download

Matakuliah
Tahun
: S0174 / Evaluasi dan Manajemen Proyek
: 01 Februari 2006
“ANALISIS RISIKO,
KETIDAKPASTIAN, DAN KEPEKAAN”
KULIAH :
EVALUASI DAN MANAJEMEN PROYEK
(Evaluasi Proyek)
Dosen : Ir. Dwi Dinariana,MT
Pertemuan 18-21
1
ANALISIS RISIKO
(Risk Analysis)
• Analisis risiko atau analisis profitabilitas
dimaksudkan untuk membantu menjelaskan
persoalan kepekaan tersebut.
• Analisis ini dapat memperbaiki penilaian
mengenai kebaikan relatif proyek-proyek
alternatif, dan sama sekali tidak mengurangi
risiko.
2
• Analisis risiko yang teliti hanya dilaksanakan
dalam kasus-kasus khusus, seperti pada
proyek-proyek yang besar dan sangat
kompleks, atau proyek-proyek yang
mempunyai risiko yang luar biasa yang tidak
dapat diterima hanya berdasarkan analisis
kepekaan yang sederhana.
3
ANALISIS RISIKO
(Risk Analysis)
• Ada dua hal yang penting pada aspek risiko,
yaitu risiko bisnis dan risiko keuangan.
• Risiko bisnis timbul sebagai akibat dari
ketidakpastian realisasi keuntungan yang
diharapkan perusahaan.
– Ketidakpastian ini timbul sebagai akibat dari
kemungkinan perubahan harga produk dan
faktor-faktor produksi, perubahan selera
konsumen, perubahan metode produksi, dan
reaksi pesaing.
4
– Dengan kata lain, risiko bisnis timbul dari
kondisi bisnis umumnya, dan juga karena
kondisi khusus tentang permintaan dan
penawaran harga di pasar.
• Risiko keuangan timbul sebagai akibat
penggunaan hutang bagi pembiayaan
operasi perusahaan.
– Adanya penambahan hutang, akan
mengurangi pendapatan bersih bagi
pemilik modal sendiri.
5
ANALISIS KETIDAKPASTIAN
• Pembuatan suatu proyek dalam perhitungannya banyak
mengandung ketidakpastian.
• Hal ini terjadi karena dalam analisis proyek banyak
diperlukan ramalan (forecasting).
• Oleh karena itu, perhitungan-perhitungan biaya dan
manfaat banyak mengandung ketidakpastian.
• Biaya konstruksi dapat dipengaruhi :
– keadaan cuaca,
– umur berguna (useful life investasi) dapat lebih
pendek karena adanya penemuan-penemuan,
– permintaan terhadap jasa angkutan dapat berubah
karena ada perubahan2 yang tidak diketahui
sebelumnya dalam pola pembangunan ekonomi,
– dan masih banyak faktor-faktor lain yang dapat
membuat ramalan kurang tepat.
6
ANALISIS KETIDAKPASTIAN
• Ada dua cara metode dasar untuk menyatakan
ketidakpastian dalam suatu proyek, yaitu:
– Dalam metode sederhana diberikan beberapa nilai
terhadap beberapa faktor yang penting dan dihitung
the rate of return-nya untuk nilai-nilai yang berbeda
tersebut.
Sebagai misal: jika biaya valuta asing suatu proyek tinggi,
dan nilai tukar bayangan valuta asing tidak diketahui dgn
pasti, maka ada gunanya untuk menghitung the rate of
return pd nilai tukar bayangan yang lebih tinggi dan lebih
rendah. Dengan demikian dapat diperoleh suatu deretan
jawaban dan diketahui kepekaan hasil perhitungan
terhadap perubahan2 dlm nilai tukar bayangan yg
diasumsi. Prosedur yg sama dapat diterapkan pd ramalan
atau perkiraan biaya, manfaat, dsb. Metode ini
menunjukkan kepekaan kesimpulan terhadap berbagai
faktor dan deretan kemungkinan kesimpulan; tetapi tidak
7
menunjukkan probabilitas berbagai hasil yg akan terjadi.
– Metode yang didasarkan pada analisis
profitabilitas berbagai ramalan dan hasil akhirnya
akan menyatakan probabilitas untuk mencapai the
rate of return tertentu.
Di sini perlu diadakan perbedaan antara risiko dan
ketidakpastian. Untuk kejadian2 yg mengandung
risiko diketahui "the probability distribution of
outcomes", sedangkan untuk kejadian2 yg tidak pasti
(uncertain events) hal itu tidak diketahui. Misalnya,
tidak mungkin untuk mengetahui banyaknya turun
hujan dlm suatu bulan tertentu, tetapi catatan tentang
keadaan pd waktu yang lampau menunjukkan
profitabilitas tentang berbagai tingkat turunnya hujan.
8
Jika diketahui bahwa pembangunan suatu proyek
tidak dapat dilaksanakan dengan turun hujan di atas
suatu tingkat tertentu, maka dapat ditentukan
probabilitas kejadian tersebut. Hal ini tidak mungkin
dijalankan (diadakan) untuk kejadian2 yg tidak tentu
(uncertain events) seperti perubahan2 dlm selera
atau dlm teknologi. Hal-hal tersebut tidak dapat
dianalisis dengan memuaskan dlm ukuran distribusi
probabilitas karena informasi yang diperlukan (yang
relevan) tidak tersedia. Dalam hal-hal tsb dapat
ditentukan probabilitas subyektif, yakni probabilitas
menurut pertimbangan (judgement) orang2 yg
membuat ramalan, dan memperlakukan
ketidakpastian seperti risiko.
9
ANALISIS KETIDAKPASTIAN
• Selanjutnya dalam situasi yang tidak pasti pengambil
keputusan tidak mengetahui probabilitas bagi hasil
yang akan diperoleh.
• Berikut ini akan dibahas pendekatan dalam
pengambilan keputusan pada situasi serba tidak pasti,
yakni sebagai berikut.
– Kriteria Bayes-Laplace
– Kriteria Maximin
– Kriteria Minimax
– Kriteria Maximax
– Kriteria Hurwicz
– Kriteria Kriteria Minimax-regret (kriteria minimax
10
opportunity-loss).
ANALISIS KETIDAKPASTIAN
Kondisi Bisnis Strategi A Strategi B Strategi C Strategi D
Umum
Nilai dolar konstan Rp 120,00 Rp 360,00 Rp- 30,00 Rp 500,00
Nilai dolar
Rp -60,00 Rp 120,00 Rp 600,00 Rp 100,00
menurun
Nilai dolar naik Rp 240,00 Rp 480,00 Rp 300,00 Rp 120,00
11
• Sebagai contoh misalnya suatu perusahaan sedang
mempertimbangkan empat strategi:
– A. mengubah style of product,
– B. mengubah harga jual produknya,
– C. menggalakkan kampanye periklanan,
– D. memperkenalkan produk baru.
• Perusahaan ini menghasilkan barang-barang untuk
ekspor, yang artinya hasil dari masing-masing alternatif
itu tergantung dari apakah nilai dolar itu konstan,
bertambah atau berkurang di pasar uang internasional.
Nilai dolar itu sama sekali tidak diketahui berapa
probabilitasnya pada waktu mendatang, dan memang
tidak dapat dikontrol sama sekali. Suatu informasi dapat
diperoleh dari konsultan atau bagian pemasaran atau
manajer mengenai kemungkinan hasil pada masingmasing kondisi bisnis umum.
12
• Berdasarkan hasil tabel tersebut, ternyata strategi A
lebih jelek dibandingkan dengan strategi B, sebab dalam
setiap kondisi, hasil yang diperoleh strategi A lebih kecil
dari hasil yang diperoleh strategi B.
13
ANALISIS KETIDAKPASTIAN
Kriteria Bayes-Laplace
• Menurut kriteria Bayes-Laplace, apabila tidak
diketahui probabilitas bagi masing-masing
kemungkinan hasil, maka ditetapkan saja
dengan probabilitas yang sama. Selanjutnya
yang akan dipilih adalah alternatif yang
memiliki nilai harapan yang tinggi, yakni:
• Jadi yang dipilih adalah strategi B.
E(B)= (1/3)(360)+(1/3)(120)+(1/3)(480)=Rp 320,00
E(C)= (1/3)(-30) +(1/3)(600)+(1/3)(300)=Rp 290,00
E(D)= (1/3)(500)+(1/3)(100)+(1/3)(120)=Rp 240,00
14
ANALISIS KETIDAKPASTIAN
Kriteria Maximin
• Pendekatan ini dianjurkan oleh Wald, bahwa
pengambil keputusan bersifat pesimis. Di antara
keempat strategi pada masing-masing kondisi
bisnis umum, mempunyai nilai yang terendah.
Nilai terendah yang paling besar dari
kesemua strategi itulah yang disebut sebagai
maximin. Misalnya:
– Strategi A punya nilai minimum Rp -60,00
– Strategi B punya nilai minimum Rp 120,00
– Strategi C punya nilai minimum Rp -30,00
– Strategi D punya nilai minimum Rp 100,00 15
• Nilai minimum yang terbesar adalah strategi B
(minimum yang maksimum) yakni sebesar Rp
120,00, artinya yang dipilih adalah strategi
mengubah harga-harga produknya.
16
ANALISIS KETIDAKPASTIAN
Kriteria Minimax
• Kriteria Maximin digunakan hanya pd pilihan2 laba,
penjualan, market share atau growth. Akan tetapi, apabila
besaran yg dipertimbangkan itu adl biaya atau kerugian,
maka kita akan memilih biaya atau kerugian yang terkecil.
Kasus demikian disebut Minimax. Misalnya strategi A
penambahan jumlah peralatan dan strategi B membeli
peralatan untuk proses baru. Kedua strategi itu dihadapkan
dgn kondisi inflasi, resesi, dan depresi.
• Informasi yg diperoleh mengenai biaya u/ masing2 strategi
adl seperti pd tabel:
• Keadaan yg terjelek adalah kolom yg memiliki nilai terbesar
atau biaya yg termahal. Melalui strategi A, biaya yang
terbesar adalah Rp 100,00 (jika terjadi inflasi}, sedangkan
strategi B memiliki biaya yg terbesar pd waktu depresi Rp
120,00. Dlm hal ini yg dipilih adalah strategi yg memiliki
biaya terendah dan nilai maksimum, yakni strategi A. Dlm
praktek, kriteria maximin dan minimax adalah ekuivalent. 17
Kondisi Bisnis Umum
Inflasi
Resesi
Depresi
Strategi A
Strategi B
Penggandaan Proses Pembuatan Proses Baru
Rp 100,00 Lama
Rp 95,00
Rp 90,00
Rp 100,00
Rp 80,00
Rp 120,00
18
ANALISIS KETIDAKPASTIAN
Kriteria Maximax
• Kriteria ini memilih nilai terbesar yang
tertinggi. Kriteria ini bersifat optimis karena
masing-masing strategi diambil nilai maksimum,
kemudian diambil nilai maksimum yang terbesar.
Dari contoh sebelumnya ditunjukkan:
– Strategi A punya nilai maksimum Rp 240,00
– Strategi B punya nilai maksimum Rp 480,00
– Strategi C punya nilai maksimum Rp 600,00
– Strategi D punya nilai maksimum Rp 500,00
19
• Atas dasar optimistik, strategi yang dipilih adalah
strategi C, karena nilai maksimum Rp 600,00
adalah yang terbesar dari yang lainnya. Pilihan
ini jatuh pada strategi meningkatkan kampanye
periklanan.
20
ANALISIS KETIDAKPASTIAN
Kriteria Hurwicz
• Hurwicz mengusulkan suatu kriteria yg terletak
antara kriteria ekstim maximin yg pesimistik dgn
kriteria ekstrim maximax yg optimistik. Menurut
kriteria Hurwicz, pengambil keputusan
menggunakan rata-rata tertimbang dari nilai
terkecil dan terbesar pada masing-masing
alternatif strategi.
21
• Pertimbangannya tergantung dari sikap seorang
pengambil keputusan. Apabila ia konservatif, ia
akan menetapkan pertimbangan yang terbesar
bagi hasil yang terkecil, tetapi apabila ia seorang
optimistik, maka ia akan menetapkan
pertimbangan yang terbesar untuk hasil strategi
yang tertinggi. Untuk kasus sebelumnya,
anggaplah pengambil keputusan bersifat
konservatif dan menetapkan pertimbangan 0,75
bagi hasil yang terendah dan 0,25 bagi hasil
yang tertinggi. Dengan demikian :
22
ANALISIS KETIDAKPASTIAN
Strate
gi
Strate
gi
Strate
gi
Strate
gi
Strate
gi
Strate
gi
Strate
gi
Strate
gi
A=
B=
C=
D=
A=
B=
C=
D=
0,7(-60) +
5(120 +
0,7
5)(-30) +
0,7
5(100 +
0,7
5)
0,20 (-60)
0,20 (120)
0,20 (-30)
0,20 (100)
0,2(240 = Rp 15,00
5(480
)
0,2
= Rp 210,00
5)(600 = Rp 120,75
0,2
5(500
)
0,2
= Rp 200,00
5)
+ 0,80 (240) = Rp
+ 0,80 (480) = Rp
+ 0,80 (600) = Rp
+ 0,80 (500) = Rp
180,00
408,00
450,20
420,00
23
Kriteria Hurwicz (cont.)
• Sesuai dgn kriteria Hurwicz, maka yg dipilih adl
strategi B, yakni mengubah harga produknya.
• Akan tetapi, apabila pengambil keputusan itu
menetapkan pertimbangan 0,20 u/ yg terendah
dan 0,8 u/ yg tertinggi, maka hasil penilaiannya
adalah seperrti pd perhit. disamping:
• Dgn demikian, yg dipilih, adl strategi C, yakni
menggalakkan kampanye periklanan.
• Seperti halnya kriteria maximin dan minimax,
kriteria Hurwicz ini mengabaikan nilai ekstrim yg
kurang pd masing2 strategi.
24
ANALISIS KETIDAKPASTIAN
Kriteria Minimax-Regret
• Dlm pendekatan ini, keputusan diambil oleh seorang yg
enggan u/ tidak mengambil kemungkinan yg terbaik.
Kriteria ini mendasarkan diri pada opportunity cost
bagi keputusan yg tidak tepat.
– Apabila ia mengambil keputusan yg keliru, maka ia
menderita kehilangan kesempatan menjalankan
keputusan yg benar, dan menyesal hilangnya
kesempatan. Dgn demikian, yg menjadi tujuan adl
meminimumkan penyesalan dari keputusan yg
keliru. Jadi yg perlu ditaksir adalah kerugian karena
menyetujui suatu tindakan (dan melepaskan
kesempatan untuk mengambil tindakan).
25
– Apabila hasil yg dipertimbangkan itu adalah profit,
tentu saja yang diinginkan adalah yang terbesar.
Hasil pengurangan nilai yg terbesar dlm baris dgn
masing2 nilai dlm baris itu, dan disusun dlm bentuk
tabel, disebut tabel opportunity-loss dari contoh
terdahulu, dapat disusun tabel opportunity-loss
sebagai berikut.
26
ANALISIS KETIDAKPASTIAN
Kondisi
Bisnis Umum
Strategi B
Strategi C
Strategi D
(Rp)
(Rp)
(Rp)
Nilai $ -tetap
500 – 360=140
500 - (-30) = 530 500 - 500 =0
Nilai $ -naik
Tetap
=600
140– 120=480
600 - 600 = 0
0600 - 100 =500
Naik
Nilai $ -turun
=480
480– 480=0
480 - 300 = 180
500
480 - 120 =360
turun
=0
360
Opportunity-loss karena
menyetujui strategi B yang
= Rp 500,00 - Rp 360,00
salah dalam nilai dolar yang = Rp 140,00
konstan
Opportunity-loss karena
menyetujui strategi C
= Rp 500,00 - Rp (-30,00)
yang salah dalam nilai
= Rp 530,00
dolar yang konstan '
27
Kriteria Minimax-Regret (cont.)
Interpretasinya adalah sbb.
a. Jika nilai $ itu ternyata konstan (dlm
kondisi bisnis umum yg pertama), maka
keputusan yg tepat adl strategi D, yakni
membuat produk baru. Apabila keputusan
itu yg diambil maka tidak ada rugi
kesempatan (opportunity-loss). Akan
tetapi, apabila kita memilih B, padahal
seharusnya kita memilih B, atau dengan
kata lain kita telah memilih laba Rp 360,00
padahal dlm nilai $ yg konstan kita harus
memilih Rp 500,00 maka opportunity-loss
adalah seperti pada tabel di samping.
28
Demikian pula mengenai strategi C.
Seharusnya kita memilih strategi D yang
akan memperoleh keuntungan Rp 500,00
pada nilai dolar yg konstan, tapi ternyata
kita memilih strategi C yg bahkan menjerumuskan kedalam kerugian sebesar Rp
30,00 adl seperti tabel disamping.
29
ANALISIS KETIDAKPASTIAN
Kriteria Minimax-Regret (cont.)
b. Jika nilai dolar naik, maka keputusan yg tepat adl
memilih strategi C, karena akan memperoleh
keuntungan yg tertinggi dibandingkan yg lainnya,
yakni Rp 600,00. Dgn demikian, strategi C ini pada
nilai dolar naik tidak mempunyai opportunity-loss.
Akan tetapi, apabila dlm keadaan nilai dolar naik
ini kita memilih strategi B yang hanya memiliki
keuntungan Rp 120,00, padahal seharusnya kita
memilih C yang punya keuntungan Rp 600,00,
maka opportunity-loss adalah: Opportunity-loss
karena menyetujui strategi B dlm keadaan nilai
dolar yg naik = Rp 600,00 - Rp 120,00 = Rp 480,00
30
• Demikian pula perhitungan-perhitungan yg lainnya.
• Hasil perhitungan tersebut di atas, ternyata :
1. opportunity-loss strategi B sebesar Rp480,00;
2. opportunity-loss strategi C sebesar Rp530,00;
3. opportunity-loss strategi D sebesar Rp500,00.
• Dengan demikian, melalui kriteria minimax-regret,
yang dipilih adalah strategi B, karena memiliki
opportunity-loss yang terendah.
31
ANALISIS KEPEKAAN
(Sensitivity Analysis)
• Analisis untuk membantu menemukan unsur
yang sangat menentukan hasil proyek (the
critical elements). Analisis ini dapat membantu
mengarahkan perhatian orang pada variabelvariabel yg penting untuk memperbaiki
perkiraan.
• Analisis kepekaan juga dapat membantu
pengelola proyek dengan menunjukkan bagianbagian yang peka yang membutuhkan
pengawasan yang lebih ketat guna menjamin
hasil yang diharapkan akan menguntungkan
32
perekonomian.
ANALISIS KEPEKAAN
(Sensitivity Analysis)
•
•
•
•
TUJUAN UTAMA
ANALISIS KEPEKAAN
SBB :
Untuk memperbaiki cara
pelaksanaan proyek yg
sedang dilaksanakan:
1.
Untuk memperbaiki
design daripada proyek,
sehingga dapat
meningkatkan NPV
Untuk mengurangi risiko
kerugian dgn menun2.
jukkan beberapa tindakan
pencegahan yg harus
diambil. Adapun tujuan2
lainnya adl untuk melihat
apa yg akan terjadi
dengan hasil analisis
proyek jika ada sesuatu
kesalahan atau perubahan
dalam dasar perhitungan
3.
biaya atau keuntungan.
4.
Dlm analisis kepekaan setiap kemungkinan itu
harus dicoba, yg berarti bahwa tiap kali harus
diadakan analisis kembali. Hal ini perlu sekali,
karena analisis proyek didasarkan pada proyeksi2
yg mengandung banyak ketidakpastian tentang
apa yg akan terjadi di waktu yg akan datang.
Dgn demikian ada beberapa hal yg perlu
diperhatikan, diantaranya adalah sbb.
Terdapatnya "cost overrun", mis. kenaikan dlm
biaya konstruksi.Analisis terhadap cost overrun,
diadakan pada proyek2 y memerlukan biaya
konstruksi yg besar sekali, karena biasanya orang
memperhitungkan biaya konstruksi terlalu
rendah; dan pada waktu melaksanakan
kontruksinya, ternyata biayanya lebih tinggi.
Perubahan dlm perbandingan harga thd tingkat
harga umum, umpamanya penurunan harga hasil
produksi.Analisis kepekaan terhadap perubahan
harga output yg dihasilkan oleh proyek ini perlu,
terutama bagi proyek2 dgn umur ekonomis yg
panjang dan dlm ukuran besar, karena
kemungkinan besar bahwa dgn adanya proyek
penawaran barang tsb di pasar akan bertambah,
dan harga relatif (dibanding dgn tingkat harga
umum) akan menjadi turun.
Mundurnya waktu implementasi
Kesalahan dalam perkiraan hasil per hektar 33
(yield), yg hal ini berlaku untuk proyek2 pertanian.
ANALISIS KEPEKAAN
(Sensitivity Analysis)
Alternatif u/ menyatakan analisis kepekaan
ini adl sbb.
a. Menurunkan NPV menjadi nol: dlm hal ini
perhitungannya akan dibuat sedemikan
rupa, sehingga diperoleh besarnya
perubahan persentase dari setiap variable
agar NPV menjadi sama dengan nol.
b. Secara grafis: di dlm analisis ini kadang2
dinyatakan secara grafis u/ menunjukkan
perubahan nilai IRR atau NPV, bilamana
suatu parameter itu berubah..
Adapun kelemahan2 analisis sensitivitas
antara lain sbb.
– Analisis ini tidak dapat dipakai untuk
pemilihan proyek, karena merupakan
analisis parsial dan,hanya merubah satu
parameter ada suatu saat tertentu.
– Analisis ini hanya mengatakan apa yang
akan terjadi bila suatu variabel berubah,
dan bukan untuk menentukan layak atau
tidaknya suatu proyek.
•
Beberapa cara yang
sederhana dapat dilakukan
dlm analisis kepekaan
sebagaimana berikut.
1. Mengubah besarnya
variabel2 yg penting,
masing2 terpisah, atau
beberapa dlm
kombinasi, dgn suatu
persentase, dan
menentukan berapa
pekanya hasil
perhitungan terhadap
perubahan2 tsb.
2. Menentukan dgn berapa
sesuatu variabel harus
berubah u/ sampai ke
hasil perhitungan yang
membuat proyek tidak
dapat diterima.
34