Matakuliah Tahun : A0124 / Audit Keuangan : 2007 PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP AKTIVA NON LANCAR Pertemuan 18 PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP AKTIVA TETAP AKTIVA TETAP (tangible fiexed assets) adalah kekayaan perusahaan yang: 1. Memiliki wujud 2. Mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun 3. Digunakan untuk usaha / kegiatan perusahaan 4. Tidak untuk dijual AKTIVA TETAP DAPAT DIPEROLEH DARI Bina Nusantara NILAI PEROLEHAN AKTIVA TETAP Nilai aktiva tetap, dapat terdiri dari: 1. Nilai beli 2. Biaya pengangkutan dan asuransi 3. Biaya pemasangan 4. Bunga selama masa konstruksi/pembuatan hingga siap digunakan. 5. Biaya percobaan 6. Dikurangi: Hasil penjualan produk percobaan (jika ada) Bina Nusantara PENYAJIAN AKTIVA TETAP DALAM LAPORAN KEUANGAN • Harus diungkapkan dasar penilaian aktiva tetap • Jumlah akumulasi penyusutan dan biaya penyusutan untuk tahun berjalan harus dinyatakan • Metode penyusutan setiap golongan aktiva tetap harus diungkapkan • Jika jumlahnya material harus dipecah dalam golongan yang terpisah • Aktiva tetap yang dijaminkan atau digadaikan harus dijelaskan • Aktiva tetap yang telah habis disusutkan dan masih digunakan, harus dijelaskan Bina Nusantara PERBEDAAN KARAKTERISTIK AKTIVA TETAP DENGAN AKTIVA LANCAR AKTIVA TETAP AKTIVA LANCAR Saldo aktiva tetap di neraca, besar. Saldo aktiva lancar relatif lb kecil Perubahan aktiva tetap relatif sangat sedikit dan dalam nilai yang besar Perubahan aktiva lancar relatif lebih sering Kesalahan pisah batas pada transaksi aktiva tetap kecil pengaruhnya pada perhitungan labarugi Kesalahan pisah batas pada transaksi aktiva lancar pengaruhnya langsung pada perhitungan laba-rugi Aktiva tetap disajikan dengan nilai buku Aktiva lancar disajikan dengan nilai bersih yang dapat direalisasikan Bina Nusantara PERBEDAAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP AKTIVA TETAP DAN TERHADAP AKTIVA LANCAR AKTIVA TETAP AKTIVA LANCAR Ditujukan untuk menemukan unrecorded liabilities dan understated liabilities Ditujukan untuk menemukan overstated current assets Masalah fakta, data historis, kewajiban masa lalu yang harus segera dilunasi Masalah penentuan kewajaran nilai aktiva lancar (yaitu nilai bersih yang dapat direalisasikan) Pengujian substantif utang lancar memerlukan waktu relatif lebih pendek daripada aktiva lancar Bina Nusantara PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS INVESTASI Investasi merupakan penanaman uang di luar perusahaan, yang dapat berupa surat berharga atau aktiva lain yang tidak digunakan secara langsung dalam kegiatan produktif perusahaan. Ditinjau dari tujuannya: Investasi Jangka Pendek dan Jangka Panjang INVESTASI JANGKA PENDEK (kelompok Aktiva Lancar) Investasi ini berupa surat berharaga yang harga pasarnya relatif stabil dengan tujuan untuk menanamkan kas untuk sementara waktu karena tidak terpakai dalam kegiatan bisnis perusahaan. INVESTASI JANGKA PANJANG (kelompok Aktiva Non Lancar) Tujuan investasi jangka panjang untuk memperoleh pendapatan bunga atau deviden dalam jangka panjang, untuk membentuk dana khusus, atau untuk mengendalikan perusahaan perusahaan lain melalui pemilikan saham Bina Nusantara PENYAJIAN INVESTASI DI NERACA Investasi harus disajikan secara terpisah sesuai tujuannya Investasi jangka pendek • Disajikan dengan nilai mana yang lebih rendah antara harga pasar atau perolehan. Nilai yang lebih tinggi harus dicantumkan di dalam tanda kurung) • Jika digadaikan sebagai jaminan penarikan utang, hrs diungkapkan • Jika investasi bukan merupakan sumber pendapatan utama, maka pendapatannya digolongkan sebagai pendapatan di luar usaha • Jika laba (rugi) dari penjualannya material, harus dikelompokkan sebagai pendaptan di luar usaha dengan nilai setelah dikurangi pajak. Investasi jangka panjang • Dapat disajikan dengan Cost method, atau Equity Method (=>50%) • Investasi dalam perusahaan afiliasi harus dipisahkan & diungkapkan hubungannya dengan perusashaan afiliasi tersebut. • Penghsl bunga & dividen, keduanya hrs dipisah jika nilainya material Bina Nusantara PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS HUTANG JANGKA PANJANG Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban sekarang yang timbul dari kegiatan atau transaksi yang lalu, yang jatuh temponya lebih dari satu tahun ditinjau dari tanggal neraca. Umumnya dipisahkan antara yang disertai perjanjian tertulis dan yang tidak disertai perjanjian tertulis. Penyajian Utang Jangka Panjang di Neraca • Setiap hutang jangka panjang harus disajikan secara terpisah dan diungkapkan secara memadai. • Utang obligasi dapat disajikan dengan nilai nominal, dan divantumkan pula tanggal jatuh tempo dan suku bunganya. Atau disajiokan dengan nilai nominal ditambah premi yang belum diamortisasi atau dikurangi diskonto yang belum diamortisasi. • Treasury bond tidak boleh disajikan sebagai aktiva tetapi sebagai pengurang jumlah obligasi yang dikeluarkan. Bina Nusantara PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP SALDO AKUN Prosedur Audit Awal Prosedur Analitik Pengujian terhadap transaksi rinci Pengujian terhadap saldo rinci Verifikasi terhadap penyajian dan pengungkapan Bina Nusantara Penyusunan program audit
© Copyright 2024 Paperzz