download

TRANSFORMATOR
Pertemuan 7-8
1
• Dasar Elektromagnet
• Medan magnet berperan sangat penting sebagai
rangkaian proses konversi energi. Konversi
energi listrik menjadi energi mekanik seperti
yang terjadi pada generator atau konversi energi
mekanik menjadi energi listrik dapat terjadi
melalui
media
medan
magnet.
Pada
transformator
gandengan medan magnet
berfungsi untuk memindahkan dan mengubah
energi listrik dari rangkaian primer ke sekunder
melalui prinsip induksi elektromagnet
2
Hukum Faraday
Hukum Faraday menyatakan apabila medan magnet
berubah-ubah terhadap waktu, akibat arus bolak-balik
yang berbentuk sinusoida, suatu medan listrik akan
dibangkitkan atau diinduksikan. Secara matematis dapat
dituliskan seperti pada persamaan 1. e adalah gaya
gerak listrik hasil induksi,  = N.  merupakan fluks
linkage dan  menyatakan harga fluks yang berubahubah terhadap waktu.
d
d
e  N

dt
dt
3
Perubahan fluks yang menghasilkan gaya gerak listrik
(ggl) dapat terjadi karena :
– Perubahan fungsi waktu (t), akibat arus bolak-balik
yang berbentuk sinusoida
– Fungsi putaran (  ), akibat berputarnya rotor pada
mesin-mesin dinamis.
Tegangan induksi dapat terjadi karena proses rotasi atau
transformasi
e (induksi ) = e ( rotasi ) + e ( transformasi )
4
• Rangkaian Magnet
Arus listrik (i) yang dialirkan melalui penghantar yang
dibelitkan pada inti besi yang berbentuk cincin toroidal,
akan menghasilkan medan magnet yang sebanding
dengan jumlah lilitan (N) dikalikan dengan besaran arus
listrik. Amper-turn (Ni) disebut gaya gerak magnet
( ggm).
  Ni
ampere  turn
Gaya gerak magnet adalah perbedaan potensial
magnet yang cenderung menggerakkan fluks disekitar
cincin toroidal. Gerak fluks ditentukan oleh gaya gerak
magnet dan tahanan inti besi atau reluktansi (  )



weber
5
Reluktansi berbanding lurus dengan panjang ( l),
berbanding terbalik dengan penampang luas bidang (A),
dan tergantung pada bahan magnetik rangkaian magnet
L

A
ampere  turn / weber
Analogi rangkaian magnet dan rangkaian listrik


V

 
R 
 A
I A
6
• Prinsip kerja Tranformator
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat
memindahkan dan mengubah energi listrik dari
satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik
yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan
berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet

v
E
E
p
p
p
NP Ns
Trafo
Np / Ns
E
v
s
s
7
• Jenis Transformator
Transformator digunakan dalam lingkup tenaga listrik
atau elektronika. Dalam bidang tenaga listrik,
transformator digunakan untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan sesuai kebutuhan. Transformator
memberikan
nilai
ekonomis
dalam
kebutuhan
pengiriman daya listrik jarak jauh. Dalam bidang
elektronika, transformator digunakan untuk gandengan
impedansi antara sumber dan beban, untuk memisahkan
satu rangkaian dari rangkaian lain, dan untuk
menghambat arus searah sambil mengalirkan arus
bolak-balik antara rangkaian.
Dalam bidang tenaga listrik pemakaian transformator
dikelompokkan menjadi :
– Transformator daya
– Transformator distribusi
– Transformator pengukuran
8
• Perbandingan Tegangan
Perbandingan tegangan antara kumparan
primer dan sekunder dapat diturunkan dari
keadaan transformator tanpa beban
Bila
kumparan
primer
transformator
dihubungkan dengan sumber tegangan V1 yang
sinusoida, akan mengalirkan arus primer Io yang
sinusoida dan mengasumsikan belitan N1 reaktir
murni, Io akan tertinggal 900 dari V1. Arus
primer Io menimbulkan fluks ( ) yang sefasa
dan berbentuk sinusoida
   maks sin t
9
Berdasarkan
hukum
Faraday,
fluks
sinusoida
menimbulkan tegangan induksi
d
ei   N P
dt
d ( maks sin t )
ei   N P
dt
ei   N P maks cos t
Harga efektif tegangan induksi
N P 2f maks
EP 
 4.44 N P f maks
2
10
Analisis Fasor : Trafo tanpa beban

Io
V1
Pada
rangkaian
E1
sekunder,
fluks
()
bersama
menimbulkan tegangan induksi
d
eS   N S
dt
e S   N S  maks cos t
11
`
Harga efektif tegangan induksi pada sisi sekunder
E S  4.44 N S f maks
Perbandingan tegangan efektif antara sisi sekunder dan
sisi primer
EP N P

ES N S
Dengan mengasumsikan tidak ada
rugi tahanan dan fluks bocor V1
dan
V2
masing-masing
menyatakan tegangan
terminal
E P VP N P


E S VS N S
sisi primer dan sisi sekunder.
12
• Perbandingan Arus
Perbandingan arus antara kumparan primer dan
sekunder dapat diturunkan dari keadaan transformator
berbeban
NP IS

NS IP
13
• Rangkaian Ekivalen
Sebuah transformator dapat di buat rangkaian ekivalen untuk
menganalisi kerja.
VP
Rp
Rs
Xp
Rc
Xm
Ep
Es
Xs
ZL
Vs
14
• Parameter Transformator
Ada empat parameter transformator yaitu: Rc, Xm, Rek
dan Xek. Rc menyatakan besar kerugian inti besi akibat
rugi histeresis dan arus arus eddy, Xm menyatakan rugi
magnetasi, Rek menyatakan rugi-rugi tahanan dan Xek
menyatakan rugi akibat fluks bocor
Pengukuran Nilai Parameter
Nilai parameter transformator dapat dihitung melalui dua
pengukuran pada transformator, yaitu pengukuran beban
nol atau hubung terbuka dan pengukuran hubung
singkat
15
• Pengukuran Hubung Terbuka
Pengukuran hubung terbuka dilakukan dengan kondisi
transformator pada sisi sekunder tanpa beban.
Pengukuran ini untuk menentukan nilai parameter
transformator RC dan Xm. Pengukuran dilakukan
dengan menghubungkan sisi primer dengan sumber
tegangan Vo
A
V
W
Rc
Xm
16
Besar arus yang mengalir diukur dengan ampermeter
dan diperoleh besar arus Io. Daya yang masuk diukur
dengan wattmeter dan diperoleh besar Po.
Vo2
Rc 
Po
Vo
jX m Rc
Zo 

I o Rc  jX m
17
• Pengukuran Hubung Singkat
Pengukuran hubung singkat dilakukan dengan kondisi
transformator pada sisi sekunder diberi beban nol.
Pengukuran ini untuk menentukan nilai parameter
transformator Rek dan Xek. Pengukuran dilakukan
dengan menghubungkan sisi primer dengan sumber
tegangan Vhs
Rek
Xek
W
V
A
18
Besar arus yang mengalir diukur dengan ampermeter
dan diperoleh besar arus Ihs. Daya yang masuk diukur
dengan wattmeter dan diperoleh besar Phs.
Rek 
Z ek
Phs
I hs 
2
Vhs

 Rek  jX ek
I hs
X ek 
2
Z ek

2
Rek
19
• Pengaturan Tegangan
Pengaturan tegangan suatu transformator ialah
perubahan tegangan sekunder antara beban nol dan
beban penuh pada suatu faktor kerja tertentu dengan
tegangan primer konstan
Pengaturan 
Vtan pabeban  Vbebanpenuh
Vbebanpenuh
20