download

Matakuliah
Tahun
: O0404 - Penulisan Naskah Radio dan Televisi
: 2010
EVALUASI NASKAH TELEVISI (2)
Indikator Penilaian Iklan yang Efektif
1. Naskah Iklan yang Bersifat Pro dan Kontra
2. Naskah yang Memberikan Garansi
3. Penggunaan Gramatikal
Pertemuan 25
Naskah Iklan yang Bersifat Pro dan Kontra
1. Tidak menggunakan perbandingan tanpa penjelasan
• Disebut “naskah yang nekad (desperation copy)
• Hindari naskah iklan yang bersifat comparative
imperative, misal menyebut selalu no 1 tanpa penjelasan
lebih lanjut
2. Hindari juga naskah yang bersifat generalisasi
3. Selalu berisi makna-makna implisit, tidak seluruhnya
makna eksplisit
Bina Nusantara University
3
Naskah Iklan yang Bersifat Pro dan
Kontra
3. Hindari naskah yang terlalu nyaring
• Terkesan terlalu agresif
• Tetap fokus pada tujuan, tidak terlalu melebar
4. Pertahankan keseimbangan naskah
• Jangan terlalu bersifat penjualan keras tanpa argumen
apa keuntungan lebih yang didapat target khalayak bila
harus membeli produk
• Jangan mengobral janji-janji berlebihan, seperti gratis,
bebas parkir, dsb
Bina Nusantara University
4
Naskah yang Memberi Garansi
•
•
•
•
Merupakan senjata periklanan
Kerap melahirkan sinisme, misalnya : disebut uang
akan kembali, tetapi yang ada hanya sekedar
pemberian gimmick
Perlu dilakukan kombinasi diantara jenis-jenis garansi
Pertanyaan berikutnya apakah naskah yang berisi
garansi itu akan meningkatkan penjualan?
Bina Nusantara University
5
Naskah yang Memberi Garansi (lanjutan 1)
Tipe-tipe garansi
(1) Garansi kepuasan
(2) Garansi kualitas
(3) Garansi harga terendah
(4) Garansi untuk jangka waktu tertentu
Bina Nusantara University
6
Penggunaan Gramatikal
1. Jelas tetapi Illiterasi (Kebutahurufan)
• Soal penggunaan tanda baca
• Penggunaan proposisi
2. Persetujuan antara Subjek dan Kata Kerja
3. Urutan kata-kata
• Masih terkait dengan kejelasan.
• Kalimatnya jelas, tetapi urutannya tidak cocok
4. Garis bawah, huruf kapital dan Italicize
5. Singkatan
6. Penggunaan huruf besar
Bina Nusantara University
7
Bahasa Iklan
• Menggugah: mencermati kebutuhan konsumen,
memberikan solusi, dan memberikan perhatian.
• Informatif: kata-katanya harus jelas, bersahabat,
komunikatif. Tidak bertele-tele apalagi sampai
mengabaikan durasi penayangan.
• Persuasif: rangkaian kalimatnya membuat konsumen
nyaman, senang, tentram, menghibur.
• Bertenaga gerak: komposisi kata-katanya menghargai
waktu selama masa penawaran/masa promosi
berlangsung.
Bina Nusantara University
8
Bahasa Iklan (2)
• Harus menguasai Ejaan Yang Disempurnakan. Hal ini
dipakai untuk menjelaskan hal yang sangat gamblang,
misalnya "di" awalan harus disambung, dan "di" kata
depan harus dipisah.
• Seringkas apa pun sebuah kalimat pada copywriting, ia
harus mempunyai subjek dan predikat. Tanpa itu gugur
sudah kekuatan copywriting.
• Gaya dan jenis bahasa yang dipakai pun harus sesuai
dengan target audience.
• juga memperhatikan hal-hal "paralanguage" yang
merupakan pakaian yang dipilih copywriter dan art
director untuk membungkus idenya. Paralanguage itu
berupa layout, jenis huruf, visual dan media, untuk
membentuk iklan secara menyeluruh
Bina Nusantara University
9
Bahasa Iklan (3)
• Penggunaan bahasa dalam iklan terkadang dipandang
menarik, jika bersifat main-main. bersifat "lanturan".
• Lanturan adalah sengaja melantur atau melantur dengan
tujuan. Namun, lanturan yang dibuat tersebut harus
selalu dijaga relevansinya.
• Hal yang paling dekat dengan lanturan adalah plesetan
• Seorang copywriter harus menguasai gaya bahasa, baik
itu personifikasi, analogi, kontradiksi, metafora, sinisme,
sarkasme, hiperbola, paradoks dan masih banyak lagi.
Bina Nusantara University
10
Bina Nusantara University
11