Matakuliah : J0174/Matematika I Tahun : 2008 Aplikasi Fungsi Linier dalam Menentukan BEP dan Fungsi Konsumsi Pertemuan 6 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, mahasiswa diharapkan akan mampu : • Mahasiswa dapat Menghubungkan konsep fungsi linier dengan konsep BEP dan fungsi konsumsi Bina Nusantara Outline Materi • • • • Bina Nusantara Biaya Penerimaan Bep, Rugi dan Laba Fungsi Konsumsi Analisis Break Even Point (1) • Suatu perusahaan dalam operasi bisnis berusaha untuk selalu memperoleh keuntungan. Karenanya perusahaan harus mengetahui jumlah minimum barang yang harus diproduksi agar tidak mengalami kerugian. Penentuan jumlah minimum produksi dapat diketahui dengan menggunakan konsep Break Even • Informasi yang harus diketahui untuk melakukan analisis ini terdiri atas Total Penerimaan (TR) yang diterima dari penjualan, Total Biaya (TC) yaitu total biaya yang dikelurkan dalam suatu proses produksi. Bina Nusantara Analisis Break Even Point (2) • TR = P . Q Perkalian antara harga (P) dengan Quantitas (Q) barang yang terjual. • TC = TFC + TVC TFC merupakan biaya tetap yang dikeluarkan tanpa melihat berapa banyak barang yang diproduksi. Sedangkan TVC merupakan biaya variabel yang besarnya tergantung berapa banyak barang yang diproduksi. TVC = v . Q (v biaya variabel yang dikeluarkan untuk memproduksi satu unit barang) Bina Nusantara Analisis Break Even Point (3) • Break Even Point dicapai apabila Total Penjualan yang diterima sama dengan Total Biaya yang dikeluarkan. TR = TC = TFC + TVC P . Q = TFC + v Q (P - v)Q = T F C Q = TFC / (P-v) Bina Nusantara Analisis Break Even Point (Kasus) • Contoh Kasus Biaya tetap yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan sebesar Rp 20 ribu sedangkan biaya variabelnya ditunjukkan dengan persamaan TVC = 100 Q, Tunjukkan persamaan biaya total. Berapa biaya total yang dikeluarkan untuk memproduksi 500 unit. Jika barang dijual dengan harga Rp 600, berapa barang harus diproduksi agar perusahaan mencapai break even point. Bina Nusantara Analisis Break Even Point (Kasus) Jawab: TFC = 20 000 , TVC = 100Q Fungsi Biaya Total TC = TFC + TVC = 20000 + 100Q Untuk Memproduksi 500 unit akan dikeluarkan biaya sebesar TC = 20000 + 100(500) =70000 BEP dicapai apabila TR = TC , hara barang P = 600 600Q = 20000 + 100Q 500Q = 20000 Q = 40 Bina Nusantara Fungsi Konsumsi (1) Pengeluaran konsumsi seseorang sangat dipengaruhi oleh pendapatannya. Sehingga Jumlah pengeluaran konsumsi (C )masyarakat merupakan fungsi dari pendapatan Nasional(Y). Bentuk umum persamaan Fungsi Konsumsi C = Co + bY, Co menunjukan konsumsi minimum apabila pendapatan nasional sama dengan nol. Koefisien b menunjukan proporsi konsumsi thd pendapatan nasional. Koefisien dikenal sebagai mpc atau mardinal propensity to consume . ‘ b juga menunjukan slope dari fungsi konsumsi. Slope b = C2 - C1 / Y2 – Y1 Bina Nusantara Fungsi Konsumsi (2) • Bentuk umum persamaan Fungsi Konsumsi C = Co + bY, • Co menunjukan konsumsi minimum apabila pendapatan nasional sama dengan nol. Koefisien b menunjukan proporsi konsumsi thd pendapatan nasional. Koefisien dikenal sebagai mpc atau mardinal propensity to consume . ‘ b juga menunjukan slope dari fungsi konsumsi. Slope b = C2 - C1 / Y2 – Y1 Bina Nusantara Fungsi Konsumsi (Kasus) • Pada tingkat pendapat nasional sebesar 400 satuan konsumsi sebesar 300 satuan, sedangkan bila pendapatan nasional sebesar 750 maka konsumsi sebesar 500 satuan. b = C2 – C1 / Y2 – Y1 = 500 – 300 / 750 – 400 = 4/7 Co diperoleh dg C = Co + bY 400 = Co + 4/7 (400) 400 = Co + 0,57 (400) 400 = Co + 228,6 Co = 400 – 228,6 Co = 171 , 4 Jadi bentuk fungsi konsumsinya adalah C = 171,4 - 0,57 Y Bina Nusantara
© Copyright 2024 Paperzz