download

Matakuliah
Tahun
: L0194 – Psikologi Kepribadian
: 2010
Pengantar Kepribadian 2
Pertemuan 02
Pendekatan dalam Psikologi Kepribadian
•Pendekatan tipologis
> Hipocrates – Galenus
> Heymans
> Ewald
•Pendekatan traits
Bina Nusantara
> Allport
> Freud
> Jung
> etc.
Persamaan
Keduanya setuju bahwa variasi kepribadian adalah
sebanyak orangnya,oleh karena itu dibutuhkan
teknik-teknik tertentu
Bina Nusantara
Perbedaan
Tipologis
Variasi ditentukan oleh sejumlah kecil
Penggolongan tipe atas dasar
dasar
Bina Nusantara
Traits
Penggolongan atas tipe mengabaikan
individu
Kepribadian dibahas dalam
perkembangannya
Paradigma & Kepribadian
Thomas Kuhn ( 1973 )
Setiap ahli memiliki yang disebut “sudut pandang”
arah aktivitas, apa&bagaimana
Paradigma
(Cara pandang & cara meneliti suatu masalah)
Bina Nusantara
Jangan lihat paradigma mana yang salah
dan mana yang benar, tetapi tiap paradigma
mengacu pada metodologi penelitian yang
berlainan
Bina Nusantara
5 Paradigma dalam Personality
1. Paradigma Psikoanalitik
Sigmund Freud, C. G. jung
2. Paradigma Sosiokultural
Alfred Adler, Erik Erikson, Karen Horney
3. Paradigma Trait
Gordon W. Allport, Raymond B. Cattel
4. Paradigma Learning
B.F. Skinner, Dollard & Miller, Bandura
5. Paradigma Existensial-Humanistik
George Kelly, A.Maslow, Carl Rogers
Bina Nusantara
Morphologi Konstitusional di Jerman
Tipologi Ernst Kretschmer (1888-1964)
Karya nya: “Koperbau und Character” (1921)
mengenai teori tipologi bawaan
ada hubungan antara bentuk tubuh dan karakter
Orientasi : konstitusional, tp ada bahas temperamen
Bina Nusantara
Konstitusi : totalitas segala sifat-sifat individu yang
berdasar pada keturunan
Sifat-sifat ini: jasmani & kejiwaan = faktor endogen/ keturunan
dan tidak dpt diubah oleh pengaruh luar
Temperamen : Bagian dari kejiwaan yang secara kimiawi
memiliki korelasi dengan aspek jasmani
Konstitusi jasmani
Watak :
Faktor endogen
Temperamen
Bina Nusantara
Faktor eksogen
Konstitusi Jasmani
Penggolongan manusia atas dasar bentuk tubuh
1. Tipe Piknis
> Ukuran mendatar lebih dari normal => terlihat pendek
gemuk
> Dada membulat, perut besar, bahu tidak lebar
> Leher pendek & kuat
> Lengan & kaki agak lemah
> Kepala agak ‘merosot’ kedepan antara bahu,
sehingga punggung terlihat melengkung
> Banyak lemak, sehingga otot & tulang tidak terlihat
nyata
Bina Nusantara
2. Tipe Leptosom/ Asthenis
> Ukuran menegak/ ke atas lebih dari normal => terlihat
jangkung
> Badan langsing/ kurus
> Rongga dada sempit-pipih, rusuk mudah dihitung,
perut kecil, bahu sempit
> Lengan & kaki lurus
> Tengkorak agak kecil tulang wajah terlihat jelas
> Muka bulat telur
> Berat relatif kurang
Bina Nusantara
3. Tipe Atletis
> Ukuran mendatar & menegak secara seimbang =>
terlihat selaras
> Perpaduan antara piknis dan leptosom
> Badan kokoh & tegap, tulang-otot-kulit kuat
> Tinggi cukup
> Bahu lebar & kuat
> Dada besar & kuat
> Perut kuat
> Panggul & kaki kuat, < dari pada bahu & dada
> Tengkorak cukup besar, kepala & leher tegak
> Muka bulat telur, lebih pendek dari leptosom
Bina Nusantara
4. Tipe Displastis
> Penyimpangan dari ke-3 tipe lainnya
> Lebih nyata pada pria dibandingkan wanita
> Pertentangan ciri antara tipe piknis dan leptosom
> Terdapat pada orang normal maupun gangguan jiwa
Bina Nusantara
Temperamen
1. Tipe Schizothym
Tertutup, sukar mengadakan kontak dengan dunia
sekitar, suka mengasingkan diri, cenderung autisme
 Asthenis/Leptosom
2. Tipe Cyclothym
Mudah mengadakan kontak dengan dunia sekitar,
mudah bergaul, mudah menyesuaikan diri, peka, &
terbuka  Piknis
3. Tipe Viscous
Lambat dan hati-hati  Atletis
Bina Nusantara
Korelasi konstitusi dan temperamen
dalam Koperbau und Character
Tipe Konstitusi Jasmani
Temperamen (sakit/ sehat)
Tipe Piknis
Manis Depresif/ Cyclothym
Tipe Leptosom, Atletis, Displastis
Schizophrenia/ Schizothym
Keadaan normal dan gangguan jiwa bersifat graduil. Oleh
krn itu kriteria kemungkinan sama.
Namun kriteria pada orang sehat belum dapat dipastikan
kebenarannya.
Bina Nusantara
Konstitusional A.S
W. H. Sheldon
Penekanan pada penggambaran komponen struktural dari
tubuh manusia serta komponen pokoknya.
Penemuan ini digunakan pada bidang kejahatan/
kenakalan anak-anak
Bina Nusantara
Pokok teori
Struktur tubuh berpengaruh terhadap tingkah laku manusia
Metode : pengukuran via foto yang telah distandardisasinya
Biological identification tag
Faktor genetik dan biologis berperan dalam perkebangan
individu & dapat dikenali melalui sejumlah pengukuran
struktur tubuh
Bina Nusantara
Dimensi Jasmani
Somatotipe Performance Test
 usaha menentukan morphogenotipe melalui
pengukuran phenotipe, dengan cara membuat fotofoto tubuh manusia dari muka dan samping,
sehingga didapatkan variabel-variabel yang
merupakan dasar variasi jasmani
Morphogenotipe : perkembangan bentuk & struktur dari
suatu organisme
Phenotipe : karakteristik yang nampak
Bina Nusantara
3 komponen/ dimensi jasmani :
1. Tipe Endomorph
> Komponen endomorphy dominan
> organ2 internal & seluruh sistem digestif yang berasal
dari endoderm sangat berperan
> Tampak fisik : lembut, gemuk
Bina Nusantara
3 komponen/ dimensi jasmani :
2. Tipe Mesomorph
> Komponen Mesomorphy dominan
> Bagian tubuh yang berasal dari mesoderm lebih
berkembang (otot, pembuluh darah, jantung)
> Tampak fisik : kokoh, keras, otot menonjol, tahan
sakit
> Banyak ditemukan pada olahragawan dan tentara
Bina Nusantara
3 komponen/ dimensi jasmani :
3. Tipe Ectomorph
> Komponen Ectomorphy dominan
> Organ ectoderm lebih berkembang (kulit & sistem
syaraf)
> Tampak Fisik : jangkung, dada pipih dan kecil, lemah,
otot tidak terlihat
Bina Nusantara
Analisa tingkah laku/ kepribadian
Dimensi Temperamen
1. Viscerotonia
> Sifat-sifatnya berhubungan dengan fungsi dan
anatomi alat visceral/ digestif
> Ciri: santai, suka hiburan, gemar makan, butuh afeksi,
tidur nyenyak, butuh orang lain kala kesulitan
Bina Nusantara
2. Somatotonia
> Sifat yang dicakup berhubungan dengan dominasi &
anatomi struktur somatis.
> Suka ekspresi muskular (langsung kerjakan tanpa
banyak bicara)
> Ciri: gagah, energik, kebutuhan bergerak besar, suka
berterus terang, suara lantang, lakukan gerakan motorik
kala kesulitan
Bina Nusantara
3. Cerebrotonia
> masih diragukan untuk istilah
> konsep dasar : aktivitas pokok adalah perhatian
terhadap kesadaran dan inhibisi terhadap setiap
gerakan jasmani
> Ciri : kurang berani bergaul, hambatan bicara di
depan banyak orang, hidup teratur, tanggap, suka tidur,
mengasingkan diri kala kesulitan
Bina Nusantara
Hubungan Konstitusi & Temperamen
Bina Nusantara
Endomorphy

Viscerotonia
Mesomorphy

Somatotonia
Ectomorphy

Cerebrotonia
Tipologi lain
• Heymans
• Spranger
• Ewald
• Dll.
Bina Nusantara
Kategori Batasan Personality
•Mekanisme internal yang
mengendalikan tingkah laku
•Ubah personality  ubah sifat 
mind & body
Bina Nusantara
Kepibadian merupakan tingkah laku
yang konsisten
 Derajat prediksi tinggi
Bina Nusantara
Asal mula pola perilaku konsisten
•
•
Genetik
? Mengapa sso pemalu = ? Mengapa sso
tinggi
•
Tipe kepribadian didasarkan pada sesuatu
yang diturunkan:
kebutuhan fisiologis
kebutuhan aktualisasi diri
•
•
Bina Nusantara
•
Socio cultural
•
Learning
•
Eksistensial – Humanistik
•
Mekanisme bawah sadar
Bina Nusantara
Dimensi Teori Kepribadian
•
Conscious vs Unconscious
•
Acquisitions vs Process/ Learning
•
Heredity vs Environment
•
Past vs Present
Bina Nusantara
Dimensi Teori Kepribadian
•
Holistic vs Analytic
•
Person vs Situation
•
Purposive vs Mechanistic
•
Few Motives vs Multiple Motives
•
Normal vs Abnormal
Bina Nusantara
Buku Panduan
• Introduction to theories of personality by Calvin S. Hall &
Gardner Lindzey
•Teori-teori Psikodinamik (klinis), Editor : Dr. A. Supratiknya
•Teori-teori Holistik, Editor : Dr. A. Supratiknya
• Teori-teori Behaviouristik, Editor : Dr. A. Supratiknya
• Psikologi Kepribadian, by Alwisol
Bina Nusantara