BAB XIII TEKNOLOGI DI RUANG REDAKSI Pertemuan 13 Kenangan Pahit Zaman Teleks Hingga awal 1980-an para wartawan di daerah belum mengenal komputer, masih mengandalkan mesin ketik (kuli tinta) Pekerjaan pers/wartawan terhambat Pengiriman berita menggunakan teleks (diketik di mesin ketik baru naskah direkam pada mesin teleks). Kadang huruf-huruf pada teleks sulit dibaca, dll Itulah kenangan pahit tempoe doeloe! Sekarang situasi jauh berubah (ada modem, email, faksmile, laptop, komputer, dll) Komputerisasi Ruang Redaksi Akhir 1980-an (era teknologi elektronik), wartawan yang meliput luar negeri mulai gunakan laptop untuk tulis & kirim berita Komputer penting untuk menset naskah berita/tulisan Banyak media mulai gunakan komputer mainframe untuk proses produksi Alur kerja di redaksi: naskah berita yang diketik diserahkan ke redaktur untuk disunting, lalu dikirim ke petugas setter (komposing) lalu di layout sesuai format Internet Mudahkan Kerja Wartawan Pengiriman modem ke modem ditinggalkan dan diganti dengan email Ini karena perusahaan provider (penyelenggara) internet sudah hampir ada di seluruh Indonesia Pengiriman email lebih mudah/murah Internet tak hanya memudahkan pengiriman berita tapi juga memudahkan akses ke informasi lain seperti situs-situs dan sebagainya Kinerja wartawan dipermudah Pengaruh Teknologi terhadap Media Media massa merupakan sistem sosio-teknik yang berinteraksi terhadap lingkungan (ada relasi ketergantungan antara aspek teknologi dan sosial) Masuknya sistem teknologi elektronik ke redaksi mempengaruhi pekerjaan wartawan (kerja wartawan semakin efektif di ruang redaksi) Teknologi memungkinkan wartawan menginput, mengerjakan, mengoreksi tulisan dan memberikan instruksi-instruksi untuk menset teks via komputer (tercipta sistem keredaksian yang teratur) Penggabungan antara kerja redaksi dan bagian produksi semakin sempurna
© Copyright 2024 Paperzz