download

Matakuliah
Tahun
: L0044/Psikologi Faal
: 2009/2010
Homeostasis
Pertemuan 2
Anatomi
Fisiologi / Faal
: struktur
Kedua topik tak
: fungsi
terpisahkan
: physis (nature)
Fisiologi (ilmu Faal) → ilmu tentang fungsi tubuh atau bagaimana tubuh
bekerja.
Mekanisme kerja tubuh dapat dijelaskan berdasarkan rangkaian sebabakibat proses kimia dan fisika.
-
Pendekatan mekanistik → mekanisme kerja, “bagaimana” suatu
kejadian dalam tubuh kita dapat terjadi.
Pendekatan teleologis → fenomena yang terjadi dalam tubuh
dijelaskan berdasarkan tujuan tertentu untuk memenuhi kebutuhan
tubuh, tanpa mempertimbangkan bagaimana hasil tersebut dicapai
(“mengapa”)
Dalam mempelajari fisiologi, perlu memperkirakan proses
mekanistik apa yang akan secara teleologis bermanfaat bagi tubuh
pada keadaan tertentu
Hole, Human Anatomy & Physiology, 10th ed
Tokoh historis :
Hippocrates (460-375SM) : sekolah kedokteran pertama, Sumpah
Hippocrates, Bapak Kedokteran.
Aristoteles (384-322SM): ahli anatomi komparatif pertama.
Galen (131-201) : ahli fisiologi eksperimental pertama.
Leonardo Da Vinci (1451-1519) : gambar-gambar tentang kerja otot dan
aktivitas kardiovaskular.
Andreas Vesalius (1514-1564) : menulis Humani Corporis Fabrica Libri
Septem yang menjadi dasar anatomi dan fisiologi modern.
William Harvey (1578-1657) : menemukan proses sirkulasi darah.
Hole, Human
Anatomy &
Physiology, 10th
ed
Atom → molekul → makromolekul
Sel → Jaringan → Organ → Sistem Organ → Organisme
Jumlah sel dalam tubuh manusia : ± 75 triliun
TINGKAT ORGANISASI DALAM TUBUH
4 tingkat organisasi : sel, jaringan, organ, sistem
SEL → satuan kehidupan yang paling mendasar, unit
terkecil yang masih dapat menjelaskan proses
yang berhubungan dengan kehidupan.
Bentuk-bentuk kehidupan:
-
Unisel
Multisel (manusia → 75 triliun sel)
Sel
• Pengamatan oleh Robert Hooke (1665) → cellula.
• materi hidup sel → protoplasma.
• sel hewan adalah masa protoplasma yang dikelilingi
membran sel.
• sel tumbuhan masih dikelilingi lagi oleh dinding sel yang
tebal.
Teori Sel (Schleiden dan Schwann)
1. Semua makhluk hidup dibentuk dari sel.
2. Semua makhluk hidup terdiri atas protoplasma.
3. Kegiatan dari sel mengakibatkan kegiatan dari organisme.
Struktur intrasel :
- Membran plasma
- Organel :
- Nukleus, mengandung DNA
Adenin-Timin ; Guanin-Cytocin (A-T ; G-C)
terdiri dari nukleolus dan nukleoplasma
- Retikulum Endoplasma, mensintesis protein otot
dan hormon steroid
- Aparatus Golgi
- Lisosom, menghasilkan sejumlah enzim pemecah
- Mitokondria, pembentuk ATP
- Mikrofilamen dan mikrotubula
- Ribosom, tempat sintesis protein
Kisaran ukuran sel
Sebagian besar sel berdiameter antara 1
sampai 100 µm sehingga hanya bisa dilihat
dengan menggunakan mikroskop.
Perhatikan bahwa skala yang dipakai
berupa logaritma untuk mengakomodasi
kisaran ukuran yang ditunjukkan. Skala
dimulai di bagian atas dengan 10 meter
dan menurun, setiap pengukuran di sisi kiri
menunjukkan pengecilan ukuran sepuluhkali.
Campbell & Reece, Biologi, Edisi kelima jilid satu
Sel prokariotik
Prokariota merupakan bakteri,
termasuk sianobakteri. (a)
Gambar bakteri berbentukbatang. Karena tidak mempunyai
organel terbungkus membran
seperti pada eukariota,
prokariota jauh lebih sederhana
strukturnya. Batas sel ialah
membran plasma. Di luar
membran plasma ini terdapat
dinding sel yang cukup kaku dan
seringkali berupa kapsul luar,
yang biasanya mirip jeli.
Sebagian bakteri memiliki flagela
(organel pergerakan), pili
(struktur pelekatan), atau
keduanya yang menonjol dari
permukaannya. (b) Mikrograf
elektron ini menunjukkan irisan
tipis bakteri Bacillus coagulans
(TEM).
Campbell & Reece, Biologi, Edisi kelima jilid satu
Gambaran umum sel hewan
Campbell & Reece, Biologi, Edisi kelima jilid satu
Gambaran umum sel tumbuhan
Campbell & Reece, Biologi, Edisi kelima jilid satu
Fungsi dasar Sel :
1. Memperoleh makanan dan oksigen dari lingkungan yang
mengelilingi sel.
2. Menjalankan berbagai reaksi kimia yang menggunakan zat gizi
dan oksigen untuk menghasilkan energi bagi sel.
3. Mengeluarkan CO2 dan zat sisa yang dihasilkan selama reaksi
kimia ke lingkungan sekitar sel.
4. Mensintesis protein dan komponen lain yang diperlukan untuk
membentuk struktur seluler, untuk pertumbuhan, dan
menjalankan fungsi tertentu sel.
5. Menjadi sensitif dan responsif terhadap perubahan yang terjadi
di lingkungan sekitar sel.
6. Mengontrol pertukaran berbagai zat antara sel dan lingkungan
sekitar.
7. Memindahkan zat dari satu bagian sel ke bagian lain ketika
menjalankan aktivitas sel, bahkan sebagian sel dapat
menggerakkan seluruh dirinya melintasi lingkungannya.
8. Reproduksi. (kecuali sel saraf dan sel otot)
Sel-sel dengan struktur dan fungsi serupa → JARINGAN
- Jaringan otot : sel-sel yang berkontraksi dan menghasilkan
gaya
→ otot rangka, polos, jantung
- Jaringan saraf : sel-sel yang berfungsi khusus menghasilkan
dan menyalurkan impuls listrik
→ dijumpai di : (1) otak, (2) korda spinalis, (3) saraf yang
menyampaikan informasi mengenai lingkungan eksternal
dan internal, (4) saraf yang mempengaruhi kontraksi otot
atau sekresi kelenjar
- Jaringan epitel : sel-sel yang khusus mempertukarkan zat –zat
antara sel dan lingkungannya
→ 2 tipe struktur umum : lapisan epitel dan kelenjar sekretorik
- Jaringan ikat : berfungsi untuk menghubungkan, menunjang dan
melekatkan berbagai bagian tubuh
contoh → loose connective tissue, tendon, tulang, darah
ORGAN → terdiri dari dua atau lebih jaringan primer yang tersusun
sedemikian rupa untuk melakukan fungsi tertentu
SISTEM TUBUH → kumpulan organ-organ yang melakukan fungsi
yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk menyelesaikan suatu
aktivitas bersama yang penting bagi kelangsungan hidup individu
secara keseluruhan
STRUKTUR
JARINGAN EPITELIUM
Dua kriteria dasar
pengelompokan epitelium
adalah jumlah lapisan sel dan
bentuk sel-sel pada
permukaan bebasnya.
Berdasarkan lapisan sel
• Epitelium sederhana, terdiri dari
lapisan sel tunggal
• Epitelium berlapis, terdiri dari selsel majemuk yang tersusun
bertingkat
• Epitelium berlapis semu, berlapis
tunggal tetapi terlihat berlapis
karena sel-selnya memiliki
panjang yang berbeda-beda
Berdasarkan bentuk sel-sel pada
permukaan bebasnya
• Kuboidal
• Kolumnar
• SkuamosaCampbell & Reece, Biologi,
Edisi kelima jilid tiga
STRUKTUR SERAT BERKOLAGEN
Serat berkolagen adalah berkas yang tersusun oleh banyak fibril, tidak elastis, dan seperti tali,
yang masing-masing sebenarnya merupakan berkas yang terdiri dari banyak mikrofibril.
Sebuah mikrofibril terdiri atas molekul-molekul kolagen yang melilit membentuk heliks, yang tiap
molekulnya terdiri atas tiga rantai polipeptida berbentuk heliks
Susunan molekul-molekul kolagen membuat fibril itu nampak bergaris-garis ketika dilihat
dengan mikroskop elektron
Campbell & Reece, Biologi, Edisi kelima jilid tiga
BEBERAPA CONTOH JARINGAN IKAT
Jaringan ikat mengikat dan menyokong jaringan lain. Jaringan ikat longgar, bahan pengikat, dan
pembungkus tubuh terdiri atas fibroblas dan makrofaga yang saling terselip di antara serat
berkolagen, serat elastis, dan serat retikuler.
Jaringan adiposa (lemak) adalah jenis jaringan ikat longgar khusus.
Tulang rawan, tulang sejati, dan darah juga merupakan jaringan ikat.
Campbell & Reece, Biologi, Edisi kelima jilid tiga
STRUKTUR
DASAR NEURON
(SEL SARAF)
Sel saraf dari sumsum
tulang belakang ini
memiliki badan sel yang
besar dengan
penjuluran ganda yang
menghantarkan sinyal
listrik yang disebut
impuls. (Gambar diperoleh
menggunakan mikroskop
cahaya.)
Campbell & Reece, Biologi, Edisi kelima jilid tiga
JENIS-JENIS
OTOT VERTEBRATA
Otot rangka terdiri atas berkas
sel-sel panjang yang disebut
serabut. Otot rangka disebut
berlurik karena pengaturan
subunit sarkomer pada miofibril
yang bersebelahan membentuk
pita-pita terang dan gelap.
Otot jantung juga berlurik, dan
memiliki ciri kontraktil yang
serupa dengan otot rangka
tetapi serat otot jantung
bercabang dan saling
berhubungan melalui cakram
berinterkalar yang membantu
menyerentakkan denyut
jantung.
Campbell & Reece, Biologi, Edisi kelima jilid tiga
Otot polos terdiri atas sel-sel
berbentuk gelendong yang tidak
memiliki perlurikan.
Berbagai sistem tubuh membentuk individu hidup tunggal
sebagai entitas yang terpisah dari lingkungan eksternal
→ 11 sistem tubuh utama :
1. Sistem sirkulasi (jantung, pembuluh darah, darah)
2. Sistem pencernaan (mulut, faring, esofagus, lambung,
usus halus, usus besar, kelenjar liur, pankreas
eksokrin, hati, kandung empedu)
3. Sistem respirasi (hidung, faring, laring, trakea, bronkus,
paru)
4. Sistem kemih (ginjal, ureter, kandung kemih, uretra)
5. Sistem rangka (tulang, tulang rawan, sendi)
6. Sistem otot (otot rangka)
7. Sistem integumen (kulit, rambut, kuku)
8. Sistem imun (sel darah putih, timus, sumsum tulang,
tonsil, adenoid, kelenjar limfe, limpa, apendiks, gut
associated lymphoid tissue (GALT), skin associated
lymphoid tissue (SALT)
9. Sistem saraf (otak, korda spinalis, saraf perifer, organ
indera khusus
10. Sistem endokrin (semua jaringan penghasil hormon,
termasuk hipotalamus, hipofisis, tiroid, adrenal,
pankreas endokrin, paratiroid, gonad, ginjal, usus,
jantung, timus, pineal dan kulit
11. Sistem reproduksi (Pria → testis, penis, kelenjar
prostat, vesikula seminalis, kelenjar bulbouretra dan
duktus-duktus terkait)
(Wanita → ovarium, oviduktus, uterus, vagina,
payudara)
Organ System
Hole, Human Anatomy & Physiology, 10th ed
Hole, Human Anatomy & Physiology, 10th ed
Hole,
Human
Anatomy &
Physiology,
10th ed
Sherwood, Human Physiology From Cells to Systems, 5th ed
Sherwood, Human Physiology From
Cells to Systems, 5th ed
Sherwood, Human Physiology From Cells to Systems, 5th ed
Sherwood, Human Physiology From Cells
to Systems, 5th ed
Sherwood, Human Physiology From Cells to Systems, 5th ed
Silverthorn, Human Physiology An Integrated Approach, 4th ed
Karakteristik Makhluk Hidup :
a. Iritabilitas, kemampuan untuk merespons rangsangan
dari dalam maupun dari luar lingkungan.
b. Konduktivitas, kemampuan untuk mentransmisikan
iritabilitas (rangsang) dari satu sisi ke sisi yang lain.
Berkembang dalam sel saraf dan otot.
c. Pergerakan, berkembang dengan baik pada sel otot.
d. Pertumbuhan, baik jumlah maupun ukuran sel.
e. Reproduksi, kemampuan melipatgandakan jumlahnya.
f. Metabolisme. (anabolisme dan katabolisme)
Beberapa ciri kehidupan
(a)
Keteraturan
(b)
Reproduksi
(c)
Pertumbuhan
dan
perkembangan
(d) Pemanfaatan
energi
(e) Respons
thd
lingkungan
Campbell & Reece, Biologi, Edisi kelima jilid satu
(f)
(g) Adaptasi evolusioner
Homeostasis
KONSEP HOMEOSTASIS
•
•
Claude Bernard, 1800s
Walter Cannon, 1929
Homeostasis → kecenderungan untuk menstabilkan keadaan
tubuh yang normal (lingkungan internal) atau
mempertahankan kondisi fisik dan kimia yang relatif
konstan dalam lingkungan internal organisme, menurut
batas-batas fisiologis.
Homeostasis sebagai keadaan stabil-dinamis dengan
perubahan-perubahan yang terjadi diperkecil oleh respons
fisiologis kompensatorik.
Komponen Mekanisme Homeostatik :
a. Set point, nilai fisiologis normal dari masing-masing
variabel tubuh.
b. Reseptor.
c. Pusat Pengendali.
d. Efektor.
Faktor-faktor internal yang harus dipertahankan secara
homeostasis :
1. Konsentrasi molekul zat-zat gizi.
2. Konsentrasi O2 dan CO2.
3. Konsentrasi zat-zat sisa.
4. pH.
5. Konsentrasi air, garam-garam dan elektrolit-elektrolit.
6. Suhu.
7. Volume dan tekanan.
Hubungan Interdependen Sel, Sistem Tubuh, dan Homesostasis
Sistem Tubuh
mempertahankan
Homeostasis
Penting
Untuk
Kelangsungan
hidup
membentuk
Sel
Silverthorn, Human Physiology
An Integrated Approach, 4th ed
What will happen if there were no homeostasis/ why is homeostasis important?
•Body temperature (heat denature protein, cold destroys membranes)
•Water balance (water would collect in our cells, or we would shrink up)
•Ion balance (Na+, K+ pumps wouldn’t work, nervous system won’t work, heart will
stop)
•Blood glucose (too low faint, brain ceases to work, too high long term leads to vessel
damage)
•O2/CO2 levels (no O2 -cells dies, too much CO2 toxic, leads to acidosis, change in pH
- death)
Effects of temperature, pH/ion conc and toxic substances on enzyme activity and cell
function.
(denature protein, cells become leaky, enzymes cannot work properly, leads to
eventual cell death)
Sistem kontrol untuk mempertahankan homeostasis :
kontrol intrinsik dan ekstrinsik
Kontrol intrinsik (Local control)
Respons paracrine dan autocrine.
Kontrol ekstrinsik
oleh sistem saraf dan endokrin
→ Jarak jauh
Terutama melalui sistem umpan bailk negatif
→ terjadi jika suatu perubahan pada sebuah variabel terkontrol
mencetuskan respons yang melawan perubahan itu, sehingga variabel
bergerak dengan arah berlawanan dengan perubahan awal
Umpan balik positif → lebih jarang terjadi
Hole, Human Anatomy 7 Physiology, 10th ed
Silverthorn, Human Physiology An
Integrated Approach, 4th ed
Silverthorn, Human Physiology
An Integrated Approach, 4th ed
Silverthorn, Human Physiology An Integrated
Approach, 4th ed
Silverthorn, Human Physiology
An Integrated Approach, 4th ed
Silverthorn, Human Physiology
An Integrated Approach, 4th ed
Positive
feedback
Feedback in Coagulation
Positive feedback “mini-loops” are built into pathway to speed up
production of chemicals needed to form the clot. Entire sequence of
clotting is a negative feedback pathway:
Harmful Effects of Positive Feedback
Positive feedback can be harmful. Two specific examples of
these harmful outcomes would be:
1. Fever can cause a positive feedback within homeostasis
that pushes the body temperature continually higher. If
the temperature reaches 45 degrees centigrade (113
degrees Fahrenheit) cellular proteins denature bringing
metabolism to a stop and death.
2. Chronic hypertension can favor the process of
atherosclerosis which causes the openings of blood
vessels to narrow. This, in turn, will intensify the
hypertension bring on more damage to the walls of blood
vessels.
Negative feedback
Set point
“Too hot!”
Set point
Heater turned off
Temperature drops
Control center:
thermostat
Set point
“Too cold!”
Heater turned on
Temperature rises
Negative feedback
Kontrol Umpan Balik Negatif pada tekanan darah
+ = merangsang
atau mengaktifkan
- = menghambat
atau mematikan
Penurunan tekanan
darah di bawah titik normal
+
-
Sel-sel saraf pematau
tekanan
Penurunan tekanan
darah di bawah
titik normal
(Melalui jalur
saraf)
Jantung dan
Pembuluh darah
+
Silverthorn, Human Physiology
An Integrated Approach, 4th ed
Cairan Tubuh
Binatang / mahluk 1 sel → milieu exterieur (cairan) → external
environment
contoh : amoeba → terjadi difusi melalui membran : O2, CO2,
makanan
Binatang multisel → external environment : - air
- udara
sel-nya hidup di internal environment / milieu interieur
(= fluid environment)
→ mempunyai susunan tertentu (konstan)
Cairan Tubuh → Air beserta unsur-unsur di dalamnya yang
dibutuhkan untuk kesehatan sel
Pembagian cairan tubuh :
1. Cairan Intraselular (ICF)
2. Cairan Ekstraselular (ECF) : - plasma darah
- limfe
- cairan interstisiil
3. Cairan transel : - cairan otak
- cairan mata
- cairan sendi
- cairan perikard
- cairan pleura
- liur pencernaan
→ cairan ekstrasel khusus
→ seluruhnya 1 –2 liter
Sherwood, Human Physiology From Cells to Systems, 5th ed
Sherwood, Human Physiology From Cells to Systems, 5th ed
Tubuh dewasa normal : 60 % air, 18 % protein, 7 % mineral, 15 % lemak
Tanpa air manusia hanya dapat bertahan beberapa hari
kehilangan 20 – 22 %
kematian
Cairan Tubuh : 60 % Total Body Weight in adult
45 – 55 % Total Body Weight in older adult
70 – 80 % Total Body Weight in newborn infant
97 % Total Body Weight in human embryo
Adult → 60 % Total Body Weight
ECF :
→ 40 % ICF (2/3)
20 % ECF (1/3)
- plasma 25 % ( = 5 % Total Body Weight)
volume darah total (plasma + selular darah) = 8 % Total Body
Weight
- cairan interstisiil 75 % (= 15 % Total Body Weight)
Cairan Tubuh total & hubungannya dengan tingkat obesitas
Lemak
Air
30 – 32 %
50 %
BB normal
15 %
60 %
Kurus
7%
67 %
Gemuk
perbandingan lemak dan air dalam tubuh (% dari BB)
Cairan Tubuh total dari BB & hubungannya dengan umur dan jenis kelamin
Umur
Pria
Wanita
10 – 18
59 %
57 %
18 – 40
61 %
51 %
40 – 60
55 %
47 %
60-
52 %
46 %
- Kadar air di berbagai organ tubuh hampir sama, kecuali rangka
- Kulit
Otot
massa relatif besar → kadar air terbanyak
Hati
Persentase air di jaringan tubuh terhadap TBW :
- Otot
50,8
- Otak
- Rangka
12,5
- Paru
- Kulit
6,6
- Jaringan lemak
- Darah
4,7
- Ginjal
- Intestine
3,2
- Limpa
- Hepar
2,8
- Sisa bagian tubuh lain
2,7
2,4
2,3
0,6
0,4
11,0
100,0
3 Kompartemen cairan tubuh :
1. Plasma darah (Cairan Intravaskuler)
2. Cairan Interstisiil
3. Cairan Intrasel
Susunan :
- Cairan intrasel → berbeda, tergantung pada sifat & fungsi sel
- Kadar elektrolit berbeda nyata →
- ICF terutama mengandung ion K+, PO4 3- , Mg2+
- ECF : ion Na+, Cl -, HCO3 –
- Protein :
- interstisiil → relatif sedikit
- plasma
- intrasel
Ion Na & Cl → ekstrasel
Ion K → intrasel
Fungsi Cairan Tubuh :
- Struktur & Fungsi organ / jaringan
- Transportasi : mengedarkan makanan, oksigen, elektrolit, hormon.
- Eksresi : pembuangan produk sisa hasil metabolisme
- Regulasi : pengaturan suhu tubuh
- Lubrikasi : Pelumas sendi dan membran
- Medium : sebagai medium pencernaan makanan (reaksi kimia sel)
- Tanpa makan → dapat hidup beberapa minggu
Tanpa minum → beberapa hari
- Kehilangan air tubuh (dehidrasi) :
10 % → berbahaya
20 – 22 % → kematian
Water Turnover
→ keseimbangan antara water intake dan water loss
External Fluid Exchange
- Water intake : minum
makanan
oksidasi jaringan
- Water loss : - Ginjal → urine
- Kulit → insensible perspiration
- Keringat
- Paru (udara pernafasan jenuh dengan uap air)
- Feses
Internal Fluid Exchange
→ pertukaran cairan antara berbagai kompartemen cairan tubuh
- Sekresi liur pencernaan & reabsorpsinya
- Filtrasi di kapiler tubuh & reabsorpsinya
- Filtrasi di kapiler glomerulus ginjal + reabsorpsinya
- Pembentukan & absorpsi cairan otak (CSF)
Continuous Mixing of Body Fluids
Keseimbangan air pada sel hidup
H2 O
H2 O
H2O
H2 O
SEL
HEWAN
Mengkerut
H2 O
Normal
H2 O
Lisis (pecah)
H2 O
H2 O
SEL
TUMBUHA
N
Plasmolisis
LARUTAN
HIPERTONIK
Campbell & Reece, Biologi, Edisi kelima jilid satu
Lembek
LARUTAN
ISOTONIK
Bengkak
(normal)
LARUTAN
HIPOTONIK
Pusat Haus
- daerah sepanjang dinding anteroventral dari ventrikel ketiga
(juga meningkatkan pelepasan ADH)
- Anterolateral nukleus preoptik hipotalamus
→ osmoreseptor
Peningkatan rasa haus
Penurunan rasa haus
↑ Osmolalitas
↓ Volume darah
↓ Tekanan darah
↑ Angiotensin II
↓ Osmolalitas
↑ Volume darah
↑ Tekanan darah
↓ Angiotensin II
Kekeringan mulut
Distensi lambung
↑ osmolalitas CES → dehidrasi intraselular pusat haus → rasa haus
↓ CES & tekanan darah → mungkin terjadi akibat input neural dari
baroreseptor kardiopulmonar & baroreseptor arterial sistemik di dalam
sirkulasi
→ tidak tergantung pada jalur yang distimulasi oleh peningkatan
osmolaritas plasma
Angiotensin II
→ distimulasi oleh hipovolemia & tekanan darah rendah → rasa haus →
memulihkan volume darah dan tekanan darah kembali normal, bersama
dengan kerjanya pada ginjal untuk menurunkan eksresi cairan.
Kekeringan pada mulut
→ lega setelah minum walaupun belum diabsorpsi dari saluran cerna
Distensi lambung → penurunan rasa haus hanya berlangsung singkat
Guyton, Textbook of
Medical Physiology,
10th ed
Ambang batas stimulus untuk minum
• The hypothalamic thirst center is stimulated:
– By a decline in plasma volume of 10%–15%
– By increases in plasma osmolality of 1–2%
– Via baroreceptor input, angiotensin II, and other
stimuli
Daftar Pustaka
• Ganong WF. (2005). Review of medical physiology, twenty-second
edition, McGraw Hill, New York
• Guyton AC, Hall EH. (2000). Textbook of medical physiology, tenth
edition, W.B. Saunders Company, Philadelphia
• Sherwood L. (2007). Human physiology from cells to systems, sixth
edition, Thomson Brooks/Cole, Belmont
• Shier D, Butler J. Hole's human anatomy & physiology, tenth edition,
McGraw Hill, New York
• Silverthorn DU. (2007). Human physiology an integrated approach,
fourth edition, Pearson Education, San Fransisco
• Campbell, Reece, Mitchell. (1997). Biologi, edisi kelima, jilid satu,
dua dan tiga, Penerbit Erlangga, Jakarta