download

Matakuliah
Tahun
: O0222 - Opini Publik
: 2009
EKONOMI DAN OPINI PUBLIK
Pertemuan 8
Tujuan
• Mahasiswa dapat menunjukkan hubungan antara faktor ekonomi
dengan pemilihan opini di masyarakat.
Bina Nusantara University
3
Materi
• Faktor-faktor Ekonomi yang Mempunyai Hubungan
dengan Opini Publik
• Faktor Ekonomi dan Politik
• Kelas Sosial dan Opini
Bina Nusantara University
4
Faktor-Faktor Ekonomi dan Opini
• Opini dapat dibeli dan dijual seperti hal-nya, sepatu,
kapal, atau suara dan hal-hal yang bernilai politik.
Namun, opini seseorang lebih sering dipengaruhi dan
ditentukan secara langsung dan halus oleh kekuatan
ekonomi dan bukan oleh transaksi pasar.
• Faktor-faktor ekonomi yang dimaksud yaitu cara
memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa, termasuk
semua proses melalui benda fisik, jasa,serta individu
dan kelompok kepentingan yang terlibat dalam
pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia.
• Secara tidak langsung faktor ekonomi juga
mempengaruhi faktor politik, yang pada akhirnya
menciptakan pengaruh pada opini publik.
Bina Nusantara University
5
Faktor Ekonomi dan Politik
• Hubungan antara kekuasaan ekonomi dan politik telah
ditinjau oleh Alpheus T.Mason, bapak pembangunan
pertama. Menurutnya, siapa saja yang mampu
menetapkan ketertiban ekonomi, akan mampu dalam
cara yang lebih besar lagi untuk menetapkan ketertiban
politik. Hal ini terjadi karena kehidupan ekonomi di
masyarakat merupakan jaminan kehidupan politik yang
berkuasa.
• Selain itu, Thomas Hobbes, J. Lock, dan Rousseau juga
memaparkan ketergantungan politik pada ekonomi.
• Pemikiran lain yang berpengaruh datang dari Machiavelli
dan Laswell yang menjelaskan bahwa, politik adalah
perjuangan kekayaan dan bentuk lain dari kekuasaan. 6
Bina Nusantara University
Kelas Sosial
• Kelas sosial didefenisikan sebagai pengelompokkan
kelas sosial yang besar dimana orang-orang berada
pada level yang sama dalam hirarki sosial karena
memiliki hubungan yang sama terhadap sumber-sumber
produksi (Sobel,1989).
• Perbedaan individu dalam kelas sosial ditentukan oleh :
1. Hubungannya terhadap sumber-sumber produksi.
Artinya orang-orang yang menguasai sumber produksi
seperti pemilik modal, pengusaha akan memiliki kelas
sosial yang lebih tinggi daripada buruh dan karyawan.
Bina Nusantara University
7
2. Pekerjaan, pendapatan dan pendidikan. Individuindividu yang memiliki pekerjaan dengan skill yang
mengharuskan mereka untuk memenuhi syarat
pendidikan yang tinggi seperti dokter, arsitek,
pengacara, tentunya akan memperoleh pendapatan
yang lebih besar pula. Dan semakin besar
pendapatan seseorang, semakin tinggi kelas
sosialnya dalam masyarakat.
3. Faktor-faktor lain seperti keanggotaan suatu
organisasi dan keturunan.
Bina Nusantara University
8
• Pembagian kelas sosial telah dijelaskan oleh para
pemikir dunia seperti Marx dan Marx Weber. Marx
membagi kelas sosial ke dalam 2 kelas yaitu tuan tanah
dan buruh.
• Sedangkan sebaliknya, Max Weber membagi kelas
sosial tidak hanya melalui kepemilikan individu atas
sumber-sumber produksi tetapi juga melalui pedapatan,
pekerjaan, pendidikan, kekuatan sosial.
Bina Nusantara University
9
Faktor Ekonomi, Kelas Sosial dan Opini
• Faktor ekonomi dan kelas sosial sangat berkaitan
dengan keaktifan dan ketidakaktifan politik. Lipset
menjelaskan bawa gerakan ekstrimis dan sikap tidak
toleran dalam masyarakat, kemungkinan besar sering
terjadi pada kelas-kelas lebih rendah daripada
menengah atas.
• Walaupun masih diperlukan beberapa penelitian
lanjutan, terdapat suatu anggapan bahwa orang-orang
yang sangat kaya dan sangat miskin kurang tertarik
akan pandangan-pandangan demokrasi dibandingkan
dengan mereka yang berpenghasilan menengah. Hal ini
tentunya mempengaruhi opini mereka tentang isu
demokrasi.
10
Bina Nusantara University
• Selain itu, Shiraev dan Sobel dalam buku-nya “People
and Their Opinions” menyebutkan bahwa pembagian
kelas sosial juga akan mempengaruhi tingkah laku
individu dalam berpendapat. Salah satu contoh yang
diambil adalah mengenai pajak. Kelas bawah percaya
bahwa pajak yang dikenakan oleh pemerintah selalu
terlalu besar. Padahal dalam kenyataan justru kelas
menengah dan kaya-lah yang dikenai pajak lebih besar.
Bina Nusantara University
11