download

95
Perkembangan Teknologi
&
Dampaknya
Data
Data adalah fakta tentang peristiwa atau kenyataan lain
apapun yang mendukung sesuatu pengetahuan untuk dijadikan
dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan atau
penetapan keputusan. Data dengan pengolahan tertentu diproses
menjadi keterangan yang lebih bermanfaat (informasi) bagi para
pemakainya.
Informasi
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk
yang sesuai dengan keinginan si penerima. Data merupakan bahan
yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan
lebih mempunyai arti, sedangkan informasi adalah hasil
pengolahan data, sehingga bertambah kegunaannya dan dapat
dipakai untuk suatu tujuan tertentu atau untuk analisis dan
pengambilan keputusan.
Sistem Pengolahan data
Pengolahan data adalah segala kegiatan, baik dengan
menggunakan peralatan (mekanis, elektronik) ataupun hanya
secara tangan saja (manual), dengan tujuan untuk mengolah data
menjadi informasi.
Sistem pengolahan data terdiri dari masukan (input),
pengolahan (process), dan keluaran (output). Hubungan antara
input proses dan output dapat kita gambarkan dalam suatu
diagram sebagai berikut:
96
DATA
PROCESS
INFORMATI
INPUT
PROCESS
OUTPUT
Gambar 5.1. Input/Proses/Output
Tujuan Pengolahan Data
Tujuan pengolahan data adalah menghasilkan informasi
yang diperlukan untuk menambah pengetahuan tentang kondisi
yang dihadapi, atau mengurangi ketidakpastian yang dihadapi
oleh si pemakai data tersebut. Dengan adanya informasi ini,
keputusan dapat diambil berdasarkan perhitungan yang cermat,
dan kemungkinan-kemungkinan yang dapat menimbulkan terlalu
banyak pilihan dapat dihindarkan.
Dengan adanya pengolahan data tersebut maka :
a.
b.
c.
d.
Pelayanan dapat lebih ditingkatkan
Penjadwalan kerja lebih baik
Mengurangi pemborosan biaya yang mungkin terjadi.
Perhitungan secara tepat dan efisien.
Tahap-tahap Pengolahan Data
Secara umum pada dasarnya kegiatan pengolahan data
sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
Pengisian data (data capturing)
Pemeriksaan data (veryfying)
pengelompokan data (classifying)
Penyusunan atau pemilahan (sorting)
97
5.
6.
7.
8.
Penjumlahan (summarizing)
Penghitungan (calculating)
Penyimpanan data (storing)
Pengambilan kembali (retrieving)
Perkembangan Sistem Pengolahan
a. Belum ada sistem
+ 2.600 BC pedagang-pedagang bangsa Babylonia mulai
melakukan pencatatan (recording) atas transaksi-transaksi dengan
butir-butir tanah liat, dan disimpan didalam suatu tabung (jar).
b. Manual system
Pencatatan dilakukan secara sederhana dengan menggunakan
alat tulis, seperti kertas dan pensil tanpa bantuan peralatan/mesin.
Cara ini disebut manual system.
c. Manual plus mechanichal system
Dengan diketemukannya peralatan mekanis seperti mesin
hitung, cash register dan sebagainya, maka sistem pencatatanya
dan pengolahan data tidak lagi sepenuhnya dikerjakan secara
manual, akan tetapi sudah dengan peralatan, disebut manual plus
mechanical system.
d. Unit record equipment system
Pada perkembangan lebih lanjut, diketemukan peralatanperalatan baru seperti: punch card machine, sorter machine,
collator machine, dan alat tabulasi maupun peralatan lainnya.
Peralatan tersebut merupakan mesin-mesin yang sudah bekerja
secara elektronis, tetapi masing-masing masih berdiri sendiri.
Media pembawa data masukan yang digunakan berupa kartu
coblos (punched card). Cara ini disebut unit record system, belum
ada mesin yang terintegrasi dengan central processing unit dan
programmable seperti komputer.
e. Era Komputerisasi
98
Electronic data processing system (EDP) merupakan sistem
pengolahan data secara elektronis (komputer). Bedanya dengan
unit record system ialah adanya central processing unit yang
melakukan koordinasi terhadap seluruh peripheral-nya dan
disamping itu komputer bekerja secara terprogram atau secara
programmable. Jadi perkembangan sistem pengolahan data mulai
dari manual, kemudian dengan alat bantu mekanis, dengan sistem
kartu dan unit record system, dan selanjutnya dengan
komputerisasi.
Pada saat ini sistem pengolahan data menggunakan alat-alat
yang bekerja dengan teknologi komputasi dan komunikasi.
f. Sistem Informasi Berbasis Komputer
Sistem informasi (information system) terdiri dari berbagai
komponen sumber daya informasi yang terintegrasi untuk
menyajikan informasi guna men-dukung operasi dan pengambilan
keputusan manajemen dalam sebuah organisasi.
Komponen sistem tersebut terdiri dari hardware, software,
procedures, pedoman, model manajemen/ keputusan serta
database (O’Brien, 1999, h.7). Sedangkan menurut McLeod
(2001) sumber daya informasi terdiri dari hardware, software,
facilities, database, information, information system expert dan
user. Adapun istilah teknologi informasi (information technology)
mempunyai makna/ pengertian yang lebih luas. Teknologi
informasi (Turban, McLeon and Wetherbe, 1996, p.6) sudah
mencakup sistem informasi itu sendiri, ditambah dengan kondisi
implementasi dan terbentuknya database yang memadai, aspek
pengguna (user), serta kultur lingkungannya untuk memanfaatkan
sistem informasi secara optimal.
Teknologi Informasi Ke Masa Depan
Pada saat ini banyak yang menganggap bahwa terminologi
atau istilah pengolahan data atau komputerisasi sudah tidak sesuai
lagi. Alasannya ialah karena tujuan komputerisasi pada saat ini
bukan hanya semata-mata untuk pengolahan data saja.
Disamping itu keadaan teknologi dan peralatan yang
digunakan pada saat ini bukan hanya komputer, melainkan sudah
merupakan kombinasi dari berbagai peralataan: komputer, alat
99
komunikasi, telex, faximile, robot, audio dan video, dan multimedia, bahkan peralatan mekanis. Peralatan-peralatan tersebut
ada yang diproduksi dari hasil teknologi elektronika, teknologi
komunikasi, imaging teknology, bahkan juga dengan peralatanperalatan mekanis lainnya.
Pemanfaatan teknologi jaringan (intranet, internet,
ekstranet) juga sudah berkembang menjadi cara yang cepat dan
murah dalam pertukaran infromasi. Group decision support
system memungkinkan komunikasi intensif virtual meeting (rapat
tanpa ketemu muka), komunikasi dengan dengan E-mail.
Notulen-notulen rapat dapat disebarkan secara cepat kepada
anggota termasuk yang berhalangan hadir. Dengan perangkat
lunak, seperti misalnya workflow, seorang manajer dapat
mengontrol secara remote pelaksanaan pekerjaan sampai tahap
mana telah selesai dikerjakan, bahkan kala dia di luar negeri.
Seorang pimpinan puncak organisasi yang sedang bermain golf
mungkin mendapat laporan management by exception melalui
SMS handphone yang digenerate dari sistem komputerisasi
perusahaannya.
Sistem jaringan dan Web-enabled-database telah
memungkinkan pelaporan data harian/bulanan dapat diakses
secara on-line dan dikirim ke berbagai pihak dengan cara mudah
(user friendly) dengan tingkat kerahasiaan tertentu. Data untuk
pelayanan publik (data yang bersifat umum dan dapat
dipublikasikan) dapat ditampilkan via internet.
Perusahaan juga dapat menyediakan formulir isian untuk
umpan balik dari pelanggan atau masyarakat. Kemampuan
multimedia, memungkinkan gambar berupa foto, bagan, video
dikirim secara cepat antar lokasi. Jaminan keamanan data via
intranet/internet/ekstranet dapat di proteksi dan dengan programsecuriti atau dengan firewall, agar tidak diacak-acak atau diakses
secara tidak bertanggungjawab. Pola penyediaan mesin juga tidak
lagi tergantung pada satu supplier tertentu saja, bersifat open
system, tidak perlu sistem tunggal (closed/proprietary system).
Perkembangan electronic business, antara lain dalam bentuk
e-commerce, electonic fund transfer, vendor replisnishment
system telah diimplementasikan oleh berbagai perusahaan. Data
dari IDC bahkan menyebutkan bahwa pada tahun 2001, transaksi
100
yang dilakukan secara e-commerce di Amerika telah mencapai
besaran angka US$600 billion, meningkat 68% dibandingkan
dengan tahun 2000. Tahun 2002 diperhitungkan akan mencapai
angka $.1 trilyun. Angka statistik di Amerika Serikat dan Kanada
menunjukkan bahwa secara rata-rata 80% dari populasi
melakukan akses internet paling tidak 1 kali per bulan,
diantaranya kurang/lebih 40% dapat dikatagorikan sebagai buyer
dalam electronic-commerce. Angka statistik pengguna internet
untuk lingkup dunia adalah 600 juta, atau 10% populasi
penduduk. Angka ini akan meningkat pesat dengan kondisi yang
makin kondusif, misalnya usaha W3C dalam menjamin tingkat
keamanan dokumen formal yang ditransmisikan (document-ID
save), bahkan untuk yang multiple copies sekalipun.
Perubahan-perubahan yang Terjadi
Pada tahun 1951 Sperry Ran Corporation menjual mesin
komputer yang pertama kali untuk pemakaian secara komersial
kepada Biro Sensus Amerika Serikat. Ketika itu, mungkin
siapapun tidak mengira bahwa dalam tiga dasawarsa kemudian
komputer telah membanjiri pasaran, sudah barang tentu dalam
bentuk dan teknologi yang jauh lebih maju. Memang hampir tidak
dapat dipercaya bahwa penemuan teknologi elektronika dalam
bentuk komputer pada saat ini telah membawa kita ke dalam era
revolusi industri kedua, tepatnya, "revolusi industri informasi".
Sebagaimana diketahui, informasi ialah suatu power,
merupakan suatu potensi yang dapat dimanfaatkan untuk
menggerakkan organisasi secara efektip dan efisien. Lebih-lebih
bagi organisasi perusahaan dengan skala besaran usaha yang
besar dan banyak cabangnya, masalah sistem informasi
merupakan salah satu hal yang sangat penting dan dibutuhkan. Di
dalam pelaksanaan pengelolaan tugas, yang bersifat administratip,
pengelolaan keuangan negara, hubungan internasional maupun
pelayanan masyarakat, jelas diperlukan dukungan suatu sistem
informasi. Unsur-unsur sistem informasi sebagai berikut:
a. Peralatan, antara lain komputer dan komunikasi, maupun
peralatan kantor lainnya (hardware);
101
b. Prosedur, tata kerja, ketentuan-ketentuan peraturan, termasuk
sistem operasi (operating system/systems software), dan
aplikasi
komputerisasi/
program-program
komputer
(application software);
c. Tenaga kerja pelaksana operasional (operator), pimpinan pada
bidang tugasnya masing-masing, staf yang merupakan
pengguna sistem (knowledge-based/ professional staff) ,
termasuk teknisi komputer dan analis informasi.
Dalam pada itu perkembangan sistem informasi sudah
semakin meluas, baik dari sisi kemajuan teknologi produksi
peralatan, luasnya ruang-lingkup bidang kegiatan aplikasi,
maupun kemampuannya untuk mendukung organisasi secara
operasional. Kemajuan dalam teknologi produksi peralatan
(hardware) pada saat ini telah memungkinkan secara fisik bentuk
mesin lebih kecil, lebih canggih, tetapi dengan harga yang makin
murah. Karena itu pengadaan dan penggunaan mesin makin
tersebar. Tidak perlu lagi secara terpusat, kini mesin komputer
dapat kita ketemukan pada setiap unit, setiap ruang kantor, setiap
bagian dari organisasi, bahkan setiap orang. Di pihak lain
pemakaian (aplikasinya) juga makin meluas. Pada bidang niaga,
komputerisasi diterapkan mulai dari pekerjaan-pekerjaan yang
secara tradisional diolah secara tabulasi (statistical purpose),
komputer digunakan untuk mendukung kemudahan tugas
operasional (misalnya: banking teller, air line system, ticketing)
sampai ke pekerjaan-pekerjaan administratif/ klerikel atau office
automation. Pengetikan dan pembuatan tabel laporan dilakukan
dengan paket program word processing, spreadsheet, presentasi,
dan lainnya.
Perubahan Akibat Komputerisasi
Pada saat ini telah terjadi perubahan-perubahan di dalam
komponen/sumber daya sistem informasi. Jika penerapan
komputer sudah penuh (fully computerized) dan cara manual
sudah betul-betul ditinggalkan, maka perubahan-perubahan yang
terjadi cukup drastis.
102
a. Perubahan struktur organisasi
Bentuk organisasi unit komputer berubah-ubah, dari
sentralisasi, kemudian desentralisasi, dan ternyata kembali ke
arah sistem terbagi (distributed system). Demikian juga
mengenai pola pengelolaan dokumen (source documents), file
(dalam sistem akuntansi manual merupakan catatan akuntansi),
lokasi proses, maupun penyajian laporan:
a. Dalam sistem manual dilaksanakan oleh para penanggungjawab fungsi-onal masing-masing (misalnya bagian
akuntansi biaya, bagian jurnal, bagian buku besar, dan
sebagainya).
b. Dalam sistem komputerisasi terpusat dengan komputer
mainframe, kegiatan dan pengelolaan dokumen/file/laporan
dilakukan oleh pusat/unit komputer.
c. Dengan komputer mikro, kegiatan dan pengelolaan kembali
ke unit lagi.
b. Resiko Sistem Berbasis Komputer
Salah satu manfaat yang sekaligus merupakan ciri khusus
komputer ialah komputer dapat mengolah data secara cepat,
cermat, akurat, konsisten dan dapat dilakukan secara terus
menerus dalam waktu yang relatif tidak terbatas. Namun di sisi
lain sistem berbasis komputer juga mengandung berbagai
implikasi/ konsekuensi/ dampak yang mungkin perlu kita
perhatikan sunguh-sungguh. Di antara berbagai resiko
komputerisasi yang perlu kita waspadai adalah:
¾ Penggunaan teknologi secara tidak layak
¾ Kesalahan berantai atau pengulangan kesalatan secara cepat
dan konsisten (salah).
¾ Logika pengolahan yang salah, program yang salah
¾ Ketidakmampuan
sistem
analis/desainer
dalam
menterjemahkan kebutuhan calon pemakai (user need atau
user requirement)
¾ Konsentrasi data pada satu lokasi atau satu orang.
103
¾ Konsentrasi tanggungjawab pada petugas teknis komputer,
terutama bila ada masalah.
¾ Kerusahan sistem komunikasi dapat mengakibatkan
“lumpuhnya” operasi perusahaan bila dari awal tidak
dipersiapkan sistem cadangan (back-up).
¾ Data input tidak akurat, kurang mutakhir, palsu, dan tidak
segera dapat dideteksi atau dikoreksi seperti halnya pada
sistem tradisional.
¾ Perkembangan teknologi demikian pesat, sering teknologi
belum mapan (mature), dan sering terjadi pergeseran arah,
dan sebagainya.
¾ Ketidakmampuan mengendalikan teknologi, jika teknologi
yang kita adopsi sudah sedemikian canggih dan akhirnya
kurang kita kuasai.
¾ Praktek pengamanan sistem informasi yang tidak efektif,
kurang memadai, atau bahkan mungkin tidak direncanakan
dengan baik.
¾ Penyalahgunaan atau kesalahan pengoperasian atau
penggunaan data.
¾ Akses sistem yang tidak terkendali, khususnya bila
perusahaan sudah dengan sistem komputerisasi dalam
jaringan.
¾ Terjadi bencana karena alam atau sebab non-manu-sia,
yaitu: alam/ air/ api, listrik, yang merusak /mengganggu aset
infor-masi, tanpa preventip atau perencanaan
penanggulangan memadai.
¾ Jika tanpa sistem cadangan (atau mesin cadangan)
kerusakan (teknis) komputer yang menyebabkan pengolahan
data tertunda atau pelayanan/operasi organisasi terganggu.
¾ Komputer adalah mesin yang canggih, tetapi tanpa dikelola
dengan benar menjadi tidak berfmakna. Karena itu salah
satu resiko perusahaan adalah justru komputer dikelola
secara tidak benar.
¾ Data input tidak dijamin validitasnya atau diupdate
¾ Data diduplikasi atau digunakan secara tidak sah, atau
terjadi penyadapan
104
¾ Terjadinya pengingkaran (tidak mengakui) akses, khususnya
dalam sistem e-commerce, yaitu kegiatan perdagangan
interaksi secara elektronis.
¾ Resiko yang bersifat umum ialah apabila karena sesuatu hal
sistem komputer tidak dapat berfungsi sehingga dapat
mengakibatkan
operasional
perusahaan
menjadi
terbengkalai.
¾ Kemungkinan kerusakan data/ informasi dapat terjadi dalam
berbagai bentuk, misalnya:
d. Over-writing (tertimpuk data lain)
e. Burning (terbakar)
f. De-gausing (alat penghancur)
g. Shredding (teriris)
h. Data dari media (khususnya pita magnetis) tidak dapat
dibaca komputer karena rusak, kotor, tergores.
Penyalahgunaan komputer (computer abuse) dapat
mendorong
ke
arah
kemungkinan-kemungkinan
yang
mengandung konsekuensi tertentu. Berikut ini adalah suatu tabel
yang dapat menggambarkan berbagai kemungkinan yang dikutip
dari Weber, sebagai berikut:
Konsekuensi
Keterangan
Destruction
of assets
Hardware, software, data, fasilitas lain,
dokumen,
atau
supplies
ada
kemungkinan/dapat dirusak
Theft of
assets
Pencurian hardware, software, data,
documentation, dan supplies.
Modification Hardware,
software,
of assets
documentation dapat
secara tidak sah.
Privacy
violations
data,
dan
dimodifikasi
Pelanggaran privacy dari data person
atau organisasi.
Disruption of Kemungkinan
gangguan
terhadap
105
operations
beroperasinya sistem informasi suatu
organisasi.
Unauthorized Hardware, software, data, facilities,
use of assets
documentation, dan supplies mungkin
disalahgunakan atau digunakan secara
tidak sah (a.l. untuk kebutuhan
pribadi, atau komputer digunakan
untuk “ngobyek”).
Physical
harm to
personnel
Terjadinya physical harm ke pegawai.
Tabel 5.1. Tipe Kejahatan Komputer
Sumber: Weber (1999, p.8)
Dampak Terhadap Sistem Akuntansi
Komputerisasi sistem akuntansi tentu akan berdampak
terhadap sistem itu sendiri. Dampak komputerisasi pada sistem
akuntansi antara lain menyangkut mengenai organisasi dan
staffing-nya, proses, penyimpanan data atau pencatatan data
transaksi akuntansi, ketersediaan informasi, dan terhadap sistem
pengendalian intern. Komputerisasi sistem akuntansi juga
berdampak terhadap pelaksanaan audit keuangan (fiancial audit),
khususnya pengumpulan bahan bukti dan evaluasi.
106
Organisasi
Struktur organisasi dan prosedur yang mengelola sistem
sistem berbasis komputer mempunyai ciri-ciri pemusatan fungsi
dan pengetahuan tentang sistem. Dalam sistem berbasis
komputer, personalia yang mengerjakan dan mengetahui
informasi sangat sedikit. Pemisahan tugas relatif tidak ada. Tanpa
adanya pengendalian yang ketat bisa berbahaya karena peluang
untuk melakukan penyelewengan lebih terbuka.
Dalam sistem berbasis komputer, persyaratan dan kebijakan
tentang staf, jenis keahlian personil dan fungsi-fungsi organisasi
juga mengalami perubahan-perubahan Pada waktu sistem
akuntansi masih sepenuhnya dilaksanakan secara manual, maka
keahlian pembukuan (book-keeping) dari lulusan kursus Tatabuku
Bon-A, Bon-B, dan Administrasi Perusahaan Modern (APM)
masih sangat dibutuhkan. Dalam sistem informasi akuntansi
berbasis komputer keahlian itu sudah tidak diperlukan lagi.
Ciri-ciri perubahan lain ialah mengenai sentralisasi dan
desentralisasi data, struktur organisasi, pemisahan tugas dalam
sistem pengolahan data. Pada sistem manual, data akuntansi
dikelola oleh bagian akuntansi. Data mengenai persediaan barang
misalnya, dikelola di dalam kartu persediaan barang (buku
pembantu persediaan) pada bagian akuntansi. Dari sudut pandang
akuntansi, bila ada perbedaan barang menurut catatan petugas
gudang dengan buku persediaan yang harus dipercayai adalah
buku persediaan pada bagian akuntansi.
Perubahan sistem penyimpanan data
Dalam sistem berbasis komputer juga terjadi pemusatan
program dan data. Transaksi dan file sering disatukan dalam satu
disket/disk dan disatu tempat. Tanpa adanya pengendalian yang
ketat, kemungkinan penyalahgunaan wewenang, perubahan
program dan data akan dapat merugikan perusahaan. Pada sistem
manual data dicatat di jurnal dan ledger (buku besar dan buku
pembantu). Pada sistem komputer, data disimpan di file dalam
bentuk yang hanya dapat dibaca oleh mesin (tidak kasat-mata,
machine readable form) seperti misalnya disk magnetik atau pita
magnetik dan tidak terbaca oleh mata manusia biasa.
107
Perubahan Proses
Perubahan sistem komputerisasi juga dapat dilihat dari
proses. Sampai pada dekade tahun 1980-an, sistem pengolahan
data masih banyak yang dilaksanakan secara batch. Sedangkan
pada saat ini lazimnya proses input data ke kom puter sudah
dilakukan secara on-line transaction processing system.
a. Batch Processing System
b. On-Line Input - Batch Processing
c. On Line Input -Real Time Processing
Desain dan prosedur yang diikuti dalam sistem sistem
berbasis komputer berbeda dengan sistem dan proses yang
dilakukan dalam sistem akuntansi manual. Pengembangan sistem
berbasis komputer biasanya akan menghasilkan karakteristik
dalam desain dan prosedur yang berbeda dengan yang dijumpai
dalam sistem manual. Dalam sistem berbasis komputer yang
sudah canggih mungkin didesain sistem paperless. Ciri-ciri
metode pemrosesan data dengan komputer ialah:
a. Tidak memiliki dokumen sumber
b. Jalannya transaksi jarang dapat ditelusuri
c. Adanya output yang tidak dapat dilihat
d. Mudah dalam hal akses ke data dan ke program
komputer
e. Kinerja komputer konsisten
f. Prosedur pengendalian program
g. Metoda Pemutakhiran Data
h. Kerentanan Media dan Data
i. Sistem Pelaporan
Perubahan Ketersediaan Informasi.
Pada sistem berbasis komputer, maka daya saji informasi
(daya saji masukan/proses/laporan, dan jejak audit) menjadi
sangat berkurang. Data seringkali hanya tercatat di komputer
tanpa kertas tercetak.
108
Perubahan Sistem Pengendalian Intern
Dengan diterapkannya sistem komputerisasi, maka sistem
pengendalian intern juga mengalami perubahan. Salah satu
sebabnya ialah misalnya karena data tidak lagi ditulis pada lembar
kertas (jurnal/buku besar) maka daya saji data sudah tidak dapat
dilihat lagi secara visual. Selain itu juga proses komputerisasi dan
komunikasi menyebabkan resiko yang dihadapi menjadi makin
besar dan makin kompleks (rumit).
Perubahan Audit
Berbeda dengan dampaknya terhadap sistem dan
pengendalian, sebetulnya secara hakiki komputerisasi tidak
merubah konsep dan tujuan audit. Yang berubah dalam audit
adalah teknik pemeriksaan, khususnya dalam pengumpulan bahan
bukti aduit dan penilaiannya (evidence collection and evaluation).
Audit dapat dilakukan dengan pengujian terhadap input/output
dari dokumen yang tersedia, pemeriksaan proses melalui berbagai
metoda tertentu (misalnya wawancara/tanya-jawab atau
kuesioner), atau langsung ke sistem komputernya (pemeriksaan
program dan file/data). Pemeriksaan akuntan yang “menembus
masuk” ke sistem komputer disebut audit through the computer.
Pemeriksaan akuntan juga dapat dilakukan tanpa memeriksa
sistem komputer (program ataupun file/databasenya), dengan
menganggapnya sebagai kotak hitam (black box). Pemeriksaan
akuntan dengan cara ini disebut dengan audit arround computer.
Atau auditor memeriksa dengan alat bantu komputer (audit with
the computer). Pendeknya memang ada beberapa dampak
komputerisasi terhadap audit, computer auditor makin diperlukan,
area/kawasan audit makin meluas dan saling terkait.