download

TUJUAN DAN PROSEDUR AUDIT
Tujuan Audit Laporan Keuangan
Untuk
menyatakan
pendapat
atas
kewajaran
laporan
keuangan, dalam semua hal
yang material, sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku
umum.
Laporan keuangan yang diaudit
adalah
laporan
keuangan
secara
keseluruhan
sebagai
suatu entitas.
Kewajaran
Kewajaran artinya Auditor tidak
menjamin atas kebenaran laporan
keuangan.
Kewajaran laporan keuangan dinilai
berdasarkan
asersi
yang
terkandung dalam setiap unsur
yang disajikan dalam laporan
keuangan.
Asersi
Asersi
(assertion)
adalah
pernyataan manajemen, baik yang
bersifat implisit maupun eksplisit,
yang
terkandung
di
dalam
komponen laporan keuangan.
Kelompok :
1. Keberadaan
atau
keterjadian
(existence or occurrence).
2. Kelengkapan (completence).
3. Hak dan kewajiban (right and
obligation).
4. Penilaian
(valuation),
atau
alokasi (alocation).
5. Penyajian
dan
pengungkapan
(presentation and disclosure).
Penjelasan tiap Asersi
Keberadaan atau keterjadian
Harta dan kewajiban, ada pada tanggal tertentu; dan
transaksi pendapatan dan biaya, terjadi dalam periode
tertentu.
Kelengkapan
Semua transaksi dan akun yang seharusnya, telah
disajikan dalam laporan keuangan
Penilaian/alokasi
Komponen harta, kewajiban, pendapatan dan biaya,
telah disajikan dalam laporan keuangan pada jumlah
yang semestinya
Hak & Kewajiban
Harta adalah hak dan utang adalah kewajiban
Penyajian dan pengungkapan
Komponen
tertentu
laporan
keuangan,
digolongkan, digambarkan dan diungkapkan
semestinya.
telah
secara
Contoh Asersi
Neraca per 31 Desember 1999 mencantumkan Kas sebesar Rp1.650.000.
Asersi eksplisit :
· Bahwa kas tersebut benar-benar ada
pada 31 Desember 1999.
· Bahwa jumlah kas yang benar sebesar
Rp1.650.000.
Contoh Asersi (cont’d)
Asersi implisit :
· Bahwa
semua
kas
yang
seharusnya
dilaporkan
telah
dimasukkan
dalam
jumlah
tersebut.
· Bahwa
semua
kas
yang
dilaporkan
dimiliki
pada
31
Desember 1999.
· Bahwa
tidak
ada
batasan
apapun terhadap penggunaan
kas yang dilaporkan tersebut.
Siklus Laporan Keuangan
Kas Umum
Siklus
Perolehan
Modal dan
Pembayaran
Kembali
Siklus Penjualan
dan
Penerimaan Kas
Siklus
Perolehan
dan
Pembayaran
Siklus
Persediaan
dan
pergudangan
Siklus
Penggajian
dan
Kepegawaian
Menetapkan Tujuan Audit
Tujuan Audit
Berkait Transaksi
Berkait Saldo
Untuk
mendapatkan
keyakinan
gabungan untuk setiap golongan
transaksi dan saldo akhir dari setiap
perkiraan yang terkait.
Hubungan Asersi Manajemen dengan
Tujuan Audit Berkait Transaksi
Asersi
Tujuan audit
manajemen
berkait transaksi
Keberadaan/ 1. Keberadaan
keterjadian
Kelengkapan 2. Kelengkapan
Penilaian/
alokasi
3. Akurasi
4. Klasifikasi
5. Saat pencatatan
6. Posting & pengikhtisaran
Hubungan Asersi Manajemen dengan
Tujuan Audit Berkait Saldo
Asersi
manajemen
Keberadaan/
keterjadian
Tujuan audit
berkait saldo
1. Keberadaan
Kelengkapan
2. Kelengkapan
Penilaian/
Alokasi
3.
4.
5.
6.
7.
Hak dan
kewajiban
8. Hak dan Kewajiban
Penyajian &
pengungkapan
9. Penyajian dan
pengungkapan
Akurasi
Klasifikasi
Pisah batas
Kecocokan Rincian
Nilai Realisasi
Tahapan Audit
1. Merencanakan dan merancang pendekatan audit.
Pertimbangan yang mempengaruhi pendekatan audit :
· Bahan bukti kompeten yang cukup harus diperoleh.
· Biaya pengumpulan bahan bukti harus dibuat
seminimal mungkin.
2. Melakukan pengujian pengendalian dan transaksi.
3. Melaksanakan prosedur analitis dan pengujian terinci
atas saldo
4. Menyelesaikan audit dan menerbitkan laporan audit
Prosedur Audit
Menyangkut langkah yang harus dilaksanakan.
· Inspeksi
· Pengamatan (observation)
· Pemintaan keterangan (enquiry)
· Konfirmasi
· Penelusuran (tracing)
· Pemeriksaan bukti pendukung (vouching)
· Penghitungan (counting)
· Scanning
· Pelaksanaan ulang (reperforming)
· Computer-assisted techniques.
Situasi Beresiko Besar
· Pengendalian intern yang lemah
· Kondisi keuangan yang tidak
sehat
· Manajemen
yang
tidak
dapat
dipercaya
· Penggantian Auditor
· Perubahan tarif atau peraturan
pajak atas laba
· Usaha yang bersifat spekulatif
· Transaksi
perusahaan
yang
kompleks.