Matakuliah : F0512 - Pemeriksaan Pajak, Penagihan, Keberatan, dan Banding Tahun : 2009 METODE DAN RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN PAJAK Pertemuan 5 Learning Outcomes •Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan akan mampu: Dapat menguraikan metode dan teknik serta tujuan dan ruang lingkup pemeriksaan Bina Nusantara University 3 Outline Materi • • • • Metode pemeriksaan pajak Teknik pemeriksaan pajak Jenis dan ruang lingkup pemeriksaan pajak Jangka waktu pemeriksaan pajak Bina Nusantara University 4 Metode Pemeriksaan Pada umumnya Metode Pemeriksaan yang lazim adalah: • Pengelompokan Secara Teoritis: – Metode Dinamis – Metode Sintetis – Metode Analitis • Berdasarkan Proses Pelaksanaan Pemeriksaan: – Metode Langsung. – Metode Tidak Langsung, terdiri dari: Bina Nusantara University • • • • • • • Metode Transaksi Tunai. Metode Transaksi Bank. Metode Perbandingan Kekayaan Bersih. Metode Sumber dan Penggunaan Dana. Metode Pendekatan Laba Kotor / Perhitungan Prosentase. Metode Satuan dan Volume. Metode Pendekatan Produksi. 5 Metode Pemeriksaan Secara Teoritis • Metode Dinamis: – Yaitu yang menghendaki penguasaan masalah yang terjadi di luar teknis maupun prosedur pemeriksaan, terutama terhadap hal-hal yang berkaitan dengan liku2 dunia usaha yang terus berkembang. – Misalnya ketika akan memeriksa bisnis entertainment, pemeriksa pajak diharapkan mampu menguasai seluk beluk bisnis entertainment agar bisa mengetahui pola pikir pengusaha dan dokumen-dokumen yang digunakan. • Metode Sintetis: – Yaitu yang menghendaki pengujian atas jumlah akun pada buku besar tahunan yang dimulai dari dokumen dasar yang ada kaitannya dengan arus uang yang tercermin dalam buku kas/bank. • Metode Analitis: – Yaitu yang menghendaki pemeriksa menganalisis angka-angka Bina Nusantara University 6 laporan keuangan (neraca dan daftar rugi laba) utk beberapa tahun. Metode Langsung • Metode Langsung: – Yaitu teknik dan prosedur pemeriksaan pajak dengan melakukan pengujian atas kebenaran jumlah penghasilan yang dilaporkan. – Untuk lebih meyakinkan hasil pemeriksaan terhadap bukti-bukti pendapatan, dilakukan kembali pengujian (cross check) dengan cara • Pengujian atas dokumen seperti: order pembelian, surat pengantar barang, faktur penjualan, memori cash register, dll. • Pengujian jumlah fisik dengan cara membandingkan arus barang, arus uang dan arus piutang. Bina Nusantara University 7 Metode Tidak Langsung • Metode Transaksi Tunai (cash flow): – Buat akun dalam bentuk skontro yang sederhana, dimana jumlah pengeluaran dicatat di sisi kredit dan pendapatan di sisi debet. – Apabila jumlah sisi kredit > jumlah sisi debet Selisihnya merupakan penghasilan yang tidak dilaporkan. – Apabila jumlah sisi kredit < jumlah sisi debet Perlu penelitian lebih dalam karena ada indikasi wajib pajak dengan sengaja tidak melaporkan seluruh pengeluarannya. Debet Pendapatan yang dilaporkan Bina Nusantara University Pendapatan lain-lain (sewa, bunga, dividen sblm pajak, dll) Uang kas pada awal tahun Uang di bank pada awal tahun Pinjaman-pinjaman Piutang pada awal tahun Hutang pada akhir tahun Pendapatan bukan objek pajak Kredit Biaya Usaha (tidak termasuk beban penyusutan) Pembayaran kembali pinjaman Pembelian aktiva Uang kas pada akhir tahun Uang di bank pada akhir tahun Biaya sewa Piutang pada akhir tahun Hutang pada awal tahun Biaya hidup pribadi 8 Metode Tidak Langsung • Metode Transaksi Bank: Formula yang digunakan: – Jumlah semua setoran ke bank – (-/-) Setoran yang bukan objek pajak – Jumlah setoran yang merupakan objek pajak – (+/+) Penerimaan yang tidak disetorkan misalnya cek – Pendapatan seharusnya – (-/-) Pendapatan yang dilaporkan dalam L/K – Pendapatan yang tidak dilaporkan Bina Nusantara University Rp ……… Rp ……… Rp ……… Rp ……… Rp ……… Rp ……… Rp ……… 9 Metode Tidak Langsung • Metode Perbandingan Kekayaan Bersih: Formula yang digunakan: – Kekayaan bersih akhir tahun – (-/-) Kekayaan bersih awal tahun – Pendapatan selama setahun – (-/-) Pendapatan yang bukan objek pajak – Pendapatan yang merupakan objek pajak – (-/-) Pendapatan yang dilaporkan dalam L/K – Pendapatan yang tidak dilaporkan Bina Nusantara University Rp ……… Rp ……… Rp ……… Rp ……… Rp ……… Rp ……… Rp ……… 10 Metode Tidak Langsung • Metode Sumber dan Penggunaan Dana: – Asumsi: semua penghasilan dan beban dilaporkan dengan benar, maka jumlah sumber dana akan sama dengan jumlah penggunaan dana. Jika sumber dana lebih kecil dari penggunaan dana berarti ada sejumlah penghasilan yang tidak dilaporkan. – Sumber dana: • Kenaikan dalam akun utang. • Penurunan dalam akun harta. • Penghasilan objek dan bukan objek PPh. • Beban yang tidak memerlukan penggunaan uang tunai. • Kompensasi kerugian tahun lalu. – Penggunaan dana: • Kenaikan dalam akun harta. • Penurunan dalam akun hutang. • Pengeluaran untuk kepentingan pribadi. • Kerugian akibat penjualan aktiva. Bina Nusantara University 11 Metode Tidak Langsung • Metode Pendekatan Laba Kotor / Perhitungan Prosentase – Untuk meyakinkan jumlah penghasilan, pengujian dilakukan dengan cara membandingkan prosentase laba kotor/laba bersih pada masa/ tahun pemeriksaan dengan tahun sebelumnya atau dengan perusahaan sejenis yang letak usahanya berdekatan. • Metode Satuan dan Volume – Untuk meyakinkan penghasilan, perhitungan dilakukan dengan cara mengalikan jumlah satuan/volume yang direalisir dengan harga per satuan. • Metode Pendekatan Produksi – Untuk meyakinkan penghasilan, perhitungan dilakukan dengan cara menghitung jumlah produk yang dapat diproduksi berdasarkan kapasitas yang tersedia dan atau rendemen, setelah memperhitungBina Nusantara University 12 kan persediaan awal dan persediaan akhir. Teknik Pemeriksaan Pajak 1. Teknik Evaluasi, yang meliputi: – Menilai kebenaran formal SPT. – Menilai kelengkapan SPT. – Menilai Sistem Pengendalian Internal Perusahaan. 2. Analisis Angka-Angka, meliputi analisis SPT, Neraca, Laporan Laba Rugi dengan teknik perbandingan, analisis rasio, analisis variance, dll. 3. Melacak angka-angka dan memeriksa dokumen. 4. Pengujian kaitan (cross check), yang meliputi: – Pengujian dokumen dasar, misalnya: order pembelian, order penjualan, order pengiriman, bukti kirim, invoice, dll. – Pengujian jumlah fisik, yang meliputi arus barang, arus uang, arus utang, arus piutang. Bina Nusantara University 13 Teknik Pemeriksaan Pajak Pengujian atas mutasi setelah tanggal neraca, guna meyakinkan kebenaran jumlah penjualan dan pembelian. – Membandingkan angka neraca vs. buku besar dan buku tambahan. – Membandingkan saldo-saldo tersebut dengan daftar utang/piutang pada bulan pertama tahun berikutnya. – Mengecek mutasi yang terjadi dengan catatan pada buku harian kas/bank, buku pembelian, buku penjualan pada bulan yang sama. 6. Memanfaatkan informasi pihak ketiga, seperti bank, kerjasama antar Departemen, dan sebagainya. 7. Pengujian jumlah fisik. 8. Melakukan inspeksi, ke pusat-pusat produksi/operasi perusahaan. 9. Rekonsiliasi/Equalisasi. 10. Konfirmasi. 5. Bina Nusantara University 14 Jenis dan Ruang Lingkup Pemeriksaan Pajak • Ruang Lingkup Pemeriksaan, terdiri dari: – Pemeriksaan Lapangan : Pemeriksaan yang dilakukan di tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas WP, tempat tinggal WP atau di tempat lain yang ditentukan oleh Dirjen Pajak meliputi satu, beberapa atau seluruh jenis pajak, untuk tahun berjalan dan/atau tahun-tahun sebelumnya. – Pemeriksaan Lengkap (dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik pemeriksaan yang lazim diterapkan dalam pemeriksaan) – Pemeriksaan Sederhana Lapangan (dilakukan dengan menerapkan teknik-teknik pemeriksaan yang dipandang perlu menurut keadaan dalam rangka mencapai tujuan pemeriksaan) Bina Nusantara University 15 Jenis dan Ruang Lingkup Pemeriksaan Pajak • Ruang Lingkup Pemeriksaan, terdiri dari: – Pemeriksaan Kantor: Pemeriksaan yang dilakukan di kantor Direktorat Jenderal Pajak – Pemeriksaan Sederhana Kantor (dilakukan dengan mengirimkan surat panggilan ke WP untuk datang ke kantor DJP dan meminjamkan buku2, catatan2 dan dokumen2) – Pemeriksaan Korespondensi (dilakukan dengan surat menyurat, secara tertulis, antara Pemeriksa dengan WP melalui pos atau jasa pengiriman lainnya dengan bukti pengiriman dan tidak ada kontak langsung dengan WP) Bina Nusantara University 16 Pemeriksaan Lengkap • Pemeriksaan Lengkap, adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan dan mengolah data dan atau keterangan lain dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan, yg dilakukan Pemeriksa Pajak terhadap Wajib Pajak yang dilaksanakan dengan mendatangi tempat usaha, kantor dan domisili Wajib Pajak. • Ruang lingkup pemeriksaan meliputi seluruh jenis pajak, baik tahun berjalan atau tahun-tahun sebelumnya. • Teknik pemeriksaan dilakukan sesuai teknik pemeriksaan pada umumnya. • Jangka waktu pemeriksaan: 4 (empat) bulan dan dapat diperpanjang paling lama 8 (delapan) bulan. Bina Nusantara University 17 Pemeriksaan Sederhana Lapangan • Pemeriksaan Sederhana Lapangan, adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan dan mengolah data dan atau keterangan lain dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan, yg dilakukan Pemeriksa Pajak terhadap WP yang dilaksanakan dengan mendatangi tempat usaha, kantor dan domisili WP. • Ruang lingkup pemeriksaan meliputi seluruh jenis pajak dan atau untuk tujuan lain pemeriksaan, baik tahun berjalan atau tahun-tahun sebelumnya. • Teknik pemeriksaan dilakukan sesuai teknik pemeriksaan dengan bobot dan kedalaman yang sederhana. • Jangka waktu pemeriksaan: 1 (satu) bulan dan dapat diperpanjang paling lama 2 (dua) bulan. Bina Nusantara University 18 Pemeriksaan Sederhana Kantor • • • • • Pemeriksaan Sederhana Kantor, adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan dan mengolah data dan atau keterangan lain dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan, yang dilakukan Pemeriksa Pajak terhadap WP yg dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak. Ruang lingkup pemeriksaan meliputi suatu jenis pajak tertentu untuk tahun berjalan. Teknik pemeriksaan dilakukan sesuai teknik pemeriksaan dengan bobot dan kedalaman yang sederhana. Jangka waktu pemeriksaan: 3 (tiga) bulan dan dapat diperpanjang paling lama 6 (enam) bulan. Jika ada indikasi transfer pricing dilakukan WP, maka lingkup pemeriksaan ditingkatkan menjadi Pemeriksaan Lapangan, jangka waktu dapat diperpanjang paling lama 2 (dua) tahun. Kecuali pemeriksaan terhadap WP tersebut berkenaan dgn SPT lebih bayar (restitusi). Bina Nusantara University 19
© Copyright 2024 Paperzz