download

Matakuliah
Tahun
Versi
: I0224/Analisis Deret Waktu
: 2007
: revisi
Pertemuan 25-26
Pemeriksaan model
1
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa
akan mampu :
• Memilih model yang sesuai dengan data
deret waktu
2
Outline materi
• Pemeriksaan diagnostik
• Pola nilai sisa
• Statistik penarikan contoh
3
Pemeriksaan
• Terdapat dua cara:
– Mempelajari nilai sisa untuk melihat apakah
masih tedapat beberapa pola yang belum
diperhitungkan
– Mempelajari statistik sampling dari
pemecahan optimum untk melihat apakah
model tersebut masih dapat disederhanakan
4
Nilai sisaan
• Nilai sisa yang tertinggal diharapkan
hanya merupakan gangguan acak
• Oleh karena itu nilai sisa harus:
– Tidak ada autokorelasi
– Tidak ada autokorelasi parsial
5
Pemeriksaan galat (sisa)
• Secara visual dapat pula dibuat plot anatar
periode pengamatan dengan nilai sisaan
yang merupakan selisih nilai pengamatan
dengan nilai ramalan
6
• Keacakan galat dapat diuji secara statistik
dengan uji Durin Watson
n
 e  e 
t 1
t
D W 
i 2
n
e
t
t 1
et = nilai galat pada periode ke-t
7
Statistik penarikan contoh
• Asumsi yang mendasari model umum
ARIMA, memberikan beberapa angka
statistik
• Untuk setiap koefisien akan terdapat nilai
simpangan baku untuk masing-masing
• Seluruh koefisien dikur bersama-sama
maka akan terdapat sebaran penarikan
contoh dari koefisien tersebut
8
• Misalkan nilai koefisien terbaik hasil
dugaan sbagai berikut:
• θ1= 0.862 dan simpangan baku=0.049
• Dengan asumsi memiliki sebaran normal,
maka selang kepercayaan 95% bagi θ1
dapat diperoleh θ1± 1.96 x simpangan
baku
• Parameter tersebut berbeda dari nol
9
Skema pemilihan model
Tahap identifikasi
Tahap penaksiran
Tahap penerapan
10
Tahap identifikasi
- Rumuskan kelompok model yang umum
- Penetapan model untuk sementara
11
Tahap penaksiran dan pengujian:
Penaksiran parameter model
Pemeriksaan diagnosis
Jika kurang memadai kembali ke penetapan
model
12
Tahap penerapan
Gunakan untuk peramalan setelah model
mengalami pengujian terhadap ketepatan
model ramalan
13
Penaksiran model
• Kumpulkan data deret waktu, makin banyak periode
semakin baik
(Dalam model Box-Jenkins perlu data yang relatif
banyak)
• Gunakansebagian dataa tersebut (periode-periode
awal) untuk penaksiran parameter dari model
peramalan
14
Pengujian model
• Dari data deret waktu yang diperoleh tersebut,
setelah sebagian digunakan untuk penaksiran
parameter maka sisanya untuk pengujian
• Pengujian model peramalan dilihat berdasarkan nilai
sisa (galat) dari setiap periode ata yang digunakan
• Diharapkan nilai galat tidak memiliki pola tertentu
15
• Model ARIMA merupakan model yang powerful
dalam peramalan
• Model memiliki keterbatasan
• Umumnya paling sedikit harus memiliki data historis
sebanyak 50 periode, an lebih baik 100 periode
pengamatan
• Umumnya agak sulit mendapatkan data historis 50100 periode bagi data bisnis
16
• ARIMA tidak tidak memperbarui parameter model
jika ada pengamatan yang baru
• Sehingga ada asumsi pada masa atang memiliki pola
yang sama dengan pola masa lalu
17