download

Matakuliah
Tahun
: L0142/Psikologi Perkembangan
: 2007
Kematian dan Kehilangan
Pertemuan 13
Tujuan Pembelajaran
•
Mahasiswa dapat menghubungkan teori perkembangan
dengan issue kematian dan kedukaan (death &
bereavement) yang dialami pada setiap tahapan
perkembangan
3
Bina Nusantara
Materi Pembelajaran
•
•
•
•
Menghadapi kematian dan kehilangan
Kematian dan kedukaan sepanjang rentang tahapan
perkembangan
Issue yang terkait
Menemukan arti dan tujuan hidup serta kematian
4
Bina Nusantara
Pendahuluan
•
•
•
•
Bina Nusantara
Meskipun kematian dan kehilangan merupakan hal
yang universal, namun ada konteks budayanya.
Secara umum kematian dianggap sebagai penghentian
proses tubuh. Namun saat ini kriteria kematian semakin
kompleks dengan berkembangnya peralatan medis
yang dapat memperpanjang tanda-tanda dasar hidup.
Tindakan yang menunjukkan perhatian terhadap orang
yang sekarat dan memperlakukan mereka lebih
manusiawi, antara lain : hospice care dan palliative
care.
Ilmu yang mempelajari death/kematian dan
dying/hampir mati  thanatology
Menghadapi Kematian dan Kehilangan
•
•
1.
2.
3.
4.
5.
Bina Nusantara
Terminal drop atau terminal decline  penurunan
kemampuan kognitif beberapa saat sebelum kematian.
Elizabeth Kübler-Ross, seorang psikiater,
mengemukakan 5 tahapan dalam menghadapi
kematian, yaitu :
Denial
Anger
Bargaining for extra time
Depression
Acceptance
• Kehilangan (bereavement) diawali dengan grief/berduka.
Sama halnya dengan dying, grief merupakan
pengalaman yang sangat personal.
• The Classic Grief Work Model orang yang berduka
menerima kenyataan yang sangat menyakitkan akan
kehilangan, secara bertahap melepaskan ikatan dengan
orang yang sudah meninggal, kemudian penyesuaian
diri kembali dengan mengembangkan minat dan relasi
yang baru. 3 tahap pola klasik tentang berduka : terkejut
dan tidak yakin, terokupasi dengan ingatan terhadap
orang yang sudah meninggal tersebut, serta resolusi.
• Wortman & Silver  3 pola utama : commonly expected,
absen grief, chronic grief.
Bina Nusantara
•
1.
2.
3.
4.
5.
Bina Nusantara
Para peneliti menemukan asumsi yang umum, yang
nampaknya lebih merupakan mitos ketimbang fakta,
yaitu :
depression  hanya 15%-35% yang menunjukkan
depresi
distress tinggi pada awal berduka tidak perlu dilakukan
tidak semua orang perlu mengatasi mengatasi rasa
kehilangan
tidak semua orang kembali kekondisi normal dengan
cepat
manusia tidak selalu dapat menuntaskan rada duka cita
dan menerima kehilangan
• Kebanyakan orang yang berduka dapat mengatasi
kehilanngannya dan kembali hidup normal karena
pertolongan keluarga dan sahabat. Untuk pertolongan
yang lebih lanjut, dapat melalui grief therapy.
Bina Nusantara
Kematian & Kehilangan sepanjang
Rentang Kehidupan
1. Chidlhood & Adolescence
• Usia 5-7 tahun menganggap kematian  irreversible –
tidak dapat hidup lagi
• Konsep kematian yang penting pada anak-anak 
universal dan nonfunctional
• Beberapa keyakianan anak mengenai kematian : orang
tertentu dapat terhindar dari kematian, orang yang
sudah mati dapat berpikir dan merasakan  terjadi
pada peralihan preoperational ke concrete operational
thinking
Bina Nusantara
•
•
Cara anak menunjukkan duka cita tergantung dari
perkembangan kognitif dan emosionalnya. Lihat table
19-3 hlm 722 buku Human Development
Bagi remaja, kematian buknlah hal yang harus
dipikirkan hingga akhirnya mereka secara langsung
menghadapinya
2. Adulthood
• Orang dewasa yang berpotensial mengalami penyakit
yang parah atau kecelakaan yang parah dapat menjadi
frustrasi
• Young adulthood  mereka yang mengalami terminal
illness, akan menghadapinya dengan menjalin relasi
yang intim
Bina Nusantara
• Middle adulthood  mempersiapkan kematian secara
emosional
• Lansia  punya perasaan yang campur aduk, ada yang
menunjukkan rasa takut, ada yang bertekun dalam
keimanannya (religious), ada yang denial. Erikson 
untuk dapat mengatasi krisis pada tahap integrity vs
despair melalui life review.
• Beberapa kondisi khusus yang menyebabkan
kehilangan  kematian pasangan hidup, kematian anak,
dan keguguran.
Bina Nusantara
Issue dalam Kematian
1. Bunuh Diri
• Orang yang memikirkan untuk bunuh diri harus
diperhatikan  seringkali mengalami mentally ill
• Menurut penelitian, bunuh diri lebih banyak dilakukan
oleh para pria ketimbang wanita
• Yang beresiko melakukan bunuh diri  lansia, orang
dewasa yang menderita penyakit fisik, mengalami
konflik keluarga, mengalami masalah keuangan
2. Alat bantu Dying
• Active euthanasia --> disebut juga mercy killing,
tindakan yang langsung untuk mempersingkat
kehidupan seseorang dengan tujuan untuk mengakhiri
penderitaan orang yang mengalami terminal ill
Bina Nusantara
• Passive euthanasia  menghentikan pengobatan yang
dapat memperpanjang kehidupan pasien terminal ill.
• Assisted suicide  bubuh diri dimana dokter atau
orang lain membantu seseorang untuk mengakhiri
hidupnya
Bina Nusantara
Menemukan Tujuan dalam
Hidup dan Kematian
• Life review  proses mengenang yang memampukan
seseorang untuk melihat arti dari kehidupannya
• Life review dapat terjadi kapan saja. Biasanya punya arti
khusus pada lansia.
• Tidak semua kenangan konduksif untuk kesehatan dan
pertumbuhan mental  orang yang sulit beradaptasi
yang mengingat kenangan negatif akan merasa
menyesal, hopelessness, takut mati, integritas egonya
hilang.
• Life review therapy  proses natural review kehidupan
dan membuat orang menjadi lebih sadar, punya tujuan,
dan efisien.
Bina Nusantara
Rangkuman
• Kematian tidak hanya terkait dengan aspek biologis ,
tetapi bisa juga terkait oleh faktor sosial, budaya,
sejarah, medis, religius, psikologis, hukum
perkembangan, dan aspek etis.
• Beberapa peneliti mengemukakan pola berduka cita.
Namun para peneliti menemukan adanya asumsi yang
umum yang lebih merupakan mitos daripada fakta.
• Grief therapy dapat dilakukan untuk mengatasi rasa
duka dan kehilangan yang berat.
• Anak-anak, remaja, orang dewasa dan lansia
memahami kematian secara berbeda.
Bina Nusantara
• Issue kematian yang seringkali mendapat perhatian,
antara lain : bunuh diri, mempercepat kematian
seseorang dengan active euthanasia, passive
euthanasia, bahkan dengan assisted suicide yang
menjadi perdebatan publik.
• Life review penting untuk dilakukan agar dapat menjadi
orang yang merasa berarti.
• Life review therapy dapat dilakukan untuk menolong
seseorang menemukan tujuan dan arti hidupnya.
Bina Nusantara