download

7. Sistem pneumatik
Pneumatik adalah studi tentang sifat2 mekanis dari gas.
Dalam aplikasinya di industri, gas yang terlibat pada
umumnya adalah udara tekan(compressed air). Sifat2
mekanis dari gas yang dimaksudkan adalah tekanan ,
volume dan temperatur.
Komponen pneumatik:
Pengadaan udara tekan
Kompresor, pompa,
Saluran transmisi udara
Katup (valve)
Silinder
Nozzle-flapper
Relay pneumatik
Torque Balanced
Control valve
Perhitungan ukuran katup, ukuran silinder
Energi Transmisi Pneumatik
Alasan digunakannya sistem transmisi pneumatik, ataupun
energi transmisi yang lain pada mekanisme adalah untuk
menghasilkan suatu gerakan atau kerja.
Pencapaian kerja memerlukan energi kinetik untuk dapat
menggerakkan obyek yang mampu bergerak dengan
kecepatan ataupun pada jarak tertentu
Pada sistem pneumatik, energi disimpan dalam bentuk
energi ptensial dengan cara udara bertekanan.
Energi menghasilkan kerja pada sistem pneumatik sewaktu
udara tekan dibebaskan untuk mengembang.
Energi pada sistem pneumatik
tangki udara diisi udara tekan dengan 100 PSIA, jika valve dibuka
udara tekan dalam tangki akan mengembang sampai tekanan di
dalam tangki menjadi sama dengan tekanan atmosfer. Udara yang
mengembang menjadi bentuk aliran udara.
untuk dapat mengaplikasikan dalam berbagai bentuk kerja,
diperlukan suatu alat yang yang dapat mencatu udara tekan pada
tangki dengan tekanan yang diinginkan alat ini disebut positive
displacement compressor.
Positive Displacement Compressor
Positive displacement compressor pada dasarnya terdiri atas
beberapa komponen di dalam satu ruangannya.
compressor mempunyai 1 piston sebagai komponen yang
bergerak.
piston dihubungkan ke crankshaft, yang pada geraknya
dihubungkan dengan penggerak mula (=prime mover) yaitu
motor listrik , ataupun internal combustion engine.
pada bagian port inlet dan outlet, valve memungkinkan
udara masuk dan ke luar dari ruang udara (chamber).
·
·
·

Menggunakan udara bertekanan sebagai medium pengantar sinyal
Sinyal pneumatik standar 0.2-1.0 bar (1 bar = 105 Pa)
=3 –15 lb/in2 (psig)
tekanan gauge=tekanan relatif thd tekanan atmosfer
tekanan absolut dengan satuan [psia]
Keuntungan dengan sistem pneumatik




sederhana, andal (reliable)
robust,kokoh, mudah perawatannya
tidak terpengaruh interferensi medan listrik
secara intrinsik sangat aman , karena tak ada loncatan api pada
komponen pneumatik
Kekurangan menggunakan sistem pneumatik
 Adanya time delay (lag) sewaktu mentransmisikan
perubahan sinyal dari transmitter ke receiver.
 Delay time dapat mencapai bbrp detik
Makin panjang pipa makin lama delay time yang terjadi
Problem delay time terjadi dengan jarak pipa 150 m
 Transmisi > 300 m tidak direkomendasikan dengan
sistem pneumatik yang tanpa menggunakan booster.
 Kemungkinan terjadinya kondensasi uap air
Sinyal akan macet jika pipa berisi air hasil kondensasi beku.
Beberapa komponen sistem pneumatik:
Flapper-nozzle displacement sensor
Relay pneumatik
Torque balance transmitter
Sistem transmisi pneumatik
Persamaan yang digunakan:
Berdasarkan formula gas ideal dari n mole dengan volume
V pada temperatur absolut .
m  m 0  m N
m 
w V dP
1000 R  dt
m 0  C D

4
d 02 2  ( Ps  P)
m N  C D  d N
2  ( P  Pa )
Flapper-nozzle displacement sensor
 Merupakan dasar dari transmitter pneumatik. Terdiri atas: fixed
restrictor(orifice) dan variable restrictor(flapper dan nozzle)
 Perubahan jarak x thd flapper dan nozzle menyebabkan
perubahan hambatan thd aliran udara dan juga tekanan
outputnya. Jarak x naik menyebabkan hambatan aliran turun 
tekanan turun.
 Volume V adalah kapasitas dari saluran transmisi dari sensor ke
indikator.
 rangkaian listrik analoginya: potensiometer dengan 1 fixed resistor
dan 1 variable resistor dan 1 kapasitor yang paralel thd variable
resistor.
parameter pada pemakaian pneumatik:
berat molekul udara
volume
konstanta gas ideal
temperatur sekitar
koefisien discharge
kerapatan udara
diameter orifice
diameter nozzle
tekanan udara catu
tekanan atmosfer
w=29
V= 3.2x10-3 m3 (100 m dgn diameter
6.4 mm)
R=8.314 J/(K mol)
 = 293 K
CD = 0.6
 = 1 kg/m3
do = 2x10-4 m
dN = 8 x 10-4 m
Ps = 1.4 x 105 Pa (gauge)
Pa = 0 Pa [Psig] (gauge)
Fungsi Alih dari Nozzle flapper dapat ditulis sebagai:
P ( s)
K

x ( s)
1 s
dengan:
K = sensitivitas keadaan mantap
 = konstanta waktu
Relay amplifier pneumatik
Menghubungkan flapper nozzle dengan saluran transmisi
Tekanan balik nozzle P menjadi input bagi relay dan
saluran transmisi yang dihubungkan dengan output relay.
Udara tekan dari catu udara mengalir ke saluran transmisi
lewat double valve pada relay amplifier.
Berupa hambatan rendah aliran udara yang mem by pass
orifice yang memungkinkan aliran yang tinggi ke saluran
transmisi .
Juga terdapat hambatan rendah aliran udara yang juga
lewat double valve yang menhubungkan saluran transmisi
ke port ventilasi udara.
Rangkaian listrik ekivalen relay amplifier:
Berupa 2 resistor variable dan 1 kapasitor parale dengan 1
resistor variable.
ARD P  k y
y 
ARD
P
k
Hubungan antara rs, rv dan y tergantung dari bentuk
double valve
Hubungan tersebut pada umumnya tidak linier
Diagram Relay pneumatik
Torque balance transmitter
Transmitter merupakan rangkaian loop tertutup,
Dengan feedback negative
Sinyal output pneumatik dalam range standar
Proporsional terhadap gaya input F
Prinsip kerja:
Gaya input naik , momen CCW
Separasi jarak x turun  nozzle back pressure P naik 
Pout naik
Kenaikkan Pout kenaikan tekanan pada saluran transmisi
dan juga feedback bellows yang mengakibatkan naiknya
gaya feedback AB Pout . Ini menyebabkan kenaikan
momen dengan arah CW yang melawan adanya kenaikan
momen arah CCW karena gaya F.
Beam akan berotasi , tekanan output berubah sampai
momen2 dengan arah CW dab CCW seimbang sama.
Flapper Nozzle dan relay mendeteksi adanya rotasi kecil
pada beam karena adanya ketidakseimbangan torsi.
Momen CCW:
Momen CW :
TACM = F b + F0 a
TCM = Pout AB a
Keseimbangan torsi:
Dengan asumsi torsi balans sempurna:
TACM = TCM
Pout AB a = F b + F0 a
 Tekanan output proporsional dengan input gaya F
 Sensitivitas transmiter b/ (a AB )
tergantung perbandingan lengan dan luas permukaan
bellows AB.
 Sensitivitas independen thd flapper nozzle,
karakteristik relay dan catu tekanan.
Digram blok transmitter timbangan torsi
a
b
KB
K
a
Persamaan model timbangan torsi:
Pout 
F
b
F o
a AB
AB
KR
AB