikaitkan dengan mereka.
Mereka tidak memiliki kekuasaan. Kelompok minoritas biasanya
dengan mudah digunakan sebagai scapegoat.
Bina Nusantara
• The authoritarian personality
Persangka bisa juga disebabkan oleh sifat-sifat pribadi dari beberapa orang,
tidak semua orang dari kategori sosial yang sama memiliki sifat-sifat atau
keperibadian yang berprasangka. Mereka pada umumnya memiliki
pandangan-pandangan moral atau kepercayaan-kepercayaan yang sangat
kaku.
• Prejudice and culture
Prasangka juga bisa bersifat kultural artinya kita menggunakan nilai-nilai
budaya kita sebagai standar dari norma-norma sosial, sehingga nilai-nilai
budaya yang berasal dari luar kita cenderung menilainya secara tidak adil.
• Prejudice and social conflict
Prasangka juga muncul karena terjadi konflik sosial antara berbagai
kelompok sosial atau kelas sosial dalam masyarakat. Dalam masyarakat
kapitalis misalnya, para pekerja tidak mempercayai kaum kapitalis, dan
kaum kapitalis di sisi yang lain tidak mempercayai para pekerja. Para
pekerja berprasangka bahwa kaum kapitalis hanya mencari keuntungan
dengan upah yang rendah, dan sebaliknya kaum kapital menganggap para
pekerja suka menuntuk upah yang tinggi tanpa bekerja dengan giat.
Bina Nusantara
6. Diskriminasi
Diskriminasi berarti memperlakukan orang atau sekelompok orang
secara berbeda. Diskriminasi dapat bersifat positif dan juga negatif.
Diskriminasi dapat bersifat individual dan bersifat institusional.
7. Pola-Pola Interaksi Mayoritas dan Minoritas
1. Pluralisme
Pluralisme mengacu pada pernyataan bahwa semua kelompok etnik
dan ras secara sosial adalah berbeda, namun secara sosial pula
dapat berdiri secara bersama (equal). Pluralisme berarti suatu sikap
di mana mereka menyadari identitas mereka yang khsusus, namun
mereka tidak melakukan prasangka atau diskriminasi terhadap
kelompok yang lainnya.
Bina Nusantara
2. Asimilasi
Asismilasi merupakan suatu proses di mana anggota dari kelompok
minoritas secara gradual memodifikasi cara hidup mereka untuk
menyesuaikan diri dengan pola-pola budaya dominan. Banyak orang dari
etnik Thionghoa sekarang ini menggunakan nama Jawa dan berbagai
contoh yang lainnya.
3. Segregasi
Segregasi berarti pemisahan baik secara biologis maupun sosial. Banyak
kelompok minoritas melakukan pemisahan bukan karena mereka secara
sukarela melakukannya, tetapi dikarenakan penolakan yang dilakukan oleh
kelompok-kelompok mayoritas. Segregasi dapat meliputi semua aspek
kehidupan, termasuk tempat tinggal, sekolah dan lain sebagainya.
4. Pembinasaan
Pembinasaan dapat kita lihat dalam bentuk genocide. Penghilangan secara
paksa suatu suku bangsa. Upaya Hitler di Jerman merupakan contoh klasik
genocide. Hitler membunuh habis orang-orang Yahudi.
Bina Nusantara
Tugas:
1. Apa perbedaan etnis dan ras?
2. Jelaskan contoh konflik sosial di sekitar anda yang
didasari oleh prasangka etnis dan ras
3. Jelaskan pandangan anda mengenai relasi yang
berdasarkan etnisitas dan ras yang anda amati
disekitar anda
Bina Nusantara