download

Kuliah Sistem Pakar
Pertemuan VII
“INFERENSI DENGAN KETIDAK
PASTIAN”
Cetain
Probable
Plausable
Posible
Imposible
Degrees of Belief
True
False
Inferensi Dengan Ketidakpastian
 Ketidakpastian dalam AI digambarkan dalam 3(tiga) tahap
(Kanal and Lemmer, 1986 ; Parsaye and Chignell, 1988)


Step 1
Representasi
Ketidakpastian dari
Basic set of events
Step 2
Mengkombinasikan
Bodies dari Informasi
yang Tidak Pasti
Rute Alternatif
Pengambilan
Inferensi
Step 3
Penjelasan
 Step 1 : Pakar memperoleh pengetahuan yang
tidak pasti : numerik, grafik, atau
simbolik (“hampir pasti bahwa …….”)
 Step 2 : Pengetahuan yang tidak pasti dapat
digunakan untuk menarik kesimpulan
dalam kasus sederhana (step 3)
 Step 3 : Maksud dari sistem berbasis pengetahuan
adalah untuk penarikan kesimpulan.
Representing Uncertainty :

Uncertainty
 When a user cannot provide a definite answer
 Imprecise knowledge
 Incomplete information
5
Representasi Ketidak pastian
 Numeric
 Graphic
 Symbolic
Representasi ketidakpastian Numerik
 Skala (0 – 1 atau 0 - 100)
 0=
Complete uncertainty (sangat tidakpasti)
 1 or 100 = Complete certainty (sangat pasti)
 Masalahnya, pakar memberikan angka tertentu sesuai
dengan kognisi dan pengalamannya
 Orang cenderung tidak konsisten dalam menilai sesuatu
untuk waktu yang berbeda (meskipun masalahnya
sama)
Graphic
 Horizontal bars
Expert A
No confidence
Little
Some
Expert B
Much
Complete confidence
 Tidak seakurat metode numerik.
 Beberapa pakar tidak mempunyai pengalaman dalam
membuat tanda pada skala grafik.
 Beberapa pakar tidak biasa memberikan angka
dalam skala, mereka lebih suka memberi ranking
Probabilitas dan Pendekatan lainnya
 Ratio Probabilitas
 Teorema Bayes
 Pendekatan Dempster-Shafer
Ratio Probabilitas
Derajat keyakinan dari kepercayaan dalam suatu premise
atau konklusi dapat dinyatakan dengan probabilitas :
Jumlah outcome dari occurrence X
P(X) =
Jumlah seluruh events
 Contoh 1 :
Jika
P1 = 0.9 , P2 = 0.7 , dan P3 = 0.65, maka
P = (0.9) (0.7) (0.65) = 0.4095
 Contoh 2 :
Coba saudara buat !
BAYESIAN APPROACH
P(Ai | B) =
P(Ai) * P(B | Ai)
P(B | A1) * P(A1) + .... + P(B | An) * P(An)
dimana P(A1) + P(A2) + .... + P(An) = 1
Teorema Bayes
(Probabilitas Bersyarat)
Contoh :
 Si Ani mengalami gejala ada bintik-bintik di wajahnya. Dokter menduga
bahwa Si Ani terkena cacar dengan :

Probabilitas munculnya bintik-bintik di wajah, jika Si Ani terkena cacar;
p(Bintik2| Cacar) = 0.8

Probabilitas Si Ani terkena cacar tanpa memandang gejala apapun;
p(Cacar) = 0.4

Probabilitas munculnya bintik-bintik di wajah, jika Si Ani alergi;
p(Bintik2| Alergi) = 0.3

Probabilitas Si Ani terkena alergi tanpa memandang gejala apapun;
p(Alergi) = 0.7

Probabilitas munculnya bintik-bintik di wajah, jika Si Ani jerawatan;
p(Bintik2| Jerawatan) = 0.9

Probabilitas Si Ani jerawatan tanpa memandang gejala apapun;
p(Jerawatan) = 0.5
Teorema Bayes
(Probabilitas Bersyarat)
Hitung :
Probabilitas Si Ani terkena cacar karena ada bintik-bintik di wajahnya
P(Cacar|Bintik2) =
p(Bintik2| Cacar)* p(Cacar)
p(Bintik2|Cacar)*p(Cacar)+p(Bintik2|Alergi)*p(Alergi)+ p(Bintik2| Jerawatan)* p(Jerawatan)
= 0.327
Teorema Bayes
(Probabilitas Bersyarat)
Hitung :
Probabilitas Si Ani terkena alergi karena ada bintik-bintik di wajahnya
P(Alergi|Bintik2) =
p(Bintik2| Alergi)* p(Alergi)
p(Bintik2|Cacar)*p(Cacar)+p(Bintik2|Alergi)*p(Alergi)+ p(Bintik2| Jerawatan)* p(Jerawatan)
= 0.214
Teorema Bayes
(Probabilitas Bersyarat)
Hitung :
Probabilitas Si Ani terkena jerawatan karena ada bintik-bintik di wajahnya
P(Cacar|Bintik2) =
p(Bintik2| Jerawat)* p(Jerawat)
p(Bintik2|Cacar)*p(Cacar)+p(Bintik2|Alergi)*p(Alergi)+ p(Bintik2| Jerawatan)* p(Jerawatan)
= 0.459
Certainty Factors (CF) And Beliefs
 Meyatakan kepercayaan dalam suatu “event” 
Taksiran Pakar
 Ukuran keyakinan pakar  fakta tertentu benar
atau salah
 Perbedaan “nilai kepercayan” dengan “nilai
ketidak percayaan
Certainty Factors And Beliefs
(lanjutan)
 Certainty factors menyatakan belief dalam suatu
event (atau fakta, atau hipotesis) didasarkan
kepada evidence (atau expert’s assessment)
CF[P,E] = MB[P,E] - MD[P,E]





CF
MB
MD
P
E
=
=
=
=
=
certainty factor
measure of belief
measure of disbelief
probability
evidence, atau event
Contoh :
 Si Ani menderita bintik-bintik di wajahnya. Dokter
memperkirakan Si Ani terkena cacar dengan ukuran
kepercayaan,
MB[Cacar, Bintik2] = 0.8 dan MD[Cacar, Bintik2] = 0.01
CF[Cacar, Bintik2] = 0.80 - 0.01 = 0.79
Kombinasi beberapa
Certainty Factors dalam Satu Rule
 Operator AND
IF inflation is high, CF = 50 %, (A), AND
IF unemployment rate is above 7 %, CF = 70 %, (B),
AND
IF bond prices decline, CF = 100 %, (C)
THEN stock prices decline
CF[(A), (B), CF(C)] = Minimum [CF(A), CF(B), CF(C)]
The CF for “stock prices to decline” = 50 percent
Operator AND (lanjutan)
Contoh 2
 IF Saya punya uang lebih, CF = 0.7, (A), AND
IF kondisi badan sehat, CF = 0.8, (B), AND
IF tidak turun hujan, CF = 0.9, (C)
THEN Saya akan pergi memancing
CF untuk “Saya akan pergi memancing” = 0.7
Kombinasi beberapa
Certainty Factors dalam Satu Rule (lanjutan)
 Operator OR
Contoh 1

IF inflation is low, CF = 70 %, (A), OR

IF bond prices are high, CF = 85 %, (B)

THEN stock prices will be high
Hanya 1(satu) IF untuk pernyataan ini dikatakan benar.
Kesimpulan hanya 1(satu) CF dengan nilai maksimum
CF (A or B) = Maximum [CF(A), CF(B)]

The CF for “stock prices to be high” = 85
percent
Kombinasi 2 (dua) atau lebih Rule
 Contoh :
 R1 :
 R2:
IF the inflation rate is less than 5 %,
THEN stock market prices go up (CF = 0.7)
IF unemployment level is less than 7 %,
THEN stock market prices go up (CF = 0.6)
 Efek kombinasi dihitung dengan menggunakan rumus :
 CF(R1,R2) = CF(R1) + CF(R2)[1 - CF(R1)]; or
 CF(R1,R2) = CF(R1) + CF(R2) - CF(R1)  CF(R2)
 Hitung kombinasi CF untuk dua rule di atas (0.88)
Jawab soal
CF(R1)
CF(R2)
=
=
0.7
0.6,
CF(R1,R2) = 0.7 + 0.6(1 - 0.7) = 0.7 + 0.6(0.3) = 0.88
Misalkan ada rule ke 3 yang merupakan rule baru,
CF(R1,R2,R3) = CF(R1,R2) + CF(R3) [1 - CF(R1,R2)]
R3
:
IF bond price inceases,
THEN stock prices go up (CF = 0.85)
Hitung CF baru ? (0.982)
Sampai Jumpa
di
Pertemuan VIII
Selamat Belajar