download

Matakuliah
Tahun
: A0124 / Audit Keuangan
: 2007
AUDIT SIKLUS PEROLEHAN
DAN PEMBAYARAN
Pertemuan 17
SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN
Siklus perolehan terdiri dari transaksi perolehan barang
atau jasa yang berupa:
1. Sediaan atau surat berharga yang akan dikonsumsi atau
digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam
jangka waktu satu tahun atau kurang.
2. Aktiva tetap atau surat berharga yang akan digunakan
untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu
lebih dari satu tahun.
3. Jasa yang menghasilkan manfaat satu tahun atau
kurang, dan menghasilkan manfaat lebih dari satu tahun.
Pengadaan barang atau jasa dapat dilakukan secara kredit
maupun tunai.
Bina Nusantara
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI YANG MEMBENTUK
SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN
1. Sistem Pengadaan atau Pembelian
2. Sistem Pengeluaran Kas
Pada sistem pengendalian intern yang baik, setiap pengadaan
harus didahului dengan adanya inisiatif pengadaan yang
berasal dari Gudang atau Pihak yang memerlukan barang/jasa
sehingga terhindar dari risiko yang tidak diinginkan
GUDANG
Sediaan mencapai minimum
YANG
MEMERLUKAN
BARANG/JASA
Dirasakan adanya kebutuhan
Bina Nusantara
FUNGSI
PENGADAAN
BARANG DAN
JASA
PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN
PENGENDALIAN TRANSAKSI PENGADAAN/PEMBELIAN
Fungsi yang terkait
Dokumen
Penyusunan
program audit
Catatan akuntansi
Bagan Alir Dokumen
Salah saji potensial, aktivitas pengendalian
yang diperlukan, prosedur audit untuk
pengujian pengendalian
Bina Nusantara
PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN
PENGENDALIAN TRANSAKSI PENGELUARAN UANG
Fungsi yang terkait
Dokumen
Penyusunan
program audit
Catatan akuntansi
Bagan Alir Dokumen
Salah saji potensial, aktivitas pengendalian
yang diperlukan, prosedur audit untuk
pengujian pengendalian
Bina Nusantara
PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP UTANG
UTANG
UTANG JANGKA PENDEK
(UTANG LANCAR)
UTANG JANGKA PANJANG
Kelompok utang lancar
1. Utang usaha yang timbul dari transaksi pembelian bahan baku, bahan
penolong, suku cadang, dan bahan habis pakai
2. Utang jaminan masuk dari pelanggan
3. Utang yang timbul dari berlalunya waktu (accrued payable)
4. Utang yang timbul kepada pihak ketiga karena perusahaan ditunjuk sebagai
pemungut pajak atau iuran lain (asuransi)
5. Accrual yang timbul dari kegiatan usaha
6. Utang lainnya yang diprakirakan dilunasi dalam waktu satu tahun atau kurang
Bina Nusantara
PENYAJIAN UTANG LANCAR DI NERACA
1. Jika jumlahnya material, setiap jenis utang harus disajikan secara
terpisah.
2. Utang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
seperti utang kepada perusahaan afiliasi, emegang shaam,
karyawan harus dipisahkan dari utang kepada pihak independen.
3. Aktiva tetap yang dijadikan jaminan atas penarikan utang harus
diungkapkan dalam laporan keuangan
4. Aktiva dan utang tidak boleh digabungkan penyajiannya dalam
jumlah neto
5. Utang bersyarat harus dijelaskan dalam laporan keuangan
Bina Nusantara
PERBEDAAN KARAKTERISTIK
UTANG LANCAR DENGAN AKTIVA LANCAR
UTANG LANCAR
AKTIVA LANCAR
Cenderung menurunkan jumlah
utang lancar atau disajikan
dengan nilai yang lebih rendah
(understated) bahkan tidak
dicatat/disajikan (unrecorded
liabilities) agar terkesan modal
kerja lebih baik
Cenderung disajikan dengan
nilai yang lebih tinggi
(overstated) agar terkesan
modal kerja lebih baik
Tidak menghadapi masalah
penilaian
Menghadapi masalah penilaian
Bina Nusantara
PERBEDAAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP
UTANG LANCAR DAN TERHADAP AKTIVA LANCAR
UTANG LANCAR
AKTIVA LANCAR
Ditujukan untuk menemukan
unrecorded liabilities dan
understated liabilities
Ditujukan untuk menemukan
overstated current assets
Masalah fakta, data historis,
kewajiban masa lalu yang
harus segera dilunasi
Masalah penentuan kewajaran
nilai aktiva lancar (yaitu nilai
bersih yang dapat direalisasikan)
Pengujian substantif utang lancar memerlukan waktu
relatif lebih pendek daripada aktiva lancar
Bina Nusantara
PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN
SUBSTANTIF TERHADAP UTANG USAHA
Prosedur Audit Awal
Prosedur Analitik
Pengujian terhadap transaksi rinci
Pengujian terhadap saldo rinci
Verifikasi terhadap penyajian
dan pengungkapan
Bina Nusantara
Penyusunan
program audit
Prosedur audit untuk menemukan
unrecorded liabilities
1. Periksa dokumen yang mendasari pengeluaran kas yang dicatat
setelah tangal neraca
2. Periksa dokumen yang mendasari setiap tagihan yang belum dibayar
beberapa minggu setelah akhir tahun
3. Menelusuri laporan penerimaan barang yang dibuat sebelum akhir
tahun ke faktur pemasoknya
4. Periksa catatan sediaan barang konsinyasi masuk
5. Pelajari peraturan perpajakan yang menyangkut usaha klien
6. Lakukan review terhadap anggaran modal, perintah kerja dan
kontrak.
Bina Nusantara
MASALAH CUT OFF (PISAH BATAS)
Suatu transaksi pengadaan dan penjualan harus di cut off
atau ditelaah kapan terjadinya transaksi tersebut.
Cut off dapat dilakukan dengan menelaah perintah kerja
atau kontrak dan bukti penerimaan barang/jasa atau bukti
pembayaran.
Salah dalam melakukan cut off dapat berpengaruh pada
penyajian kewajaran:
• Aktiva
• Kewajiban
• Pendapatan
• Biaya
Bina Nusantara