SIMPANG BERSINYAL SO324 - REKAYASA TRANSPORTASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2005 CONTOH SIMPANG • Simpang 3 Lengan dan 4 Lengan 2 1 2 1 3 3 Simpang 3 Lengan Tidak Bersinyal 4 Simpang 4 Lengan Bersinyal ISTILAH • Interval Hijau – Periode dari fase dimana sinyal hijau menyala • Interval Kuning (Amber) – Bagian dari fase dimana selama waktu tersebut sinyal kuning menyala • Waktu Hijau Efektif – Adalah interval hijau ditambah interval kuning. Pada suatu fase adalah waktu dimana kendaraan berjalan melewati simpang. • Interval Semua Merah – Adalah perioda setelah interval kuning dimana semua sinyal merah menyala. • Interval Antar Hijau – Adalah interval antara akhir sinyal hijau untuk satu fase dan permulaan sinyal hijau untuk fase lain, atau dengan kata lain merupakan jumlah Interval Kuning dan Semua Merah. • Interval Pedestrian – Adalah perioda dimana sinyal pedestrian menyala, biasanya berkisar sekitar 4 – 7 detik yang seluruhnya berada dalam interval hijau untuk kendaraan, kecuali di beberapa kota besar. ILUSTRASI SIMPANG U sinyal Jalur pemisah B T Jalur pedestrian Konflik Utama Konflik Kedua S TEORI ANTRIAN • TINJAU ARUS LALU LINTAS DI PERSIMPANGAN BERSINYAL Gb 1: Arus Kedatangan Konstan Gb 2: Arus Keberangkatan v/s Waktu Gb 3: Panjang Antrian v/s Waktu TEORI ANTRIAN • TINJAU KARAKTERISTIK GRAFIK BERIKUT Gb 4: Kendaraan v/s Waktu Gb 5: Karakteristik Grafik PERENCANAAN WAKTU SINYAL Tahap Pra – Design (Pengumpulan Data) 1. Karakteristik Fisik Simpang – – – – Jumlah Lajur Lebar Lajur Lebar Simpang Lebar Bahu, dsb. 2. Karakteristik Lalu Lintas di Simpang – Komposisi Lalu Lintas (%Bus dan %Truck) – Volume Jam Puncak – Volume 15 menit Puncak PROSES PERENCANAAN Tahap Design (Menurut Metoda Webster RRL 1966) 1. Buat Rencana Fase Sinyal 2. Hitung Interval Antar Hijau Tiap Fase 3. Hitung Interval Hijau Minimum Tiap Fase Berdasarkan Waktu Menyeberang Pedestrian 4. Hitung Laju Arus Jenuh Tiap Pendekat (Lajur) 5. Hitung Laju Arus Rencana Tiap Pendekat (Lajur) Menggunakan Volume Jam Sibuk dan Faktor Jam Sibuk 6. Tentukan Pergerakan Kritis atau Pendekat Kritis dan Hitung Rasio Arus Kritis 7. Hitung Waktu Siklus Optimum 8. Hitung Interval Hijau Untuk Tiap Pendekat Menggunakan Rasio Arus Kritis (step 6) 9. Hitung Kapasitas Tiap Pendekat (Lajur) 10.Check Rasio Tiap Kapasitas Pendekat/Laju Arus Rencana, dan Check Rasio Tiap Interval Hijau/Interval Hijau Minimum 11.Sesuaikan Skema Waktu Siklus Bila Diperlukan 1. RENCANA FASE SINYAL • Sinyal 2 Fase: Simpang US & BT Fase 1 : US Fase 2 : BT Fase 2 : US Fase 3 : BT U B T S • Sinyal 3 Fase: Fase 1 : US terlawan terlindung TINJAU SIMPANG 4 LENGAN DUA FASE Skema U U B T S Simpang 4 Lengan Bersinyal Simpang US & BT U B T S B U T B T S S Fase 1 : U - S Fase 2 : B - T Fase 1 : US Fase 2 : BT U U B T U B T S B S T S Simpang 4 Lengan Bersinyal Fase 1 : U - S Simpang US & BT Fase 1 : US Fase 2 : B - T Fase 2 : BT U B T S Interval Antar Hijau US --> BT Interval Antar Hijau BT --> US Interval Antar Hijau US --> BT Interval Kuning Interval Kuning Interval Hijau Interval Hijau Merah Semua US --> BT Merah Semua BT --> US Interval Hijau Interval Kuning WAKTU SIKLUS Merah Semua US --> BT 2. INTERVAL ANTAR HIJAU • Bila Tanpa Sinyal Pedestrian, interval antar hijau (I) berkaitan dengan: a. b. c. • Jarak Henti (SD) Waktu Pengosongan Simpang (Tk) Waktu Menyeberang Pedestrian (Tp) Ambil harga terbesar sbg. I Zona Dilema Zona Dilema • Untuk menghindari konflik yang menimbulkan tundaan maka diusahakan agar zona dilema dihilangkan (minimized) a. JARAK HENTI • Jarak Henti dihitung sesuai dengan ketentuan Bina Marga 2 SD Dimana: SD V0 f G V 254 f G 0 = Jarak henti (m = 3.28 ft ) = Kecepatan kendaraan (km/jam) = Koefisien gesekan = Koefisien medan simpang b. WAKTU PENGOSONGAN SIMPANG • Waktu untuk pengosongan simpang T Dimana: Tk SD l W V0 k SD l W 1.47 V 0 = Waktu pengosongan simpang (detik) = Jarak henti (ft) = Panjang kendaraan (ft) = Lebar simpang (ft) = Kecepatan kendaraan (mph) c. WAKTU MENYEBERANG PEDESTRIAN • Waktu menyeberang pedestrian T Dimana: Tp W Vs p W V p = Waktu menyeberang (detik) = Lebar simpang (ft) = Kecepatan pedestrian (ft/det), biasanya diambil harga 4 ft/det 3. INTERVAL HIJAU MINIMUM • Interval hijau minimum (gmin) diperoleh dari hubungan: • gmin = Z+Tp-I (detik) dimana: gmin = Waktu hijau minimum (detik) Z = Interval hijau untuk pedestrian (detik) Tp = Waktu menyeberang pedestrian (dari step 2) I = Interval antar hijau (dari step 2) Nilai Z ambil harga yang pantas (5 – 7 det). Bila nilai gmin yang diperoleh < Z, ambil gmin=Z gmin z I Tp 4. LAJU ARUS JENUH (s) • Jumlah maksimum kendaraan yang dapat melewati simpang selama interval hijau menerus 1 jam dalam kondisi lalu lintas dan jalan yang ada pada suatu group lajur. • Nilai s sangat tergantung keadaan lalu lintas dan jalan dan berbeda untuk tiap daerah dan negara. • Untuk suatu nilai headway (h) keadaan jenuh maka s = 3600 / h • Nilai yang umum dipakai s = 1900 kendaraan/jam/lajur dengan headway keadaan jenuh 1.9 detik. • Untuk masing-masing daerah terdapat Design Manual yang memberikan faktor penyesuaian terhadap nilai umum diatas dengan memasukkan parameter lebar lajur, gradien, belok kanan-kiri, lalu lintas pedestrian, dan komposisi lalu lintas. • Laju arus jenuh berkaitan dengan kapasitas. 4. KAPASITAS (c) • Penyesuaian terhadap laju arus jenuh guna perhitungan waktu sinyal sebenarnya. • Adalah jumlah maksimum arus kendaraan tiap jam yang dapat melewati simpang pada keadaan lalu lintas, jalan, dan sinyal yang ada. • Nilai kapasitas: c = (g / C) s dimana: c = kapasitas g = Interval hijau efektif (det) C = Panjang siklus sinyal (det) s = Laju arus jenuh (kend/jam) (kend/jam) 5. LAJU ARUS RENCANA (F) • Tinjau hasil pengamatan pada suatu simpang pada jam sibuk disamping: – Pendekat US PHF = 0.91 – Pendekat BT PHF = 0.89 • Maka Laju Arus Rencana : Pendekat Utara dan Selatan Jam Sibuk Volume (smp) 17.00 – 17.15 120 17.15 – 17.30 135 17.30 – 17.45 150 17.45 – 18.00 140 Volume Jam Sibuk 545 Volume 15 menit puncak 150 PHF 545/(4*150) = 0.91 – Pendekat US Fu = Fs = 545/0.91 = 599 smp/jam – Pendekat BT Fb = Ft = 570/0.89 = 640 smp/jam Pendekat Barat dan Timur Jam Sibuk Volume (smp) 17.00 – 17.15 130 17.15 – 17.30 135 17.30 – 17.45 160 17.45 – 18.00 145 Volume Jam Sibuk 570 Volume 15 menit puncak 160 PHF 570/(4*160) = 0.89
© Copyright 2024 Paperzz