(Pendukung Pert 2) Statistik Diskriptif Penyajian Data: Sebaran Frekuensi Sebaran frekuensi adalah bentuk ringkasan data untuk keperluan penyajian data dalam tabel. Bentuk penyajian lain adalah gambar dan diagram seperti: Diagram balok (bar charts) Diagram titik (dot plots) Diagram dahan-daun (stem-and leaf display) Histogram Diagram kotak-garis (box plots) Untuk membuat gambar ini gunakan saja aplikasi program statistika (MINITAB, SPSS, SAS, dan lainlain) Pengorganisasian atau meringkas data: Urutkan nilai pengamatan: x1, x2,..., xn menjadi x(1) x(2) ... x(n) misalnya Tabel 3 berikut: Tabel 3. Data dari Tabel 1 diurutkan 0.01 0.05 0.08 0.10 0.15 0.20 0.01 0.05 0.09 0.10 0.15 0.30 0.02 0.05 0.09 0.10 0.15 0.30 0.02 0.05 0.10 0.10 0.18 0.30 0.02 0.07 0.10 0.10 0.18 0.30 0.03 0.08 0.10 0.11 0.20 0.40 0.05 0.08 0.10 0.12 0.20 0.40 1 X(1) minx1, x 2 ,..., x n X(n ) maks x1, x 2 ,..., x n f ( x ) sebaran frekuensi F( x ) sebaran frekuansi kumulatif Fn (x) fungsi sebaran empiris Perhatikan Tabel 3 x 0.01 f(0,01) 2, F(0,01) 2 f(0,01) x 0.02 f(0,02) 3, F(0,02) 5 f(0,01) f(0,02) x 0.03 f(0,03) 1, F(0,03) 6 f(0,01) f(0,02) f(0,03) R Cum. Freq. 2 0.01 0.02 3 5 7.14 11.90 0.03 1 6 2.38 14.29 0.05 5 11 11.90 26.19 0.07 1 12 2.38 28.57 0.08 3 15 7.14 35.71 0.09 2 17 4.76 40.48 0.10 9 26 21.43 61.90 0.11 1 27 2.38 64.29 0.12 1 28 2.38 66.67 0.15 3 31 7.14 73.81 0.18 2 33 4.76 78.57 0.20 3 36 7.14 85.71 0.30 4 40 9.52 95.24 0.40 2 42 4.76 100.00 0 2 4 6 8 Pct. 4.76 Cum. Pct. 4.76 Freq. 2 10 Frequency 2 Gambar 1. Tabel 3 disajikan dalam bentuk grafik (histogram) tabel frekuensi Fn (x) fungsi sebaran empiris Himpunan data x1, x 2 ,..., x n Fn (x) # x i : x i x artinya n Fn (x) proporsi banyaknya nilai yang sama atau lebih kecil dari x 100 Fn (x) persentase nilai yang kurang atau sama dengan x f (x) f (x) sebaran frekuensi empiris n Perhatikan tabel 3 Fn (0.25) 36 0,857 f (0,01) f (0,02) ... f (0,18) f (0,20) 42 0,0476 0,0714 ... 0,0476 0,0714 0,856 Fn (x) 1 f (y) n yx Nilai Data 0.15 0.09 0.10 Dipisah Dahan Daun 1|5 1 5 0|9 0 9 1|0 1 0 Diagram Dahan dan Daun Salah satu cara cepat untuk menggambarkan (mevisualisasikan) sebaran data adalah dengan diagram dahan dan daun. Anggaplah setiap nilai data Xi terdiri dari dua angka dimana sebagai dahan dan angka berikutnya sebagai daun. Sebagai contoh data pada Tabel 3, angka sebelum koma diabaikan dan hanya digunakan angka dibelakang koma, jadi 3 Secara lengkap hasilnya sebagai berikut: Dahan 0 1 2 3 4 Daun 11222355555788899 0000000001255588 000 000 000 Diagram Titik dan Diagram Pencar Diagram titik menggambarkan nilai data sepanjang sumbu horizontal (datar) sedangakan pada sumbu tegak adalah frekuensi kemunculan nilai itu. Sebagai contoh diagram titik data dari Tabel 3. 0,00 0,08 0,16 0,24 0,32 0,40 Gambar 2. Diagram Titik, Data Tabel 3 Diagram Pencar (Scarter Diagram) Diagram pencar berguna untuk mempelajari hubungan antara dua variabel X dan Y. Titik (Xi,Yi) digambarkan dengan sumbu mendatar X dan sumbu tegak Y. 4 Gambarkan Pencar dari 36 pasang pengamatan (X,Y) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 X 85 74 64 87 87 83 81 74 72 64 72 87 Y 34 34 25 43 40 37 33 37 21 31 29 38 No. 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 X 72 78 77 73 71 60 79 63 80 66 65 69 Y 19 27 35 29 25 20 36 32 42 28 38 15 No. 25 26 27 28 28 30 31 32 33 34 35 36 X 63 70 51 80 75 96 94 82 82 74 90 64 Y 24 14 40 45 29 38 25 34 39 35 35 32 Histogram Histogram merupakan bentuk khusus dari diagram batang yang digunakan untuk memvisualisasikan sebaran data. Gambar histogram berikut adalah histogram data Tabel 3 dengan nilai kelas : 0,03 0,09 0,15 0,21 0,27 0,33 dengan interval (selang) kelas [0,06;0,12], [0,12;0,18],...[0,36;0,42] Tanda selang [a;b]= x a x b 0,39 [0,00;0,06], 5 16 14 12 10 8 6 4 2 0 0.03 0.09 0.15 0.21 0.27 0.33 0.39 Gambar 3. Histogram dari data Tabel 3 Untuk menggambarkan histogram secara manual harus dibuat tabel frekuensi terlebih dahulu dengan banyak kelas = k, dengan pedoman 2k 1 n 2k atau k=1+3,3log n Tugas 1 Soal-soal buku 2 (Rosenkranz) 1.1; 1.3; 1.5; 1.7; 1.13 (tugas) dan soal-soal 1.2; 1.4; 1.6; 1.8; 1.10; 1.12; 1.14 (latihan) Kuantil Suatu Sebaran Kuantil p sebaran dengan 0<p<1 mempunyai hubungan dengan persentil 100p sebaran itu. Kuantil berguna untuk membandignkan dua sebaran melalui plot kuantil-kuantil atau Q-Q plots 6 (plot peluang). Seperti diketahui bahwa persentil 50 = median. Median merupakan ukuran sebaran yang terletak pada pusat sebaran. ~ 1 X ( X n X n ), jika n genap ( 1) 2 (2) 2 ~ X X n 1 , jika n ganjil ( 2 ) ~ X median X uru tan ke n 2 uru tan ke n 1 2 ( X n ) 2 n ( 1 ) 2 n Contoh: Ada data banyaknya data dengan n=10 maka median ~ 1 X ( X ( 5) X ( 6) ) . Jadi median adalah setengah dari 2 jumlah nilai data urutan ke 5 dan data urutan ke 6. Kuantil Fungsi Sebaran Empiris = Q(p) Sifat-sifat Q(p): Sekurang-kurangnya 100p persen dari nilai data lebih kecil atau sama dengan Q(p) dan Sekurang-kurangnya 100(1-p) persen dari nilai data lebih besar atau sama dengan Q(p) Contoh: 7 Carilah median data radiasi Tabel 3 dari data fungsi sebaran empirisnya. Fn (x) Jawab: Fungsi sebaran empiris data tersebut digambarkan sebagai berikut: 1,0 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0,0 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,05 0,15 0,25 0,35 0,45 Perhatikan gambar diatas: koordinat (Q(0,5);0,5)= (0,10;0,5) sehingga medium= x =0,10 Q1 = kuartil bawah Q3 = kuartil atas Q1 = Q(0,25) dan Q3 = Q(0,75) Rumus menghitung Q(p) hitung np 1. jika np bulat Q(p) = 1 [ X(np ) X(np 1) ] 2 2. jika np tidak bulat dan r<np<r+1 maka Q(p)=X(r+1) dimana r dan r+1 ada dua urutan bulat Contoh penggunaan rumus Q(p): 8 Diketahui n=10 dan hitung Q(0,1) Jawab: n=10, p=0,1, maka np=10(0,1)=1 (bulat) Q(0,1) 1 ( X(np ) X(np 1) ) 1 ( X(1) X( 2) ) 2 2 x(1) = nilai urutan pertama x(2) = nilai urutan kedua Contoh lain: Diketahui n = 39 dan p = 0,25. Hitung Q(0,25) Jawab: np = 39(0,25) = 9,97 (tidak bulat) r = 9 dan r+1 = 10 atau 9 < np = 9,97 < 10 maka Q(0,25) = X(r+1) = X(10) nilai data urutan ke 10. Cobalah sendiri menentukan Q3 = Q(0,75) Statistik Urutan dan Kuantil i 0,5 ; X(i) = nilai data urutan ke i X(i) Q n Range Sampel dan Range Antar Kuartil Range Sampel = X(n) - X(i) Range Antar Kuartil = IQR = Q3 - Q1 Range 50% Tengahan = [Q3 - Q1] Pagar dalam bawah = Q1 – 1,5 IQR Pagar dalam atas = Q3 + 1,5 IQR Data Pencilan atas > Q3 + 1,5 IQR atau Data Pencilan bawah < Q1 - 1,5 IQR 9 Data Pencilan adalah nilai data disebelah luar pagar dalam Contoh: Tentukan Q1, Q3, IQR, pagar dalam bawah, pagar dalam atas dan pencilan nilai ujian dari 36 mahasiswa berikut 25 60 65 72 74 75 30 73 80 85 76 85 58 64 71 79 82 61 69 76 78 73 81 86 80 63 67 69 83 99 98 68 78 72 86 45 Jawab: Dahan 2 3 4 5 6 7 8 9 Daun 5 0 5 8 03457899 1223334566889 001235566 89 Q1 Q(0,25 ) 1 ( X( 9 ) X(10 ) ) 1 (66 67) 66,5 2 2 Q3 Q(0,75 ) 1 ( X( 27 ) X( 28 ) ) 1 (80 81) 80,5 2 2 IQR = Q3 – Q1 = 80,5 – 66,5 = 14 Pagar dalam bawah= Q1–1,5 IQR = 66,5–1,5(14) = 45,5 Pagar dalam atas= Q3+1,5 IQR = 80,5+1,5(14) = 101,5 10 Data pencilan adalah 25, 30 dan 45 Diagram Kotak Garis (Box Plot) cambang (whisker) cambang (whisker) data pencilan x Q1 0,000 0,080 Q3 0,160 0,240 0,320 0,400 Gambar Diagram Kotak-Garis (Box Plot) data Tabel 3 Keterangan Q1 = 0,05 , Q3 = 0,18 , x =0,10 Whisker sebelah kanan = mulai dari Q3 sampai dengan min (X(n), Q3 + 1,5IQR = 0,375)=0,375 Q3=0,18 0,375 Whisker sebelah kiri = mulai dari Q1 sampai dengan maks (X(i), Q1 - 1,5IQR) 0,01 Q1=0,05 Diagram kotak-garis: grafik yang menunjukkan median, kuartil, jangkauan antar kuanrtil (IQR), jangkauan contoh (sample range). Diagram kotak garis digunakan untuk menunjukkan data pencilan (outliers) dan membandingkan dua populasi secara deskriptif. 11 Ukuran Pemusatan dan Variabilitas (Simpangan) Ukuran Pemusatan x = rata-rata hitung contoh (sample) x1, x2, ..., xn = nilai pengamatan contoh n x x 2 ... x n Rumus : x 1 n Median dan pemusatan Modus Xi i 1 n juga termasuk ukuran Ukuran Variabilitas/Simpangan S2 = ragam (variant) contoh S = simpangan baku contoh 1 Rumus : S (Xi - x ) dan n 1 Rumus pintasannya n 2 2 i 1 atau Xi 1 S Xi n 1 n n n 2 2 i 1 n S 2 Data n n Xi Xi i 1 2 i 1 2 2 i 1 n(n 1) dengan frekuensi xj x1 x2 ... xk fj f1 f2 ... fk 12 f x f 2 x 2 ..... f k x k 1 x 1 1 k f1 f 2 ..... f k f j 1 k 1 f x j j n j 1 k f j 1 j xj j n f1 f 2 ..... f k dengan 1 k S (x j x ) 2 f j atau n - 1 j 1 2 Ragam k 2 1 k 2 S f j x j f j x j n n - 1 j 1 j 1 2 Rata - rata dan Ragam Populasi μ Rata - rata populasi σ Ragam populasi Nilai - nilai populasi x1 , x 2 , ..... , x N Rumus : μ x1 x 2 ..... x N 1 N xi N N i 1 N N N x i x i 2 1 N i 1 σ x i μ i 1 2 N i 1 N 2 2 Transformasi linear data Y = {y1, y2, ….. , yn} Y = Data hasil transformasi Yi = g(xi) , I = 1, 2, ….. , n Misal : Y = g(x) = ax + b y ax b , y rata - rata y x rata - rata x 13 Sy2 = a2 Sx2 Sy = IaI Sx Contoh soal : x1 = 2 , x2 = 5 , x3 = 6 , x4 = 3 , x5 = 4 Y = 2x + 10 , maka x 4 , Sx2 = 2,5 Y1 = 14 , Y2 = 20 , Y3 = 22 , Y4 = 16 , Y5 = 18 SY2 = 4 Sx2 = 4(2,5) = 10 Y 2x 10 2(4) 10 18 14
© Copyright 2024 Paperzz