download

Matakuliah
Tahun
: L0044/Psikologi Faal
: 2009
Hormon Tiroid
Pertemuan 18
KELENJAR TIROID
• terdiri dari dua lobus yang terhubung pada bagian tengahnya (isthmus)
• berbentuk seperti dasi kupu-kupu, di atas trakea tepat di bawah laring
• berat pada dewasa : 15 - 20 gram
• sel sekretorik : sel folikular (kelenjar aktif : sel epitelial kuboid & koloid
menyusut ; tidak aktif : sel gepeng & folikel penuh)
→ tetraiodotironin (T4 / tiroksin) & triiodotironin (T3)
• unit fungsional folikel
• Diameter folikel : 100 – 300 micrometer
• bagian dalam folikel : koloid ; penyimpanan ekstraselular hormon tiroid
• konstituen utama folikel → tiroglobulin (glikoprotein)
BM 335.000
• ruang intrestisial antar folikel → sel C → hormon kalsitonin → metabolisme
kalsium
Sherwood, Human Physiology From
Cells to Systems, 5th ed
SINTESIS HORMON TIROID
•
•
•
•
Bahan utama sintesis hormon tiroid :
asam amino tirosin → disintesis tubuh dalam jumlah
memadai
iodium → harus dari makanan
kebutuhan iodium : 1 mg/minggu
garam dapur mengandung 1 bagian sodium iodide per 100.00 bagian
sodium chloride
iodium dari pasokan makanan sebagian besar dieksresikan oleh ginjal.
1/5 digunakan untuk sintesis hormon tiroid
1.
Semua langkah sintesis hormon tiroid berlangsung di molekul tiroglobulin di
dalam koloid. Tiroglobulin dihasilkan oleh kompleks Golgi/retikulum endoplasma
sel folikel tiroid. Tirosin menyatu ke dalam molekul tiroglobulin sewaktu molekul
besar ini diproduksi. Setelah diproduksi, tiroglobulin yang mengandung tirosin
dikeluarkan dari sel folikel ke dalam koloid melalui eksositosis
2.
Tiroid menangkap iodium dari darah dan memindahkannya ke dalam koloid
melalui suatu "pompa iodium" yang sangat aktif atau "iodine-trapping
mechanism"—protein pembawa yang sangat kuat dan memerlukan energi yang
terletak di membran luar sel folikel. Hampir semua iodium di tubuh dipindahkan
melawan gradien konsentrasinya ke kelenjar tiroid (terjadi pemekatan iodium)
untuk mensintesis hormon tiroid. Selain untuk sintesis hormon tiroid, iodium
tidak memiliki manfaat lain di tubuh.
Laju iodide trapping terutama dipengaruhi oleh kadar TSH
3.
Ion iodium mengalami oksidasi oleh hidrogen peroksida dan enzim
peroksidase
Di dalam koloid, iodium yang sudah teroksidasi dengan cepat melekat ke
sebuah tirosin di dalam molekul tiroglobulin, dengan bantuan enzim
iodinase. Perlekatan sebuah molekul iodium ke tirosin menghasilkan
monoiodotirosin (MIT). Perlekatan dua molekul iodium ke tirosin
menghasilkan diiodotirosin (DIT).
4.
Kemudian, terjadi proses penggabungan (coupling) antara molekul-molekul
tirosin beriodium untuk membentuk hormon tiroid. Penggabungan dua DIT
menghasilkan tetraiodotironin (T4 atau tiroksin). Penggabungan satu MIT
dan satu DIT menghasilkan triiodotironin atau T3. Penggabungan tidak
terjadi antara dua molekul MIT.
•
•
•
kelenjar tiroid → hormon tiroid → 93% T4 ; 7% T3
½ dari kadar T4 → pembuangan satu molekul iodium di hati dan ginjal → T3
80% T3 darah berasal dari T4
•
T3 dan T4 secara kualitatif sama tetapi berbeda dalam rapiditas dan intensitas
kerjanya
T3 → 4x poten dari T4
Waktu paruh T3 lebih pendek daripada T4
Penggunaan T3 : 35 microgram / hari
•
•
•
•
Reseptor hormon tiroid mempunyai afinitas tinggi terhadap T3
(hormon tiroid yang berikatan dengan reseptornya : 90% T3 ; 10% T4)
Hole, Human Anatomy & Physiology, 10th ed
EFEK HORMON TIROID :
Efek Umum hormon tiroid adalah mengaktifkan transkripsi nuklear sejumlah besar
gen. Karena itu, semua sel tubuh, sejumlah besar enzim protein, protein
struktural, protein transport dan zat lainnya disintesis. Hasilnya adalah
peningkatan secara umum aktivitas fungsional seluruh tubuh
•
Efek pada Laju Metabolisme
→ meningkatkan BMR
– kehilangan total sekresi hormon tiroid → BMR turun 40 - 50 % di bawah
normal
– sekresi hormon tiroid yang sangat meningkat → BMR meningkat 60 - 100
% di atas normal
– hormon tiroid meningkatkan komsumsi oksigen di hampir semua jaringan
yang aktif, kecuali di : otak, testes, uterus, limfonodus, limpa dan lobus
hipofisis anterior orang dewasa
Guyton, Textbook of Medical Physiology, 10th ed
•
Efek kalorigenik
peningkatan BMR → peningkatan produksi panas
•
Efek pada Metabolisme perantara
memodulasi kecepatan banyak reaksi spesifik yang terlibat dalam
metabolisme bahan bakar
bersifat multifaset, tergantung jumlah hormon
Metabolisme karbohidrat :
– hormon tiroid dalam jumlah sedikit : glukosa → glikogen
– dalam jumlah banyak : glikogen → glukosa
– Insulin ↑ : efek sekunder terhadap metabolisme glukosa
Metabolisme protein : sintesis protein ↑ ; tetapi katabolisme lebih ↑
Metabolisme lemak : mobilisasi lemak dari jaringan lemak → konsentrasi asam
lemak bebas ↑
• Hipertiroid : kolesterol, fosfolipid, trigliserida ↓ ; asam lemak bebas ↑
• Hipotiroid : kolesterol, fosfolipid, trigiserida ↑ ; dapat menyebabkan
perlemakan hati
Hormon tiroid : kebutuhan vitamin meningkat
→ efek penyimpanan bahan bakar >< efek peningkatan komsumsi
bahan bakar
•
Efek pada Sistem Kardiovaskular
peningkatan responsifitas jantung terhadap katekolamin → meningkatkan
heart rate dan kekuatan kontraksi jantung (kronotropik & inotropik) → CO
meningkat
efek langsung terhadap kronotropik
efek kalorigenik → untuk membuang panas tersebut → vasodilatasi perifer
•
tirotoksikosis → dapat meninggal karena dekompensasi jantung karena efek
inotropik dan depresi otot jantung oleh katabolisme protein
•
seringkali tekanan darah meningkat (sistolik > 10 - 15 mmHg)
•
Efek pada Pertumbuhan
merangsang sekresi GH & mendorong efek GH (efek permisif) terhadap
sintesis protein struktural baru dan pertumbuhan rangka
– hipertiroid → pertumbuhan skeletal meningkat → anak lebih tinggi pada
umur yang muda
– namun lempeng epifisis menutup lebih cepat → tinggi lebih pendek saat
dewasa
•
Efek Simpatomimetik
efek permisif → proliferasi reseptor spesifik katekolamin di sel target →
meningkatkan responsifitas sel target terhadap katekolamin (epinefrin dan
norepinefrin) dengan meningkatkan jumlah reseptornya
•
Efek pada Sistem Saraf
berperan penting dalam perkembangan normal sistem saraf, terutama SSP
baik pada saat fetus maupun beberapa tahun postnatal
mempengaruhi perkembangan sinaps dan mielinisasi sel saraf
juga penting bagi aktivitas SSP pada dewasa
Bila hipotiroid sejak lahir, tanpa adanya terapi → mental retardasi
•
•
•
Peningkatan frekuensi pernafasan
laju metabolisme meningkat → peningkatan kebutuhan O2 dan pembentukan
CO2
Peningkatan motilitas gastrointestinal dan laju sekresi enzim pencernaan
Pada hipertiroid sering terjadi diare
Efek pada Kelenjar endokrin lainnya
peningkatan hormon tiroid meningkatkan laju sekresi dari kebanyakan hormon
lainnya dan juga meningkatkan kebutuhan jaringan akan hormon
– metabolisme karbohidrat ↑ → sekresi insulin ↑
– meningkatkan laju inaktivasi glukokortikoid adrenal oleh hati → ACTH ↑ →
sekresi glukokortikoid oleh kelenjar adrenal ↑
•
Fungsi seksual
– Pria :
hipotiroid → penurunan libido
hipertiroid → impotensi
– Wanita : hipotiroid → penurunan libido, menorrhagia dan
polymenorrhea (haid dalam jumlah banyak dan sering) → tetapi kadang
dapat menyebabkan irregular peiode dan amenorrhea
hipertiroid → oligomenorrhea (haid dalam jumlah yang sedikit) atau
amenorrhea
SUMBU HIPOTALAMUS-HIPOFISIS-TIROID
•
•
regulator fisiologik terpenting hormon tiroid → TSH (hipofisis anterior)
TSH juga mempertahankan integritas struktural kelenjar tiroid
TSH tidak ada → kelenjar tiroid atrofi dan sekresi hormon tiroid sangat
berkurang
TSH meningkat → kelenjar tiroid hipertrofi dan hiperplasi
•
pengaturan sehari-hari dilakukan hipofisis anterior, pengaturan jangka panjang
oleh hipotalamus
pada dewasa, hormon-hormon di sumbu tiroid secara normal tidak mengalami
pergeseran sekresi yang mendadak dan lebar
→ respons terhadap hormon bersifat lamban dan berlangsung lama →
peningkatan dan penurunan mendadak tidak memiliki nilai adaptif
•
Efek TSH pada Kelenjar Tiroid :
1. Peningkatan proteolisis tiroglobulin → pelepasan hormon tiroid ke dalam
peredaran darah
2. Peningkatan aktivitas pompa iodium
3. Peningkatan iodinasi tirosin
4. Peningkatan ukuran dan aktivitas sekretorik sel tiroid
5. Peningkatan jumlah sel tiroid
Sherwood, Human Physiology From
Cells to Systems, 5th ed
KELAINAN FUNGSI TIROID
• eutiroidisme : fungsi tiroid yang normal
• hipotiroidisme : defisiensi sekresi hormon tiroid
• hipertiroidisme
: kelebihan sekresi hormon tiroid
Hipotiroidisme
Gejala :
• penurunan aktivitas metabolisme keseluruhan
• penurunan toleransi terhadap dingin (tidak adanya efek kalorigenik)
• mengalami pertambahan BB (tidak memakai bahan bakar dengan kecepatan
normal)
• mudah lelah (penurunan produksi energi)
• denyut nadi yang lemah dan lambat (penurunan kecepatan dan kekuatan
kontraksi jantung, serta penurunan CO)
• perlambatan refleks dan kemampuan mental (efek pada sistem saraf)
kewaspadan berkurang, bicara melambat, gangguan mengingat
•
•
•
•
Muscular sluggishness → waktu relaksasi lebih lama
konstipasi
myxedema → bengkak terutama pada wajah, kaki dan tangan (karena infiltrasi
molekul kompleks karbohidrat, asam hyaluronat dan kondroitin sulfat yang
terikat protein penahan air pada kulit → cairan interstisial ↑ seperti gel
→ non-pitting edema)
hipotiroidisme sejak lahir → kretinisme
→ pertumbuhan dan perkembangan SSP normal membutuhkan hormon tiroid
yang adekuat
→ Sampai beberapa minggu setelah lahir masih ada hormon tiroid dari ibu →
gejala tidak tampak
kretinisme → tubuh yang cebol, retardasi mental & gejala defisiensi tiroid umum
lainnya
→ pertumbuhan skeletal lebih terhambat dibandingkan pertumbuhan jaringan
lunak → disproporsi laju pertumbuhan
Contoh : lidah menjadi tebal →dapat obstruksi bernafas dan menelan
Hole, Human
Anatomy &
Physiology, 10th ed
Ganong, Review of
Medical Physiology,
21st ed
Guyton, Textbook of
Medical Physiology,
10th ed
Hipertiroidisme
• penyebab tersering : penyakit Grave
• penyakit auotimun, dimana tubuh membentuk TSI (thyroid-stimulating
immunoglobulin)
• TSI → antibodi dengan target reseptor TSH pada sel tiroid
• TSI menstimulasi pertumbuhan dan sekresi kelenjar tiroid
• TSI tidak responsif terhadap inhibisi umpan balik negatif hormon tiroid
• TSH rendah karena umpan balik negatif oleh kadar hormon tiroid yang tinggi
• Hipertiroidisme juga dapat disebabkan TRH atau TSH yang berlebihan
(berkaitan dengan tumor tiroid hipersekretorik)
• Kadar TSI dan TSH dapat diukur dengan radioimmunoassay
Gejala :
• peningkatan laju metabolisme
• peningkatan pembentukan panas → pengeluaran keringat berlebihan
• penurunan toleransi terhadap panas
• Kebanyakan BB menurun walau nafsu dan asupan makan meningkat (akibat
meningkatnya kebutuhan metabolik)
degradasi simpanan karbohidrat, lemak dan protein
penurunan massa protein otot rangka → kelemahan
• efek pada kardiovaskular disebabkan efek langsung maupun interaksi dengan
katekolamin kecepatan dan kekuatan denyut jantung sangat meningkat,
palpitasi
• kewaspadaan mental meningkat → mudah tersinggung, tegang, cemas,
sangat emosional
•
tremor
frekuensi 10 - 15 kali perdetik
ok. peningkatan reaktivitas synapsis neuronal pada area spinal cord yang
mengontrol tonus otot
Terus menerus merasa lelah (efek pada otot dan SSP) tetapi susah tidur
karena efek eksitabilitas pada sinapsis
•
Gambaran khas Grave Disease → eksoftalmus (dapat menetap)
→ pada jaringan retro orbital tertimbun karbohidrat kompleks penahan air →
retensi cairan → mendorong bola mata ke depan keluar dari tulang orbita
Sherwood, Human Physiology From Cells to Systems, 5th ed
Sherwood, Human Physiology From Cells to Systems, 5th ed
GONDOK / GOITER / STRUMA
→ pembesaran kelenjar tiroid
•
•
timbul karena stimulasi berlebihan kelanjar tiroid oleh TSH atau TSI
dapat timbul pada keadaan hipertiroidisme atau hipotiroidisme tetapi tidak
selalu ada
Gondok pada hipotiroidisme
• hipotiroidisme sekunder dari kegagalan hipotalamus atau hipofisis anterior
tidak akan disertai gondok
• hipotiroidisme karena kegagalan kelenjar tiroid atau defisiensi iodium → timbul
gondok
Gondok pada hipertiroidisme
• hipertiroidisme karena defek hipotalamus atau hipofisis anterior → sekresi TSH
berlebihan → gondok
• Grave Disease → TSI merangsang kelenjar tiroid →gondok
• hipertiroidisme karena tumor tiroid → kadar hormon tiroid yang tinggi
menghambat sekresi TSH → tidak terjadi stimulasi berlebihan → tidak terjadi
gondok (bedakan dengan tumor itu sendiri)
Hole, Human Anatomy &
Physiology, 10th ed
Daftar Pustaka
•
•
•
•
Ganong, Review of Medical Physiology, 21st ed
Guyton, Textbook of Medical Physiology, 10th ed
Hole, Human Anatomy & Physiology, 10th ed
Sherwood, Human Physiology From Cells to Systems, 5th ed