Mata kuliah : A0384 - Perpajakan Tahun : 2009 Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Lainnya Pertemuan 7 Pajak Penghasilan Atas Bunga Deposito Dan Tabungan Serta Diskonto SBI Pengertian • Atas penghasilan berupa bunga deposito serta diskonto Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dipotong Pajak Penghasilan (PPh) yang bersifat final. • Termasuk bunga yang diterima atau diperoleh dari deposito dan tabungan yang ditempatkan di luar negeri melalui bank yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Iandonesia Bina Nusantara University 3 Objek & Tarif Atas bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI dikenakan PPh final sebesar : 1. 20% dari jumlah bruto, terhadap wajib pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap (BUT) 2. 20% dari jumlah bruto atau dengan tarif berdasarkan perjanjian penghindaran pajak berganda yang berlaku, terhadap wajib pajak luar negeri. Bina Nusantara University 4 Pemotongan PPh Pemotongan PPh atas bunga deposito dan tabungan serta diskonto adalah : • Bank pembayar bunga • Dana pensiun yang telah disahkan Menteri Keuangan dan Bank yang menjual kembali sertifikat BI (SBI) kepada pihak lain yang bukan dana pensiun yang pendiriannya belum disahkan oleh Menteri Keuangan dan bukan bank wajib memotong PPh atu diskonto SBI tersebut. Bina Nusantara University 5 Dikecualikan dari Pemotongan PPH 1. 2. 3. 4. Jumlah deposito dan tabungan serta SBI tersebut tidak melebihi Rp. 7.500.000 dan bukan merupakan jumlah yang dipecah-pecah. Bunga dan diskonto yang diterima atau diperoleh bank yang didirikan di Indonesia atau cabang Bank luar negeri di Indonesia Bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan sepanjang dananya diperoleh dari sumber pendapatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 29 UU 11 tahun 192 tentang Dana Pensium, diberikan berdasarkan Surat Keterangan Bebas, yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak tempat dana pensiun terdaftar. Bunga tabungan pada Bank yang ditunjuk Pemerintah dalam rangka pemilikan rumah sederhana dan rumah sangat sederhana, kavling siap bangun untuk rumah sederhana dan rumah sangat sederhana atau rumah susun sederhana sesuai dengan ketentuan yang berlaku, untuk dihuni sendiri. Ketentuan pada butir 3 dan 4 diatur lebih lanjut dengan Keputusan Menteri terkait. Bina Nusantara University 6 Lain-lain • Orang pribadi subjek pajak dalam bunga dan diskonto tidak melebihi penghasilan tidak kena pajak, atas pajak yang telah dipotong, dapat mengajukan pengembalian. Bina Nusantara University 7 SAHAM 1. Pengertian: Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan. 2. Jenis Saham: a) • • Saham Biasa, memiliki karakteristik seperti: Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan di likuidasi. Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusan lain yang ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham. Dividen, jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui di dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut ditawarkan kepada masyarakat. • • b) • • • Saham Preferen, memiliki karakteristik sebagai berikut: Pembayaran dividen dalam jumlah yang tetap. Hak klaim lebih dahulu dibanding saham biasa jika perusahaan dilikuidasi. Dapat dikonversikan menjadi saham biasa. Bina Nusantara University 8 MANFAAT DAN RISIKO INVESTASI SAHAM MANFAAT • Dividen: Dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Jumlah dividen yang akan dibagikan diusulkan oleh Dewan Direksi dan disetujui di dalam Rapat Umum Pemegang Saham. a) b) 2. Jenis Dividen: Dividen Tunai, jika emiten membagikan dividen kepada para pemegang saham dalam bentuk sejumlah uang untuk setiap saham yang dimiliki. Dividen Saham, jika emiten membagikan dividen kepada para pemegang saham dalam bentuk saham baru perusahan tersebut, yang pada akhirnya akan meningkatkan jumlah saham yang dimiliki pemegang saham. Capital Gain: Investor dapat menikmati capital gain, jika harga jual melebihi harga beli saham tersebut. RISIKO 1. Tidak ada pembagian dividen 2. Capital Loss 3. Risiko Likuidasi 4. Saham delisting dari Bursa Bina Nusantara University 9 TRANSAKSI SAHAM 1. Investor dapat membuka rekening di Perusahaan Efek dengan cara mengisi dokumen-dokumen yang diperlukan. Secara umum, Perusahaan Efek biasanya mewajibkan investor untuk menyetorkan sejumlah dana tertentu sebagai jaminan dalam proses penyelesaian transaksi. 2. Transaksi diawali dengan memberikan perintah jual dan/atau perintah beli ke Perusahaan Efek. Perintah tersebut dapat diberikan lewat telepon atau perintah secara tertulis. Perintah tersebut harus berisikan nama saham, jumlah yang akan dijual dan/atau dibeli, serta berapa harga jual dan/atau harga beli yang diinginkan. 3. Perintah tersebut bersangkutan. 4. Selanjutnya, perintah tersebut dimasukkan ke dalam sistem perdagangan di Bursa Efek. 5. Semua perintah jual dan/atau perintah beli dari seluruh Perusahaan Efek akan dikumpulkan di Bursa Efek dalam sistem yang disebut JATS. Bina Nusantara University selanjutnya akan diverifikasi oleh Perusahaan Efek 10 PROSES PERDAGANGAN SAHAM PADA PASAR SEKUNDER Bina Nusantara University 11 PROSES TRANSAKSI & PENYELESAIAN EFEK SAHAM DI PERUSAHAN SEKURITAS # Bina Nusantara University 12 PROSES TRANSAKSI & PENYELESAIAN EFEK SAHAM DI PERUSAHAN SEKURITAS # Bina Nusantara University 13 PROSES TRANSAKSI & PENYELESAIAN EFEK SAHAM DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ) Bina Nusantara University 14 ERDIKHA ELIT PROSES TRANSAKSI & PENYELESAIAN EFEK SAHAM DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ) # Bina Nusantara University 15 ERDIKHA ELIT TATA CARA PERDAGANGAN Segmen Pasar di Bursa BEJ menggolongkan perdagangan Saham dalam 3 Segmen Pasar : a) b) c) Pasar Reguler: Pasar Reguler adalah pasar dimana perdagangan Efek di Bursa dilaksanakan berdasarkan proses tawar-menawar secara lelang yang berkesinambungan (continuous auction market) oleh Anggota Bursa Efek melalui JATS dan penyelesaiannya dilakukan pada Hari Bursa ke-3 setelah terjadinya Transaksi Bursa (T+3). Pasar Negosiasi: Pasar Negosiasi adalah pasar dimana perdagangan Efek di Bursa dilaksanakan berdasarkan tawar menawar langsung secara individual dan tidak secara lelang yang berkesinambungan (Non Continuous Auction Market) dan penyelesaiannya dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan Anggota Bursa Efek. Pasar Tunai: Pasar Reguler Tunai (Pasar Tunai) adalah pasar dimana perdagangan Efek di Bursa dilaksanakan berdasarkan proses tawar-menawar secara lelang yang berkesinambungan (continuous auction market) oleh Anggota Bursa Efek melalui JATS dan penyelesaiannya dilakukan pada Hari Bursa yang sama dengan terjadinya Transaksi Bursa (T+0). Bina Nusantara University 16 TATA CARA PERDAGANGAN Pelaksanaan Perdagangan 1. Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa dilakukan dengan menggunakan fasilitas JATS. 2. Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dijamin oleh KPEI 3. Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dilaksanakan melalui KSEI setelah melalui Kliring secara Netting oleh KPEI. 4. Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi dilakukan berdasarkan hasil Pertransaksi. Pesanan Nasabah 1. Pesanan yang dapat dilaksanakan di Bursa hanya pesanan terbatas (limit order) 2. Setiap instruksi dan pesanan jual dan atau beli, wajib tercatat di bagian Pemasaran yang memuat data waktu dan nomor urut, nomor rekening nasabah, jumlah dan nama (atau kode) Efek, batasan harga, jenis transaksi (jual/beli), serta keterangan mengenai status nasabah (asing/lokal), dan instruksi khusus, jika ada sebelum dimasukan ke JATS. 3. Penawaran jual dan atau permintaan beli nasabah atas Efek selain Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu hanya boleh ditransaksikan oleh Anggota Bursa Efek di Pasar Reguler, kecuali nasabah menginstruksikan atau menyetujui secara tertulis bahwa penawaran jual atau permintaan belinya ditransaksikan di Pasar Tunai atau Pasar Negosiasi. Bina Nusantara University 17 TATA CARA PERDAGANGAN Satuan Perdagangan 1. Perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai harus dalam satuan perdagangan (round lot) Efek atau kelipatannya. Satu satuan perdagangan (round lot) saham ditetapkan 500 (lima ratus) saham. 2. Perdagangan di Pasar Negosiasi tidak menggunakan satuan perdagangan (round lot). Satuan perubahan harga (fraksi) RENTANG <200 200 - <500 500 - <2000 2000 - <5000 > 5000 Bina Nusantara University REGULER 1 10 5 50 10 100 25 250 50 500 HMETD 1 10 5 50 10 100 25 250 50 500 WARRAN 1 10 5 50 10 100 25 250 50 500 18 TATA CARA PERDAGANGAN Proses Tawar Menawar 1. Penawaran jual dan atau permintaan beli yang telah dimasukkan ke dalam JATS diproses oleh JATS dengan memperhatikan prioritas harga (price priority), dalam arti permintaan beli pada harga yang lebih tinggi memiliki prioritas terhadap permintaan beli pada harga yang lebih rendah, sedangkan penawaran jual pada harga yang lebih rendah memiliki prioritas terhadap penawaran jual pada harga yang lebih tinggi. 2. Dalam hal penawaran jual atau permintaan beli diajukan pada harga yang sama, JATS memberikan prioritas kepada permintaan beli atau penawaran jual yang diajukan terlebih dahulu (time priority). Jam Perdagangan 1. Jam perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : a) Senin sampai dengan Kamis: Sesi I pukul 09:30:00 sampai dengan 12:00:00; Sesi II pukul 13:30:00 sampai dengan 16:00:00. b) Jumat: Sesi I pukul 09:30:00 sampai dengan 11:30:00; Sesi II pukul 14:00:00 sampai dengan 16:00:00. 2. a) b) Jam Perdagangan Pasar Tunai: Senin sampai dengan Kamis: Sesi I pukul 09:30:00 sampai dengan 12:00:00; Jumat: Sesi I pukul 09:30:00 sampai dengan 11:30:00; Bina Nusantara University 19 BIAYA DAN PERPAJAKAN TRANSAKSI EFEK SAHAM Biaya Transaksi 1. Untuk membeli atau menjual saham, investor diwajibkan membayar biaya komisi kepada perusahaan pialang berdasarkan peraturan BEJ, biaya komisi ini setinggi-tingginya 1 (satu) persen dari total nilai transaksi (beli dan jual). Besaran pastinya tergantung negosiasi. 2. Perusahaan Sekuritas dari komisi tersebut diwajibkan membayar biaya transaksi sebesar: a. 0,04 persen dari total nilai transaksi saham dan right di Bursa yang terdiri dari: 0,01% dari biaya tersebut dialokasikan untuk dana jaminan dan kliring yang dikelola oleh KPEI 0,009% untuk biaya penyelesaian dan kliring di KPEI 0,015% untuk biaya operasional BEJ 0,006% untuk KSEI b. 0,02 persen dari total nilai transaksi waran di Bursa yang terdiri dari: 0,005% untuk dana jaminan dan kliring di KPEI, 0,0045% untuk biaya penyelesaian dan kliring di KPEI, 0,0075% untuk biaya operasional BEJ 0,003% untuk KSEI Bina Nusantara University 20 ERDIKHA ELIT BIAYA DAN PERPAJAKAN TRANSAKSI EFEK SAHAM Perpajakan 1. Berdasarkan Peraturan Pajak yang berlaku, penerapan Pajak Penghasilan (PPh) atas transaksi saham, adalah sebagai berikut : Penghasilan atas Transaksi Saham di Bursa dikenakan PPh Final (0.1%) dengan landasan hukum PP No 41 tahun 1994 jo. Pasal 1 PP No. 14 tahun 1997 Pembagian Uang Tunai (dividen) dikenakan PPh tarif umum (20%) dengan landasan hukum Pasal 4 (1) dan Pasal 23 UU PPh No. 17 tahun 2000 Bina Nusantara University 21 ERDIKHA ELIT Bina Nusantara University 22 Bina Nusantara University 23 Bina Nusantara University 24 Bina Nusantara University 25 Bina Nusantara University 26 Bina Nusantara University 27 Bina Nusantara University 28 Bina Nusantara University 29
© Copyright 2024 Paperzz