download

Matakuliah
Tahun
: F0532 – Manajemen Operasi
: 2005
Pertemuan XII
Penjadualan Operasi dan
Pemeliharaan
1
Learning Outcomes
•
•
•
•
•
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan Mahasiswa
akan mampu :
Menunjukkan tentang Karakteristik dan Metode
Penjadualan Agregat
Menunjukkan Penjadualan Agregat pada Berbagai
Kasus dalam Industri Jasa
Menunjukkan Penjadualan Jangka Pendek dengan
fokus pada Proses, Berulang-ulang dan Lingkungan
Jasa
Menunjukkan tentang Tujuan dan Kategori
Pemeliharaan (Maintenance)
Menunjukkan tentang Peralatan dan Sistem
Penanganan Bahan (Material Handling)
2
Outline Materi
•
•
•
•
•
Penjadualan Agregat
Penjadualan Agregat dalam Industri Jasa
Penjadualan Jangka Pendek
Pemeliharaan (Maintenance)
Penanganan Bahan (Material Handling)
3
Penjadualan Agregat (1)
• Penjadualan / Perencanaan Agregat : menyangkut penentuan
jumlah dan kapan produksi akan dilangsungkan dalam waktu dekat
(seringkali 3 sampai 18 bulan ke depan)
• Tanggung Jawab , Jangkauan dan Tugas Perencanaan
(1) Eksekutif Puncak : Rencana jk Panjang (lebih dari satu tahun)
meliputi litbang, rencana produk baru, pengeluaran besar, lokasi
atau ekspansi fasilitas.
(2) Manajer Operasi (middle management): Rencana jk Menengah
(3 – 18 bulan), meliputi perencanaan penjualan, perencanaan dan
penganggaran produksi, penetapan tingkat tenaga kerja,
persediaan, analisis rencana operasi.
(3) Manajer Operasi (lower management : penyelia dan mandor) :
Rencana jk Pendek (sampai dengan 3 bulan), meliputi penugasan
pekerjaan, pemesanan, penjadualan pekerjaan, penyelesaian
produksi.
4
Penjadualan Agregat (2)
• Strategi Penjadualan / Perencanaan Agregat : untuk
merumuskan rencana agregat manajer operasi perlu menjawab
pertanyaan : (1) apakah persediaan akan digunakan untuk
menyerap perubahan permintaan selama periode permintaan ?, (2)
Apakah perubahan-perubahan akan diakomodasi dengan cara
mengubah jumlah Tenaga Kerja ?, (3) Apakah akan digunakan TK
paruh waktu (part timer) atau apakah waktu lembur dan waktu
kosong hendaknya meyerap fluktuasi ?, (4) Apakah perlu digunakan
subkontraktor untuk mengantisipasi pesanan yang berfluktuasi
sehingga dapat dipertahankan tingkat TK yang stabil ?, (5) Apakah
perlu mengubah harga atau faktor-faktor lainnya dalam
mempengaruhi permintaan ?. Strategi perencanaan ini dapat
dikelompokkan menjadi : Pilihan Kapasitas dan Pilihan Permintaan
• Pilihan Kapasitas : 1)Tingkat persediaan yang berubah-ubah,
2) Mengubah jumlah tenaga kerja dengan cara mempekerjakan atau
memberhentikan pekerja, 3) Mengubah tingkat produksi melalui
waktu lembur dan waktu kosong, 4) Subkontrak, 5)Mempekerjakan
tenaga kerja paruh waktu
5
Penjadualan Agregat (3)
• Pilihan Permintaan : 1) Mempengaruhi permintaan, 2)
Pesanan cadangan dalam memenuhi permintaan pada periode
permintaan tinggi, 3) Product mix antar musim
• Metode-Metode Penjadualan Agregat : terdapat
beberapa teknik yang digunakan para manajer dalam
mengembangkan rencana-rencana agregat, yaitu :
a.Teknik pembuatan Grafik dan Diagram, sering dipakai,
mudah dipahami dengan pendekatan trial and error.
b. Pendekatan Matematika untuk Perencanaan : 1)
metode transportasi dan program linear, 2) Linear Decision Rule
(LDR) , 3) Management Coefficients Model (MCM), 4) Simulasi
6
Penjadualan Agregat dalam
Industri Jasa
• Kebanyakan perusahaan jasa hanya menggabungkan beberapa
dari delapan pilihan kapasitas dan pilihan permintaan, sehingga
tercipta strategi perencanaan agregat untuk memenuhi permintaan.
Di beberapa perusahaan seperti bank, transportasi, restoran cepat
saji (fast food), perencanaan agregat dapat lebih mudah dilakukan
daripada perusahaan manufaktur.
• Pengendalian Biaya Tenaga Kerja : di perusahaan jasa
pengendalian tenaga kerja merupakan sesuatu yang penting.
Pengendalian ini mencakup : (1) pengendalian yang ketat terhadap
jam kerja, agar dapat dipastikan tanggapan yang cepat terhadap
konsumen, (2) Menambah tenaga kerja panggilan atau dikurangi
untuk memenuhi permintaan yang tak terduga, (3) Fleksibilitas
keahlian pekerja perorangan yang memungkinkan realokasi tenaga
kerja yang ada, (4) Fleksibilitas pekerja perorangan pada tingkat
output atau jam kerja untuk memenuhi permintaan yang sudah
diperkirakan.
7
Penjadualan Jangka Pendek (1)
• Pentingnya Strategi Penjadualan Jangka Pendek : (1)
perusahaan dapat menggunakan assetnya dengan efektif dan
menghasilkan return (keuntungan) yang lebih besar dan sebaliknya
akan mengurangi biaya, (2) penjadualan menambah kapasitas dan
fleksibilitas yang terkait dengan waktu pengiriman yang lebih cepat
sehingga pelayanan menjadi lebih baik, (3) Pejadualan yang baik
akan meningkatkan keunggulan kompetitif dengan pengiriman yang
bisa diandalkan.
• Teknik Penjadualan : (1) Penjadualan Maju (forward
scheduling), suatu pekerjaan dimulai seawal mungkin sehingga
pekerjaan bisa sebelum batas dijanjikan (due date) , (2)
Penjadualan Mundur (backward scheduling) , kegiatan operasi
terakhir dijadualkan lebih dulu, kemudian secara berturut-turut
ditentukan jadual untuk kegiatan sebelumnya satu per satu secara
mundur.
• Teknik Penjadualan yang benar, tergantung pada : (1) volume
8
pesanan, (2) ciri operasi, dan (3) keseluruhan kompleksitas
pekerjaan.
Penjadualan Jangka Pendek (2)
• Kriteria Penjadualan Jk Pendek : (1) Meminimalkan waktu
penyelesaian, (2) Memaksimalkan utilisasi, (3) Meminimalkan
persediaan barang dalam proses, (4) Meminimalkan waktu tunggu
pelanggan.
• Proses Penjadualan : proses penjadualan difokuskan pada Pusat
Kerja yang memerlukan perencanaan produksi dan sistem
pengendalian, sistem ini harus : (1) penjadualan pesanan yang akan
datang tanpa mengganggu kendala kapasitas pusat kerja individual,
(2) mengecek ketersediaan alat-alat dan bahan baku sebelum
memberikan pesanan ke suatu departemen, (3) membuat tanggal
jatuh tempo untuk masing-masing pekerjaan dan mengecek
kemajuan terhadap tanggal keperluan dan waktu tempuh pesanan,
(4) mengecek barang dalam proses , (5) memberikan feed back
pada pabrik dan aktivitas produksi, (6) menyediakan statistik
efisiensi pekerjaan dan memonitor waktu operator untuk analisis
distribusi tenaga kerja dan gaji / upah.
9
Pemeliharaan (Maintenance)
• Pemeliharaan, meliputi segala aktivitas yang terlibat dalam
penjagaan peralatan sistem dalam aturan kerja. Tujuan
Pemeliharaan adalah untuk memelihara kemampuan sistem dan
mengendalikan biaya. Pemeliharaan yang baik , adalah mencegah
kerusakan untuk menjamin bahwa fasilitas-fasilitas produktif akan
dapat beroperasi secara efektif.
• Kategori Pemeliharaan : (1) Pemeliharaan Pencegahan
(Preventive maintenance) : melakukan pemeriksaan secara rutin
untuk mengetahui kerusakan potensial dan membuat pergantian
atau perbaikan yang akan mencegah kerusakan. Jika terjadi mesin
“berhenti untuk reparasi” biayanya sangat besar dimana produksi
berhenti, karyawan dan mesin menganggur, produksi hilang dan
pesanan-pesanan tertunda. (2) Pemeliharaan Pemogokan
(Breakdown Maintenance), adalah perbaikan (remedial); ini terjadi
ketika peralatan / mesin rusak dan kemudian harus diperbaiki atas
dasar prioritas dan emerjensi
10
Penanganan Bahan
(Material Handling)
• Setiap perusahaan akan terlibat dalam masalah transportasi
(pengangkutan) bahan atau penanganan bahan. Material Handling
adalah menangani material dengan menggunakan peralatan dan
metode yang benar.
• Jenis Peralatan Material Handling : (1) Coveyors (eskalator, ban
berjalan, elevator), peralatan untuk memindahkan barang atau
orang secara horizontal maupun vertikal antara dua tempat yang
tetap, (2) Truk dan Peralatan mobil, dapat bergerak bebas dari
suatu lokasi ke lokasi lain untuk memindahkan bahan, (3) Derek
(cranes) dan Kerekan (hoists), peralatan ini mampu memindahkan
bahan-bahan secara vertikal dan lateral dalam ruangan yang
terbatas. Derek dan kerekan biasa digunakan pada pekerjaanpekerjaan konstruksi, pengangkutan barang-barang berat
• Faktor-Faktor yang dipertimbangkan dalam memilih tipe
Peralatan Penanganan Bahan : (1) jalur pengankutan,(2) sifat obyek
yang diangkut, (3) karakteristik bangunan, (4) keadaan ruang yang
tersedia, (5) kapasitas peralatan penanganan bahan yg diperlukan
11