download

Matakuliah : PENGANTAR PERUMAHAN MASSAL
Tahun
: Sep - 2009
TEKNOLOGI BARU DALAM PERUMAHAN
MASSAL
Pertemuan 7
• Perkembangan teknologi bangunan
berkembang terpadu dengan :
• Perkembangan ideologi, teori dan konsep
perencanaan perkotaan dan perancangan
perumahan massal baik dalam skala
bangunan low rise (bertingkat rendah)
ataupun high rise (bertingkat tinggi)
• Disamping itu masalah lingkungan sejak
akhir abad 20 dan menjelang abad 21, gencar
diangkat dengan fokus kepada penyelamatan
dan pelestarian bumi dan sumberdaya
alamnya.
 Perumahan Massal dalam kaitan teori city for
all , intinya dapat menyediakan ruang dan
tempat atau fasilitas yang dapat berfungsi
memberi pelayanan yang memadai dan layak
bagi :
1. Ibu hamil , ibu dan anak (bayi, balita, anak)
2. Anak dan Remaja
3. Pemuda dan Dewasa
4. Manula
5. Penyandang Cacat
Bila diperlukan masalah gender diperhatikan
• Masih sehubungan dengan city for all, dalam
perancangan komplek perumahan massal
tersedianya ruang bersama (collective space)
baik di dalam bangunan ataupun di luar
bangunan menjadi suatu kebutuhan dan
disesuaikan dengan kebutuhan. Contohnya :
1. Tempat bermain anak
2. Ruang terbuka mini (pocket parks)
3. Lapangan olah raga
4. Ruang sosialisasi atau ruang serba guna
5. Ruang untuk beribadat ( khusus di Indonesia)
Contoh
penataan
ruang terbuka
di komplek
perumahan.
TEKNOLOGI BARU DAN PERMUKIMAN YANG BERKELANJUTAN

Dengan kata kunci Green Architecture ,Eco-Tech Architecture,
dll
banyak pilihan untuk menerapkan kiat-kiat mendesain sebuah
kota, permukiman , perumahan, dan lingkungan yang serba
berkelanjutan (Sustainable City, Housing, Neighborhood,)
TEKNOLOGI BARU DALAM PERUMAHAN

Kriteria/rekomendasi UNDP untuk Sustainable City:
1.Kota yang Adil (a Just City)
2.Kota yang Indah (a Beautiful city)
3.Kota yang Kreatif (a Creative City)
4.Kota yang Ekologis (an Ecological City)
5.Kota yang Mudah Hubungan (a City of Easy Contact)
6.Kota yang Kompak dan Polisentris ( a Compact and Polycentric
C.)
7.Kota yang Bineka ( a Diverse City)
Di Indonesia perumahan massal diperlukan juga bagi mereka yang bermukim
di daerah tepi air,atau rawa..
Gambar di kiri adalah desain rumah di
atas rawa yang dimenangkan oleh tim
Univ.Trisakti 2006.
Gambar bawah bangunan di Singapura
yang hemat energi dg cara eco-tech.