Matakuliah Tahun : Manajemen Keuangan 1 : 2009 MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN Pertemuan 4 RASIO KEUANGAN • Rasio keuangan dirancang untuk membantu mengevaluasi laporan keuangan atau membantu kita mengidentifikasi beberapa kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan. • Rasio keuangan dapat juga sebagai pembanding posisi perusahaan dengan pesaing. Bina Nusantara University 3 Ada dua cara dalam menilai rasio keuangan agar lebih berarti; (1) Menilai rasio keuangan antar waktu (sebaiknya waktu yang cukup lama, misal 5 tahun agar dapat diketahui arah pergerakannya), dan (2) Memdandingkan rasio keuangan perusahaan dengan rasio industri. Penilaian yang kedua ini akan dapat menilai perusahaan apakah lebih baik atau tidak jika dibanding dengan pesaing kita. Bina Nusantara University 4 Macam Rasio Keuangan: • • • • • Liquidity Ratio Assets Management Ratio Leverage (debt) Ratio Profitability Ratio Market Value Ratio Bina Nusantara University 5 • Rasio likuiditas adalah menunjukkan tingkat kemudahan relatif suatu aktiva untuk segera dikonversikan ke dalam kas dengan sedikit atau tanpa penurunan nilai. • Rasio efiktivitas penggunaan asset adalah untuk mengukur efektip perusahaan dalam memanfaatkan sumberdaya atau aktivanya. • Rasio hutang adalah mengukur dampak penggunaan hutang terhadap finance assets. Bina Nusantara University 6 • Rasio profitabilitas adalah menunjukan gambaran tentang tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan dalam menghasilkan laba. • Rasio pasar adalah menunjukan sekelompok rasio yang berhubungan dengan harga saham perusahaan yang dibandingkan dengan laba perusahaan, nilai buku per lembar dan nilai pasar dibandingkan dengan nilai buku Bina Nusantara University 7 Formula Rasio dan Hasil (Gunakan data pada pertemuan 3, tahun 2008) No Nama Rasio 1 Liquidity Ratios: a. Curren Ratio b. Acid test ratio Formula Current assets : Current liabilitues (Current assets - inventories): Current liabilitues Hasil Rasio Industri 0,38 0,70 0,36 0,40 2 Assets Management Ratio: a. Inventory turnover ratio Sales : inventories 162 kali/thn b. Average collection period Account receivables : average sales per day 15,3 hari c. The fixed assets turnover ratio Sales : net fixed assets 0,77 kali/thn d. The total assets turnover ratio Sales : total assets 0,63 kali/thn 3 Leverage (debt) Ratio : a. Debt ratio Total debt : total assets 0,51 b. Times interest earned Operating income (EBIT) : Interest 7,22 4 Profitability Ratio: a. Profit Margin on Sales Net income available to common stockholder : 14% Sales b. Basic Earning Power (BEP) EBIT : Total assets 15,3% c. Return on Total Assets Net income available to common stockholder : 8,9% Total assets d. Return on Common Equity Net income available to common stockholder : 18,3% Common equity 5 Marekt Ratio: a. Price Earning Ratio (PER) Price per share : earning per share 12,37 kali b.Market Book Ratio: - Book value per share Common equity : Share outstanding 8,85 Bina Nusantara University - Market/book ratio Market price per share : Book value per share 2,26 160 kali/thn 6,5 hari 1,2 kali/thn 1,9 kali/thn 0,69 3,30 15% 12% 10% 12,8% 15 kali 8 Du Pont Analysis • ROE = (NPM) X Total Asset turnover : (Common equity : T. Asset) • ROE = (NI : Sales) X (Sales : T. Asset) : (Common equity : T. Asset) • ROE = (1.617 : 11.508) X (11.508 : 18.242) : (8.852 : 18.242) • ROE = 0,141 X 0,631 : 0,485 • ROE = 0,183 = 18,3% Bina Nusantara University 9 Keterbatasan Analisa Rasio • Rasio keuangan didasarkan pada informasi akuntansi yang dihasilakan melalui prinsip-prinsip akuntansi yang dianut perusahaan, sedangkan data tersebut dapat ditafsir dengan berbagai macam cara dan bahkan bisa dimanipulasi. Misalnya metode penyusutan yang digunakan, atau metode pencatatan persediaan barang. Bina Nusantara University 10 • Rasio keuangan dapat mencerminkan suatu kondisi yang luar biasa dimasa lampau. Sebagai contoh pejualan meningkat 200%. Bisa saja penjualan meningkat; bukan disebabkan unit terjualnya yang meningkat tetapi harga barang tersebut sudah naik 200%. • Sulit untuk ditemukan ukuran rasio standar yang memberikan arti tidak kabur sebagai dasar perbandingan. Bina Nusantara University 11 MVA DAN EVA • MVA adalah singkatan dari Market Value Added dan EVA adalah singkatan dari economic Value Added. • Kedua pendekatan ini merupakan pendekatan alternatif untuk sebagai ukuran profitabilitas yang dapat mengukur kinerja manajerial dalam suatu periode tertentu. MVA = Nilai pasar ekuitas – Modal ekuitas yang diinvestasikan oleh investor = (Saham yang beredar)(harga saham) – Total ekuitas saham biasa Bina Nusantara University 12 Contoh: MVA • PT. BR pada tahun 2008 yang berdiri 2 tahun yang lalu memiliki 70.000 lembar saham yang beredar dengan harga pasar Rp 1.000,-. Sementara nilai yang ada di neraca adala sebesar Rp. 35 juta. • MVA = (70.000 X 1.000) – 35 juta • = 35 juta • Jadi kekayaan pemegang saham selama 2 tahun berdiri telah meningkat menjadi Rp. 35 juta Bina Nusantara University 13 • MVA di atas adalah mengukur kinerja manajerial semenjak perusahaan berdiri, sedangkan EVA atau nilai tambah ekonomis adalah mengukur kinerja manajerial dalam suatu tahun tertentu. • EVA tidak lain adalah laba operasi setelah pajak dikurangi biaya modal setelah pajak. EVA = Laba operasi setelah pajak – Biaya modal setelah pajak = EBIT (1- T) – (Total modal)(Biaya modal setelah pajak) Bina Nusantara University 14 Contoh EVA: • Pada tahun 2009 PT. BR memiliki modal Rp. 35 juta (yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham biasa dan saham preferen). Laba bersih sebelum bunga dan pajak adalah sebesar Rp. 3 juta, tarip pajak 30%. Biaya modal setelah pajak diasumsikan sebesar 25%, berapa EVA ?. EVA = 15 juta (1 – 0,40) – 35 juta (0,25) = 9 juta – 8,75 juta = 0,25 juta • Jadi selama tahun 2009, nilai tambah ekonomis kekayaan pemegang saham telah mengalami peningkatan sebesar 0,25 juta Bina Nusantara University 15
© Copyright 2024 Paperzz