download

ANALISIS KAPASITAS &
ANALISIS TINGKAT PELAYANAN
S0324 – REKAYASA TRANSPORTASI
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
2005
PENGGUNAAN
• MENENTUKAN JUMLAH DAN LEBAR LAJUR YANG
DIPERLUKAN
• EVALUASI TINGKAT PELAYANAN DAN
KARAKTERISTIK OPERASI
• IDENTIFIKASI PERUBAHAN ARUS DAN JALAN YANG
DIPERLUKAN
• MASUKAN UNTUK PERHITUNGAN PERUBAHAN
KONSUMSI BAHAN BAKAR, EMISI POLUSI UDARA,
BIAYA BAGI PENGGUNA JALAN, DAN POLUSI SUARA
ISTILAH
•
RUAS BEBAS HAMBATAN DASAR
–
•
KAPASITAS
–
•
Rasio jumlah kendaraan selama jam sibuk dengan kelipatan jumlah kendaraan yang masuk ke arus
lalu lintas selama perioda 15 menit puncak.
KONDISI LALU LINTAS
–
•
Ukuran keadaan operasi ruas bebas hambatan dasar.
FAKTOR JAM SIBUK
–
•
Kecepatan arus lalu lintas yang tidak dipengaruhi keadaan hulu dan hilirnya. Idealnya kecepatan
saat kerapatan dan arus nol.
TINGKAT PELAYANAN
–
•
Laju jumlah kendaraan yang melewati ruas bebas hambatan dasar dalam perioda waktu tertentu
(kendaraan / jam).
KECEPATAN ARUS BEBAS
–
•
Jumlah kendaraan dalam satu satuan panjang ruas jalan satu arah atau ruas arus.
LAJU ARUS
–
•
Adalah kualitas fisik ruas bebas hambatan dasar yaitu: lebar jalur, kebebasan bahu (samping), dan
kerapatan ramp.
KERAPATAN
–
•
Adalah jumlah maksimum kendaraan yang dapat melewati suatu ruas jalan, satu arah, selama
perioda tertentu, dalam keadaan yang umum. (pcphpl)
SYARAT PERENCANAAN
–
•
Adalah ruas jalan yang bebas pengaruh ramp maupun pembelokan arus (jarak minimum 1500 ft =
2896 m dari ramp atau belokan)
Kualitas lalu lintas mis. Kecepatan, kerapatan, jenis kendaraan, laju arus.
RASIO V/C
–
Proporsi kapasitas dari fasilitas yang digunakan oleh lalu lintas.
SYARAT BEBAS HAMBATAN IDEAL
• Lebar lajur 12 ft = 3.65 m
• Ruang bebas antara tepi luar dengan tepi dalam ujung
bebas hambatan dan jarak terdekat obyek halangan bagi
pengendara 6 ft = 1.82 m
• Semua kendaraan berupa kendaraan penumpang (tidak
ada bus, truck, maupun kendaraan wisata)
• Terdapat minimal 10 lajur (drh perkotaan)
• Jarak minimum antar interchange 2 mil = 3.2 km
• Semua pengendara adalah pelanggan dan terbiasa
menggunakan ruas bebas hambatan
• Keadaan medan datar dengan dengan kelandaian lebih
kecil dari 2%.
KEADAAN IDEAL RUAS BEBAS HAMBATAN DASAR DENGAN
SYARAT DIATAS MEMPUNYAI KECEPATAN ARUS BEBAS 70
mph = 112 km/jam DAN KAPASITAS 2400 pcphpl.
KECEPATAN ARUS BEBAS
KRITERIA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN
Level of
Service
Maximum
Density
(pc/mi/ln)
A
B
C
D
E
F
10
16
24
32
45
var
A
B
C
D
E
F
10
16
24
32
45
var
A
B
C
D
E
F
10
16
24
32
45
var
A
B
C
D
E
F
10
16
24
32
45
var
*See Terms and Definitions
Minimum Speed
(mph)
Maximum Service Flow
Rate (pcphpl)
Free-Flow Speed
70.0
70.0
68.0
64.0
53.0
var
Free-Flow Speed
65.0
65.0
64.5
62.0
52.0
var
Free-Flow Speed
60.0
60.0
60.5
58.0
51.0
var
Free-Flow Speed
55.0
55.0
55.0
54.5
50.0
var
= 70 mph
700
1,120
1,632
2,048
2,400
var
= 65 mph
650
1,040
1,548
1,984
2,350
var
= 60 mph
600
960
1,440
1,856
2,300
var
= 55 mph
550
880
1,320
1,744
2,250
var
Maximum v/c* Ratio
0.29
0.47
0.68
0.85
1.00
var
0.28
0.44
0.66
0.84
1.00
var
0.26
0.42
0.63
0.81
1.00
var
0.24
0.39
0.59
0.78
1.00
var
KRITERIA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN
MENGHITUNG LAJU ARUS
•
Laju arus dihitung melalui hubungan
V
v p  PHFxNx f
HV
x
f
p
dimana :
vp = laju arus ekivalen mobil penumpang 15 menit (pcphpl)
V = volume jam2an (vph)
PHF= faktor jam sibuk
N = jumlah jalur
fHV = faktor penyesuaian kendaraan berat
fp = faktor populasi pengemudi (nilai bervariasi antara 0.85 – 1.0)
nilai 1.0 untuk lalu lintas komuter, nilai lebih rendah juga
menunjukkan lalu lintas wisata.
PERHITUNGAN LAJU ARUS DALAM EKIVALEN MOBIL PENUMPANG
Perhitungan Laju Arus dalam Ekivalen Mobil Penumpang
v
dimana:
V=
PHF =
N =
fHV =
fp =
vp =
p

vp
V
PHF
N
fHV
fp
V
PHFxNx
=
=
=
=
=
=
f
HV
x
f
p
laju arus ekivalen mobil penumpang (pcphpl)
volume jam2an semua lajur dalam satu jalur (vph)
faktor jam sibuk
jumlah lajur
faktor penyesuaian kendaraan berat (bus, truck, kendaraan wisata)
faktor populasi pengemudi (biasanya diambil = 1)
2300 vph
0.86
2
1
1
1337 pcphpl
Perbandingan Volume Jam2an dng vp
1
0
500
1000
1500
2000
2500
FAKTOR JAM SIBUK
•
Faktor Jam Sibuk Dari Hasil Pengamatan
Volume Kendaraan Suatu Ruas Jalan
Seperti Tabel Disamping, dihitung sebagai
berikut:
PHF = V / (4 x V15)
•
•
•
Volume jam sibuk (V) = 3950 kendaraan/jam
V15 = Volume tertinggi untuk perioda 15
menit = 1200 kendaraan/15’
PHF = 3950 / 4 x 1200 = 0.82
Interval Waktu Dalam
Jam Sibuk
Volume
(Kendaraan)
17.00 – 17.15
900
17.15 – 17.30
1000
17.30 – 17.45
1200
17.45 – 18.00
850
17.00 – 18.00
3950
FAKTOR PENYESUAIAN UNTUK KENDARAAN BERAT
•
•
Hitung ekivalen mobil penumpang untuk truck, bus, dan kendaraan wisata
Gunakan nilai ekivalen dan prosentase masing2 untuk menghitung faktor
penyesuaian dengan hubungan:
f
Dimana:
•
fHV
ET
ER
PT, PR
HV
1

1  PT ET  1  PR E R  1
= faktor penyesuaian kendaraan berat
= ekivalen mobil penumpang untuk truck atau bus
= ekivalen mpbil penumpang untuk kendaraan wisata
= proporsi truck atau bus dengan kendaraan wisata
Nilai ET dan ER bila segmen lanjutan ruas jalan dengan kelandaian longitudinal < 3%
dan panjang < 0.5 mil = 800 m tertera dalam tabel berikut:
•
KATEGORI
•
MEDAN
DATAR
BUKIT
GUNUNG
ET
1.5
3.0
6.0
ER
1.2
2.0
4.0
Untuk kelandaian dan panjang ruas yang lain digunakan tabel yang berbeda
FAKTOR PENYESUAIAN UNTUK KECEPATAN ARUS BEBAS
•
Bila tidak ada pengukuran di lapangan, kecepatan arus bebas diperkirakan dari
rumus berikut:
FFS  112  fLW  fLC  fN  fID
Dimana:
•
FFS
fLW
fLC
fN
fID
= kecepatan arus bebas (km/jam)
= penyesuaian lebar jalur
= penyesuaian lebar bebas bahu
= penyesuaian jumlah lajur
= penyesuaian kerapatan interchange
Nilai ET dan ER bila segmen lanjutan ruas jalan dengan kelandaian longitudinal < 3%
mempunyai panjang < 0.5 mil = 800 m tertera dalam tabel berikut:
Table 1. Factor Penyesuaian Lebar Jalur
Lebar Jalur (m)
Reduksi Kecepatan Arus
Bebas (km/jam)
>= 3.65
3.35
3
0.0
3.2
10.5
Table 4. Faktor Penyesuaian Kerapatan Interchange
Table 3. Faktor Penyesuaian Jumlah Lajur
Jumlah Lajur
(Satu Arah)
Reduksi Kecepatan Arus
Bebas (km/jam)
>=5
4
3
2
0.0
2.4
4.8
7.2
Interchanges per Mil
Reduksi Kecepatan Arus
Bebas (km/jam)
<=0.50
0.75
1.00
1.25
1.50
1.75
2.00
0.0
2.1
4.0
5.9
8.0
10.1
12.1
Table 2. Faktor Penyesuaian Ruang Bebas Bahu Lateral
Reduksi Kecepatan Arus Bebas (km/jam)
Ruang Bebas (m)
Jumlah Lajur Satu Arah
2
3
4
>=1.8
0.0
0.0
0.0
1.5
0.96
0.6
0.3
1.2
1.9
1.3
0.6
0.9
2.9
1.9
0.9
0.6
3.9
2.6
1.3
0.3
4.8
3.2
1.6
0
5.8
3.9
1.9
TINGKAT PELAYANAN DAN KERAPATAN
•
Dari hasil perhitungan
•
•
•
Laju Arus Mobil Penumpang Ekivalen, dan
Nilai Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas
dengan tabel atau gambar diatas dapat ditentukan Tingkat Pelayanan Ruas Bebas Hambatan
Dasar yang sesuai
Kerapatan:
D = vp / S
Dimana :
D = kerapatan (pc/mi/ln)
vp = laju arus (pcphpl)
S = kecepatan mobil penumpang rata2 (mph=1.609 km/jam)
APLIKASI ANALISIS KAPASITAS DAN
ANALISIS TINGKAT PELAYANAN
• Analisis Operasional
– Yaitu dengan memperkirakan pengaruh suatu rencana alternatif
berdasarkan data perencanaan dan variable lalu lintas yang diketahui
atau diproyeksikan dengan menghitung:
– Tingkat pelayanan
– Kecepatan, dan
– Kerapatan
• Analisis Perencanaan
– Dengan data berupa ramalan volume kebutuhan, standard
perencanaan, dan tingkat pelayanan yang diinginkan maka dapat
ditentukan jumlah jalur yang sesuai untuk ruas bebas hambatan dasar.
• Analisis Perancangan
– Tingkat pelayanan yang diinginkan biasanya digunakan untuk
menghitung kebutuhan jalur. Perbedaan antara hasil analisis
perencanaan dan hasil analisis perancangan yang terjadi mungkin
karena belum diketahuinya design standard dan spesifikasi volume
kebutuhan.
KAPASITAS JALAN
• UNTUK INDONESIA, PERHITUNGAN KAPASITAS MENGIKUTI
MANUAL KAPASITAS JALAN INDONESIA 1997 (MKJI 1997)
• KAPASITAS JALAN ANTAR KOTA:
C=CO X FCW x FCSP x FCSF
dimana:
C
= Kapasitas (smp/jam)
CO
FCW
FCSP
FCSF
= Kapasitas dasar (smp/jam)
= Faktor penyesuaian lebar jalan
= Faktor penyesuaian pembagian arah
= Faktor penyesuaian gangguan samping
• KAPASITAS JALAN PERKOTAAN
C=CO X FCW x FCSP x FCSF X FSCS
dimana:
C
= Kapasitas (smp/jam)
CO
FCW
FCSP
FCSF
= Kapasitas dasar (smp/jam)
= Faktor penyesuaian lebar jalan
= Faktor penyesuaian pembagian arah
= Faktor penyesuaian gangguan samping
FCCS
= Faktor penyesuaian ukuran kota