Matakuliah Tahun : Manajemen Keuangan 1 : 2009 Perencanaan dan penganggaran Keuangan Pertemuan 5 PERENCANAAN KEUANGAN • Perencanan keuangan sangat tergantung dari berbagai macam perencanaan lain yang dibuat oleh perusahaan. • Berbagai bentuk perencanaan dan proyeksi keuangan, yaitu seperti; proyeksi laporan keuangan, proyeksi kas, penjualan dan sebaginya. • Dalam menyusun perencanaan keuangan keterkaitan antar perencanaan harus diperhatikan. Bina Nusantara University 3 LAPORAN KEUANGAN PRO-FORMA • Walaupun laporan keuangan Pro-forma pada suatu periode estimasi tidak dapat menunjukan angka yang sebenarnya, namun merupakan suatu alat yang penting untuk manajer keuangan. • Proses penyusunannya dapat cukup sederhana, jika hanya untuk satu periode perencanaan dan atas dasar satu kondisi tertentu. Tetapi laporan keuangan juga dapat menjadi rumit, jika proyeksi dilakukan untuk beberapa periode dan dengan dasar beberapa asumsi. • Sebagai ilustrasi untuk menyusun laporan keuangan pro-forma ini diberkan contoh sebagai Neraca PT. BR Per 31 Desember 2008 tampak sebagai berikut : Bina Nusantara University 4 Data: Tabel 4.1. Neraca PT. BR Per 31 Desember 2008 (dalam ribuan rupiah) Aktiva Kas Piutang Persediaan Mesin-mesin Penyusutan mesin Total Aktiva Bina Nusantara University 270.000 693.000 90.000 600.000 (240.000) 360.000 1.413.000 Pasiva Utang dagang Utang jk. Panjang Modal saham Laba yang ditahan Total Pasiva 513.000 240.000 360.000 300.000 1.413.000 5 Untuk tengah tahun 2009 PT. BR melakukan proyeksi atas beberapa transaksi keuangan sebagai berikut : 1. Penjualan barang senilai Rp. 1.200.000.000,- dengan harga pokok sebesar Rp. 960.000.000,- Atas penjualan ini 40 % akan diterima pada tengah tahun pertama 2009 dan 60 % lagi akan diterima pada tengah tahun kedua. 2. Membeli barang dengan harga Rp. 1.080.000.000,- Atas pembelian ini 70 % akan dibayar pada semester pertama, dan sisanya pada semester kedua. 3. Diperkirakan saldo piutang per 31 Desember 2008 akan dapat ditagih semua. 4. Atas saldo utang dagang per 31 Desember 2008 akan dibayar lunas pada semester pertama 2009. 5. Bunga atas utang jangka panjang untuk semester pertama 2008 sebesar Rp. 6.000.000,- akan dibayar. 6. Diveden atas laba tahun 2008 sebesar Rp. 45.000.000,- akan dibayar pada semester pertama 2009. 7. Penyusutan atas mesin-mesin pada semester pertama 2009 adalah Rp. 9.000.000,8. Pajak penghasilan sebesar 40 % dibayar semester pada tahun 2009. Bina Nusantara University 6 Berdasarkan proyeksi sebesar transaksi yang akan dilakukan ini, PT. BR kemudian, dapat menyusun laporan keuangan pro-forma. Tabel 4.2. Neraca Pro-forma PT. BR Per 30 Juni 2009 (dalam ribuan rupiah) Aktiva Kas Piutang Persediaan Mesin-mesin Penyusutan mesin Total Aktiva 600.000 (249.000) Pasiva 33.000 Utang dagang 720.000 Utang Jk. Panjang 210.000 Modal saham Laba yang ditahan 351.000 1.314.000 Total Pasiva 324.000 240.000 360.000 390.000 1.314.000 Sedangkan Laporan Laba Rugi Pro-Forma PT. BR untuk periode 1 Januari 2009 sampai dengan 30 Juni 2009 adalah sebagai berikut: Bina Nusantara University 7 Tabel 4.3. Laporan Laba/Rugi PT. BR 1 Jauari – s/d 30 Juni 2009 (dalam ribuan rupiah) Penjualan Harga pokok Laba kotor Penyusutan mesin Laba Sebelum Bunga dan Pajak Bunga atas utang jangka panjang Laba sebelum pajak Pajak 40% Laba sesudah pajak 1.200.000 960.000 240.000 9.000 231.000 6.000 225.000 90.000 135.000 Penjelasan per rekening dari neraca dan Laba rugi dapat diuraikan sebagai berikut (dalam ribuan rupiah) : 1 Bina Nusantara University Kas Persedian kas awal Penjualan 40 % (1.200.000) Penerimaan dari piutang Pembelian barang 70 % (1.050.000) Pembayaran utang dagang Pembayaran bunga utang jangka panjang Pembayaran deviden Pembayaran pajak penghasilan Saldo Kas per 30 Juni 2009 270.000 480.000 693.000 (756.000) (513.000) (6.000) (45.000) (90.000) 33.000 8 Piutang Piutang awal 1 Januari 2009 Penjulan kredit Penerimaan kas piutang Peneriman atas penjualan kredit Saldo Piutang 30 Juni 2009 693.000 1.200.000 (693.000) (480.000) 720.000 Persediaan barang Persediaan awal 1 Januari 2009 Pembelian barang Penjualan barang (harga pokok) Saldo persediaan barang 30 Juni 2009 90.000 1.080.000 (960.000) 210.000 Penyusutan mesin Saldo per 1 Januari 2009 Penyusutan semester pertama Saldo penyusutan per 30 Juni 2009 Utang dagang Saldo per 1 Januari 2009 Pembelian barang Pembayaran utang Pembayaran harga barang (70 % x 1.080.000) Saldo per 30 Juni 2009 Laba yang di tahan Saldo laba per 1 Januari 2009 Laba dari operasional semester I Pembayaran dividen Saldo laba per 30 Juni 2009 Bina Nusantara University 240.000 9.000 249.000 513.000 1.080.000 (513.000) (756.000) 324.000 300.000 135.000 (45.000) 390.000 9 PROYEKSI KEUANGAN • Metode yang umum digunakan untuk mengestimasi dari aktiva, pasiva atau biaya adalah dengan mempergunakan suatu metode sales forecast atau persentase tertentu terhadap penjualan. • Metode ini mempergunakan suatu presentase tertentu, yang hakikatnya metode ini mengasumsikan bahwa terdapat hubungan proporsionalitas antara aktiva, pasiva dan biaya dengan penjualan. • Metode sales forecast dapat digunakan untuk mengestimasi kebutuhan keuangan perusahaan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun, tetapi lebih dari dua tahun keakuratan sangat diragukan, karena perobahan faktor ekternal. Bina Nusantara University 10 Prosedur yang digunakan untuk memproyeksi kebutuhan keuangan ini dapat dijelaskan dengan prosedur sebagai berikut: • Hitung proporsi dari Aktiva lancar dan aktiva tetap terhadap penjualan. Poporsi ini diasumsikan tetap sama untuk periode proyeksi tahun yang akan datang. • Hitung kenaikan dalam total aktiva yang disebabkan oleh kenaikan penjualan. Kenaikan dalam total aktiva ini harus dibiayai dengan sumber dana baik dengan utang atau modal sendiri. • Sumber dana utang diperoleh antara lain dari sumber spontan, yaitu utang dagang, dan biaya-biaya yang akan dibayar karena timbulnya penjualan. • Kekurangan dari sumber dana ini dapat dibiayai dari laba ditahan sesudah dikurangi deviden dan pembiayan dari utang luar lainnya. Bina Nusantara University 11 Rumus: DL = [{(TA – HL)/So} x S^] – {(SI x NPM ) (1- RPD)} Di mana : DL = Dana luar yang dibutuhkan. TA = Total aktiva perusahaan HL = Hutang lancar So = Penjualan pada tahun awal S^ = Tambahan penjualan yang direncanakan S1 = Penjualan pada tahun proyeksi 1 NPM = Net Profit Margin RPD = Rasio Pembayaran Dividen (Deviden pay out ratio) Bina Nusantara University 12 • Untuk ilustrasi tentang penentuan dana dari luar, kita ambil data Laporan Keuangan PT. BR per 31 Desember 2008, yaitu: • Total aktiva Rp. 1.413.000.000 • Total hutang lancar Rp. 513.000.000 • Penjualan tahun 2008 Rp. 1.200.000.000 • Net Profit Margin 11.25% • Dividen atas laba per saham 60% • Misalkan pada tahun 2009 PT.BR mengestimasi jumlah penjualannya adalah Rp. 1.500.000.000, maka kebutuhan dana luar dapat dihitung sebagai berikut : Bina Nusantara University 13 DL = [{(1.413.000 – 513.000) : 1.200.000} x 300.000] – {(1.500.000 x 0,1125 ) (1 0,60)}] = 225.000 – 67.500 = 157.500 Dari perhitungan di atas jika PT. BR akan meningkatkan penjualannya maka aktivanya akan meningkat pula dan perusahaan harus mencari dana luar sebanyak RP. 157.500.000. Bina Nusantara University 14 Metode Regresi Sederhana • Suatu kelemahan metode pesentase penjualan adalah data yang digunakan adalah hanya terbatas untuk satu tahun ke belakang. • Keadaan demikian kita tidak dapat mengetahui kecenderungan sebenarnya kondisi masa lalu. • Suatu metode alternatif yang dapat digunakan untuk peramalan kebutuhan keuangan adalah metode regresi sederhana. • Persamaan antara kas dengan penjualan sbb: • Y = a + bx • Kas = α + β.penjualan Bina Nusantara University 15 Hubungan Antara Kas Terhadap Penjualan PT. BR (dalam ribuan rupiah) Bina Nusantara University Tahun Kas (Y) Penjualan (X) (1) 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 (2) (3) 403 461 506 507 665 1.087 1.165 1.278 1.438 1.216 4.560 4.962 5.728 6.477 8.480 17.924 17.542 20.181 21.752 24.106 Rasio Kas Terhadap Penjualan (Y/X) (4) = (2) : (3) 0,088 0,093 0,088 0,078 0,078 0,061 0,066 0,063 0,066 0,050 16 Data diolah dengan EVIEWS Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 04/11/08 Time: 07:46 Sample: 10 Included observations: 10 Variable Coefficien t Std. Error t-Statistic Prob. C X 215.7630 0.049869 61.31525 0.004058 3.518912 12.28793 0.0079 0.0000 R Square 0.980909 Kas = 215.763 + 0,049 penjualan Bina Nusantara University 17 • Apabila pertumbuhan penjualan tahun 2009 diperkirakan 12% berdasarkan perkiraan kondisi perekonomian dan rata-rata pertumbuhan selama 10 tahun sebelumnya. Dari informasi tersebut kita dapat mengetahui perkiraan kebutuhan kas pada tahun 2009 adalah sebagai berikut: • Kas • Bina Nusantara University = 215,763 + 0,049 (1,12 X 24.106) = 1.538,70 18
© Copyright 2024 Paperzz