download

Matakuliah : I0174 – Analisis Regresi
Tahun
: Ganjil 2007/2008
Pengujian Korelasi Diri
Pertemuan 16
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa
akan mampu :
• Memeriksa penyimpangan regresi
Bina Nusantara
Outline Materi
• Penyimpangan regresi
• Korelasi serial
Bina Nusantara
Nilai sisaan (residual)
• Sisaan e, adalah selisih antara nilai pengamatan yang sesungguhnya
dengan yang diramalkan oleh persamaan regresi
• Dalam melakukan analisis regresi, memberlakukan beberapa asumsi
tertentu terhadap galat.
• Asumsi yang biasa adalah bahwa galat-galat itu bebas satu sama lain,
mempunyai nilai tengah nol, ragam yang konstan , dan mengikuti
sebaran normal.
Bina Nusantara
Asumsi pengujian
• Asumsi yang disebutkan terakhir ini diperlukan untuk
melakukan uji-F dan menyusun selang kepercayaan. Jadi, kalau
model yang kita postulatkan benar, sisaan akan menunjukkan
kecenderungan yang mendukung asumsi yang kita berlakukan,
atau setidaknya, tidak menunjukkan penyimpangan dari asumsiasumsi tersebut.
Bina Nusantara
Beberapa cara membuat tebaran atau plot sisaan e
•
•
•
•
Bina Nusantara
Keseluruhan.
Menurut urutan waktu, kalau urutannya diketahui.
Menebarkan terhadap nilai Y dugaan.
Menebarkan terhadap peubah bebas Xji, untuk ; = 1, 2, ..., k.
Penyimpangan
• Keabnormalan akan ditunjukkan oleh tebaran seperti yang digambarkan
sebagai
– Ragam tidak konstan
– Penyimpangan sistematis,
– Model tidak memadai
Bina Nusantara
Ragam tidak konstan
• Ragam tidak konstan seperti yang diasumsikan; perlu analisis
kuadrat terkecil terboboti atau transformasi terhadap amatan Y,
sebelum melakukan analisis regresi.
Bina Nusantara
Ragam tidak konstan
Bina Nusantara
Penyimpangan sistematis
• Galat dalam analisis; penyimpangan terhadap persamaan regresi
bersifat sistematis (sisaan negatif berasal dari Y yang rendah,
sisaan positif berasal dari Y yang tinggi). Pengaruh semacam ini juga
dapat ditimbulkan akibat tidak disertakannya βo dalam model
Bina Nusantara
Penyimpangan sistematis
Bina Nusantara
Model tidak memadai
• Model tidak memadai — perlu suku
(—suku) lain dalam model (misalnya suku kuadrat atau suku hasil kali),
atau perlu transformasi terhadap amatan Y, sebelum analisis.
Bina Nusantara
Model tidak memadai
Bina Nusantara
Pencilan (outlier)
• Sisaan yang merupakan pencilan adalah yang nilai mutlaknya jauh lebih
besar daripada sisaan-sisaan lainnya dan bisa jadi terletak tiga atau
empat simpangan baku atau lebih jauh lagi dari rata-rata sisaannya Pencilan merupakan suatu keganjilan dan menandakan suatu titik data
yang sama sekali tidak tipikal dibandingkan data lainnya. Oleh
karenanya, suatu pencilan patut diperiksa secara saksama, barangkali
saja alasan di balik keganjilan itu dapat diketahui.
Bina Nusantara
Korelasi serial
Dalam analisis regresi diasimsikan bahwa galat tidak saling
berkorelasi satu sama lain. Bila asumsi ini sama sekali tidak
benar, maka bisa diharapkan bahwa tebaran sisaan menurut
urutan waktu, atau urutan lain yang ditentukan oleh keadaan,
Bina Nusantara
Uji Durbin -Watson
• Statistik
eu-eu-1 : selisih nilai sisaan dari
penagamatan sesudah dengan
sebelumnya
Bina Nusantara
Kriteria pengujian
dL dan dU : nilai dari Tabel Durbin -Watson
Bina Nusantara
• Melalui diagram titik tebaran nilai sisaan dapat diketahui petunjuk
adanya penyimpangan dari model regresi
• Statistik uji kenormalan galat dan uji Durbin-Watson dapat
digunakan untuk mendapatkan petunjuk da tidaknya penyimpangan
model
Bina Nusantara