Matakuliah Tahun : S0473 – Teknik Lalu Lintas : 2009 VARIABEL ARUS LALU LINTAS Pertemuan 4 VARIABEL ARUS LALU LINTAS 1. Persamaan Dasar Arus Lalu Lintas 2. Keadaan Kecepatan dan Kerapatan Khusus 3. Metode Greenshields Bina Nusantara University 3 PERSAMAAN DASAR ARUS LALU LINTAS Speed, flow, dan density saling terkait. Hubungan antara speed dan density dapat mudah diamati, namun efek keduanya pada arus tidak cukup nyata terlihat di jalan. • Untuk keadaan uninterrupted flow: q = k*v • Dimana: q = Flow (kend/jam) v = Speed (km/jam, mil/jam) k = Density (kend/km, kend/mil) Karena flow merupakan produk kecepatan dan density, maka nilainya 0 bila k atau v besarnya 0. Dapat juga dinyatakan bahwa q akan maksimum pada kombinasi kritis antara k dan v. Sebagai ilustrasi, tinjau keadaan berikut: • • Kemacetan lalu lintas dimana k sangat tinggi dan v sangat rendah. Kombinasi ini menghasilkan q sangat rendah. Keadaan bila k sangat rendah sehingga pengemudi dapat mencapai kecepatan arus bebas tanpa khawatir akibat kendaraan lain di jalan. Produk keadaan k yang ekstrem rendah sehingga v adalah q yang sangat rendah. Bina Nusantara University 4 KECEPATAN DAN KERAPATAN KHUSUS Free Flow Speed (Kecepatan Arus Bebas) • Merupakan kecepatan rata2 kendaraan yang melintas di jalan ketika kerapatan (k) rendah. Dalam keadaan ini, pengemudi tidak khawatir dengan kendaraan lain. Mereka mengemudi pada kecepatan yang tergantung pada kinerja kendaraannya, keadaan jalan, dan marka pembatas kecepatan. Jam Density (Kerapatan Macet) • Kerapatan (k) eksterm tinggi dapat menyebabkan lalu lintas pada keadaan berhenti total. Kerapatan pada keadaan ini disebut kerapatan macet. Bina Nusantara University 5 METODE GREENSHIELDS Model dibangun pada uninterrupted traffic flow yang dapat menjelaskan trends yang diperoleh dari pengamatan arus lalu lintas. Menurut Greenshield, hubungan speed dan density adalah linier, yaitu: v=A-B*k dimana: Bina Nusantara University v = speed (km/jam, mil/jam) A,B = konstanta dari pengamatan lapangan k = density (kend/km, kend/mil) 6 METODE GREENSHIELDS Konstanta A dan B diperoleh dari data velocity (=kecepatan) dan kerapatan melalui pengamatan lapangan, plotting data tersebut, dan gunakan regresi linier untuk mendapatkan garis regresi. Konstanta A menyatakan kecepatan arus bebas, sedang A/B menyatakan kerapatan macet. Substitusi hubungan Greenshields ke persamaan dasar Diperoleh persamaan Dimana: q = k*v q = (A-B*k)*k atau q = A*k – B*k2 q = flow (kend/jam) A,B = konstanta k = density (kend/km, kend/mil) Bentuk grafis hubungan tersebut: Bina Nusantara University 7 METODE GREENSHIELDS Flow maksimum diperoleh dari: dimana dq/dk = A – 2*B*k dq/dK = 0 sehingga diperoleh k = A/(2*B) Kecepatan pada arus maksimum diperoleh dari substitusi k kedalam hubungan Greenshield, sehingga v = A – B*(A/(2*B)) atau v = A/2 Nilai ini menunjukkan bahwa arus maksimum terjadi bila lalu lintas mencapai kecepatan optimum sebesar setengah dari kecepatan arus bebas. Dengan nilai kecepatan optimum dan kerapatan kedalam hubungan speed-flowdensity diperoleh besarnya arus maksimum, yaitu: q = (A/2)*(A/(2*B) atau q = A2/(4*B) Bentuk grafis : Bina Nusantara University 8 METODE GREENSHIELDS Kesimpulan dari model Greenshiled • • • • Bila kerapatan nol, maka arus akan nol karena tidak ada kendaraan di jalan. Bila kerapatan meningkat, arus juga meningkat sampai mencapai arus maksimum. Bila kerapatan mencapai maksimum, biasanya disebut kerapatan macet, arus akan nol sebab kendaraan akan saling menempel (keadaan parkir). Bila kerapatan meningkat, arus akan meningkat ke nilai maksimum, tetapi bila kerapatan terus meningkat akan menyebabkan arus menurun hingga kerapatan macet dimana arus menjadi nol. Nilai arus maksimum yang diperoleh dapat dianggap sebagai kapasitas jalan. Bina Nusantara University 9 METODE GREENSHIELDS Bentuk grafis Metode Greenshields speed v/s density Bina Nusantara University fllow v/s density speed v/s flow 10 METODE GREENSHIELD Teori dan Konsep Greenshield's Model Masukkan nilai A dan / atau A/B dan amati perubahan dalam grafik arus lalu lintas Enter the Free-Flow speed (A): 125 km/jam Enter the Jam Density (A/B): 110 kend/mil Speed versus Flow 4000 140 140 120 3500 80 60 3000 Flow (q) 120 100 40 20 100 80 60 40 2500 2000 1500 1000 20 0 0 0 100 200 Density (k) 300 500 0 0 Perhitungan Grafik % of Jam Density (k) Speed (v) Flow (q) Density k=%*(A/B) v=A-B*K q=k*v 0% 0 125 0 10% 11 112.5 1237.5 20% 22 100 2200 30% 33 87.5 2887.5 40% 44 75 3300 50% 55 62.5 3437.5 60% 66 50 3300 70% 77 37.5 2887.5 80% 88 25 2200 90% 99 12.5 1237.5 100% 110 0 0 Bina Nusantara University Flow versus Density 160 Speed (v) Speed (v) Speed versus Density 160 1000 2000 3000 Flow (q) 4000 0 100 200 Density (k) 300 Perhitungan: B=A/(A/B) 1.136363636 max flow: q=A^2/(4*B) 3437.5 kend/jam 11 MATERI PENDUKUNG PERTEMUAN 4 • • Pelajari materi dalam http://www.tfhrc.gov/its/tft/tft.htm www.esf.edu/erfeg/daley/FEG 437/Traffic Characteristics.pps Bina Nusantara University 12
© Copyright 2024 Paperzz