Matakuliah : O0174/Komunikasi Antar Budaya Tahun : 2008 INTERPRETASI DAN TRANSMISI PESAN Nuriyati Samatan, Dra.,M.Ag., Dr. Buku: Gudykunts Bab III Pertemuan 17-18 INTERPRETASI DAN TRANSMISI PESAN • Buku: William B. Gudykunts dan Young Yun Kim Bab III, h. 185-265. • Membahas tentang proses interpretasi pesan, dan interpretasi pesan-pesan verbal dan pesan-pesan nonverbal Bina Nusantara Interpretasi dan Transmisi Pesan • Interpretasi Pesan • Pesan Verbal • Pesan Non-Verbal Bina Nusantara Interpretasi Pesan • 1. 2. 3. 4. Bina Nusantara Interpretasi pesan dipengaruhi oleh: Proses perseptual Membuat atribusi Gaya kognitif Ukuran pemikiran Proses perseptual • Persepsi menyangkut kesadaran untuk memposisikan diri dalam lingkungan. • Terdapat tiga aspek persepsi yang mempengaruhi komunikasi dengan orang asing: 1. Persepsi selektif 2. Persepsi menyangkut kategorisasi 3. Kategori rigid menyangkut akurasi komunikasi 4. Kategori dalam kelompok Bina Nusantara Persepsi selektif • Jika kita memperhatikan seluruh stimuli dari lingkungan kita, maka pengalaman dalam komunikasi menjadi overload (melebihi kapasitas) • Bateson (1979) menyatakan bahwa persepsi seseorang terhadap orang asing, sangat selektif. Bina Nusantara Persepsi menyangkut kategorisasi • Ketika seseorang dapat menyeleksi informasi dari lingkungan, kita menemukan pengorganisasian dengan jalan yang penuh makna. • Kategorisasi adalah “pemberian koherensi dan struktur terhadap pengetahuan secara umum tentang orangorang dan dunia sosial, memberikan tipikal pola-pola dan jarak misalnya variasi antara orang-orang dan karakteristik tingkah laku dan atribut-atribut” (Cantor, Miscel, & Schwartz, 1982: 34) Bina Nusantara Kategori rigid menyangkut akurasi komunikasi • Membuat jarak (gap) antara bentuk kategori merupakan bagian natural dari proses perseptual. • Orang-orang yang rigid kategori berusaha mengklasifikiasi bagian mendasar dari proses perseptual. • Orang-orang dengan kategori rigid berusaha mengklasifikasi segala sesuatu dan semua orang dalam kategori tunggal Bina Nusantara Kategori kelompok • Kelompok dapat dikategorikan dalam: (1) Intimacy groups (misalnya keluarga, teman, pacar); (2) task group (misalnya kelompok kerja, juri); (3) kategori sosial (wanita, Kulit Hitam), dan tanpa asosiasi (orangorang yang menyukai musik klasik). • Tipologi kelompok ini kita gunakan ketika kita mempersepsi informasi sosial Bina Nusantara Sambungan … • Lavy et.al (2001) memberikan argumen dalam teori tentang kelompok dengan membedakan pada: (1) Statis (dengan asumsi tingkah laku individu jelas dan tidak berubah) dan (2) Dinamis (diasumsikan tingkah laku individu lunak dan dapat berubah) • Orang yang diasumsikan statis, kita memfokuskan orang asing tersebut sebagai orang-orang yang konsisten dalam lintas waktu dan suasana • Orang yang dinamis, diasumsikan sebaliknya, cenderung tidak konsisten dalam lintas waktu dan suasana. Bina Nusantara Membuat atribusi • Jones dan Nisbett (1972) memberikan argumen bahwa orang-orang yang tingkah lakunya menarik diasumsikan tingkah lakunya berbeda dibanding dengan orang-orang yang diobservasi. • Nisbett at all.(1973) mengajukan dua penjelasan dalam perspektif yang berbeda: Pertama, adalah yang mudah dipersepsi. Dalam situasi ini, kita cenderung mengamati karakter orang asing tersebut. Kedua, penjelasan yang diajukan Nisbett et al. (1973) untuk prasangka berbeda terhadap orang-orang dengan tingkah laku menarik dan peneliti menemukan perbedaan dari yang semestinya serta perluasan atas informasi yang mereka miliki Bina Nusantara Beberapa hal yang menyangkut atribusi: • • • • • • Atribusi individual Atribusi sosial Kesalahan dalam atribusi Masalah utama dari kesalahan atribusi Keragaman budaya dalam proses atribusi Kesalahan atribusi dalam berkomunikasi dengan orang asing Bina Nusantara Gaya kognitif • • Cognitive Stile menyangkut 1. Field-Independence and FieldDependence Beberapa hal yang menyangkut gaya kognisi adalah: 2. Keluasan kategori 3. Orientasi yang tidak dikenal 4. Kompleksitas kognitif Bina Nusantara Ukuran pemikiran • World View (Pandangan Dunia) World View disebut juga Weltanschauung (Jerman) diobservasi oleh Kraft (1978) dan menemukan lima fungsi bagi orang-orang terhadap budayanya 1. World view berperan menjelaskan kepada kepada anggota budaya apa yang harus dan mengapa dikerjakan 2. World view berperan untuk validasi dan evaluasi 3. World view berperan sebagai penguatan psikologis 4. World view berperan untuk mengintegrasikan berbagai fungsi 5. World view memberikan fungsi adaptasi bagi anggota budaya terhadap budayanya Bina Nusantara Sistem Logika • Penelitian terhadap budaya individual menunjukkan cara berpikir dominan, yakni: (1) logis; (2) analitik; (3) berorientasi tindakan; dan (4) linear. Contoh sistem logika ini adalah Amerika • Budaya kolektif menunjukkan cara berpikir dengan karakteristik: relasional, integratif, holistik, dan intuitif. Contoh: negara-negara Asia Bina Nusantara Pola pemikiran • Pola pemikiran terbagi dalam dua kategori secara berlawanan: 1. Abstractiv-assosiatif abstractiv, adalah pola pemikiran yang cenderung artikulatif, pasti dan fleksibel; assosiatif adalah pola pemikiran budaya yang cenderung memandang keterhubungan antara pengalaman dan lingkungan 2. Universalism-particularism universalisme menyangkut pandangan konseptualisasi menyeluruh tentang dunia tanpa mempertimbangkan perbedaan individu particularism cenderung sebaliknya mengakui spesifikasi, cenderung asosiatif. Bina Nusantara Pesan Verbal • • • • Bina Nusantara Bahasa asli Variasi kultural dalam penggunaan Bahasa Variasi kultural dalam pesan-pesan verbal Penggunaan Bahasa dalam berkomunikasi dengan orang asing Pesan Non-Verbal • Variasi lintas-budaya dalam pesan-pesan non-verbal Bahasa dan isyarat non-verbal sama dalam beberapa hal, dalam beberapa hal juga berbeda. 1. Isyarat non-verbal mempunyai ciri-ciri tersendiri 2. Isyarat non-verbal dibuat berdasarkan kesepakatan anggota kelompok, dan dibuat secara arbitrer • Isyarat non-verbal dalam berkomunikasi dengan orang asing Bina Nusantara Pesan-pesan non-verbal dalam berbagai jenis Komunikasi Lintasbudaya • 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Bina Nusantara Beberapa hal yang menyangkut jenis-jenis komunikasi lintasbudaya melalui pesan-pesan non-verbal, dapat dilihat melalui: Ekspresi emosi dan pengenalan Pengenalan emosi secara universal Perbedaan budaya dalam mengekspresikan emosi Kontak Wilayah personal Keterlibatan sensori Sinkronisasi interpersonal Isyarat non-verbal dalam berkomunikasi dengan orang asing • Teori yang menjelaskan tentang isyarat non-verbal dalam melakukan komunikasi dengan orang asing adalah Non-verbal Expectancy Violations Theori • • Bina Nusantara Teori ini dicetuskan oleh Burgoon dan kawan-kawan (1992, Burgoon dan Hale, 1998) Teori ini dibangun melalui lima asumsi dan berisi lima proposisi, yakni Sambungan …(Lima Proposisi Bargoon) 1. 2. 3. 4. 5. Bina Nusantara Manusia memiliki pendekatan kompetisi dan menghindari bantuan Komunikator mengevaluasi keuntungan potensial dari orang lain Komunikator membangun ekspektasi tingkah laku nonverbal dari orang lain Tingkah laku non-verbal dievaluasi dalam rentang positif ekstrim hingga negatif ekstrim Tingkah laku non-verbal mengakui arti secara sosial
© Copyright 2024 Paperzz