SIKAP Pilih Apa? Mau berkenalan dengan siapa? Sikap adalah: “ …. An evaluation of objects, people or issues about which an individual has some knowledge” (Wrightsman, 1993) “….a favorable or unfavorable evaluative reaction toward something or someone, exhibited in one’s belief, feelings or intended behavior” (Myers, 1996) “ ….associations between attitude objects (virtually any aspects of the social world) and evaluations of those objects” (Fazio & Roskos-Ewoldsen, 1994 dalam Baron & Byrne, 1997) “ …evaluations of virtually any aspect of the social world” (Baron & Byrne, 2001) Jadi, sikap adalah penilaian positif atau negatif terhadap isu, ide, orang, kelompok sosial, benda dsbnya Apa bedanya sikap dengan opini? Opini berhubungan dengan pengumpulan pendapat publik yang merupakan sikap dan keyakinan sekelompok orang. Opini merupakan sikap yang lebih spesifik (Mc. Guire, 1985) Apa bedanya sikap dengan nilai? Nilai lebih luas dan abstrak. Melalui nilai seseorang akan mengembangkan sikap (Rokeach, 1973) Apa bedanya sikap dengan “trait?” Trait tidak selalu merupakan penilaian, cenderung konsisten ada pada berbagai situasi, tidak tergantung penilaian sesaat dan cenderung sulit diubah (Ajzen, 1988) Komponen sikap: • kognitif • afektif • konatif Beberapa tokoh menolak pemisahan ini karena masingmasing komponen bisa menjadi obyek sikap itu sendiri. (lihat Breckter & Wiggins 1989) Fungsi sikap: • Membantu pemilik sikap untuk memahami dunia sekelilingnya dengan mengorganisir dan menginterpretasikan informasi yang ada fungsi pengetahuan • Untuk mengekspresikan nilai-nilai sentral/Beliefs fungsi identitas atau ekspresi diri • Untuk memelihara/menjaga harga diri dengan cara menghindari kenyataan-kenyataan yang kurang menyenangkan sehubungan dengan diri ybs. fungsi harga diri Bagaimana kita mengukur sikap? Melalui observasi & wawancara Dengan menggunakan skala misalnya: • Summated Ratings • Equal Appearing Interval • Cummulative Scale • Semantic Differential Contoh: Semua mahasiswa nyontek Sngt Setuju Sngt Tdk Setuju • Pembentukan Sikap: melalui proses belajar sosial 1. Classical Konditioning Jangan musik klasik ah, bosan Ketika anak sudah besar: musik klasik = membosankan Ternyata proses conditioning secara tidak disadari (penelitian Cacioppo, 1993): Kira-kira apa arti huruf-huruf Cina ini? 2. Instrumental Conditioning: Setiap kali Cindy latihan balet, ibunya selalu membelikan ice cream setelah latihan 3. Modeling (meniru) Like father like son • Pembentukan sikap: melalui Social Comparison Ternyata dalam pembentukan sikap kita dipengaruhi oleh informasi sosial yang ada, yang sesuai dengan keinginan kita. Contoh penelitian Maio, Esses & Bell, 1994 Orang Inggris mengatakan bahwa orang Camaria.: ramah, berjiwa wiraswasta, jujur, pandai,mementingkan pendidikan, persamaan hak, kebebasan, hukum dan aturan. Bagaimana sikap Anda terhadap orang Camaria? • Pembentukan sikap: karena faktor bawaan/genetik ? Ternyata orang kembar banyak memiliki persamaan sikap (walaupun dibersarkan secara terpisah) Bagaimana sikap Anda terhadap sampah? Negatif: tidak suka sampah, menyampah, ‘disampahi’ dsbnya. Jika membayar karcis di jalan tol, kemana Anda buang karcis tersebut? Kalau makan rambutan di mobil, merokok, membuka bungkus permen, kemana Anda buang sampahnya? Richard T. LaPiere melakukan penelitian: sikap pemilik hotel dan restoran terhadap orang Cina Ada gap antara sikap dan perilaku Jadi apakah kita perlu meneliti sikap? Kita perlu meneliti sikap karena: • Sikap sangat mempengaruhi cara kita berpikir (skema kognitif) Misalnya: Ibu Ani setuju jika anak menikah pada usia muda (antara 17 – 20 tahun), sedangkan Ibu Ina berpendapat usia yang baik untuk menikah adalah diatas 25 tahun.. Ibu Ani Ibu Ina Bagaimana mereka akan menginterpretasikan informasi bahwa kini makin banyak remaja yang melakukan hub. seksual pra nikah? Makanya pernikahan dini lebih baik kan Anak2 memang tidak dapat mengontrol emosi • Sikap juga mempengaruhi tingkah laku (walaupun tidak secara langsung) Nurman pro PKB, apakah ia akan memilih Akbar Tanjung sebagai presiden ? Dampak Sikap terhadap tingkah laku tergantung aspekaspek dari situasi, sikap & individunya: Add. Situasi: • Jika Situasi memungkinkan (tidak ada hambatan norma) maka indiv.lebih bebas menampilkan TL nya.. • Jika ada tekanan/keterbatasan waktu indiv. tdk lama berpikir, sikap = TL. • Jika situasinya sesuai dengan sikap yang kita miliki, maka indiv. Cenderung menampilkan TL nya. •Contoh ……. •(jika Ani seorang aktivis perempuan mendapat 2 undangan seminar: Kesetaraan gender dalam Islam dan Kampanye Anti Rokok, kemungkinan seminar apa yan akan dipilih Ani? Kesimpulan: Situasi dan sikap saling mempengaruhi. Add. Aspek Sikap: • Sikap terbentuk melalui pengalaman langsung umumnya lebih kuat. • Makin kuat sikap (ekstrim, intensif, penting), makin besar dampaknya terhadap T, makin sulit diubah. • Penting atau tidaknya sebuah sikap tergantung dari: kepentingan pribadi indivivu tsb., identifikasi sosial, relevansi nilai. • Makin kuat sikap, makin mudah diingat (attitude accessibility) Add. Individu: • Bagi orang-orang yang self monitoringnya rendah, sikap lebih dapat digunakan untuk meramalkan TL nya daripada orang yang self monitoringnya tinggi Mengapa? Teori-teori terbentuknya sikap: 1. Teori Planned Behavior (Ajzen & Fishbein, 1980): peramal TL yang terbaik adalah intensinya. Intensi seseorang tergantung: sikap orang tsb terhadap suatu TL, norma-norma subyektif, kontrol TL yang dipersepsikan. 2. Teori Attitude-to-behavior-Model (Fazio, 1989, Fazio & Roskos-Ewoldsen, 1994): jika tidak ada banyak waktu untuk berpikir maka sikap sangat menentukan TL. Hasil-hasil penelitian terhadap Persuasi: 1. Orang yang memiliki keakhlian akan lebih mampu mempersuasi 2. Persuasi yang tidak terlihat direncanakan lebih efektif. 3. Orang yang penampilannya menarik lebih efektif. 4. Pengalihan perhatian dapat lebih efektif dalam merubaha sikap. 5. Individu yang rendah diri lebih mudah dipersuasi. 6. Two sided approach lebih efektif jika pendengarnya memiliki pandangan yang berbeda/ebrlawanan. 7. Orang yang berbicara cepat biasanya lebih persuasif. 8. Emosi (terutama rasa takut) dapat sangat persuasif. Bagaimana terjadinya persuasi? The Elaboration Likelihood Model (ELM): melalui central route & melalui peripheral route Informasi akan melalui central route jika dianggap menarik dan tidak ada gangguan. Jika tidak menarik akan melalui peripheral route ( tidak diproses secara teliti) Faktor-faktor lain yang mempengaruhi persuasi: • Fungsi sikap: informasi yang mendukung tujuan sikap dari ybs.akan lebih persuasif. • Adanya hubungan timbal balik: Makin besar perubahan yang ditunjukkan orang lain thd usaha persuasi kita, makin besar kecenderungan kita untuk mengikuti pandangan/sikap mereka. • Cara framing dari informasi (positif atau negatif): tergantung kepribadian oran yg dipersuasi. Mengapa usaha persuasi gagal?(Sikap biasanya stabil karena) Ada resistensi thd perubahan sikap: 1. Reactance: reaksi negatif dari seseorang karena merasa kebebasannya terancam. Kadang-kadang justru menyebabkan perubahan sikap yg berlawanan. Belajar yg rajin dong Itu lagi, bosen, tidur aja ah 2. Forewarning: Subyek tahu bahwa dia menjadi target persuasi Indiv. Akan menyiapkan counterargument atau cari informasi lain. 3. Selective Avoidance: kecenderungan utk tidak memperhatikan informasi yg menantang sikap yg sudah terbentuk. Cognitif disonance & perubahan sikap karena jika terjadi forced compliance orang berusaha mengurangi disonansinya dengan cara: 1. Merubah sikapnya shg konsisten 2. Merubah kognisi ttg TLnya 3. 3. Mencari informasi baru
© Copyright 2024 Paperzz