download

Matakuliah
Tahun
: O0144 / Teori Komunikasi Massa
: 2008 / 2009
Munculnya Media Komunikasi Massa
(1)
Pertemuan 3
Munculnya Media Komunikasi Massa (1)
• Komunikasi Massa sebagai Obyek Studi
• Munculnya Media: Asal Mula batasan Media
• Batasan Publik tentang Media
Bina Nusantara
Asumsi Media Massa
• Media massa dipengaruhi oleh berbagai segmen:
pertimbangan bisnis, orientasi politik, undang-undang
yang berlaku, kecenderungan khalayak dan pemilik &
professional media.
• Media massa, selain menyampaikan informasi,
hiburan, kesan-kesan dan juga simbol berdasarkan
orientasi media.
• Media massa diperuntukkan bagi khalayak massa
yang tersebar, besar dan luas (Rowland Lorimer dan
Paddy Scannel, 1994: 25-37).
Bina Nusantara
Komunikasi Massa sebagai Obyek Studi
•
•
•
Bina Nusantara
Media massa: pers, televisi, radio, dan proses
komunikasi massa lainnya, semakin banyak dijadikan
obyek studi.
Gejala ini seiring meningkatnya peran media sebagai
institusi penting dalam masyarakat
Dalil-dalil yang menguatkan:
1. Media merupakan industri yang berkembang yang
menciptakan lapangan kerja, barang dan jasa
2. Media massa merupakan kekuatan, alat kontrol,
manajemen, dan inovasi dalam masyarakat
3. Media merupakan lokasi atau forum yang semakin
berperan, untuk menampilkan peristiwa-peristiwa
dalam masyarakat
4. Media telah menjadi sumber dominan bagi individu &
masnyaraka untuk memperoleh citra realitas sosial,
Bina Nusantara
Jenis Teori Komunikasi
• McQuail membedakan empat jenis teori dalam
Komunikasi Massa
• Pertama, teori ilmu pengetahuan sosial, berkaitan
dengan yang berkaitan dengan sifat dasar, cara kerja,
dan pengaruh komunikasi massa yang bersumber dari
hasil observasi
• Kedua, teori normatif (cabang Ilmu Filsafat Sosial) yang
lebih berkenan dengan bagaimana seharusnya media
berperan dalam masyarakat
Bina Nusantara
• Ketiga, teori yang bersifat normatif tetapi juga
bersifat praktis. Ragam teori ini dapat disebut
dengan teori praktis, karena menyuguhkan penuntun
tujuan media, cara kerja media, dan cara kerja yang
seharusnya diterapkan.
• Keempat, disebut dengan commonsense theory atau
teori akal sehat. Merupakan pengetahuan atau
gagasan yang dimiliki oleh setiap orang dengan
begitu saja atau melalui pengalaman langsung
dalam masyarakat.
Bina Nusantara
Batasan Publik tentang Media
• Batasan publik tentang media, pada dasarnya dibentuk
oleh media itu sendiri
• Setiap media mempunyai “peta mental” dalam benak
seseorang, dengan citra tersendiri
• Batasan publik itu adalah gagasan abstrak, untuk
menyatukan sejumlah hal yang terpencar-pencar,
kegiatan dan berbagai pengalaman
Bina Nusantara
• Batasan tentang media merupakan konsep yang dapat
dibuktikan, normal dan dapat diterima
• Namun, batasan yang direkonstruksi seringkali
membingungkan dan tidak sesuai dengan kenyataan
• Batasan menyangkut banyak segi, dan realitas yang
dirangkum selalu bersifat kompleks
• Batasan media, antaranya dirangkum oleh Ellis (1982),
yang direpresentasikan sebagai berikut:
Bina Nusantara
Perbedaan antara televisi dan film (Ellis)
SIARAN TELEVISI
-Mengidentifikasikan pembaca naskah (naratori)
-Membedakan fakta dan fiksi
-Realistis
-Domestik, berkenan dengan keluarga
-Ceritanya terpisah-pisah, tidak terbatas
Menyangkut isi & bentuk
FILM
-TIdak ada pembaca naskah (narator)
-Hanya fiksi atau tidak jelas
-Hayal
-Eksotik, tidak berhubungan dengan keluarga
-Ceritanya logis dan diikat oleh hubungan sebab
akibat
Menyangkut suasana
-Hidup, berdimensi waktu nyata dan sebenarnya
-Bersikap netral
-Biasa dan ada perasaan tenang
Bina Nusantara
-Tidak hidup, berdimensi waktu “masa lalu” yang
tampak seperti masa sekarang
-Bersikap memihak
-Menegangkan. Ada kecemasan (suasana yang
mendebarkan
SIARAN TELEVISI
FILM
Menyangkut hubungan
Dengan penonton
-Setiap film dipasarkan pada penonton
baru
-Perhatian sepenuhnya
-Tidak ada keintiman. Penonton senang
pada sajian yang berkenan dengan seks
-Mempunyai penonton tetap
-Memerlukan keterlibatan tanpa
perhatian sepenuhnya
- Ada keintiman
Menyangkut organisasi
- Memiliki tokoh berwatak
Bina Nusantara
- Memiliki bintang
Bina Nusantara