download

Matakuliah
Tahun
Versi
: J0072 – Ekonomi Koperasi
: 2006
: R1
Pertemuan 13
Koperasi Sebagai Sarana Mewujudkan
Kebersamaan dan Kesejahteraan: Menjawab
Tantangan Global dan Regionalisme Baru
1
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan
mahasiswa akan mampu :
ini,
diharapkan
– Menerima Koperasi Sebagai Sarana Mewujudkan
Kebersamaan dan Kesejahteraan: Menjawab
Tantangan Global dan Regionalisme Baru
2
Outline Materi
• Materi 1: Perekonomian Pasar
• Materi 2: "regulatory" dan "development".
• Materi 3: "self help and cooperation" atau
"individualitet dan solidaritet«
• Materi 4: Swadaya Koperasi
• Materi 5: Koperasi VS Bank
• Materi 6: Desentralisasi Sebagai Peluang Koperasi
• Materi 7: Gerakan koperasi dunia telah menetapkan
prinsip dasar untuk membangun tindakan
bersama
3
Perekonomian Pasar
a. Membangun sistem Perekonomian Pasar yang
berkeadilan sosial tidaklah cukup dengan sepenuhnya
menyerahkan kepada pasar namun perlu peran serta
pemerintah.
b.Koperasi sebagai suatu gerakan dunia telah
membuktikan diri dalam melawan ketidakadilan pasar
karena hadirnya ketidaksempurnaan pasar. Bahkan
cukup banyak contoh bukti keberhasilan koperasi dalam
membangun posisi tawar bersama dalam berbagai
konstelasi perundingan, baik dalam tingkatan bisnis
mikro hingga tingkatan kesepakatan internasional.
c. Oleh karena itu banyak Pemerintah di dunia yang
menganggap adanya persamaan tujuan negara dan
tujuan koperasi sehingga dapat bekerjasama.
4
"regulatory" dan "development".
- Sejarah pengenalan koperasi didorong oleh keyakinan
para Bapak Bangsa untuk mengantar perekonomian
Bangsa Indonesia menuju pada suatu kemakmuran
dalam kebersamaan.
- Kondisi obyektif yang hidup dan pengetahuan
masyarakat kita hingga tiga dasawarsa setelah
kemerdekaan memang memaksa kita untuk memilih
menggunakan cara itu.
- Persoalan pengembangan koperasi di Indonesia sering
dicemooh seolah sedang menegakan benang basah.
Pemerintah di negara-negara berkembang memainkan
peran ganda dalam pengembangan koperasi dalam
fungsi "regulatory" dan "development". Tidak jarang
peran ‘”development” justru tidak mendewasakan
koperasi.
5
"self help and cooperation" atau
"individualitet dan solidaritet"
• Koperasi sejak kelahirannya disadari sebagai suatu
upaya untuk menolong diri sendiri secara bersamasama. Oleh karena itu dasar "self help and cooperation"
atau "individualitet dan solidaritet" selalu disebut
bersamaan sebagai dasar pendirian koperasi.
• Menghadapi milenium baru dan globalisasi kembali
menegaskan pentingnya nilai etik yang harus dijunjung
tinggi berupa: kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab
sosial dan kepedulian kepada pihak lain (honesty,
openness, social responsibility and caring for others)
(ICA,1995). Runtuhnya rejim sosialis Blok-Timur dan
kemajuan di bagian dunia lainnya seperti Afrika telah
menjadikan gerakan koperasi dunia kini praktis sudah
menjangkau semua negara di dunia, sehingga telah
menyatu secara utuh. Dan kini keyakinan tentang jalan
koperasi itu telah menemukan bentuk gerakan global.
6
Swadaya Koperasi
• Koperasi Indonesia memang tidak tumbuh
secemerlang sejarah koperasi di Barat dan
sebagian lain tidak berhasil ditumbuhkan
dengan percepatan yang beriringan dengan
kepentingan program pembangunan lainnya
oleh Pemerintah.
• Krisis ekonomi telah meninggalkan pelajaran
baru, bahwa ketika Pemerintah tidak berdaya
lagi dan tidak memungkinkan untuk
mengembangkan intervensi melalui program
yang dilewatkan koperasi justru terkuak
kekuatan swadaya koperasi.
7
Koperasi VS Bank
• Di bawah arus rasionalisasi subsidi dan
independensi perbankan ternyata koperasi
mampu menyumbang sepertiga pasar kredit
mikro di tanah air yang sangat dibutuhkan
masyarakat luas secara produktif dan kompetitif.
• Bahkan koperasi masih mampu menjangkau
pelayanan kepada lebih dari 11 juta nasabah,
jauh diatas kemampuan kepiawaian perbankan
yang megah sekalipun.
• Namun demikian karakter koperasi Indonesia
yang kecil-kecil dan tidak bersatu dalam suatu
sistem koperasi menjadikannya tidak terlihat
perannya yang begitu nyata.
8
Desentralisasi Sebagai Peluang
Koperasi
Lingkungan keterbukaan dan
desentralisasi memberi tantangan dan
kesempatan baru membangun kekuatan
swadaya koperasi yang ada menuju
koperasi yang sehat dan kokoh bersatu.
9
Desentralisasi Sebagai Peluang
Koperasi
Bagi koperasi Indonesia membangun
kesejahteraan dalam kebersamaan telah
cukup memiliki kekuatan dasar kekuatan
gerakan. Daerah otonom harus menjadi
basis penyatuan kekuatan koperasi untuk
menjaga keseimbangan antara kebutuhan
lokal dan arus pengaliran surplus dari
bawah. Ada baiknya koperasi Indoensia
melihat kembali hasil kongres 1947 untuk
melihat basis penguatan koperasi pada tiga
pilar kredit, produksi dan konsumsi
10
Gerakan koperasi dunia telah menetapkan prinsip
dasar untuk membangun tindakan bersama
• Pertama, koperasi akan mampu berperan secara baik
kepada masyarakat ketika koperasi secara benar
berjalan sesuai jati dirinya sebagai suatu organisasi
otonom, lembaga yang diawasi anggotanya dan bila
mereka tetap berpegang pada nilai dan prinsip koperasi;
• Kedua, potensi koperasi dapat diwujudkan semaksimal
mungkin hanya bila kekhususan koperasi dihormati
dalam peraturan perundangan;
• Ketiga, koperasi dapat mencapai tujuannya bila mereka
diakui keberadaannya dan aktifitasnya;
• Keempat, koperasi dapat hidup seperti layaknya
perusahaan lainnya bila terjadi "fair playing field";
11
Gerakan koperasi dunia telah menetapkan prinsip
dasar untuk membangun tindakan bersama
• Kelima, pemerintah harus memberikan aturan main
yang jelas, tetapi koperasi dapat dan harus mengatur
dirinya sendiri di dalam lingkungan mereka (selfregulation);
• Keenam, koperasi adalah milik anggota dimana saham
adalah modal dasar, sehingga mereka harus
mengembangkan sumberdayanya dengan tidak
mengancam identitas dan jatidirinya, dan;
• Ketujuh, bantuan pengembangan dapat berarti penting
bagi pertumbuhan koperasi, namun akan lebih efektif
bila dipandang sebagai kemitraan dengan menjunjung
tinggi hakekat koperasi dan diselenggarakan dalam
kerangka jaringan.
12