BAB V KENDALA MENGHIMPUN BERITA Pertemuan 05 Berita dan Bisnis Muncul tren pers bukan alat perjuangan nilai (keadilan/kebenaran/kaum lemah), tapi lahan bisnis/laba Ini wajar sebab demi kelangsungan hidup & eksistensi pers (tapi harus tetap komit pada nilai-nilai universal baik, benar, adil) Ada kendala internal (pengekangan kebebasan tak hanya dari pemerintah, juga dipengaruhi kepentingan penerbitan pers) Kelompok bisnis biasa halangi kebebasan pers (berita yang berkaitan dengan pemasang iklan yang menopang hidup media massa itu) Monopoli kepemilikan dapat sebabkan kemerosotan dalam pemberitaan (kurang ada persaingan, kreativitas tumpul, monoton) Iklan menjadi kendala pemberitaan Menyebut merk dagang juga kadang menjadi kendala pemberitaan Hadiah/Kedekatan dengan Sumber Amplop & hadiah gratisan (tiket, voucher, bingkisan) Jurnalisme uang (bukan sumber berita yang berikan uang pada wartawan/pers, namun wartawan/pers yang beri uang pada sumber berita) Konflik kepentingan (berita juga dapat berpeluang bias apalagi wartawan dekat dengan sumber berita) Rambu Etika dan Hukum Kode Etik Jurnalistik Profesional code batasi kebebasan wartawan. Ada rambu-rambu bagi wartawan dalam jalankan kebebasannya. Produk hukum & undang-undang pun batasi kebebasan wartawan (sanksi kadang kurang tegas namun wartawan perlu punya “hati nurani”) Embargo Permintaan menunda penyiaran berita sampai batas waktu yang ditetapkan oleh sumber berita (diminta oleh sumber berita) Off the record Meski mirip dengan embargo (sama-sama dimintai sumber), namun off the record lebih pada aspek perjanjian sumber berita & wartawan bersangkutan untuk tidak menyiarkan berita yang telah diberikan oleh sumber Sembunyikan identitas sumber berita Delik Pers (tindak pidana/pelanggaran) Public Liebel (bocorkan rahasia negara) Private Liebel (menyerang nama baik orang dengan tulisan/gambar) Haatzaai Artikelen (artikel yang menebar kebencian terhadap pemerintah Indonesia)
© Copyright 2024 Paperzz