Bina Nusantara University 1 Mata kuliah Tahun : F0442 - Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan : 2010 Aspek Pemeriksaan Dalam Perpajakan Pertemuan 10 Tujuan Pembahasan Diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan pengertian pemeriksaan pajak, jenis dan ruang lingkup pemeriksaan pajak, hak dan kewajiban WP pada saat dilakukan pemeriksaan, dan aspek-aspek perjakan terkait lainnya dengan pemeriksaan pajak. Bina Nusantara University 3 Outline Materi • Pengertian dan Dasar Hukum • Tujuan Pemeriksaan • Pemeriksaan Pajak vs Pemeriksaan Akuntan • Ruang Lingkup Pemeriksaan • Pemeriksaan Lengkap, Pemeriksaan Sederhana Lapangan, Pemeriksaan Sederhana Kantor • Hak WP dalam Pemeriksaan • Kewajiban WP dalam Pemeriksaan Bina Nusantara University 4 PENGERTIAN DAN DASAR HUKUM • Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. (Pasal 1 angka 25 UU KUP). • Dasar hukum pemeriksaan pajak Pasal 29 (1) UU KUP, yang berbunyi: “Direktur Jenderal Pajak berwenang melakukan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan perundangundangan perpakaan”. Bina Nusantara University 5 TUJUAN PEMERIKSAAN 1. Tujuan Pemeriksaan Pajak adalah: 1. Menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dalam rangka memberikan kepastian hukum, keadilan, dan pembinaan kepada Wajib Pajak. 2. Tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. • Tujuan pemeriksaan, terutama adalah untuk memperoleh/ mengumpulkan bahan-bahan yang dijadikan dasar untuk: – Menerbitkan SKPKB dan atau SKPKBT. – Menerbitkan SKPN. – Menerbitkan SKPLB. – Hal-hal lain yang berhubungan dengan administrasi perpajakan. Bina Nusantara University 6 TUJUAN PEMERIKSAAN …(contd.) • Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan, dilakukan jika: a. SPT menunjukan kelebihan pembayaran pajak, termasuk yg telah diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak. b. SPT Tahunan Pajak Penghasilan menunjukan rugi. c. SPT tidak disampaikan atau disampaikan tidak pada waktu yang telah ditetapkan. d. Melakukan penggabungan, peleburan, pemekaran, likuidasi, pembubaran, atau akan meninggalkan Indonesia untuk selama2nya. e. Surat Pemberitahuan yang memenuhi kriteria seleksi yang ditentukan oleh Direktur Jenderal Pajak. Bina Nusantara University 7 TUJUAN PEMERIKSAAN …(contd.) Pemeriksaan pajak untuk tujuan lain dalam rangka melaksa-nakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, dilakukan dalam rangka: – Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak secara jabatan. – Penghapusan NPWP. – Pengukuhan/pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pjk. – Wajib Pajak mengajukan keberatan. – Pengumpulan bahan guna penyusunan Norma Penghitungan Penghasilan Neto. – Pencocokan data dan atau alat keterangan. – Penentuan Wajib Pajak berlokasi di daerah terpencil. – Penentuan satu atau lebih tempat terutang PPN/PPh Ps 21. – Pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan untuk tujuan lain selain disebut di atas. Bina Nusantara University 2. 8 PEMERIKSAAN PAJAK vs. PEMERIKSAAN KANTOR AKUNTAN • Pemeriksaan Pajak: – Tujuan: Untuk menguji kepatuhan wajib pajak dan tujuan lain. – Dasar/standar pemeriksaan: Undang-undang perpajakan. – Hasil Pemeriksaan Pajak: Diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak (SKP). • Pemeriksaan Kantor Akuntan: – Tujuan: Untuk menguji tingkat kewajaran laporan keuangan. – Dasar/standar pemeriksaan: PSAK dan SPAP. – Hasil Pemeriksaan Pajak: (1) Wajar Tanpa Pengecualian, (2) Wajar Dengan Pengecualian, (3) Tidak Wajar, (4) Menolak Memberikan Opini. Bina Nusantara University 9 JENIS DAN RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN • Ruang Lingkup Pemeriksaan, terdiri dari: – Pemeriksaan Lapangan yang meliputi suatu jenis pajak atau seluruh jenis pajak, untuk tahun berjalan dan atau tahun-tahun sebelumnya dan atau untuk tujuan lain yang dilakukan di tempat Wajib Pajak (dilakukan dengan cara lengkap dan/atau sederhana). – Pemeriksaan Kantor yang meliputi suatu jenis pajak tertentu baik tahun berjalan dan atau tahun-tahun sebelumnya yang dilakukan di kantor Direktorat Jenderal Pajak (dilakukan dengan cara sederhana) • Ditinjau dari segi pelaksanaan tugas, pemeriksaan pajak dibagi dalam 3 (tiga) jenis, yaitu: – Pemeriksaan Lengkap. – Pemeriksaan Sederhana Lapangan. – Pemeriksaan Sederhana Kantor. Bina Nusantara University 10 PEMERIKSAAN LENGKAP • Pemeriksaan Lengkap, adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan dan mengolah data dan atau ketera-ngan lain dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan, yg dilakukan Pemeriksa Pajak terhadap Wajib Pajak yang dilaksanakan dengan mendatangi tempat usaha, kantor dan domisili Wajib Pajak. • Ruang lingkup pemeriksaan meliputi seluruh jenis pajak, baik tahun berjalan atau tahun-tahun sebelumnya. • Teknik pemeriksaan dilakukan sesuai teknik pemeriksaan pada umumnya. • Jangka waktu pemeriksaan: 4 (dua) bulan dan dapat diperpanjang paling lama 8 (delapan) bulan. Bina Nusantara University 11 PEMERIKSAAN SEDERHANA LAPANGAN • Pemeriksaan Sederhana Lapangan, adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan dan mengolah data dan atau keterangan lain dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan, yg dilakukan Pemeriksa Pajak terhadap WP yang dilaksanakan dengan mendatangi tempat usaha, kantor dan domisili WP. • Ruang lingkup pemeriksaan meliputi seluruh jenis pajak dan atau untuk tujuan lain pemeriksaan, baik tahun berjalan atau tahun-tahun sebelumnya. • Teknik pemeriksaan dilakukan sesuai teknik pemeriksaan dengan bobot dan kedalaman yang sederhana. • Jangka waktu pemeriksaan: 1 (satu) bulan dan dapat diperpanjang paling lama 2 (dua) bulan. Bina Nusantara University 12 PEMERIKSAAN SEDERHANA KANTOR • Pemeriksaan Sederhana Kantor, adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan dan mengolah data dan atau keterangan lain dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan, yang dilakukan Pemeriksa Pajak terhadap WP yg dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak. • Ruang lingkup pemeriksaan meliputi suatu jenis pajak tertentu untuk tahun berjalan. • Teknik pemeriksaan dilakukan sesuai teknik pemeriksaan dengan bobot dan kedalaman yang sederhana. • Jangka waktu pemeriksaan: 4 (empat) minggu dan dapat diperpanjang paling lama 6 (enam) minggu. • Jika ada indikasi transfer pricing dilakukan WP, maka lingkup pemeriksaan ditingkatkan menjadi Pemeriksaan Lapangan, jangka waktu dapat diperpanjang paling lama 2 (dua) tahun. Kecuali pemeriksaan terhadap WP tersebut berkenaan dgn SPT lebih bayar (restitusi). Bina Nusantara University 13 HAK WP DALAM PEMERIKSAAN 1. Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa. 2. Meminta tindasan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak. 3. Menolak untuk diperiksa apabila Pemeriksa tidak dapat menunjukkan Tanda Pengenal Pemeriksa dan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak. 4. Meminta penjelasan tentang maksud dan tujuan pemeriksaan. 5. Meminta tanda bukti peminjaman buku-buku, catatan-catatan, serta dokumen-dokumen yang dipinjam oleh Pemeriksa Pajak. 6. Meminta rincian berkenaan dengan hal-hal yang berbeda antara hasil pemeriksaan dgn SPT mengenai koreksi-koreksi yg dilaku-kan oleh Pemeriksa Pajak terhadap SPT yang telah disampaikan. 7. Mengajukan pengaduan apabila kerahasiaan usaha dibocorkan. 8. Memperoleh lembar asli Berita Acara Penyegelan. Bina Nusantara University 14 KEWAJIBAN WP DALAM PEMERIKSAAN 1. Memperlihatkan dan meminjamkan buku-buku, catatancatatan, serta dokumen-dokumen lainnya yang berkaitan dengan usaha WP yang diperlukan oleh Pemeriksa Pajak. 2. Memberi kesempatan kepada pemeriksa untuk memasuki tempat atau ruangan yang dipandang perlu oleh pemeriksa dan memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan. 3. Memberikan keterangan lisan dan/atau tertulis yang diminta pemeriksa. Bina Nusantara University 15 LAIN-LAIN PEMERIKSAAN PAJAK 1. Apabila pd saat dilakukan Pemeriksaan Lapangan, WP atau kuasanya tidak ada di tempat, maka pemeriksaan tetap dilaksanakan sepanjang ada pihak yang dapat dan mempunyai kewenangan untuk bertindak selaku yang mewakili Wajib Pajak, selanjutnya pemeriksaan ditunda untuk dilanjutkan pada kesempatan berikutnya. 2. Untuk keperluan pengamanan, maka sebelum Pemeriksaan Lapangan ditunda, Pemeriksa Pajak dapat melakukan penyegelan. 3. Apabila pd saat Pemeriksaan Lapangan dilanjutkan setelah dilakukan penundaan sebagaimana dimaksud dalam poin (1), WP atau kuasanya tidak juga ada di tempat, maka pemeriksaan tetap dilaksanakan dengan terlebih dahulu meminta pegawai Wajib Pajak yang bersangkutan untuk mewakili Wajib Pajak guna membantu kelancaran pemeriksaan. 4. Dalam hal pegawai Wajib Pajak yang diminta mewakili Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam poin (3) menolak membantu kelancaran pemeriksaan, maka pegawai tersebut harus menandatangani Surat Pernyataan Penolakan Membantu Kelancaran Pemeriksaan. Bina Nusantara University 16 LAIN-LAIN PEMERIKSAAN PAJAK 5. Dalam hal terjadi penolakan untuk menandatangani Surat Pernyataan Penolakan Membantu Kelancaran Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam poin (4), Pemeriksa Pajak membuat Berita Acara Penolakan Membantu Kelancaran Pemeriksaan yang ditandatangani oleh Pemeriksa Pajak. 6. Dalam hal WP atau kuasanya tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (3) UU KUP sebagaimana telah diubah, maka WP atau kuasanya harus menandatangani Surat Pernyataan Penolakan Pemeriksaan. 7. Dalam hal terjadi penolakan untuk menandatangani Surat Pernyataan Penolakan Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam poin (6), Pemeriksa Pajak membuat Berita Acara Penolakan Pemeriksaan yang ditandatangani oleh Pemeriksa Pajak. 8. Surat Pernyataan Penolakan Pemeriksaan atau Berita Acara Penolakan Pemeriksaan dijadikan dasar untuk penetapan besarnya pajak terutang secara jabatan atau dilakukan penyidikan Bina Nusantara University 17 PENYEGELAN • Dilakukan dengan alasan: – WP tdk memberi kesempatan kpd pemeriksa pajak untuk memasuki ruangan tertentu yang diduga merupakan tempat menyimpan dokumen, uang, barang, yang dapat memberi petunjuk tentang keadaan usaha WP atau tempat-tempat lain yang dianggap penting. – WP tidak berada ditempat pada saat pemeriksaan. – WP menolak memberikan bantuan guna kelancaran pemeriksaan. – Sebagai upaya pengamanan sebelum pemeriksaan dilakukan. • Tata cara penyegelan sebagaimana ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak. • Membuka segel tanpa izin pihak berwenang dikenakan sanksi pidana sesuai KUHP. Bina Nusantara University 18
© Copyright 2024 Paperzz