download

Mata kuliah : F0824 - Akuntansi Biaya I
Tahun
: 2010
FACTORY OVERHEAD:
DEPARTMENTALIZATION
Pertemuan 23-24
Learning Objectives
1. Menjelaskan konsep departmentalization.
2. Membedakan service and producing departments.
3. Mendefinisikan direct and indirect departmental
costs.
4. Menghitung departmental overhead rates.
5. Mengakumulasikan actual departmental overhead
costs.
6. Menjelaskan departementalisasi pada
nonmanufacturing and non-for-profit organization.
Departmentalization
Membagi factory overhead kedalam segmen-segmen yang
disebut dengan departementalisasi.
Perhitungan biaya produksi akan menjadi lebih baik karena
setiap departemen menggunakan tarif overhead yang
berbeda sesuai dengan kekhususan departemen tersebut.
Tarif overhead tingkat pabrik dapat dihitung dengan
menggunakan dasar alokasi tertentu, bisa > atau < dengan
tarif overhead tingkat departemen.
Bina Nusantara University
4
Producing and Service Departments
• Producing Department :
Departemen yang mengubah bentuk, sifat bahan baku
atau merakit komponen-komponen menjadi Finished
goods.
• Service Department :
Departemen yang memberikan jasa pelayanan yang
berkontribusi tidak langsung terhadap produksi tetapi
tidak merubah bentuk, jenis, rakitan dari bahan baku.
Selection of Producing Departments
Faktor penentu :
a. Kesamaan pekerjaan dan mesin di setiap
departemen.
b. Lokasi pekerjaan dan mesin.
c. Pertanggungjawaban terhadap produksi dan biaya.
d. Hubungan pekerjaan dengan aliran produk.
e. Jumlah departemen.
Selection of Service Departments
Faktor penentu :
a. Menetapkan departemen jasa yang terpisah untuk
setiap fungsi.
b. Menggabungkan beberapa fungsi ke dalam suatu
departemen.
c. Menempatkan beberapa biaya ke suatu departemen
yang disebutkan dengan biaya umum pabrik.
Direct Departmental Costs
• Biaya overhead yang dapat secara langsung ditelusuri
ke departemen tertentu.
• Kategori :
a. Supervision, indirect labor and overtime
b. Labor fringe benefits
c. Indirect materials and supplies
d. Repairs and maintenance
e. Equipment Depreciation
Indirect Departmental Costs
• Biaya overhead pabrik tidak dapat ditelusuri secara
langsung ke suatu departemen tertentu.
• Biaya overhead parik tersebut digunakan secara
bersama-sama sehingga biaya dialokasikan ke semua
departemen.
• FOH demikian ini tidak berasal dari suatu departemen
manapun.
Establishing Departmental Overhead Rates
• Lazimnya digunakan dasar alokasi jam mesin, jam
tenaga kerja langsung atau biaya tenaga kerja langsung.
• Langkah-langkah :
a.Estimasikan total biaya overhead, baik untuk
departemen produksi mapun untuk departemen jasa.
b.Susun survey untuk pendistribusian biaya overhead
departemental tidak langsung dan departemen jasa.
Establishing Departmental Overhead Rates
c. total overhead departemental tidak langsung,seperti
sewa, listrik, bahan bakar, asuransi pada tingkat
aktivitas yang dipilih dan alokasikan biaya-biaya tersebut
ke departemen-departemen.
d. Distribusikan biaya departemen jasa ke departemen
yang memperoleh manfaat dari jasa itu.
e. Hitung tarif overhead departemental
See Exhibit 13-1, page 13-8
Distributing Service Department Costs
• Direct Method :
a. Pendistribusian biaya overhead di departemen jasa
hanya kepada departemen produksi.
b. Biaya overhead di departemen jasa harus dinolkan.
c. Antara departemen jasa tidak dapat saling memberi
atau saling menerima.
d. Metode ini baru dapat dibenarkan untuk diterapkan
kalau tidak mempunyai perbedaan yang material
dengan metode lain.
Direct Method
• Cara perhitungan :
a. Susun terlebih dahulu format laporannya.
b. Eliminasikan dahulu biaya di salah satu departemen jasa
dengan cara mengurangkan dengan jumlah biaya yang
sama besarnya di departemen jasa tersebut.
c. Pendistribusian untuk departemen jasa lainnya dilakukan
dengan cara yang sama dengan huruf b.
Lihat : Exhibit 13-4, halaman 13-13
Step Method
• Karakteristik :
a. Pendistribusian biaya overhead dari departemen jasa ke
departemen produksi dan departemen jasa lainnya.
b. Antara departemen produksi tidak dapat saling memberi
dan saling menerima.
c. Salah
satu
departemen
jasa yang sudah
mendistribusikan
biaya overheadnya
kepada
departemen jasa lainnya, maka departemen jasa yang
Step Method
menerima tidak dapat membalas memberikan biaya
overheadnya kepada departemen jasa yang sudah
memberinya.
Contoh :
Departemen produksi : A dan B
Departemen jasa
: X dan Y
Transfer biaya dari X untuk A, B dan Y
Transfer biaya dari Y hanya untuk A dan B
Step Method
• Cara perhitungan :
a. Susun terlebih dahulu format perhitungannya.
b. Eliminasikan terlebih dahulu salah departemen jasa
dengan jumlah yang sama dengan biayanya.
c. Eliminasikan biaya di departemen jasa lainnya
termasuk biaya yang diterima ke departemen produksi.
Lihat Exhibit 13-5, halaman 13-14
Algebraic Method
• Karakteristik :
a. Pendistribusian biaya dari departemen jasa kepada
departemen produksi dan departemen jasa.
b. Antara departemen produksi tidak dapat saling memberi
dan menerima.
c. Antara departemen jasa dapat saling memberi dan
saling menerima.
d. Karena sifatnya, untuk mempermudah perhitungan maka
digunakan rumus aljabar.
Algebraic Method
Digunakan rumus aljabar : cara substitusi.
Contoh distribusi :
Departemen Produksi : A dan B
Departemen Jasa : X dan Y
Transfer biaya dari X untuk A,B dan Y
Transfer biaya dari Y untuk A,B dan X
See Exhibit 13-6, halaman 13-16
Algebraic Method
• Cara perhitungan :
a. Tentukan persamaan masing-masing biaya overhead di
departemen jasa.
b. Masukkan secara substitusi satu persamaan
departemen jasa kedalam persamaan departemen jasa
lainnya guna mendapatkan nilai neto atau biaya
overhead neto pada departemen jasa.
Algebraic Method
c. Nilai neto masing-masing departemen jasa dimasukan
kedalam format perhitungan,dan didistribusikan dengan
komposisi yang sudah ditentukan.
d. Kalau departemen jasanya banyak, maka dibuatkan
persamaan untuk setiap departemen jasa dan dihitung
dengan cara yang sama.
Using Department Overhead Rates
• Sama sebagaimana sudah dijelaskan yaitu membagi
total overhead pabrik final dari setiap departemen
dengan alokasi yang dipilih.
• Jurnal :
Work In Process
xxx
Applied Factory Overhead-Dept.A
xxx
Step at End of Fiscal Period
a. Biaya aktual dari overhead departemental langsung di
departemen produksi dan jasa, Sedangkan overhead
departemental tidak langsung sesuai dengan kolomnya
Lihat Exhibit 13-7, halaman 13-19
b. Survey kedua disiapkan untuk tingkat aktual dari dasar
alokasi. Lihat Exhibit 13-8, halaman 13-20
c. Biaya aktual dari overhead departemental tidak langsung
dialokasikan berdasarkan survey pada akhir tahun.
Lihat Exhibit 13-7/8, halaman 13-19/20
Step at End of Fiscal Period
d. Biaya departemen jasa aktual didistribusikan ke
departemen yang menerima manfaat berdasarkan hasil
survey akhir tahun.
Lihat Exhibit 13-8 dan 13-9, halaman 13-21
e. Overhead aktual ( FOH control ) dibandingkan dengan
overhead dibebankan ( Applied FOH )
Lihat Exhibit 13-9, halaman 13-21
Overhead Departmentalization
• Departementalisasi overhead juga diterapkan pada
perusahaan non manufaktur dan organisasi nirlaba.
• Contoh entitas seperti itu adalah :
a. Non manufacturing segments of manufacturing
concerns( marketing, administrative departments)
b. Retail store
Large retail store sudah menerapkan departementalisasi
dengan sudah mulai mengkelompok-kelompokan
aktivitasnya.
Overhead Departmentalization
c.
d.
e.
f.
g.
Bank and other financial institutions
Insurance Companies
Educational institutions
Service Organizations
Federal, state, local government and their agencies