Matakuliah Tahun Versi : J0274/Akuntansi Manajemen : 2005 : 01/00 Pertemuan 16 Transfer Pricing 1 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : • Memahami konsep penerapan tranfer pricing yang paling sesuai dengan kondisi pusat pertanggungjawaban 2 Outline Materi • • • • Definisi dan tujuan Tranfer Pricing Isu-isu berkenaan tranfer pricing Aturan umum penerapan tranfer pricing Penetapan tranfer pricing 3 Profesional Intelect 1. Care-why. Represents self-motivated creativity that exists in a company. 2. Know-why. A system’s understanding represents the know-why aspect of knowledge. 3. Know-how. Represents the ability to translate bookish knowledge into real-world results. 4. Know-what. Represents cognitive knowledge. 4 Transfer Pricing (TP) • What is transfer pricing (TP)? • TP adalah suatu kumpulan alat dan metoda untuk mengukur pendapatan organisasi yang berasal dari sub-unitnya. 5 Transfer Pricing Transfer Produk/jasa secara internal transfers mengakibatkan timbulnya kebutuhan akan suatu sistem mekanisme penetapan harga antar divisi yang mampu secara akurat merefleksikan costs dan revenues of doing business. HARGA TRANSFER adalah sejumlah angka yang dibebakan ketika sutau divisi/bagian menjual barang atau jasa pada divisi/bagian lain yang masih dalam satu organisasi. 6 Tujuan TP Mengapa TP muncul? 7 Tujuan Transfer Pricing • Komunikasi data yang mengarah pada goal-congruent decisions. • Evaluasi kinerja segment • Memotivasi baik manajer penjual maupun manajer pembeli untuk mencapai goal-congruent decisions. 8 Tujuan Transfer Pricing • Berbagai perusahaan korporasi lintas negara (multinational companies) menggunakan TP untuk meminimalkan pajak, bea dan tarif secara global. 9 Transfer Pricing • Mempengaruhi berbagai keputusan berkaitan dengan outsourcing, marketing, finance, production, tax planning. • Harus mempertimbangkan trade-offs antara firm-optimal outcomes dan divisional autonomy – Manajer Penjual (Seller) menghendaki harga tinggi – Manajer Pembeli (Buyer) menghendaki harga murah/rendah 10 Isu berkaitan kebijakan TP • Ketika kebutuhan akan barang / jasa dapat diperoelh dari sumber internal, apakah bagian/divisi yang membutuhkannya sebaiknya diperkenankan untuk memperolehnya dari pihak luar? • Berapa harga transfer terbaik? • Bagaimana penyelesaian terbaik bila terjadi disputes? – Negosiasi? – Arbitrasi? 11 Isu Implementasi TP • Idealnya, suatu internal transfer dan harga transfer akan: – Mendukung tercapainya goal congruence • Memotivasi penjual untuk mengendalikan biaya • Memotivasi pembelia agar efisien dalam mengelola input – Bermanfaat dalam evaluasi kinerja divisi – Mendukung otonomi goal 12 Tujuan Lain TP • Menstimuli pembelian internal • Menstimuli relasi stratejik dengan para pemasok eksternal • Evaluasi & Penghargaan Manajerial – Transfer price mempengaruhipengukuran kinera beberapa divisi • Tax minimization (tidak dibahas dlm mata kulih ini) 13 Transfer Pricing • Transfer pricing dapat ditetapkan secara sembarang (arbitrary), terutama bila terdapat interaksi yang sangat tinggi antar responsibility centers. 14 Dampak TP Bagi Suatu Organisasi Boundary between the organization and outside parties Purchases of productive inputs from venders outside the organization Sales of finished goods to customers outside the organization Top Management Goods transferred at a transfer price Selling division Buying Division Assuming the transfer is made, the transfer price will not affect the company’s overall profit. However, it does affect the profit associated with each division. It can affect the decisions of autonomous division managers. 15 Goal Congruence Goal congruence terwujud bilamana para Individual & kelompok menuju tujuan Organisasi yang sama. Hal itu akan tercapai bilamana para karyawan dengan their own perceived best interests, Mengambil keputusan yang mendukung Tercapainya tujuan organisasi secara keseluruhan. 16 Upaya Manajerial… exertion mewujudkan suatu goal atau objektif. Perencanaan Supervisi Berpikir 17 Motivasi… Suatu pendorong tercapainya goal. Menciptakan usaha Menciptakan aksi menuju goal 18 Goal danBehavioral Congruence Division Penggunaan harga transfer mempengaruhi penilain kinerja ketika evaluasi mengunakan: ROI, Residual Income, atau EVA Dalam organisasi yang terdesentralisasi, hal ini mengarah pada . . . . . . Para manajer pusat laba & pusat investasi meneriam atau menolak internal transfer berdasarkan pengaruh harga trnasfer terhadap pengukuran kinerja. 19 Prinsip Umum Transfer-Pricing Prinisp umum akan menjamin goal congruence: Transfer price = Additional outlay cost per unit incurred because goods are transferred Termasuk biaya lansung barang/jasa & dan biaya lain yang timbul sebagai akibat transfer Opportunity cost per unit to the + organization because of the transfer An opportunity cost is a benefit that is foregone as a result of taking a particular action 20 Prinsip UmumTransfer-Pricing Binus Gear Division Binus Gear Division adalah memproduksi backpacks di pabrik Tangerang Binus Gear Division mentransfer backpacks (RooPacks) pada toko Binus Outback’s retail dan Mail Order division Binus Gear Division mentransfer backpacks pada beberapa perusahaan lain dengan merek berbeda Misalkan Binus Gear Division dapat menjual seluruh backpacks pada outside buyers pada harga pasar $60 per backpack 21 Prinsip Umum Transfer-Pricing Scenario 1: No excess capacity Binus Gear Division Outlay cost per backpack Harga Pokok Standar per unit Biaya Standar transportasi Total Biaya Opportunity Cost per backpack $39,00 1,00 $40,00 Harga Pasar per unit Total Biaya Standar Opportunity Cost $60,00 (40,00) $20,00 Transfer price = Outlay cost + Opportunity cost $60.00 ? = $40.00 ? + $20.00 ? 22 Prinsip Umum Transfer-Pricing Scenario 1: No excess capacity Binus Gear Division Kontribusi untuk perusahaan dari penjualan di external market Harga Pasar Total Biaya Standar Marjin Kontribusi $60,00 (40,00) $20,00 Kontribusi untuk perusahaan dari transfer penjualan pada Retail Division Harga Jual pada divisi retail Total Biaya Standar Marjin Kontribusi $70,00 (40,00) $30,00 Misalkan backpacks dapat dijual di pasar grosir (wholesale market) pada $60 atau pada pasar eceran (retail market) pada $70, bagaimana keputusan terbaik untuk perusahaan dalam memanfaatkan kapasitanya yang terbatas? 23 Prinsip Umum Transfer-Pricing Scenario 1: No excess capacity Binus Gear Division Kontribusi untuk perusahaan dari penjualan di external market Harga Pasar Total Biaya Standar Marjin Kontribusi $60,00 (40,00) $20,00 Kontribusi untuk perusahaan dari transfer penjualan pada Retail Division Harga Jual pada divisi retail Total Biaya Standar Marjin Kontribusi $70,00 (40,00) $30,00 Seluruh backpacks sebaiknya ditrasnfer pada Retail + Division dengan tujuan memperoleh selisih marjin kontribusi $10. Binus Gear Division tidak dirugikan karena transfer price= the alternative wholesale price. 24 General Transfer-Pricing Rule Scenario 1: No excess capacity Koala Camp Gear Division Kontribusi untuk perusahaan dari penjualan di external market Kontribusi untuk perusahaan dari transfer penjualan pada Retail Division Harga Pasar Total Biaya Standar Marjin Kontribusi Harga Jual pada divisi retail Total Biaya Standar Marjin Kontribusi $60,00 (40,00) $20,00 $70,00 (40,00) $30,00 + Bila Divisi Retail memperoleh penawaran harga $55 per unit, Bagaimana Keputusan terbaik? 25 General Transfer-Pricing Rule Scenario 1: No excess capacity Koala Camp Gear Division Kontribusi untuk perusahaan dari penjualan di external market Harga Pasar Total Biaya Standar Marjin Kontribusi $60,00 (40,00) $20,00 Kontribusi untuk perusahaan dari transfer penjualan pada Retail Division Harga Jual pada divisi retail Total Biaya Standar Marjin Kontribusi $70,00 (40,00) $30,00 Divisi Retail sebaikknya menolak tawaran + DAPAT tersebut, karena seluruh backpacks djual di pasar dengan harga $60, yang memberikan marjin kontribusi $20! 26 Prinsip UmumTransfer-Pricing Scenario 2: Excess capacity Binus Gear Division Total Biaya per backpack Harga Pokok Standar per unit Standar Biaya Transportasi per unit Total Biaya Opportunity Cost per backpack $39,00 1,00 $40,00 Dengan adanya excess capacity , transfer pada Dvisi Retail tidak berpengaruh pada penjualan pelanggan external. Opportunity Cost $0,00 Transfer price = Outlay cost + Opportunity cost $40.00 ? = $40.00 ? + $0? 27 General Transfer-Pricing Rule Scenario 2: Excess capacity Binus Gear Division Transfer price = Outlay cost + Opportunity cost $40.00 = $40.00 + $0 Bila Divisi Retail memperoleh penawaran harga $55 per unit, Bagaimana Keputusan terbaik? 28 General Transfer-Pricing Rule Scenario 2: Excess capacity Koala Camp Gear Division Transfer price = Outlay cost + Opportunity cost + $40.00 = $40.00 + $0 TERIMA tawaran tsb. Divis Retail akan merealisasikan marjin kontribusi $15 per backpack ($55 price - $40 transfer price). 29 Kendala Implementasi General Rule Penghadang Implementasi Opportunity Cost kerap sulit diukur. Pasar Eksternal tidak sepenuhnya kompetitif. Ketiadaaan Pasar Eksternal Keunikan Barang dan jasa Kebutuhan peralatan khusus untuk memproduksi produk yang dtransfer Interdependensi barang & jasa yang ditransfer 30 Pendekatan Transfer Pricing • Terdapat 4 alternatif pendekatan untuk transfer pricing: – Market-Based – Cost-Based – Negotiated – Administered 31 Transfer Price • Harga Transfer(Transfer price) sejumlah nilai yang dibebankan pada barang & jasa oleh pihak penjul pada pihak pembeli yang keduanya masih berada dalam satu organisasi yang sama 32 Harga Transfer • Harga Transfer ideal adalah opportunity cost dari barang atau jasa yang ditransfer. • Opportunity cost dapat saja sama dengan biaya variabel, namun tidak senantiasa demikian. Bila barang/jasa tsb dapat dijual pada pihak luar maka opportunity cost adalah penghasilan yang hilang. • Bilamana pasar eksternal tidak ada always exist misalkan untuk produk teknologi dengan alasan keamanan maka opportunity cost tidak mudah ditentukan. 33 Market - Based Transfer Pricing Market-Based Transfer Pricing Bila barang/jasa dapat diperoleh dari pasar eksternal, maka harga pasar dapat menjadi dasar terbaik penetapan harga transfer. Kendalanya pasar dengan well-defined prices sangat jarang. 34 Market-Based Transfer Prices • Bila terdapat suatu pasar yang kompetitif bagi barang atau jasa yang ditransfer secara internal, pemanfaatan harga pasar sebagai harga transfer mustinya mengarah pada goal congruence dan upaya manajerial. 35 Market-Based Transfer Prices Kelemahan terbesar market-based prices adalah market prices kerap tidak tersedia untuk item yang ditransfer secara internal. 36 Cost Based - Transfer Pricing Cost-Based Transfer Prices Variable cost plus a markup Full cost Full cost plus a markup 37 Cost - Based Transfer Pricing Kelemahan sistem ini antara lain: – Cost-based transfer prices tidak menyediakan pedoman ekonomis yang memadai ketika operasi menghadapi kendala. – Cost-based transfer prices tidak terfokus pada sistem biaya yang telah ada 38 Cost - Based Transfer Pricing • Para ekonom beragumentasi bahwa hanya marginal cost adalah harga transfer yang optimal. • Bila harga transfer lebih tinggi dari marginal cost… – Pihak penjual menginginkan untuk menjual lebih dari kuantitas optimal, dan – Pihak pembeli menginginkan pembelian lebih sedikit dari kuantitas optimal. 39 Transfers at Cost Which cost? – variable costs – full absorption cost – full cost plus a profit markup – standard costs or actual costs? 40 Variable-Cost Pricing • Ketika harga pasar tidak dapat digunakan, versi “cost-plus-a-profit” kerap digunakan. 41 Variable-Cost Pricing Dalam situasu dimana terdapat kapasitas yang menganggur (idle capacity), biaya variabel biasanya merupakan dasar penetapan harga transfer terbaik dan mengarah pada keputusan optimal bagi perusahaan secara keseluruhan. 42 Negotiated Transfer Pricing Negotiated Transfer Prices Pihak penjual & Pembeli melakukan negosiasi harga. Harga merefleksikan keahlian negosiasi kedua belah pihak & pertimbangan Ekomomi yang digunakan. Harga Optimal adalah Harga Bersih Yang Direalisasikan (NRV) 43 Negotiated Transfer Pricing Negotiated Transfer Prices Merefleksikan akuntabilitas dan pengedalian Pusat pertanggungjawaban Mudah mengarah pada keputusan yang tidak mendatangkan manfaat ekonomis terbaik 44 Negotiated Transfer Prices Perusahaan dituntut komitmennya pada otonomi agar memungkinkan pada manajer melakukan negosiasi harga transfer. 45 Negotiated Transfer Prices • Para pendukung berargumentasi bahwa negosiasi terbuka (open negotiation) memungkinkan para manajer mengambil keputusan yang optimal • Para pengkritik mengeluhkan waktu dan tenaga dalam melakukan negosiasi, yang merupakan aktivitas yang tidak memberi kontribusi langsung pada laba perusahaan. 46 Administered Transfer Pricing Administered Transfer Prices Harga ditentukan oleh suatu peraturan, kebijakan, Atau seorang arbitrator/penengah Mudah diadministrasikan Arbitrary Cenderung bertentangan semangat Pusat pertanggungjawaban 47 Dual Transfer Pricing Pihak Pembeli dibebakan harga pokok produk. Pihak Penjual memperoleh kredit sejumlah harga pokok produk plus profit allowance. Selisih dicatat pada rekening khusus. Other ways of encouraging internal transfers: •Mengakui internal transfer dan menjadikanya bagian dari sistem penghargaan •Base part of the supplying manager’s bonus on the purchasing 48 center’s profit Pengukuruan Kinerja dan Pengendalian Manajemen Penetapan harga transfer mempengaruhi laba divisi, karenanya mempengaruhi pengukuran kinerja pusat laba. 49 Dysfunctional Behavior Apapun kebijakan transfer pricing dapat mengarah pada dysfunctional behavior – yakni tindakan yang bertentangan dengan tujuan organisasi. 50 Multinational Transfer Pricing • Kebijakan Transfer-pricing untuk perusahaan domestik terfokus pada goal congruence dan motivasi. • Pada perusahaan multinational, terdapat faktor lain yang lebih mendominasi – Differential tax rates – Import Tariffs – Foreign currency restrictions 51 Global Transfer-Pricing Practices Dalam transaksi lintas batas, harga transfer mempengaruhi kewajiban pajak, royalti, dan berbagai jenis pembayaran karena perbedaan sistem hukum Perusahaan yang memiliki insentif untuk menentukan harga transfer berkesempatan menambah penghasilan (dan laba) di low-tax countries dan menambah biaya (mengurangi laba) di high-tax countries Binus Jacket Corporation Negara A (40% tarif pajak) Fasilitas Binus di Negara B mengimpor material dari Fasilitas di negara A. Transfer of goods Negara B (70% tarif pajak) 52 Exh. 19-1 Global Transfer-Pricing Practices International Transfer-Pricing Practices Surveys of transfer-pricing practice in three countries yield the following results: Method Used Cost based Market based Negotiated transfer price Total United States Canada 45% 47% 33% 35% 22% 18% 100% 100% Japan 47% 34% 19% 100% 53 Exh. 19-2 Global Transfer-Pricing Practices Fasilitas Binus di negara B mengimpor material dari fasilitas Binus di negara A. Binus Jacket Corporation Negara A (40% tax rate) Transfer of goods Negara A $3.000.000 -2.000.000 Penjualan Biaya pihak ketiga harga pokok transfer Assumsi $2,000,000 Penghasilan kena pajak 1.000.000 x 40% Biaya Tarif Pajak produksi $400.000 Kewajiban pajak Total Kewajiban Pajak Negara B (70% tax rate) Country B $24.000.000 -6.000.000 -3.000.000 15.000.000 x 70% $10.500.000 $10.900.000 54 Exh. 19-3 Global Transfer-Pricing Practices Binus Jacket Corporation Negara A (40% tax rate) Fasilitas Binusdi negara B mengimpor material dari fasilitas di negara A. Transfer of goods Negara B (70% tax rate) Negara A Negara B Penjualan $10.000.000 $24.000.000 Biaya pihak ketiga -2.000.000 -6.000.000 -10.000.000 harga pokok produk transfer __________ Penghasilan kena pajak 8.000.000 8.000.000 tarif pajak 40% 70% $3.200.000 $5.600.000 Kewajiban pajak Total kewajiban pajak $8.800.000 Harga Transfer Berubah menjadi $10 juta Hal ini mengurangi kewajiban pajak sebesar $2,100,000 ($10,900,000 - $8,800,000) 55
© Copyright 2024 Paperzz