download

Mata kuliah : F0824 - Akuntansi Biaya I
Tahun
: 2010
FACTORY OVERHEAD :
PLANNED, ACTUAL AND APPLIED
Pertemuan 21-22 GSLC
Learning Objectives
1. Mendefinisikan factory overhead beserta komponenkomponennya.
2. Mendefinisikan dan menghitung overhead rates.
3. Mengakumulasikan actual factory overhead costs.
4. Membebankan apply factory overhead berdasarkan
predetermined rates.
5. Menentukan over/under applied factory overhead.
The Nature of Factory Overhead
a. Sulit mentelusuri secara langsung antara biaya
overhead dengan produk atau volume produksi.
b. Tidak ada dokumen bukti pemakaian overhead.
Berbeda dengan biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung.Biaya bahan baku dokumennya bukti
permintaan bahan dan biaya tenaga kerja langsung
dokumennya time table
c. Berkaitan dengan semi variable cost. Berbeda dengan
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang
bersifat variabel saja.
Bina Nusantara University
4
Predetermined Overhead Rates
• Sulitnya menyelusuri FOH cost secara handal
mencerminkan adanya ketidakmampuan manajemen
untuk mengakui besarnya FOH cost secara tepat.
• Predetermined overhead rates bermanfaat sebagai
informasi biaya produk, mengidentifikasi inefisiensi dan
meratakan fluktuasi bulan ke bulan yang tidak logis.
• Evaluasi kinerja factory overhead dengan
membandingkan antara applied factory overhead
dengan actual factory overhead.
Base to be Used
1. Physical output base ;
Estimated factory overhead / Estimated units of
production.
2. Direct materials cost base ;
Estimated factory overhead / Estimated material cost.
3. Direct labor hour base :
Estimated factory overhead / Estimated direct labor
hours.
Base to be Used
4. Machine hour base :
Estimated factory overhead / Estimated machine hours.
5. Transaction base :
Estimated factory overhead / Estimated number of
transactions.
Transaction base dibahas lebih lanjut dalam chapter 14
Activity Based Costing – ABC.
Activity Level
1.
2.
3.
4.
Theoretical capacity ( kapasitas teoritis )
Practical capacity ( kapasitas praktis )
Expected actual capacity (kapasitas aktual)
Normal capacity (kapasitas normal)
Theoretical Capacity
• Kapasitas produksi terus menerus tanpa terhenti
dengan maksud apapun.
• Kapasitas produksi 100% adalah kapasitas yang dicitacitakan dan sangat sulit tercapai.
• Sisa kapasitas teoritis yang tidak digunakan dijadikan
dasar evaluasi dan investigasi.
• Berdasarkan hasil evaluasi dan investigasi menemukan
ketidakefisienan terhadap kapasitas tersebut.
Practical Capacity
• Kapasitas praktis merupakan kapasitas produksi yang
mentolerir terhentinya produksi oleh sebab-sebab yang
tak dapat dihindari, seperti : crew changes, preventive
maintenance, repairs, setups, failure, unsatisfactory
material, delay in delivery of materials, labor
shortages, absence, sunday, holidays, vacations,
inventory counting, and pattern and model changes.
Expected Actual Capacity
Expected actual capacity ini mengacu pada output
expected to be produced during the period.
Expected actual capacity ini mengakibatkan adanya
perbedaan pada predetermined overhead rates untuk
setiap periode.
Normal Capacity
• Kapasitas normal mengacu pada aktivitas rata-rata
selama periode yang cukup lama untuk meratakan
fluktuasi.
• Kapasitas normal berusaha untuk menstabilkan tarif
overhead yang berfluktuasi pada saat fasilitas digunakan
dalam tingkatan yang berbeda dalam periode yang
berbeda.
• Pada kapasitas normal, applied overhead berbeda
dengan actual overhead.
Calculation of an Overhead Rate
Langkah :
• Menentukan tingkat aktivitas yang dgunakan untuk dasar
yang dipilih.
• Menetapkan anggaran untuk aktivitas yang dipilih
tersebut, baik overhead tetap maupun variabel.
• Menjumlah total anggaran untuk keseluruhan aktivitas.
• Menghitung tarif overhead dengan membagi total biaya
overhead per aktivitas dengan aktivitas.
• Lihat exhibit 12-2, hal. 12-11.
Actual Factory Overhead
• Actual factory overhead merupakan biaya overhead
yang dicatat pada saat terjadinya atau pada saat
menyusun jurnal penyesuaian.
• Berbeda dengan applied factory overhead yang dapat
dibebankan kapan saja setelah ditentukan tarifnya.
• Untuk tujuan pengendalian, actual factory overhead
dengan dokumen /bukti yang otentik dicatat ke dalam
buku pembantu overhead untuk masing-masing
overhead.
Applying Factory Overhead
• Jurnal pembebanan applied factory overhead :
Work In Process
xxx
Applied Factory Overhead
xxx
• Jurnal penutupan applied factory overhead :
Applied Factory Overhead
xxx
Factory Overhead Control
xxx
Disposition of Over/Underapplied
• Jurnal penutupan akun Factory Overhead Control :
Income Summary
xxx
Factory Overhead Control
xxx
. Atau
COGS
xxx
Factory Overhead Control
xxx
Lihat : Exhibit 12-3 dan 12-4, hal. 12-14/15
Summary
1. Semua biaya produksi yang tidak dapat ditelusuri secara
langsung maupun tidak langsung ke produk secara
parsial dan kolektif disebut sebagai Factory Overhead.
2. Estimated factory overhead dilakukan dengan berbagai
dasar perhitungan tarif dengan berbagai
argumentasinya, lihat figure 12-1, halaman 12-18