Matakuliah Tahun : W0122 | SEJARAH SENI RUPA 2 : 2009/2010 SENI ABAD 20 FAUVISME , EKSPRESIONISME Pertemuan 5 SENI RUPA ABAD 20 | latar belakang “Art for art’s sake” merupakan terminologi yang mewarnai seni rupa abad 20, karena terminologi tersebut mengandung makna bahwa seni perlu dipelajari lebih lanjut untuk dapat menemukan diri seniman sendiri. Para seniman abad 20 berusaha mempelajari teori-teori warna, spritualitas, universalitas, psikologi, persepsi dan ide-ide di balik seni, yang sering kali lebih penting dari imageimage yang dihasilkan. Henri Matisse | Madame Matisse (The Green Line) | 1905 Bina Nusantara University 3 SENI RUPA ABAD 20 | latar belakang Kebaruan ide membawa seni rupa memasuki modernisme. Istilah ‘avant garde’ menjadi suatu kekuatan dalam seni rupa Barat. Usaha yang berkelanjutan dalam mencari status ‘avant garde’ merupakan suatu sumbangan penting dalam perubahan gaya pada abad ke-20 Andre Derain | The Pool of London | 1906 Bina Nusantara University Para pelukis Post Impresionisme dengan kecenderungannya masing-masing telah meletakkan dasar perkembangan seni abad ke-20, baik dalam konsep ide maupun secara teknik. Sesuai dengan kecenderungan ekspresif yang dimulai Van Gogh dan Gauguin, serta pendekatan ilmiah tentang warna serta abstraksi dari Seurat dan Cezanne, melahirkan perkembangan seni rupa abad 20 yang dimulai dengan kecenderungan ekspresionisme, abstraksi dan fantasi. 4 SENI RUPA ABAD 20 | latar belakang Ekspresionisme Menekankan kecenderungan emosional seniman. Bertujuan menyentuh pemirsa secara emosional dan spritual melalui sudut pandang pribadi seniman. Oscar Kokoschka | The Tempest | 1914 Bina Nusantara University Gerakan yang terinspirasi dari Post Modernisme (van Gogh, Gauguin) ini kelak menginspirasi Fauvisme, Ekspresionisme di Jerman (Die Brucke dan Der Blau Reitter), Abstrak Ekspresionis dan lain-lain. 5 SENI RUPA ABAD 20 | latar belakang Abstrak Menekankan struktur bentuk karya seni. Mengacu pada seni yang cenderung mengurangi, menyederhanakan bentuk asli, sehingga yang tinggal hanyalah bagian yang terpenting. Gerakan yang diinspirasi oleh bentuk patung primitif Afrika dan Pacific serta Post Modernisme (Cezanne, Seurat) ini kelak menginspirasi Kubisme, Futurisme, Konstruktivisme, De Stijl, Bauhaus dan Abstrak Ekspresionisme Fantasi Menekankan eksplorasi imajinasi, terutama spontanitas dan irasionalitas seniman. Gerakan yang diinspirasi oleh Romantisme dan Simbolisme ini kelak menginspirasi Gerakan Dadaisme dan Surealisme. Bina Nusantara University 6 FAUVISME | pengertian Fauvisme dan Ekspresionisme berkembang sekitar tahun 1900-1930. Fauvisme berasal dari kata ‘Les Fauves’ (=binatang liar) merupakan kelompok seniman yang terbentuk tahun 1905-08 di Perancis. Istilah ini muncul dari kritik terhadap karyanya. Henri Matisse | The Joy of Life | 1905-06 Bina Nusantara University Pada tahun 1905 para seniman tersebut menarik perhatian penggemar seni dalam pameran di Salon d’Automne. Karya-karya mereka yang menerapkan bentuk-bentuk datar dan warna yang cenderung ekspresif, agresif cenderung liar melahirkan istilah binatang liar tersebut. 7 FAUVISME | karakteristik Henri Matisse | Red Room (Harmony in Red) | 1908-09 Bina Nusantara University Walau hanya sesaat, pengaruh mereka cukup besar, antara lain melahirkan suatu ciri baru dalam karya seni: • Diinsprirasi oleh Post Impresionisme • Prinsip penyederhanaan bentuk, yang tampil datar (2 dimensional). Bentuk tidak berdasarkan obyek nyata. • Penggunaan warna dan garis yang revolusioner. Warna yang diterapkan cenderung cerah dan tidak biasa (tidak natural) • Obyek diabstraksikan melalui warna-warna yang diterapkan bukan secara fungsional tapi lebih ekspresif, emosional dan struktural. 8 FAUVISME | karakteristik Andre Derain | London Bridge | 1906 Bina Nusantara University • Tema berkisar pada still life, landscape dan nude. • Umumnya memperlihatkan semangat kuat dan ekspresif. Cenderung pada suasana menyenangkan, tapi kadang juga menampilkan emosi negatif. • Perspektif yang diabaikan dan bentuk terdistorsi yang cenderung tidak naturalistik yang diinspirasi dari penemuan karya seni etnik Afrika, Polinesia dan budaya kuno lainnya. 9 FAUVISME | seniman Salah seorang seniman terkenal Fauvisme adalah Henri Matisse. Karya Matisse mendapat banyak pengaruh dari Cezanne. Henri Matisse | The Dance | 1910 Ciri khas Matisse antara lain: • Kesederhanaan bentuk dengan menghilangkan detail yang tidak perlu • Penggunaan bidang-bidang datar dalam penataan warna maupun bidang, tanpa menghilangkan sifat benda tersebut. • Yang diutamakan adalah ekspresi, tapi bukan sebagai ungkapan emosi melainkan ekspresi karya secara utuh. 10 EKSPRESIONISME | latar belakang Fauvisme justru berpengaruh di Jerman, dan akhirnya Jerman menjadi pelopor bagi Ekspresionisme dunia, baik dengan munculnya para pelukis maupun pemikir. Ekspresionisme merupakan istilah yang mengacu pada seni yang mendistorsi obyek sebagai lawan dari imitasi dari obyek, untuk memperoleh efek emosi yang diinginkan atau mewakili perasaan. Edvard Munch | The Scream | 1893 Di Jerman Ekspresionisme diawali oleh senimanseniman yang berkembang secara individu, di antaranya: Edvard Munch dan Emil Nolde. Dalam berkarya mereka lebih dipengaruhi oleh Post Impresionisme. 11 EKSPRESIONISME | latar belakang Perkembangan Ekspresionisme dilanjutkan oleh dua kelompok seniman yang sangat dipengaruhi Fauvisme, yaitu : •Die Brucke (The Bridge) •Der Blau Reiter (The Blue Ridder) Vassily Kandinsky |With The Black Arch No.154 |1912 Emil Nolde |Masks|1911 12 EKSPRESIONISME | latar belakang Die Brucke (The Bridge) – 1905-1913 Didirikan oleh E.L. Kirchner, dan seniman terkenal lainnya adalah Emil Nolde. Mereka menganggap seni-seni yang berkembang saat itu kurang mewakili ekspresi dari emosi terdalam dan cenderung terlalu akademis. E.L. Kirchner | The Berlin Street Scene | 1913 13 EKSPRESIONISME | latar belakang Mereka memandang pergerakan mereka sebagai jembatan dari : • Masa lampau dan masa mendatang • Tradisi dan avant garde • Berbagai gaya seni yang sedang berkembang • Ide-ide seni mereka dan ide revolusioner modern E.L. Kirchner | The Street | 1907 Mereka juga berusaha memodernisasi abstraksi spiritual dari Seni Medieval dan estetika geometris dari seni primitif Afrika dan Pacific dengan mengintegrasikannya dalam tematema perkotaan 14 EKSPRESIONISME | karakteristik Ciri khas gerakan ini menggambarkan teknik dan tema beragam mulai dari landscape dengan warna blok, pemandangan kota yang menakutkan hingga potret yang mengandung kekerasan, yang digambarkan dengan distorsi bentuk. Emil Nolde | The Prophet | 1915 Dalam perkembangannya, mereka terinspirasi oleh hal-hal seperti: • Seni Medieval di Jerman • Patung primitif Afrika dan Pacific • Seni cukil kayu (wood cut) • Suasana Perang Dunia I (1914-1918) Emil Nolde | Dance Around The Golden Calf | 1910 15 EKSPRESIONISME | latar belakang Der Blau Reiter (The Blue Ridder) – 1911-14 Didirikan oleh Vassily Kandindsky. Seniman lainnya adalah Franz Marc. Nama ‘Der Blau Reiter’ diambil dari judul salah satu lukisan Kandinsky. Vassily Kandinsky | The Blue Ridder | 1909 Karakter The Blue Ridder diambil dari emblem kota Moskow yang bergambar St. George (yang dijuluki ‘The Ridder), pahlawan yang konon merupakan pembunuh naga, musuh masyarakat. Kelompok ini cenderung mengaitkan seninya dengan nilai-nilai spiritual. Percaya bahwa seni yang baik merupakan cerminan moral yang baik dari senimannya. Mereka juga menganggap warna dan bentuk memiliki persamaan dengan suara dan musik.16 EKSPRESIONISME | karakteristik Vassily Kandinsky | Painting no. 201 | 1914 Pada awalnya mereka sangat dipengaruhi Impresionisme, tapi lalu berkembang menuju ke arah abstraksi bentuk sehingga tidak ada lagi obyek yang dapat ditangkap di antara warna dan bentuknya. Untuk kemudian mereka melukis tanpa obyek, dan dapat dikatakan sebagai seni non obyektif atau abstrak. Menurut Kandinsky, karena masyarakat mulai menuju pada masa yang lebih spiritual, maka karya seni tidak perlu lagi mewakili kehidupan nyata, dan lebih baik berusaha mempersiapkan diri menghadapi dunia spiritual yang non material. 17 EKSPRESIONISME | karakteristik Franz Marc | The Large Blue Horses | 1911 • Umumnya karya mereka berfokus pada kontras dan kombinasi bentuk abstrak serta warna-warna murni yang cerah. • Warna dipandang memiliki kualitas spiritual, sehingga mereka berusaha mencari dan menciptakan harmonisasi warna yang dapat memurnikan jiwa. • Teknik sapuan kuas yang lebar dan gerakan yang dinamis juga menjadi ciri yang lain. • Kelompok ini membebaskan diri dari kenyataan hidup duniawi. 18 EKSPRESIONISME | LATAR BELAKANG Franz Marc | Fighting Forms | 1914 Vassily Kandinsky | Study for Composition VII | 1913 19
© Copyright 2024 Paperzz