Matakuliah Tahun : W0502 | SEJARAH SENI RUPA INDONESIA : 2009/2010 Pengaruh Islam pada seni rupa Indonesia : seni wayang, topeng, batik Pertemuan 6 WAYANG di ZAMAN ISLAM Kesenian wayang pada zaman Islam memegang peranan penting dalam penyebaran agama Islam. Pertunjukan Wayang berfungsi sebagai media ceramah yang memegang peranan dalam penyebaran agama. Hal ini dimulai oleh Sunan Kalijaga. Gunungan | simbol alam semesta Cerita wayang sering disisipi ajaran agama Islam, selain itu juga ada wayang dengan cerita khusus dari ajaran agama Islam. WAYANG di ZAMAN ISLAM Wayang Bali Di Jawa bentuk wayang mengalami stilasi untuk menghindari visualisasi manusia dan hewan secara realistis sesuai ajaran Islam. Wayang dengan bentuk asli masa Hindu yang realistik masih dapat ditemukan di Bali. Cerita sering disisipi ajaran Wayang Purwa agama Islam, selain itu juga ada wayang dengan cerita khusus dari ajaran agama Islam. WAYANG BEBER Adalah pertunjukan cerita wayang (Panji) yang ditampilkan di dalam gulungan kain bergambar. Sambil bercerita dalang memegang dan membeberkan gulungan tersebut kepada penonton. Setiap adegan berakhir, maka dalang akan menggulung dan membuka gulungan yang baru. WAYANG BEBER WAYANG KULIT Adalah wayang dibuat dari kulit sapi, ditatah dan disungging (diwarnai) sesuai dengan karakter dari tokoh pewayangan. Didalam pertunjukkannya, dalang memainkan dibelakang tabir, sedangkan penonton berada di balik tabir tersebut. WAYANG KULIT Dibelakang dalang, ada sumber cahaya yang menyinari wayang kulit sehingga penonton yang berada dibalik tabir dapat melihat bayangan dari wayang tersebut. Pertunjukkan Wayang Kulit Pertunjukan wayang diiringi dengan gamelan dengan penyanyi sinden. WAYANG GOLEK Adalah wayang yang terbuat dari kayu, tangan dan lengannya dapat digerakkan. Lebih dikenal di Jawa Barat Wayang golek dimainkan secara langsung dihadapan penonton dan wayang tersebut diletakkan di atas gedebok pisang. WAYANG KERUCIL / KLITIK Wayang kerucil sama seperti wayang golek terbuat dari kayu namun pipih. Tangannya juga dapat digerakkan namun terbuat dari kulit. Wayang ini dikenal juga dengan nama wayang klitik karena menimbulkan suara ‘tik-tik’ saat dimainkan WAYANG ORANG Wayang yang dilakonkan dan ditarikan manusia. Biasanya memainkan cerita-cerita Mahabrata dan Ramayana. WAYANG CEPAK Wayang Cepak mirip dengan wayang golek, hanya saja bentuk kepalanya cepak (datar). Wayang in berkembang di Cirebon. WAYANG MENAK Wayang yang dibuat mirip wayang golek namun konsep cerita dan tokoh-tokohnya diambil dari cerita Amir Hamzah, yaitu cerita kepahlawanan Amir Hamzah dalam membela Islam. WAYANG POTEHI Wayang ini dipengaruhi sangat kuat oleh budaya Cina. Mirip dengan wayang kulit ada juga yang mirip wayang golek. Banyak mengambil cerita epik Cina “Sie jin Koei”atau “Sam Kok” dan “Sampek Engtay”. WAYANG WAHYU Wayang yang dibuat mirip wayang kulit tapi tokoh-tokoh dan ceritanya diambil dari Injil. Simbolisasi disesuaikan antara simbol-simbol Jawa dengan Kristen. Wayang Wahyu KARAKTER WAYANG Setiap tokoh dalam pewayangan memiliki sifat dan kelengkapan tertentu, misalnya pada tokoh Hanoman baisanya menggunakan kain poleng (kain motif kotak berwarna hitam dan putih). Bima yang memiliki kuku menonjol digambarkan gagah perkasa, Semar bertubuh gemuk besar dengan mata selalu berair biasanya digambarkan bijaksana. KARAKTER WAYANG Disamping itu, warna muka (wanda) dapat berubah-ubah sesuai dengan lakonnya. Contoh: dalam keadaan normal wajahnya berwarna putih namun disaat lain tokoh wayang sama dapat muncul dengan wajah merah. Warna emas juga akan dikeluarkan jika berhubungan dengan kekuasaan. TOPENG Kebiasaan pemakaian topeng sebagai media peragaan dalam berbagai upacara ritual diperkirakan telah berlangsung sejak masa Prasejarah. Topeng Kematian dari emas Sebagai motif hias, topeng tampil dalam bentuk stilasi wajah manusia. Topeng berperan sebagai media peralatan upacara kematian. Contohnya pada topeng kematian Batak. TOPENG MAGIS & ANIMISTIK Perbedaan gaya topeng tampak pada seni dekorasinya. Topeng Kalimantan bergaya ornamental yang ritmis dan dinamis contohnya topeng hudoq dari Kalimantan. Topeng Hudoq Kalimantan Timur Tidak hanya menutupi wajah, ada kalanya topeng juga menutupi sebagian tubuh (seperti pakaian), misalnya topeng dan kostum upacara adat di Papua. PERUBAHAN FUNGSI TOPENG Topeng yang awalnya memiliki fungsi magis sebagai sarana upacara dan tolak bala, kemudian berubah menjadi sarana penyampai ajaran agama baik agama Hindu maupun Islam. Pemakaian topeng berhubungan pula dengan seni tari yang dikembangkan saat itu di lingkungan istana. Saat ini, topeng juga mulai berubah fungsi pakainya menjadi benda dekoratif untuk dipajang sebagai hiasan. Akibatnya berubah pula nilai artistik dari seni topeng sebagai kerajinan. Topeng tidak lagi dikeramatkan melainkan diperdagangkan sebagai komoditi. TOPENG PADA MASA HINDU Topeng sebagai ragam hias masih berkelanjutan pada zaman Hindu. Topeng Barong & Rangda Nilai magis yang diwariskan oleh seni prasejarah masih berpengaruh dan menyesuaikan diri dengan paham magis dari agama Hindu. TOPENG PADA MASA HINDU Ragam hias topeng dengan ekspresi magis tampil sebagai penolak bala yang ditempatkan di bagian atas dari lobang pintu masuk atau pelengkung relung dari dinding bangunan candi. Motif topeng dengan wajah raksasa dalam seni dekoratif JawaHindu disebut Kala. Di Bali menggunakan istilah Karang Boma. TOPENG PADA MASA HINDU Ekspresi wajah semakin realistik dengan meninggalkan pola ornamental. Topeng dengan wajah yang mendekati realistis ini dapat ditemukan di Bali. Topeng drama tari Bali Sebagai karya seni topeng perlambangan Hinduistik tersebut tampil pula sebagai media peragaan dalam dramatari yang mengambil lakon dari cerita wayang. TOPENG PADA MASA HINDU Nilai ekspresi dari topeng tampil dalam suatu tarian yang mendukung perwatakan tokoh yang diperankan. Pementasan tarian topeng yang diangkat dari cerita yang bersumber pada kesusasteraan Jawa Hindu dimulai di pusat kebudayaan di lingkungan istana raja serta dalam lingkungan Pura dan Topeng Bali yang kemudian di banjar-banjar, khususnya di menampilkan ekspresi Bali. wajah yang kuat karakternya. TOPENG PADA MASA HINDU Sebagai karya seni klasik yang bersumber di lingkungan istana dengan ketentuan hidup yang mengikat, maka topeng wayang dikenakan peraturan representasi. Topeng Panji Topeng Klono Kesan ekspresi adalah pencerminan dari wajah dalam kehidupan sehari-hari yang disebut watak. Dalam seni topeng ataupun wayang disebut wanda. Ekspresi topeng meliputi tipe kasar, halus, galak, raksasa, ksatria dan lain sebagainya. TOPENG PADA MASA MASUKNYA ISLAM Para raja dan bangsawan pada zaman Islam, sesuai dengan tradisi kebudayaan istana terus berusaha untuk mengembangkan dan menyempurnakan tarian topeng yang telah dirintis pada zaman Hindu. Topeng dengan wajah tokoh kasar untuk Tari Sunda di Cirebon. Kebiasaan ini selain untuk membina dan mengembangkan seni klasik juga untuk memasukkan ajaran hidup berdasar agama Islam. TOPENG PADA MASA MASUKNYA ISLAM Tradisi seni topeng yang sudah berakar sejak zaman pra sejarah dan Hindu, oleh para Wali dan Raja Islam dikembangkan dan disempurnakan, baik dari nilai drama tarinya maupun nilai-nilai kesenirupaannya. Topeng disesuaikan pula dengan ajaran Islam (terutama untuk menghindari visualisasi secara langsung figur manusia atau hewan), sehingga wujud topeng cenderung dekoratif tidak terlalu realistik. Wujud topeng sering kali merupakan adaptasi dari bentuk wayang. BATIK | makna Kata ‘batik’ berasal dari bahasa Jawa ‘tik’ yang berarti ‘titik’, membuat titik-titik. Pada dasarnya Batik merupakan kain bergambar yang dibuat secara khusus dengan menuliskan malam pada kain tersebut, kemudian diproses dengan cara tertentu. Istilah ‘batik’ sering dipakai untuk menyebutkan pola, teknik, ataupun jenis aplikasinya. Contoh: pola batik (misalnya: truntum, parang), teknik batik (yaitu menggambarkan pola dengan malam menggunakan canting, yang kemudian dicelup warna), atau aplikasi batik (misalnya : kain batik, kemeja batik, sarung batik) BATIK | teknik Cap untuk membatik Ada beberapa macam teknik membuat batik: •Batik tulis (dengan canting) •Batik cap (dengan cap) •Batik gabungan tulis dan cap Canting dan lilin malam •Batik printing (cetak biasa) BATIK | teknik Untuk batik tulis, kain (biasanya menggunakan kain mori) digambar dulu motifnya. Lalu motif ditulis (ditutup) dengan lilin cair menggunakan canting. Bila menggunakan cap, cap dicelup lilin lalu dicapkan pada kain sesuai pola. Hal ini diulang untuk kain sebelah dalam. Bagian yang ditutup lilin warnanya akan tetap seperti warna kain semula Setelah lilin mengering, dilakukan proses mewarna. Kain dicelup pada bahan pewarna yang telah dicairkan. Setelah itu langsung direbus untuk menghilangkan lilinnya. Setelah itu kain dijemur. Bila ingin lebih dari 2 warna proses ini diulang kembali. BATIK | masa prasejarah & masuknya pengaruh india Pada suku-suku bangsa seperti Timur Tengah, Mesir, bahkan di Afrika Barat, batik telah dikenal sejak masa awal masehi. Di Indonesia motif batik sederhana telah dikenal sejak masa Prasejarah. Masuknya pengaruh India pada masa Hindu memberikan pengaruh yang kuat, terutama dari kain patola. Patung-patung dan relief pada candi-candi Jawa Tengah sering kali digambarkan mengenakan kain bermotif batik. Arca Tribuwana Tuggadewi dengan kain batik BATIK | pengaruh motif Prasejarah Motif Tumpal Motif Parang Bejana Perunggu dengan motif titik, tumpal dan ulir (kelak menginspirasi batik parang) BATIK | pengaruh India Patola India Motif Nitik, yang terinspirasi patola Batik dengan motif semen yang mengandung ragam hias sayap garuda dan meru (pengaruh Hindu) BATIK | masa hindu Kerajaan-kerajaan di Jawa seperti Majapahit, dan terutama pada masa pemerintahan Sutan Agung dari Mataram berhasil mengembangkan motif maupun teknik batik yang lebih khas. Beliau dapat dikatakan raja yang mempopulerkan busana batik di kalangan istana. Selanjutnya batik mengalami perkembangan dalam motif dan simbol yang sarat nilai spiritual dan budaya. Banyak motif diinspirasi simbol-simbol Hindu dan Buddha, seperti garuda, roda cakra, pohon hayat, teratai yang distilasi. Motif kawung yang geometris juga bermasuk motif yang berkembang pada masa awal. http://www.asiawelcome.com/Batik_02.html BATIK | masa hindu http://discover-indo.tierranet.com Motif Parang Barong Setelah populer di kalangan keraton, sehingga dikenal istilah ‘batik keraton’, popularitas batik meluas hingga ke masyarakat luas. Di antaranya di kalangan pedagang dan petani, maka timbul istilah ‘batik saudagar’ dan ‘batik petani’. Karena nilai sakralnya, beberapa motif batik keraton tidak diperkenankan digunakan oleh rakyat biasa. Misalnya motif parang, garuda (sawat). http://discover-indo.tierranet.com BATIK | perkembangan Perkembangan pesat batik terjadi di wilayah kraton seperti Yogyakarta dan Solo. Ciri khas batik Yogyakarta dan Solo selain motifnya mengikuti aturan tradisi yang ada, pewarnaan kebanyakan gelap seperti: coklat tua, hitam, putih, krem, biru tua, yang dihasilkan pewarna alam seperti tarum, soga, kulit mengkudu, dll. Batik Solo | motif sawat Batik Solo cenderung memiliki warna aksen yang cerah. BATIK | perkembangan Selain itu berkembang pula batik pesisir yang terdapat di kota-kota tepi pantai, terutama pantai utara seperti: Cirebon, Tuban, Indramayu, Pekalongan, Gresik. Batik tiga negeri | proses pewarnaannya dilakukan di 3 kota Dibandingkan dengan batik kraton, batik pesisir banyak dipengaruhi China dan penggunaan warnanya juga sangat bervariasi, bahkan kadang dengan warna-warna yang sangat kuat. BATIK | simbol & makna motif Grompol | mengumpulkan kebaikan Kawung | pengendali diri (ke 4 arah mt angin Batik dikenal sarat akan simbol dan makna. Bahkan pada masa awal batik berkembang di lingkungan kraton, ada motif-motif tertentu yang tidak boleh digunakan oleh sembarang orang. Mengenakan batik juga perlu memperhatikan situasi tertentu karena nilai-nilai spiritual yang terkandung pada motif tersebut. Motif batik biasanya menyiratkan harapan dari pemakai. BATIK | simbol & makna motif Semen Gurdho | mendatangkan berkah dan kewibawaan Truntum| mampu memberi tuntunan Sidomukti | Menjadi bahagia Udan liris| menghindarkan hal buruk Sidoluhur | menjadi luhur Sekarjagad | membawa keriangan BATIK | masa masuknya islam Masuknya perkembangan agama Islam memberi inspirasi motif-motif yang baru, antara lain motif Kaligrafi Arab. Perkembangan motif yang telah ada menjadi semakin berhati-hati dalam menampilkan ornamen. Sesuai dengan ajaran Islam yang tidak memperkenankan penggambaran figur hewan atau manusia secara realistik, maka ornamen geometris maupun floral semakin banyak dipakai. Motif kaligrafi BATIK | masa masuknya islam Perkembangan Islam diikuti pengaruh motif China yang dibawa para pedagang, misalnya motif awan (megamendung), batu karang (wadasan) di Cirebon, serta burung hong, bunga peoni, naga, dll. Batik motif Megamendung Cirebon Periode ini segera diikuti oleh masuknya kolonial Belanda. BATIK | masa masuknya pengaruh barat http://www.asiawelcome.com/Batik_04.html Pada masa kolonial Belanda, orang-orang Belanda yang datang ke Indonesia menyukai kain batik. Dari sekedar membeli, akhirnya mereka mencoba mendesain motif dan memesannya kepada pengrajin. BATIK | masa masuknya pengaruh barat Pada masa ini ada beberapa perkembangan motif, misalnya buket bunga, buah-buahan dan binatang Eropa, cerita dongeng seperti Si Topi Merah, Putri Salju, dll. Kadang terdapat bentukbentuk seperti mobil, pesawat terbang. Ada pula yang menggambarkan tentara Belanda. Batik Belanda sering disebut Batik Kompeni. Batik Belanda sering menggunakan warnawarna cerah dan warna pastel yang dihasilkan oleh pewarna kimia. BATIK | china peranakan Selain Batik Belanda, terdapat perkembangan batik China Peranakan. Yang digemari oleh orang-orang China Peranakan. Motif pagi sore Batik Lokcan (motif burung phoenix) Terdapat kecenderungan motif penuh dan menggunakan warna yang beragam. Penggunaan warna pastel dan gradasi kerap ditemukan. Terdapat 2 ragam motif dan warna yang berpadu (disebut motif pagi sore). Motif yang populer antara lain buketan, burung phoenix (motif lokcan), naga, dewa-dewi,dll. Batik Peranakan banyak dihasilkan di Lasem, Cirebon, Tuban, Indramayu, Pekalongan, Gresik. BATIK | pengaruh jepang Pada masa pendudukan Jepang di Jawa muncul batik yang disebut batik Jawa Hokokai (organisasi bentukan Jepang). Biasanya menggunakan motif-motif, seperti: bunga sakura, kupu-kupu, merak, buketan. Pilihan warnanya biasanya cenderung cerang dan kuat. Batik Djawa Hokokai dengan motif kupu-kupu dan bunga sakura Tampak pula pengaruh kuat dari batik peranakan China karena kebanyakan dipesan pada usaha batik peranakan. DAFTAR PUSTAKA • Soekmono, R. (1981). Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1, 2 dan 3. Kanisius. Yogyakarta. • Miksic, John (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 1 - Ancient History. Didier Millet. Singapore • Reid, Anthony (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 3 - Early Modern History. Didier Millet. Singapore • Tjahjono, G. (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 6 Architecture. Didier Millet. Singapore • Soemantri, H. (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 7 - Visual Art. Didier Millet. Singapore. • Fox, James (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 9 – Religion and Ritual. Didier Millet. Singapore • McGlynn, J.H. (ed)(1998). Indonesian Heritage vol. 10 - Language and literature. Didier Millet, Singapore
© Copyright 2024 Paperzz