Matakuliah Tahun : U0022 | SEJARAH SENI RUPA DAN KEBUDAYAAN INDONESIA 1 : 2009/2010 Seni Batik Pertemuan 12 BATIK | makna Kata ‘batik’ berasal dari bahasa Jawa ‘tik’ yang berarti ‘titik’, membuat titik-titik. Pada dasarnya Batik merupakan kain bergambar yang dibuat secara khusus dengan menuliskan malam pada kain tersebut, kemudian diproses dengan cara tertentu. BATIK | makna Istilah ‘batik’ sering dipakai untuk menyebutkan pola, teknik, ataupun jenis aplikasinya. Contoh: pola batik (misalnya: truntum, parang), teknik batik (yaitu menggambarkan pola dengan malam menggunakan canting, yang kemudian dicelup warna), atau aplikasi batik (misalnya : kain batik, kemeja batik, selendang batik) BATIK | teknik Cap untuk membatik Ada beberapa macam teknik membuat batik: •Batik tulis (dengan canting) •Batik cap (dengan cap) •Batik gabungan tulis dan cap Canting dan lilin malam •Batik printing (cetak biasa) BATIK | teknik Untuk batik tulis, kain (biasanya menggunakan kain mori) digambar dulu motifnya. Lalu motif ditulis (ditutup) dengan lilin cair menggunakan canting. Bila menggunakan cap, cap dicelup lilin lalu dicapkan pada kain sesuai pola. Hal ini diulang untuk kain sebelah dalam. Bagian yang ditutup lilin warnanya akan tetap seperti warna kain semula Setelah lilin mengering, dilakukan proses mewarna. Kain dicelup pada bahan pewarna yang telah dicairkan. Setelah itu langsung direbus untuk menghilangkan lilinnya. Setelah itu kain dijemur. Bila ingin lebih dari 2 warna proses ini diulang kembali. BATIK | masa prasejarah & masuknya pengaruh india Pada suku-suku bangsa seperti Timur Tengah, Mesir, bahkan di Afrika Barat, batik telah dikenal sejak masa awal masehi. Di Indonesia motif batik sederhana telah dikenal sejak masa Prasejarah. Masuknya pengaruh India pada masa Hindu memberikan pengaruh yang kuat, terutama dari kain patola. Patung-patung dan relief pada candi-candi Jawa Tengah sering kali digambarkan mengenakan kain bermotif batik. Arca Tribuwana Tuggadewi dengan kain batik BATIK | pengaruh motif Prasejarah Motif Tumpal Motif Parang Bejana Perunggu dengan motif titik, tumpal dan ulir (kelak menginspirasi batik parang) BATIK | pengaruh India Patola India Motif Nitik, yang terinspirasi patola Batik dengan motif semen yang mengandung ragam hias sayap garuda dan meru (pengaruh Hindu) BATIK | masa hindu Kerajaan-kerajaan di Jawa seperti Majapahit, dan terutama pada masa pemerintahan Sutan Agung dari Mataram berhasil mengembangkan motif maupun teknik batik yang lebih khas. Beliau dapat dikatakan raja yang mempopulerkan busana batik di kalangan istana. http://www.asiawelcome.com/Batik_02.html BATIK | masa hindu Selanjutnya batik mengalami perkembangan dalam motif dan simbol yang sarat nilai spiritual dan budaya. http://discover-indo.tierranet.com Banyak motif diinspirasi simbol-simbol Hindu dan Buddha, seperti garuda, roda cakra, pohon hayat, teratai yang distilasi. Motif kawung yang geometris juga bermasuk motif yang berkembang pada masa awal. BATIK | masa hindu Setelah populer di kalangan keraton, sehingga dikenal istilah ‘batik keraton’, popularitas batik meluas hingga ke masyarakat luas. Di antaranya di kalangan pedagang dan petani, maka timbul istilah ‘batik saudagar’ dan ‘batik petani’. http://discover-indo.tierranet.com Motif Parang Barong Karena nilai sakralnya, beberapa motif batik keraton tidak diperkenankan digunakan oleh rakyat biasa. Misalnya motif parang, garuda (sawat). BATIK | perkembangan Perkembangan pesat batik terjadi di wilayah kraton seperti Yogyakarta dan Solo. Ciri khas batik Yogyakarta dan Solo selain motifnya mengikuti aturan tradisi yang ada, pewarnaan kebanyakan gelap seperti: coklat tua, hitam, putih, krem, biru tua, yang dihasilkan pewarna alam seperti tarum, soga, kulit mengkudu, dll. Batik Solo | motif sawat Batik Solo cenderung memiliki warna aksen yang cerah. BATIK | perkembangan Selain itu berkembang pula batik pesisir yang terdapat di kota-kota tepi pantai, terutama pantai utara seperti: Cirebon, Tuban, Indramayu, Pekalongan, Gresik. Batik tiga negeri | proses pewarnaannya dilakukan di 3 kota Dibandingkan dengan batik kraton, batik pesisir banyak dipengaruhi China dan penggunaan warnanya juga sangat bervariasi, bahkan kadang dengan warna-warna yang sangat kuat. BATIK | simbol & makna motif Grompol | mengumpulkan kebaikan Kawung | pengendali diri (ke 4 arah mt angin Batik dikenal sarat akan simbol dan makna. Bahkan pada masa awal batik berkembang di lingkungan kraton, ada motif-motif tertentu yang tidak boleh digunakan oleh sembarang orang. Mengenakan batik juga perlu memperhatikan situasi tertentu karena nilai-nilai spiritual yang terkandung pada motif tersebut. Motif batik biasanya menyiratkan harapan dari pemakai. BATIK | simbol & makna motif Semen Gurdho | mendatangkan berkah dan kewibawaan Truntum| mampu memberi tuntunan Sidomukti | Menjadi bahagia Udan liris| menghindarkan hal buruk Sidoluhur | menjadi luhur Sekarjagad | membawa keriangan BATIK | masa masuknya islam Masuknya perkembangan agama Islam memberi inspirasi motif-motif yang baru, antara lain motif Kaligrafi Arab. Perkembangan motif yang telah ada menjadi semakin berhati-hati dalam menampilkan ornamen. Sesuai dengan ajaran Islam yang tidak memperkenankan penggambaran figur hewan atau manusia secara realistik, maka ornamen geometris maupun floral semakin banyak dipakai. Motif kaligrafi BATIK | masa masuknya islam Perkembangan Islam diikuti pengaruh motif China yang dibawa para pedagang, misalnya motif awan (megamendung), batu karang (wadasan) di Cirebon, serta burung hong, bunga peoni, naga, dll. Periode ini segera diikuti oleh masuknya kolonial Belanda. Kain pembungkus AlQuran bermotif kaligrafi Arab BATIK | pengaruh cina Batik motif Megamendung Cirebon Batik motif wADA Cirebon BATIK | masa masuknya pengaruh barat http://www.asiawelcome.com/Batik_04.html Pada masa kolonial Belanda, orang-orang Belanda yang datang ke Indonesia menyukai kain batik. Dari sekedar membeli, akhirnya mereka mencoba mendesain motif dan memesannya kepada pengrajin. BATIK | masa masuknya pengaruh barat Pada masa ini ada beberapa perkembangan motif, misalnya buket bunga, buah-buahan dan binatang Eropa, cerita dongeng seperti Si Topi Merah, Putri Salju, dll. Kadang terdapat bentukbentuk seperti mobil, pesawat terbang. Ada pula yang menggambarkan tentara Belanda. Batik Belanda sering disebut Batik Kompeni. Batik Belanda sering menggunakan warna-warna cerah dan warna pastel yang dihasilkan oleh pewarna kimia. BATIK | masa masuknya pengaruh barat Penjajahan sebagai motif batik (Batik Kompeni) Batik Belanda dengan gambar cerita Si Tudung Merah BATIK | china peranakan Selain Batik Belanda, terdapat perkembangan batik China Peranakan. Yang digemari oleh orang-orang China Peranakan. Motif pagi sore Terdapat kecenderungan motif penuh dan menggunakan warna yang beragam. Penggunaan warna pastel dan gradasi kerap ditemukan. Terdapat 2 ragam motif dan warna yang berpadu (disebut motif pagi sore). Motif yang populer antara lain buketan, burung phoenix (motif lokcan), naga, dewa-dewi,dll. BATIK | china peranakan Batik Lokcan (motif burung phoenix) Batik banji (swastika) Batik penutup altar meja sembahyang Batik Peranakan banyak dihasilkan di Lasem, Cirebon, Tuban, Indramayu, Pekalongan, Gresik. BATIK | pengaruh jepang Pada masa pendudukan Jepang industri batik turut melemah, dikarenakan langkanya mori, pewarna dan kebutuhan batik lainnya. Batik Djawa Hokokai dengan motif kupu-kupu dan bunga sakura Tetapi di Jawa berdirilah organisasi bentukan Jepang bernama Hokokai yang bertugas membantu kemakmuran Asia. Aktivitasnya antara lain memesan batik untuk hadiah kepada tokoh-tokoh pro Jepang. BATIK | pengaruh jepang Batik hasil kerajinan ini dikenal sebagai Batik Djawa Hokokai. Biasanya menggunakan motif-motif, seperti: bunga sakura, kupu-kupu, merak, buketan. Pilihan warnanya biasanya cenderung cerang dan kuat. Tampak pula pengaruh kuat dari batik peranakan China karena kebanyakan dipesan pada usaha batik peranakan. http://desaingrafisindonesia.wordpress.com/2009/11/25/garis-waktu-batik-indonesia/ BATIK | masa kini Hingga masa kini popularitas batik tidak menyurut. Modifikasi motif, aplikasi maupun teknik terus dilakukan. Batik produksi Adidas Batik di Hollywood Bahkan kini batik telah mendapat pengakuan Unesco sebagai intangible world heritage dari Indonesia. Sejak lama batik telah menjadi bagian dari industri mode nasional dan internasional. Pusat-pusat batik bertahan dengan tokohtokoh perbatikan Indonesia, seperti Iwan Tirta yang terus konsisten dengan usaha pelestarian dan pengembangan. DAFTAR PUSTAKA • Soekmono, R. (1981). Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1, 2 dan 3. Kanisius. Yogyakarta. • Miksic, John (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 1 - Ancient History. Didier Millet. Singapore • Reid, Anthony (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 3 - Early Modern History. Didier Millet. Singapore • Tjahjono, G. (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 6 Architecture. Didier Millet. Singapore • Soemantri, H. (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 7 - Visual Art. Didier Millet. Singapore. • Fox, James (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 9 – Religion and Ritual. Didier Millet. Singapore • McGlynn, J.H. (ed)(1998). Indonesian Heritage vol. 10 - Language and literature. Didier Millet, Singapore
© Copyright 2024 Paperzz