Matakuliah Tahun : A0124 / Audit Keuangan : 2007 TAHAPAN AUDIT (LANJUTAN) Pertemuan 8 6. MEMAHAMI STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL (SPI) DAN TETAPKAN RISIKO PENGENDALIAN Alasan agar memahami struktur pengendalian intern yang memadai untuk perencanaan audit adalah • Dapat diaudit. Artinya ada informasi mengenai integritas manajemen dan memadainya catatan akuntansi • Potensi salah saji material. Artinya identifikasi jenis kekeliruan dan ketidak beresan. • Risiko deteksi/penemuan. Artinya menetapkan risiko pengendalian untuk setiap tujuan pengendalian yang mempengaruhi risiko penemuan yang direncanakan. • Rancangan pengujian. Artinya membantu pengujian secara efektif atas transaksi, saldo dan prosedur analitis Bina Nusantara Tiga konsep dasar penilaian SPI dan penetapan risiko pengendalian (bagaikan kursi berkaki 3, jika salah satu kaki tidak ada maka kursi tersebut tidak akan berfungsi) 1. Tanggung jawab manajemen, untuk menetapkan dan menyelenggarakan secara efektif SPI dalam organisasinya 2. Keyakinan memadai terhadap pengembangan struktur pengendalian internal memberikan keyakinan memadai thd kewajaran laporan keuangan 3. Keterbatasan bawaan. Efektivitas struktur pengendalian intern tergantung pada kompetensi dan pada orang yang menggunakannya Bina Nusantara Definisi pengendalian intern menurut COSO (Committee of Sponsoring Organization): Pengendalian intern adalah suatu proses, yang dipengaruhi oleh aturan direksi, manajemen, personalia lainnya, yang disusun untuk memberikan jaminan yang berhubungan dengan pencapaian tujuan berikut ini : • Dapat dipercayainya laporan keuangan • Kesesuain dengan undang-undang yang ditetapkan dan aturan • Efektivitas dan efisiensi operasi Bina Nusantara Komponen Struktur Pengendalian Intern 1. 2. 3. 4. 5. Bina Nusantara Lingkungan pengendalian intern Penetapan risiko manajemen Kegiatan pengendalian Aktivitas pengendalian Pemantauan 7. PENGEMBANGAN RENCANA AUDIT KESELURUHAN DAN PROGRAM AUDITNYA 1. Prosedur untuk memperoleh pemahaman SPI 2. Pengujian atas pengendalian 3. Pengujian substantif atas transaksi 4. Prosedur analitis 5. Pengujian terinci atas saldo Bina Nusantara U n t u k m e m p e r o l e h Bahan bukti kompeten yang cukup menurut standar auditing PROGRAM AUDIT PROGRAM AUDIT kebanyakan dirancang dalam 3 bagian : • Pengujian atas transaksi • Prosedur analitis • Pengujian terinci atas saldo Lebih disukai untuk memisahkan program sub audit untuk setiap siklus transaksi. - Program audit prosedur analitis untuk keseluruhan siklus - Program audit pengujian terinci atas saldo kas, piutang usaha, beban piutang tak tertagih, penyisihan piutang tak tertagih, dan piutang usaha rupa-rupa Bina Nusantara SIKLUS TRANSAKSI KAS DAN BANK 5. Siklus Perolehan Modal dan Pembayaran Kembali 2. Siklus Perolehan dan Pembayaran 1. Siklus Penjualan dan Penerimaan Kas 3. Siklus Penggajian dan Kepegawaian 4. Siklus Sediaan dan pergudangan Bina Nusantara
© Copyright 2024 Paperzz