download

Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi
Tahun
: 2008
Pertemuan 20
PERUBAHAN SOSIAL
MATERI:
Pengertian Perubahan Sosial
Faktor-Faktor Yang Mendorong Perubahan Sosial
Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
Modernitas
Learning Outcome
Mahasiswa dapat menghubungkan perubahan suatu masyarakat
dengan penemuan-penemuan baru dan pemanfaatannya dalam
kehidupan sosial
Bina Nusantara
I.
Pengertian Perubahan Sosial
Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami
perubahan-perubahan. Perubahan-perubahan (Soekanto, 2006: 259)
itu dapat berupa perubahan dalam hal nilai-nilai sosial, norma-norma
sosial,
pola-pola
perilaku
organisasi,
susunan
lembaga
kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan
wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya.
Singkatnya perubahan sosial adalah perubahan pada lembagalembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang
memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai,
sikap-sikap, pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok
masyarakat.
Perubahan-perubahan sosial sebagai mana yang disinggung di atas
menunjukan bahwa masyarakat tidak bersifat statis. Masyarakat pada
dasarnya selalu bersifat dinamis, selalu berubah.
Bina Nusantara
Proses perubahan sosial memiliki empat karaketeristik umum (lihat
Macionis, 1989: 612-613).
• Perubahan Sosial bersifat universal dan berubah-ubah. Walaupun
beberapa dimensi dari pengalaman manusia tetap sama pada
setiap waktu. Namun, tidak dapat disankal setiap masyarakat
dipengaruhi oleh perubahan sosial, walapun pada tingkat yang
berbeda.
• Perubahan sosial ada yang direncanakan dan yang tidak
direncanakan.
• Perubahan sosial sering bersifat kontroversial. Pembangunan
sarana-sarana transportasi tidak saja memudahkan mobilitas
manusia, tetapi juga dapat menimbulkan konflik, penemuan
pesitisida tidak saja melipatgandakan panenan para petani, tetapi
juga mengacam kehidupan manusia karena sat kimia yang
dikandungnya.
• Perubahan sosial berbeda dari segi durasi dan konsekwensinya.
Ada perubahan yang cepat, namun adapula perbuhan yang lambat.
Perubahan yang lambat bersifat evolutif sedangkan perubahan yang
cepat bersifat revolutif. Demikianpun dengan konsekwensinya
berbeda-beda pada setiap kelompok masyarakat atau individu.
Bina Nusantara
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Sosial
2.1. Cultural Processes
Invention, termasuk dalam hal ini adalah alat-alat mekanikal,
gagasan-gagasan, dan pola-pola tingkah laku. Semua ini
menyumbang pembentukan kembali masyarakat.
Discovery, terjadi bila masyarakat atau orang mengakui keberadaan
elemen-elemen baru dan mulai memahami element-elemen itu
dengan cara yang baru.
Diffusion, menciptakan perubahan sosial seperti elemen-elemen
budaya menyebar dari satu masyarakat kepada masyarakat yang
lainnya melalui perdagangan, imigrasi, dan komunikasi masa.
Bina Nusantara
2.2. Social Structure
Sumber utama perubahan sosial yang lain adalah tekanan dan
konflik dalam masyarakat itu sendiri. Seperti yang dikemukakan Karl
Marx bahwa kelas sosial dalam masyarakat merupakan
sumber
dari konflik sosial. Konflik ini akan menghasilkan perubahan sosial.
Seperti yang terjadi dalam masyarakat kapitalis konflik antara orangorang yang memiliki dan mengontrol alat-alat produksi dengan para
pekerja akan menghasilkan perubahan sosial. Perubahan sosial
yang ideal bagi Marx adalah menuju masyarakat sosialis.
2.3. Ideas
Max Weber mengatakan bahwa transformasi masyarakat tidak
pernah terjadi karena faktor tunggal. Weber mengakui pentingnya
konflik sosial dalam mentransformasi masyarakat.
Namun, kalau
Karl Marx menghubungkan perubahan sosial pada proses produksi
material, Weber menekankan elemenelemen
idea
dan
kepercayaan yang juga mendorong terjadinya perubahan sosial.
Bina Nusantara
2.4. The Natural Environment
Masyarakat manusia dan lingkungan alamnya saling berhubungan,
sehingga perubahan yang terjadi pada salah satu bagian
akan
mempengaruhi perubahan pada bagian
yang lainnya.
2.5. Population
Pertambahan penduduk yang sangat cepat di Pulau Jawa
(Soekanto, 2006: 275) menyebabkan terjadinya perubahan dalam
struktur sosial
masyarakat, terutama lembaga- lembaga
kemasyarakatannya. Misalnya, orang lantas mengenal hak milik
individual atas tanah, sewa tanah, gadai
tanah, bagi hasil yang
sebelumnya tidak dikenal.
Bina Nusantara
3. Modernisasi
Modernisasi mencakup proses yang sangat luas (Soekanto,
2006:303). Kadang-kadang batasnya tidak dapat ditetapkan secara
mutlak. Mungkin di suatu daerah tertentu, modernisasi mencakup
pemberantasan buta huruf, di lain tempat proses tadi mencakup
usaha-usaha penyemprotan rawa-rawa dengan DDT untuk
mengurangi sumber-sumber penyakit malaria, atau mungkin
diartikan sebagai usaha membangun pusat-pusat tenaga listrik.
Pada dasarnya pengertian modernisasi mencakup suatu
transformasi total kehidupan bersama yang tradisional atau pra
modern dalam arti teknologi serta organisasi sosial ke arah polapola ekonomis dan politis yang menjadi ciri negara-negara Barat
yang stabil.
Modernisasi merupakan suatu bentuk perubahan sosial. Biasanya
perubahan sosial yang terarah (directed change) yang didasarkan
pada perencanaan. Modernisisasi merupakan suatu persoalan yang
harus dihadapi masyarakat yang bersangkutan karena prosesnya
meliputi bidang-bidang yang sangat luas menyangkut proses
disorganisasi, problema-problema sosial, konflik antara kelompok
dan lain sebagainya
Bina Nusantara
Peter L. Berger mencatat beberapa karakteristik dari modernisasi
• Hilangnya bentuk-bentuk komunitas tradisional yang kecil
• Meluasnya pilihan pribadi
• Berkembangnya diversitas pola-pola kepercayaan
• Berorientasi pada masa depan dan bertumbuhnya kesadaran
tentang waktu.
Berikut ini kita telusuri beberapa terminologi yang dikemukakan oleh
beberapa sosiolog berkaitan dengan perubahan sosial dan
modernisasi.
3.1. Ferdinand Toenies: Hilangnya Komunitas
Bagi Toenise modernisasi berarti hilangnya komunitas yang ia sebut
dengan gemeinschaft. Dalam gemeinschaft didasari oleh ikatan
personal. Bentuk gemeinschaft dapat dijumpai dalam keluarga,
kelompok kekerabatan, rukun tetangga dan sebagainya. Penetrasi
industrialisasi dalam gemeinschaft
yang menekankan fakta,
eficiency, specialization dan cost effectiveness telah menyebabkan
hubungan kekerabatan di ganti dengan hubungan yang bersifat
impersonal. Humbungan impersonal ini tidak berakar dalam dan
solidaritas sosialnya sangat lemah. Komunitas impersonal ini
Bina Nusantara
disebutnya dengan gesellschaft.
3.2. Emile Durkheim
Emile Durkheim melihat modernisasi dalam konteks hilangnya
solidaritas mekanik. Solidaritas mekanik didasari oleh adanya
kesadaran kolektif yang kuat yang rata-rata ada masyarakat yang
sama. Dalam solidaritas mekanik tingkat solidaritasnya sangat
tinggi. Homogenitas ini dapat kita lihat dalam kepercayaan dan
sentimen-sentimen moral dan agama lainnya. Pembagian kerja
dalam solidaritas mekanik sangat minim.
Namun ketika terjadi pembagian kerja, yang merupakan salah satu
karakteristik dari modernisasi, solidaritas mekanik ini diganti oleh
solidaritas organik. Dalam solidaritas organik tingkat ketergantungan
sangat tinggi. Ketergantungan ini disebabkan oleh pembagian kerja
yang berdasarkan spesialisasi. Kesadaran kelompok juga sangat
rendah dalam solidaritas organik. Individu lebih otonom.
Bina Nusantara
3.3. Karl Marx
Marx melihat bahwa masyarakat modern sinonim dengan
masyarakat kapitalis dan sistem ekonomi yang dihasilkan oleh
perjuangan kelas yang menjadi akhir dari era feodal sejarah
masyarakat Eropa. Marx tidak menolak munculnya modernitas yang
meliputi hilangnya komunitas berskala kecil (Toenies), atau
berkembangnya pembagian kerja (Durkheim) atau munculnya
rasionalisasi pandangan tentang dunia. Marx menekankan bahwa
ketiga faktor di atas mepercepat bertumbuhnya kapitalisme.
Kapitalisme menarik populasi dari desa dan kota-kota kecil ke
sistem pasar yang berpusat di kota. Spesialisasi merupakan dasar
dari pembagian kerja dan rasionalisasi mengekspresikan
masyarakat modern yang menekankan profit yang besar.
3.4. Max Weber
Bagi Weber modernisasi berarti rasionalisasi yang menggantikan
sistem kepercayaan dan tradisi yang sebelumnya.
Bina Nusantara
4. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
4.1.
Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat
4.2.
Perubahan Kecil dan Besar
4.3.
Intended-change/planned-change
dan
change/Unplanned-change
Bina Nusantara
unitended-