download

KULIAH 01
R-0222
ARSITEKTUR LINGKUNGAN
PENGERTIAN ARSITEKTUR
Tri Harso Karyono
Karya Arsitektur menurut Vitruvius
1. Kegunaan (utility)
Memiliki fungsi sebagi wadah berlangsungnya kegiatan
manusia
2. Kekokohan (firmness)
Memenuhi aspek kuat dan kaku menahan beban
vertikal dan horisontal
3. Keindahan/estetika (beauty)
Terkait aspek: keseimbangan (statis-dinamis, selaraskontras), proporsi, skala, ritme, aksentuasi, sequence,
hirarki
Sumber bacaan: Vitruvius: The Ten Books on Architecture (100 th SM)
Karya Arsitektur: Fungsional, Kokoh, Indah
Aula Barat ITB, merupakan salah satu contoh bangunan
yang memenuhi kriteria sebagai karya arsitektur, yakni
fungsional untuk mengakomodasi kegiatan manusia,
kokoh menahan beban-beban vertikal-horisontal, serta
mempertimbangkan kaidah-kaidah estetika: kesatuan,
skala, proporsi, irama, aksentuasi, dsb.
Karya Arsitektur: Fungsional
Fungsional di sini diartikan sebagai sesuatu yang dapat digunakan
bagi kelangsungan aktifitas manusia secara memadai.
Secara dimensioanal ruang arsitektur harus sesuai dengan ukuranukuran antropometris tubuh manusia beserta ruang geraknya.
Karya Arsitektur: Kokoh
Kokoh memiliki pengertian ‘kuat’ dan ‘kaku’
Kuat: Karya arsitektur harus mampu menahan beban vertikal (berat
struktur sendiri, manusia dan perabot yang ada di dalam bangunan)
dan beban horisontal (beban angin dan gempa)
- Kaku: Diartikan sebagai tidak lunak/lentur dalam batas tertentu.
Dahan pohon jambu misalnya, digolongkan sebagai kuat, tapi tidak
kaku
Karya Arsitektur:
Indah-Memenuhi Kaidah Estetika
Keindahan menyangkut
pemenuhan aspek-aspek
estetika:
- Kesatuan/unity
- Keseimbangan/balance
- Skala
- Proporsi
- Ritme/Irama
- Aksentuasi/Penonjolan
- Hirarki/Urutan
- Sekuens/Aliran
- Kontras-Selaras
- Warna
Estetika: Kesatuan/unity
Kesatuan terkait
dengan adanya
karakter atau pola
tertentu yang
mengikat antara
elemen-elemen desain
Estetika: Keseimbangan/balance
Keseimbangan/balance diartikan sebagai kondisi di
mana terdapat bobot (volume, besaran, dimensi)
yang berimbang antara bagian atas-bawah, kirikanan, atau dua-poros yang berlawanan pada
elemen desain
Keseimbangan Statis
Keseimbangan Dinamis
Estetika: Aksentuasi
Aksentuasi
merupakan elemen
estetika yang
memberikan
penekanan tertentu
terhadap suatu
elemen desain
dengan cara
memebrikan
karakter/ciri tertentu
dari segi bentuk,
dimensi, teksture,
warna, yang berbeda
dengan elemen
desain di sekitarnya
Peter Eisenman
Social Housing,
Kochstrasse,Berlin
Estetika: Hirarki
Hirarki/Tingkatan,
merupakan penyelesaian
desain yang memberikan
efek terhadap adanya
tingkatan obyek arsitektur
maupun ruang, di mana
ada obyek (ruang) utama,
kedua, ketiga dan
seterusnya, hingga
pendukung. Obyek
(ruang) sengaja
dibedakan atau diberi
tingkatan untuk
pencapaian tujuan
tertentu.
Leeds Castle, Kent, UK
Estetika: Sekuens
Sekuens/Aliran umumnya
terkait dengan ruang.
Bagaimana organisasi ruang
secara visual maupun psikis
dapat mengarahkan manusia
dari ruang yang satu ke ruang
lain melalui olahan desain 3dimensi. Dengan pengolahan
yang baik, pengguna
bangunan akan merasakan
suasana dihantar atau
dibimbing secara halus
melalui suatu ‘perpindahan’
atau ‘perubahan’ ruang yang
satu ke ruang yang lain
Estetika: Kontras-Selaras
IM Pei, Louvre: Piramid kaca kontras dengan
bangunan lama di sekitarnya, baik dari sisi
material maupun desain arsitektur
York Minster: Bangunan di sekitarnya
mencoba untuk menselaraskan karakter
dengan bangunan katedral
Estetika: Skala-Proporsi
Skala merupakan perbandingan antara elemen desain dengan
manusia, sementara Proporsi merupakan perbandingan antara
elemen desain yang satu dengan lainnya
Estetika: Ritme
Ritme/Irama muncul akibatnya adanya pengulangan elemen
desain secara tetap-teratur atau berubah-teratur atau berubah
secara berpola
Alvar Alto, Riola Church, Italy
Estetika: Tekstur
Tekstur
merupakan
komponen
estetika yang
memberikan
corak tertentu
dari suatu
permukaan
elemen desain
akibat adanya
gradasi/perbedaa
n tinggi
rendahnya
permukaan
Micklegate Bar-York, UK
Estetika: Warna
Warna merupakan salah
satu elemen estetika yang
memberikn perbedaan
antara elemen desain yang
satu dengan yang lain.
Perbedaan warna antara
elemen desain yang satu
dengan lainnya dapat
bersifat kontras, selaras,
berirama, menciptakan
keseimbangan maupun
kesatuan